Cinta Universal Sembilan Band dalam Lagu “Ada Bayangmu”

Cinta Universal Sembilan Band dalam Lagu “Ada Bayangmu”

Berkiprah di global entertainment memang butuh kesungguhan agar dapat menghasilkan seni nan mampu diterima oleh berbagai kalangan. Salah satu musisi nan tak hanya digandrungi sebab lagu dan suaranya ialah Charlie, mantan vokalis ST12 nan juga memproduseri Sembilan Band dan duo Putri Fenelope.

Musisi asal Bandung ini senantiasa mengangkat kebudayaan Melayu dalam setiap penciptaan lagunya. Tidak hanya dari segi musik dan lagu, tetapi juga lirik nan diciptakannya pun terkesan sangat menyatu dengan kebudayaan Melayu.

Musisi nan memulai kariernya sebagai vokalis band ST12 ini telah melangkahkan kakinya ke arena nan lebih luas lagi dalam global entertainment , yakni dengan membuat sebuah band nan salah satu personelnya ialah adik kandungnya sendiri.

Sembilan Band ialah nama band nan diperoduseri oleh Charlie tersebut. Dengan adanya band tersebut, nama Charlie sebagai mantan vokalis Band ST12 menjadi terkubur bahkan menimbulkan isu bahwa band nan telah melambungkan namanya tersebut bubar sebab adanya band baru nan dia buat.

Grup Sembilan Band nan diusungnya itu sama-sama membawakan lagu-lagu bernuansa Melayu dengan Ilham sebagai vokalis, Arief dan Bagus sebagai gitaris, Angga sebagai bassis, dan Opung sebagai drumer. Beberapa judul lagu nan dibawakan oleh personel grup Sembilan Band ini telah merambah ke berbagai pelosok Indonesia, antara lain lagu nan berjudul “Ada Bayangmu”, “Cemara”, dan “Hafizah”.

Ketiga judul lagu tersebut memang terkesan berbeda dengan beberapa lagu nan sebelumnya biasa diciptakan atau dinyanyikan oleh Charlie. Pasalnya, dengan memproduseri band indie Sembilan Band ini, Charlie berharap bisa memberikan kontribusi nan lebih baik lagi daripada hanya sekadar musik.

Musisi pentolan kota Kembang itu berharap dengan mengusung Sembilan Band, ia dapat meningkatkan kualitas musiknya di bidang sosial nan jugamengangkat isu kebudayaan tradisional (yang juga berkaitan dengan industri pariwisata Indonesia), serta kepekaannya terhadap dunia warming nan semakin hangat dibicarakan.



Sembilan Band Peduli Bumi Indonesia dengan Lagu “Cemara”

Seperti nan sudah dijelaskan di atas, band ini memang mengusung isu-isu dunia nan kini marak dibicarakan sehingga musik nan dibawakan band tersebut tak hanya dapat dinikmati sebagai musik, tetapi juga dapat dinikmati sebagai dialog menarik seputar kepekaan manusia mengenai alam nan menjadi loka tinggalnya.

Dalam lagu “Cemara”, Sembiland Band membawakan unsur musik modern nan dipadukan dengan seni tradisional Tarling nan kini sudah sporadis terdengar di telinga masyarakat Indonesia.

Perpaduan jenis musik tersebut memperlihatkan bahwa band ini merupakan salah satu grup band nan peduli terhadap isu pariwisata dan kebudayaan di Indonesia. Bukan saja hal itu dapat membuat seni tradisional kembali bernyawa di dunia entertainment , tetapi juga merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia masih harus banyak menggali potensi seni dan kebudayaan daerah mereka sendiri.

Motivasi seperti inilah nan diharapkan dapat dibawa bukan hanya olehSembilan Band, tetapi juga oleh seluruh penggiat seni nan memasukkan hasil karya seninya ke tengah-tengah publik. Tidak hanya itu, dalam video klip lagu “Cemara”, Sembilan Band juga membawa boneka khas kota Kembang Bandung nan biasa kita saksikan sejak dulu, yakni boneka Unyil, Pak Raden, dan Pak Ogah.

Ketiga boneka nan melambangkan ikon masyarakat Indonesia tersebut menambah lagi nilai sosial budaya dalam video klip ‘Hijau’ nan diusung oleh Sembilan Band ini.

Selain itu, judul lagu nan dipakai pun sangat melambangkan unsur ‘kehijauan’ nan memang diniatkan buat memotivasi seluruh pendengar band ini agar lebih peduli terhadap bumi Indonesia. Pasalnya, seperti nan kita lihat di media massa, berbagai hutan hijau di Indonesia sudah mulai rusak dampak penebangan hutan nan liar atau juga perusahaan nan tak bertanggung jawab dalam bidang produksi barang tertentu.

Hal tersebut tentu saja menjadi hal nan sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia sebab pada masa nan akan datang, hutan-hutan tersebut akan berdiri tanpa cemara.

Cemara nan melambangkan kesuburan tanah dan perbukitan di Indonesiatelah menjadi sampah nan suatu saat dapat mematikan masyarakatnya hanya sebab orang-orang Indonesia tak mau dan tak mampu menjaga kelestarian alam Indonesia dengan baik. Oleh karena itulah, lagu nan dibawakan oleh Sembilan Band ini dapat dikatakan sebagai lagu nan peduli terhadap bumi Indonesia.



Cinta Universal Sembilan Band dalam Lagu “Ada Bayangmu”

Setelah menyajikan kepedulian sosial terhadap negeri Indonesia tercinta,Sembilan Band juga membawakan lagu nan tak kalah menariknya dari isu dunia warming dalam lagu “Cemara”. Dalam lagu “Ada Bayangmu”, Sembilan Band membuat cinta bermakna sebagai sesuatu nan universal, tak hanya terbatas pada pola interaksi perempuan dan laki-laki, tapi juga cinta merupakan sesuatu nan selalu sine qua non dalam kehidupan setiap manusia.

Berikut ini ialah lirik lagu “Ada Bayangmu” nan dibawakan oleh Sembilan Band dengan tema cinta nan universal.

Ada Bayangmu

Lihat matamu
Memancarkan anugrah nan indah
Penuh Afeksi sejatimu

Genggam tanganku
Hapuskan juga air matamu
Agar terlelap cinta dan kasihmu

Biar ku lewati waktu
Tak letih ku mengingatkanmu
Harapkan cintamu dan cintaku menyatu

Cinta kasih di hatiku
Tak usah kau ragu padaku
Selalu kuingat dengan indah
Warna-warni di benakku

Reff:
Ada bayangmu ada bayanganmu
Di setiap mimpiku nan indah
Bayanganmu selalu datang

Back to Reff:
Cinta kasih di hatiku
Tak usah kau ragu padaku
Selalu ku ingat dengan indah
Warna-warni di benakku

Dari lirik lagu pertama, kita dapat melihat bahwa setiap manusia niscaya akan memancarkan aura nan merupakan anugerah nan diberikan oleh Tuhan, seperti bunyi lirik / Memancarkan anugrah nan indah /. Aura tersebutlah nan kemudian akan menimbulkan afeksi ( Penuh Afeksi sejatimu ).

Lalu pada bait-bait selanjutnya dalam lagu nan dibawakan oleh Sembilan Band ini, cinta berada pada posisi nan mutlak ( Tak letih ku mengingatkanmu ) dan tak akan membuat manusia merasa keberatan buat mencintai dan dicintai ( Harapkan cintamu dan cintaku menyatu ).

Lantas titik puncak dari rasa cinta ini terukir pada bait reff nan memuat maknabahwa cinta selalu membayangi benak seseorang sehingga bagaimana pun dan siapa pun orang nan dicintai, seseorang akan selalu mengingat nan dicintainya itu.

Dengan adanya lagu-lagu nan bertemakan cinta, band ini juga tak kalah dengan band lain nan juga bersaing saling mengutarakan isi pikiran dan hati masing-masing mengenai definisi cinta. Oleh sebab itu, band ini bisa dikatakan merupakan salah satu band baru nan mampu bersaing dengan band-band lainnya dari segi musikal, tema lagu nan variatif, serta isu nan dihadirkan dari tiap lagu.

Tidak hanya kepedulian terhadap isu cinta antara sepasang kekasih,kepedulian terhadap alam dan sesama juga menjadi salah satu ikon nan digadang-gadang menjadi karakteristik khas dari band indie asal Bandung tersebut.

Dengan demikian, hadirnya Sembilan Band di kancah musik Indonesia bukan hanya menambah kuantitas musisi di Indonesia, tetapi juga menambah kualitas seni musik di Indonesia. Bukan hanya musik dan lagu nan dibawakan band tersebut, tetapi juga pesan moral dan spiritual nan memang seharusnya diusung oleh seluruh musisi di dunia.