Kehidupan di Planet Jupiter
Apakah nan terlintas di dalam otak Anda ketika mendengar kata Planet Jupiter ? Jika Anda tahu, planet ini ialah planet nan paling besar ukurannya bila dibandingkan dengan planet-planet lain. Dalam global astronomi, kita mengenal ada sembilan nama-nama planet nan mengelilingi matahari.
Namun, pada tahun 2006 para ilmuwan sepakat buat tak mencantumkan Pluto sebagai salah satu planet. Jadi, jumlah holistik planet dalam tata surya hanyalah delapan. Salah satunya ialah planet nan kita huni sampai saat ini.
Planet Bumi ialah satu-satunya planet nan dapat dijadikan loka tinggal manusia. Bumi nan kita tempati dikelilingi oleh suatu lapisan udara nan tidak kasat mata. Lapisan tersebut dinamakan atmosfer. Bayangkan apa nan terjadi jika Bumi kita tanpa atmosfer. Kita tak akan dapat bernafas seperti sekarang ini.
Ruang angkasa ialah semua nan berada di luar atmosfer. Ruang angkasa terbentuk dari ribuan juta galaksi tanpa dipisahkan oleh benda apa pun. Tidak hanya planet-planet nan ada di ruang angkasa. Namun, benda-benda ruang angkasa lainnya juga bertebaran dengan berbagai macam bentuk. Sebut saja bintang, bulan, komet, meteor, dan benda langit lainnya. Dalam artikel ini, aku akan membahas tentang planet terbesar dalam dalam tata surya, yakni Jupiter.
Asal Usul Planet Jupiter
Sebelum membahas tentang planet ini, sebaiknya kita harus mengetahui apa itu planet dan tata surya. Planet ialah benda langit berbentuk bulat nan terbuat dari batu atau gas dan cairan nan berputar-putar di angkasa. Kata planet berarti pengembara. Planet-planet terlihat seperti mengembara melintasi angkasa.
Setiap planet memiliki lintasan tertentu. Planet-planet selalu mengelilingi orbitnya yaitu matahari. Dari Bumi, planet-planet lain tampak seperti bintang. Akan tetapi, berbeda dengan bintang, planet tak bisa memantulkan cahaya sendiri.
Adapun ciri-ciri planet ialah sebagai berikut.
- Memiliki diameter lebih dari 800 km.
- Mempunyai massa nan cukup buat memiliki gravitasi tersendiri agar bisa mengatasi tekanan sehingga benda tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuknya hampir bulat).
- Tidak terlalu besar hingga bisa menyebabkan gabugan termonuklir terhadap deuterium di intinya.
- Mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang.
- Mengosongkan orbit agar tak ditempati oleh benda-benda luar angkasa lainnya nan berukuran besar.
Ada delapan planet nan selalu berputar pada porosnya mengelilingi matahari yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Tata surya sendiri terdiri atas matahari, planet, bulan (satelit-satelit alami), dan benda-benda lain nan mengitari matahari.
Empat planet nan jaraknya paling dekat dengan matahari ialah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Keempat planet tersebut merupakan planet dalam. Adapun empat planet lainnya seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus merupakan lima planet luar.
Planet dalam mempunyai orbit nan jauh lebih kecil daripada planet luar. Tiap planet memiliki ukuran nan berbeda. Seandainya Bumi sebesar kecambah, maka Merkurius sebesar kacang polong, dan Jupiter sebesar labu. Sedangkan matahari lebih besar dari Jupiter.
Planet selalu tetap berada dalam orbit mereka sebab adanya gaya gravitasi. Gravitasi ialah sebuah gaya nan tak bisa dilihat oleh mata nan menarik suatu benda sehingga berkumpul dalam porosnya. Gravitasi jugalah nan menyebabkan bulan tetap beredar pada orbitnya.
Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa 15.000 juta tahun nan lalu, semua nan ada dilumatkan menjadi satu gumpalan. Tiba-tiba gumpalan tersebut meledak menjadi jutaan keping. Ledakan tersebut begitu dahsyat, sehingga keping-keping dari gumpalan tersebut terlempar jauh di angkasa. Inilah awal dari alam semesta. Jutaan tahun kemudian, salah satu pecahan menjadi sistem tata surya kita.
Di antara planet-planet lainnya, Planet Jupiter terlihat paling menonjol sebab ukurannya nan sangat besar. Planet raksasa ini memiliki diameter sepanjang 142.984 km atau 11 kali lipat lebih panjang dari diameter Bumi. Jeda rata-ratanya terhadap matahari yaitu sejauh 778,57 juta km, lebih jauh 5 kali lipat dari permukaan bumi.
Planet ini butuh waktu sekitar 11,9 tahun buat berevolusi mengelilingi matahari. Jauh lebih lama dari waktu nan dibutuhkan Bumi. Orbit Planet ini berbentuk sedikit oval.
Planet ini berputar pada porosnya (rotasi) dan membutuhkan waktu selama 9 jam 56 menit, lebih kecil dari Planet Mars dan Bumi. Pada permukaan Planet Jupiter terdapat bintik merah raksasa. Planet ini juga memiliki atmosfer nan mengandung hidrogen (H) dan helium (He).
Jupiter dikelilingi oleh 16 satelit alami, dengan 4 satelit terbesar, yakni Ganymede, Io, Europa, dan Callisto. Satelit-satelit tersebut ditemukan oleh pakar astronomi global asal Italia yaitu Galileo Galilei sehingga keempat satelit itu disebut satelit Galilea.
Planet ini memiliki gaya gravitasi nan mencapai 2,4 kali lebih kuat daripada Bumi. Kandungan zat nan primer dari Planet ini yaitu unsur-unsur nan paling ringan seperti hidrogen (86%) dan helium (14%).
Unsur-unsur nan kecil lainnya terdiri atas metana, amonia, phospin, asetilena, etana, germanium, karbon monoksida, dan air. Zat-zat inilah nan membentuk lapisan awan dengan berbagai macam warna. Para astronom berharap mereka bisa menemukan awan dengan kandungan air sekitar 70 km di bawah amonia. Namun, awan itu tak bisa ditemukan di semua tingkatan.
Ada bagian di permukaan Planet Jupiter nan unik, yaitu Great Red Spot. Great Red Spot ialah sebuah massa gas nan berputar seperti badai dengan diameter terluas tiga kali lipat dari permukaan Bumi. Great Red Spot terdiri atas spot dengan berbagai macam rona seperti orange dan sedikit kecoklatan. Warna-warna tersebut dihasilkan oleh sulfur dan fosfor nan terdapat pada kristal amonia.
Bagian atas awan Jupiter memiliki suhu sekitar -145°C. Para ahli ilmuwan antariksa berspekulasi, bahwa jika Planet ini memiliki kehidupan maka kehidupan itu akan berada pada strata ruang suhu 21°C.
Planet ini juga mempunyai medan magnet raksasa. Medan magnet ialah kekuatan magnet nan luas dan jauh ke angkasa di wilayah sekitar permukaan planet. Medan magnet planet ini terikat oleh partikel elektron, proton, dan partikel listrik lainnya. Medan magnet tersebut sangat kuat sehingga bisa merusak sistem operasi pesawat ruang angkasa.
Tidak hanya Saturnus nan memiliki cincin nan mengitari permukaannya. Jupiter ternyata juga memiliki tiga cincin tipis di sekitar garis khatulistiwa. Namun, cincin tersebut lebih redup sehingga tak terlalu jelas terlihat.
Satelit Planet Jupiter
Planet ini memiliki 16 satelit, 4 di antaranya ialah satelit terbesar dalam tata surya. Berikut ini ialah nama-nama satelit terbesar Jupiter.
Ganymede
Ganymede merupakan satelit terbesar dalam tata surya bahkan lebih besar dari Planet Merkurius. Ganymede memiliki diameter berukuran 5.268 km.
Callisto
Callisto mempunyai diameter sepanjang 4.806 km. Satelit ini terdiri dari es, terdapat banyak kawah, dan beberapa material batuan.
Io
Satelit tersebut memiliki banyak gunung berapi nan masih aktif serta memproduksi gas nan mengandung belerang. Io memiliki diameter sebesar 3.930 km. Pada satelit ini terdapat permukaan nan berwarna kuning dan orange nan kemungkinan terdiri dari belerang padat nan mengendap dari letusan.
Europa
Europa memiliki diameter sebesar 3.130 km. Permukaannya memiliki retakan-retakan halus nan terdiri dari es.
Kehidupan di Planet Jupiter
Menurut para ahli ilmuwan, satelit Europa milik Planet Jupiter memiliki tanda-tanda kehidupan. Mereka telah meneliti Europa dan menemukan bahwa di permukaan nan tertutup es tersebut telah ditumbuhi banyak kembang nan bermekaran. Diperkirakan di bawah permukaan es terdapat kandungan air bahari nan menandakan adanya sebuah kehidupan.
Namun, sangat sulit buat meneliti permukaan tersebut sebab diselimuti es nan tebal. Pakar fisika dan futuris Freeman Dyson mengatakan, “Tanda-tanda kehidupan bisa terlihat dari orbit pesawat ruang angkasa. Namun, jika terdapat lubang hasil galian pada lapisan Europa, akan menghubungkan permukaan ke bagian dalam”.
Ia juga menambahkan, “Bunga nan terdapat di Europa bisa terdeteksi melalui retroreflection yaitu imbas optik nan terlihat dalam cahaya nan dipantulkan dari mata hewan atau tumbuhan”. Sampai saat ini, para ilmuwan masih meneliti tentang kehidupan di Planet Jupiter.