Refleksi Diri Melalui Jasa Tokoh Proklamasi

Refleksi Diri Melalui Jasa Tokoh Proklamasi

Sudahkah kita mengenal para tokoh proklamasi kita? Sudahkah kita mengenal peran-peran mereka? Tentu jawabannya bhineka bagi setiap orang. Namun, nan patut kita renungkan ialah bahwa sejarah tentu bukan sekadar hafalan dan pengetahuan. Lebih dari itu, sejarah merupakan wahana refleksi bagi sebuah bangsa buat menentukan langkah ke depan. Tak heran kalau tokoh primer proklamasi Indonesia Bung Karno mengatakan,"Jangan sekali-kali melupakan sejarah!"

Proklamasi merupakan salah satu momen sejarah nan sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Ibarat manusia, mungkin momen ini ialah momen nan paling membahagiakan dan tidak terlupakan dalam hidupnya. Inilah momen ketika Indonesia dapat mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka dan menentang penjajahan di seluruh dunia.

Tentu momen bersejarah ini tidak akan ada kalau tak ada orang-orang nan berperan di dalamnya, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penjagaan amanah proklamasi itu sendiri. Orang-orang itulah nan kita sebut tokoh proklamasi, yakni pelaku sejarah nan tercatat mewujudkan proklamasi sebagai momen bersejarah bangsa.

Saat disebut tokoh proklamasi , siapa nan terbayang dalam benak kita? Siapa lagi kalau bukan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Bagaimana tidak, dua serangkai ini kalau diibaratkan pemeran sebuah film, maka mereka berdua ialah pemeran primer dalam film tersebut. Tentu kita tak dapat menganggap para tokoh selain mereka sebagai pemeran figuran. Namun, kebesaran dua nama tersebut seolah-olah membuat nama-nama lain kurang dikenal.

Tentu hal ini mungkin sebab kemalasan kita juga dalam mengkaji lebih jauh tentang sejarah kita. Oleh sebab itu, artikel ini akan mengupas secara singkat, sedikitnya 12 tokoh nan berperan dalam proklamasi. Tentu titik tekannya pada peran mereka dalam momen proklamasi tersebut.

Kedua belas tokoh ini tak mewakili holistik nama nan berperan dalam proklamasi. Penulis yakin, masih banyak nan tak tercatat. Namun begitulah sejarah, selalu ada nan tercatat dan tak tercatat.



Tokoh Proklamasi nan Berkaitan dengan Pembuatan Teks Proklamasi

1. Ir. Soekarno

Beliau ialah salah seorang penyusun teks proklamasi bersama Mohammad Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Maeda. Beliau juga nan menandatangani teks tersebut atas nama bangsa Indonesia. Lalu, nan paling spektakuler ialah peran beliau sebagai pembaca teks proklamasi di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.



2. Mohammad Hatta

Beliau mempunyai peran nan sama dengan Bung Karno, yakni menyusun teks proklamasi dan menandatanganinya. Namun, beliau tak ikut membacakannya, hanya mendampingi Bung Karno selama pembacaannya. Tokoh proklamasi ini juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia sebab jasanya mempelopori koperasi di Indonesia.



3. Mr. Achmad Soebardjo

Seperti nan telah disebutkan di atas, peran beliau ialah ikut menyusun teks proklamasi bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Jadi, tokoh proklamasi nan satu ini lebih banyak berperan di belakang layar dibandingkan dua orang kawannya Bung Karno dan Bung Hatta.



4. Sukarni Kartodiwirjo

Sukarni merupakan salah satu tokoh proklamasi dari kaum muda nan gigih melawan penjajah. Tentu kita masih ingat bagaimana proklamasi tak akan terjadi kalau kaum muda tak segera bergerak "menculik" Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.

Sukarni merupakan salah seorang aktor "penculikan" itu. Perannya dalam pembuatan teks proklamasi ialah memberi usulan bahwa nan membubuhkan tanda tangan teks proklamasi ialah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.



5. Sayuti Melik

Sebagaimana Sukarni, Sayuti Melik pun kaum muda nan ikut berperan dalam pendeklarasian kemerdekaan Indonesia. Peran beliau ialah mengetikkan naskah proklamasi nan telah jadi, sehingga teks proklamasi nan orisinil ada nan dalam bentuk tulisan tangan dan ada nan dalam bentuk ketikan Sayuti Melik ini.



Tokoh Proklamasi nan Berkaitan dengan Persiapan Generik Proklamasi

1. Fatmawati

Mendengar namanya tentu sudah tak asing lagi. Beliau ialah istri tercinta Bung Karno. Kita sudah mafhum bahwa beliaulah nan menjahit bendera merah-putih nan digunakan saat proklamasi. Bendera itulah nan turun-temurun digunakan saat upacara peringatan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Bendera itu juga nan disebut Bendera Pusaka. Beliau juga senantiasa menemani Bung Karno dalam setiap langkah menuju kemerdekaan Indonesia.



2. B.M. Diah

Tentu pengenalan menjadi sangat krusial agar seluruh rakyat tahu bahwa Indonesia telah bebas dari penjajahan. Beliaulah tokoh proklamasi nan juga seorang wartawan nan segera menyebarkan kabar tentang proklamasi ke seluruh penjuru Indonesia, salah satunya lewat siaran radio.



3. Indah Hendraningrat, S. Suhud, dan Tri Murti

Mereka bertiga merupakan pengibar bendera pusaka pertama nan dibuat oleh Ibu Fatmawati pada momen pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945. Indah dan Suhud bertugas menggerek bendera hingga ujung tiang tertinggi, sedangkan S. Suhud nan membawa bendera di atas baki.



4. Frans S. Mendur

FransS. Mendur ialah wartawan nan merekam sejarah dengan jepretan kameranya bersama rekan-rekannya dari Ipphos (Indonesia Press Photo Service). Beliau tentu tak ingin kehilangan momen deklarasi kemerdekaan ini. Selain sebab peristiwa ini hanya akan terjadi satu kali seumur hidup, mengabadikan momen ini dapat menjadi bukti pemberitaan di media cetak bahwa Indonesia memang telah memproklamasikan diri sebagai negara merdeka.



5. Syahrudin

Syahrudin saat itu bekerja sebagai serang telegrafis di sebuah kantor warta Jepang. Pada saat kemerdekaan telah diproklamasikan, ia mengabarkan warta tersebut ke seluruh global secara sembunyi-sembunyi ketika orang-orang Jepang di kantor warta tersebut beristirahat, tepatnya pada 17 Agustus 1945 pukul empat sore.

Tentu sebab jasanya nan sangat besar ini, beliau pun layak buat kita sebut sebagai tokoh proklamasi. Pesan singkat nan dikirimkannya membuat warta proklamasi tak hanya tersebar di seluruh Indonesia, tetapi juga sampai ke negara-negara lain.



6. Soewirjo

Soewiryo pada saat itu ialah walikota Jakarta Raya. Dialah nan membuat momen pendeklarasian proklamasi berjalan kondusif dan berlangsung dengan lancar. Sebagai walikota, memang sudah menjadi tanggung jawabnya buat melindungi segenap warganya dari hal-hal nan tak diinginkan. Berjalannya proklamasi secara lancar telah membuktikan kepiawaiannya dalam memimpin pengamanan proklamasi.



Refleksi Diri Melalui Jasa Tokoh Proklamasi

Selain nama-nama di atas, tentu masih sangat banyak nama-nama lain nan luput dari perhatian penulis atau malah juga tak tercatat oleh para sejarawan. Tentu hal tersebut bukanlah masalah bagi diri mereka sebab mereka yakin, catatan Tuhanlah nan kekal abadi dan tidak pernah luput sesuatu pun dari-Nya.

Belajar dari para tokoh proklamasi tersebut, hendaknya kita merefleksikan diri, sudahkah kita menghargai peluh dan keringat mereka dengan harga nan pantas. Atau malah kita menghambakan diri kepada penjajah baru bernama hedonisme?

Socrates mengatakan bahwa hayati nan tidak direfleksikan ialah hayati nan tidak layak diteruskan. Maka, sudah merupakan tanggung jawab moral bagi kita semua sebagai kaum muda Indonesia buat melanjutkan pentas-pentas heroik para tokoh proklamasi kita dengan ukiran prestasi nan mengharumkan nama bangsa Indonesia. J