Cara Mengatasi

Cara Mengatasi

Bisul atau bisulan merupakan penyakit nan diakibatkan oleh adanya suatu infeksi. Infeksi ini terjadi sebab adanya agresi kuman atau bakteri, sehingga menimbulkan reaksi tubuh buat melakukan perlawanan. Akibatnya, timbul tonjolan kulit dalam ukuran kecil, nan biasanya disertai adanya nanah. Namun, penyakit bisulan bukan suatu kondisi nan serius dan dapat disembuhkan dengan mudah.

Bisul umumnya disebabkan oleh bakteri nan bernama stafilokokus, meski juga dapat disebabkan oleh jamur maupun jenis kuman lainnya. Infeksi ini terjadi pada akar (folikel) rambut kulit nan umumnya terjadi dampak kebersihan kulit nan kurang terjaga. Karena itu, tidak sporadis orang dibuat bingung antara bisul dengan jerawat.

Bagian tubuh nan biasanya diserang bakteri ini dan menyebabkan bisulan biasanya di sekitar wilayah lipatan tubuh, seperti di ketiak, lipatan tangan, dan kaki. Meski demikian, penyakit ini juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti di kepala, wajah, leher, paha, maupun pantat. Namun, ditemukan pula kasus karbunkel atau bisul dengan banyak mata nan terjadi dampak penyakit diabetes atau kencing manis.



Gejala Penyakit Bisulan

Bisul merupakan suatu reaksi ketahanan dari jaringan buat mencegah penyebaran barang asing di dalam tubuh. Barang asing atau organisme tersebut bisa membunuh sel sekitarnya, sehingga bisa mengakibatkan keluarnya toksin.

Toksin nan keluar tersebut bisa menyebabkan radang sebab sel darah putih mengalir ke daerah tersebut, sehingga meningkatkan genre darah di loka tersebut.

Dinding bisul terbentuk dari sel sehat nan berfungsi buat mencegah barang asing masuk ke dalam tubuh dan terkena sel lainnya. Akan tetapi, enkapsulasi ini mempunyai fungsi mencegah sel imun buat menyerang bakteri atau barang asing nan terdapat di dalam bisul.

Bisul berbeda dengan empyema sebab empyema mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas nan telah ada sebelumnya secara normal. Bisul mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas nan baru terbentuk melalui proses terjadinya bisul tersebut.

Munculnya penyakit bisul ditandai dengan gejala berupa benjolan merah dan lunak pada kulit nan disertai gatal-gatal dan nyeri. Pada kasus tertentu, kadang penderita juga mengalami demam.

Lama-kelamaan benjolan tersebut akan menjadi lebih keras. Kemudian pada benjolan itu terbentuk puncak berwarna putih nan berisi nanah. Cairan nanah ini merupakan sel darah putih nan terbentuk dari prosedur pertahanan tubuh buat melawan bakteri nan menginfeksi daerah kulit loka terjadinya penyakit bisul.

Dinding atau tonjolan kulit nan terbentuk dan menjadi bisul ini biasanya terasa nyeri. Hal ini sebab di dalamnya terdapat jaringan tubuh nan masih berfungsi nan sedang berperang melawan bakteri penyebab infeksi. Apalagi kalau penyakit bisulan ini menyerang bagian pantat, penderita akan mengalami kesulitan buat duduk ataupun saat tidur. Tak sporadis penderita mengalami nyeri hebat disertai rasa berdenyut di sekitar bagian tubuh nan terkena bisul.

Dari penampakannya, bisul berwarna kemerahan dengan bagian ujung berwarna putih. Dalam perkembangannya, rona merah akan menjadi kekuningan sebab telah dipenuhi dengan nanah. Namun, tidak jarang, kalau kondisi dan daya tubuh cukup baik, bisul akan mengempes dan sembuh dengan sendirinya.

Bisul atau furunkel merupakan infesi kulit nan meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya, nan disebabkan oleh bakteri stafilokokus atau bakteri lainnya atau jamur.

Bisul atau furunkel ini berawal membentuk benjolan keras berwarna merah nan di dalamnya terkandung nanah. Kemudian benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning nan membentuk pustula. Benjolan tersebut bisa pecah secara impulsif atau dipecahkan sendiri dan mengeluarkan nanah, bahkan terkadang mengandung sedikit darah.

Bisul ini bisa mengakibatkan rasa nyeri nan sifatnya ringan dan kulit disekitar bisul tersebut akan tampak kemerahan sebab terjadi peradangan. Selain itu, bisul bisa mengakibatkan demam, lelah, dan tak enak badan. Furunkel sering terasa nyeri dan kambuh, maka akan terjadi furunkulosis.

Selain itu, ada nan disebut karbunkel. Karbunkel merupakan sekumpulan bisul nan bisa menyebabkan terkelupasnya kulit nan luas dan bisa membentuk jaringan parut. Hal tersebut disebabkan oleh bakteri stafilokokus .

Cara pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan dengan bisul tunggal. Hal tersebut bisa mengakibatkan demam dan lelah sebab terjadi infeksi nan lebih serius.

Karbunkel sering terjadi pada seorang pria dan paling banyak ditemukan di daerah leher di bagian belakang. Selain itu penyakit ini juga sering terjadi pada penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan, dan dematitis.

Beberapa bisul manunggal membentuk massa nan lebih besar dengan memiliki beberapa titik pengaliran nanah. Letak bisul ini bisa muncul lebih dalam di bawah kulit, dibandingkan dengan bisul biasa.

Infeksi karbunkel ini bisa menular dan disebarkan ke bagian tubuh lainnya, juga bisa ditularkan kepada orang lain. Jadi, tak sporadis ada beberapa orang nan dalam satu rumah menderita penyakit karbunkel ini dalam waktu nan bersamaan. Penyebab dari penyakit bisul karbunkel ini ialah sebagai berikut.

  1. Tingkat kebersihan lingkungannya nan buruk.
  1. Memiliki keadaan fisik nan menurun.
  1. Terjadi gesekan dengan pakaian.
  1. Pencukuran nan menyebabkan iritasi.

Kulit nan terkena penyakit karbunkel ini ditemukan beberapa bisul nan manunggal dengan disertai nyeri ringan atau sedang. Keadaan kulit disekitar bisul terlihat memerah dan membengkak. Apabila karbunkel ini pecah, maka akan keluar cairan nanah, nan kemudian mengering dan membentuk keropeng.

Cara penyembuhan penyakit karbunkel ini ialah mengompresnya dengan air hangat sebab bisa membantu mempercepat penyembuhan. Jangan pernah mencoba buat memencet atau memecahkan karbunkel di rumah sebab bisa memperburuk keadaan dan menularkan infeksi.

Apabila sudah pecah dan nanahnya sudah mengering, maka bekas luka tersebut harus sering di bersihkan. Ketika sudah selesai membersihkan luka karbunkel, maka cucilah tangan tersebut dengan bersih, agar tak menyebarkan infeksi.



Cara Mengatasi

Rasa nyeri maupun berdenyut pada sekitar tubuh nan terkena bisul tidak sporadis membuat jengkel. Bahkan bisul tidak kalah menjengkelkannya dibandingkan sakit gigi. Karena itu, kita dapat mempercepat proses pecahnya bisul tanpa menimbulkan imbas penyebaran. Berikut ini ialah langkahnya.

  1. Untuk mencegah agar penyakit bisulan tak melebar atau merambat ke bagian tubuh lainnya, sebaiknya jangan memencet atau memecahkan bisul dengan tangan kotor. Apalagi saat bisul sedang memerah sebab bakteri nan terdapat dalam nanah bisa menular dan menyebar ke bagian kulit nan tersentuh.
  1. Untuk mempercepat proses pemasakan bisul, kompres dengan menggunakan kain nan dicelup dalam air hangat dengan cara menempelkannya ke bisul selama sekitar 15 hingga 20 menit. Lakukan setidaknya tiga kali sehari, pagi, sore dan malam selama beberapa hari hingga bisul terlihat ‘matang’.
  1. Setelah itu, biarkan bisul pecah dengan sendirinya. Setelah pecah, jaga kebersihan sekitar bisul dengan menutupnya atau membalutnya dengan kapas nan bersih. Ganti balutannya dua atau tiga kali dalam sehari, agar selalu higienis dan kering. Jangan lupa buat selalu mencuci tangan setelah selesai mengurus bisul agar tak menular.

Biasanya dokter mengobati dengan memberi krim atau salep antibiotik. Jika diperlukan, terkadang dokter melakukan bedah minor pada bisul. Jangan menunggu bisul sampai “matang” dan pecah sendiri sebab akan menimbulkan kerusakan kulit dan meninggalkan bekas.

Nah, itulah penyakit kulit bisul nan dapat menjangkiti kulit manusia. Hal nan paling primer buat mencegahnya ialah dengan selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.

Menjaga kebersihan diri sendiri bisa dilakukan dengan membersihkan tubuh dengan sabun dan dengan menggunakan air bersih. Pola makan nan teratur juga bisa mencegah terjadinya penyakit kulit bisul tersebut.

Selain itu, kebersihan lingkungan juga memengaruhi penyebaran penyakit kulit ini. Apabila lingkungan bersih, maka kuman dan virus tak akan berkembang, sehingga bisa terhindar dari penyakit kulit.

Apabila lingkungan kotor, maka kuman dan virus akan berkembang biak dan mengakibatkan manusia mudah terjangkit penyakit kulit. Kuman-kuman akan mudah berkembang biak di tempat-tempat nan kotor dan bau.

Untuk itu, kebersihan diri dan lingkungan sangat penting. Hal tersebut harus menjadi kebiasaan, sehingga kebersihan bisa tercipta setiap hari. Dalam lingkungan keluarga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan di rumah harus dikerjakan bersama-sama. Dengan begitu kebersihan diri dan lingkungan di rumah menjadi higienis dan sehat.

Demikian sedikit uraian mengenai penyakit bisulan nan bisa menimpa siapa saja. Untuk itu, jagalah selalu kebersihan diri dan lingkungan. Semoga bermanfaat bagi Anda.