Jenis-Jenis Sayur Baby

Jenis-Jenis Sayur Baby

Kubis, ialah sayuran berbentuk lembaran-lembaran daun nan merapat dan membentuk bulatan. Kerapatan tumpukan daun kol atau kubis sangat rapih, sehingga berbentuk seperti labirin. Lembaran daun kubis bisa dikonsumsi mentah maupun matang.

Kubis nan selama ini identik bisa menyebabkan rasa kembung pada perut ternyata menyimpan kandungan gizi nan cukup banyak. Kandungan gizi sayuran kubis tersebut bermanfaat buat kesehatan tubuh manusia.

Kubis atau kol nan sering kita konsumsi sebagai lalapan, ternyata berasal dari luar negeri. Masyarakat di Eropa Selatan dan Eropa Barat lah nan pertama kali membudidayakan sayuran nan berbentuk lembaran daun ini.

Nama kubis sendiri berasal dari bahasa Perancis, chou cabus . Sedangkan istilah kol nan lebih tenar di Indonesia, berasal dari bahasa Belanda, kool . Sedangkan nama ilmiah buat kubis ialah Brassica oleracea.

Kubis memiliki beberapa variasi, terutama dalam jenis warna. Selayaknya daun, rona kubis nan paling banyak ditemui tentu saja ialah hijau. Rona hijau dari kubis pun, terbagi dalam jenis kubis dengan hijau pucat, dan jenis kubis dengan rona hijau nan cukup cerah. Selain hijau, kubis juga dapat tumbuh dengan rona ungu kemerahan.

Ketika memakanan kubis, kebanyakan dari kita niscaya akan sedikit merasakan getir dan perut pun menjadi kembung. Hal itu bukan merupakan gejala keracunan. Penyebab rasa getir di mulut dan kembung pada perut disebabkan oleh kandungan glukosinolat nan bisa menimbulkan sedikit rasa getir di lidah dan zat gas goiterogen nan bisa merangsang terbentuknya gas pada lambung.

Kandungan gizi sayuran kubis telah menjadi objek penelitian beberapa pakar di luar negeri, dan hasilnya sungguh mencengangkan. Kubis nan identik dengan lalapan dan olahan makanan sederhana ternyata bisa menjadi penghambat menyebarnya sel kanker dalam tubuh manusia. Kubis memiliki kandungan zat isothiocyanates . Kandungan zat anti kanker dalam kubis, jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan zat isothiocyanates pada sayuran lain.

Bagi perokok, mengonsumsi kubis secara teratur dapat mengurangi risiko terserangnya penyakit kanker paru-paru. Persentase penekanan sel kanker lumayan tinggi, yaitu 69 persen. Bila Anda perokok, dan tak mungkin menghentikan Norma jelek Anda tersebut. Salah satu alternatif nan dapat dipilih yaitu dengan mengonsumsi kubis dengan rutin.

Selayaknya sayuran nan memang tercipta dengan bermacam gizi, kubis pun demikian. Kandungan gizi sayuran kubis terhitung cukup banyak. Kandungan vitamin dari kubis terdiri dari, vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan vitamin C.

Untuk kandungan gizi sayuran kubis lain nan terkandung, antara lain lemak, kalsium, protein, zat besi, fosfor, serat, sodium, asetaminophen, asam ferulat, isothiochyanate, klorofil (khusus buat kubis nan berwarna hijau), dan flavanoid.



Kandungan Gizi Sayuran dalam Sayur Baby

Banyak orang nan mengira bahwa sayur baby atau sayur mini ialah sayur nan dipetik saat masih muda. Kenyataannya, sayur baby merupakan jenis sayuran nan memang berukuran kecil dan mini, bukan sayur nan dipetik saat muda. Oleh sebab bentuknya nan lucu dan menarik, sayur baby sering digunakan buat hiasan berbagai masakan.

Orang nan tak mengenal sayuran baby mungkin bertanya-tanya, buat apa sayur itu? Sayur baby , seperti baby carrot atau wortel mini, baby buncis , atau baby kapri akan tampak latif jika diatur dengan selera seni gardenis di atas atau di samping irisan-irisan daging atau ikan.

Steak atau bistik akan tambah menarik selera dengan tambahan sayur baby . Sebagai sayur, direbus pun sayur baby sudah enak, apalagi dimasak dalam aneka kuliner mewah. Lagi pula, sayur baby ini tergolong komoditas bergengsi.

Saat ini, penggunaan sayur baby lebih ditujukan buat estetika hidangan daripada kandungan gizi sayuran di dalamnya. Padahal, sayur baby mempunyai kandungan zat gizi nan sama baiknya dengan sayur biasa nan sejenis. Bahkan, buat komponen gizi tertentu, sayur baby lebih baik dibandingkan sayur biasa.



Jenis-Jenis Sayur Baby

Beberapa sayur baby nan cukup populer saat ini ialah baby corn, baby carrot, baby buncis, baby waluh, baby kapri, dan baby caisin . Berikut uraian dari beberapa sayur baby .

1. Baby Corn

Biasanya disebut dengan jagung semi alias jagung putri, dikenal sebagai baby manis nan merupakan primadonanya sayuran baby. Baby corn memang sayuran nan disukai oleh hampir semua golongan masyarakat. Baby corn bisa digunakan sebagai bahan kuliner sederhana sampai kuliner mewah di hotel-hotel berbintang. Bahkan sayuran ini kini sudah diekspor dalam bentuk segar atau nan sudah dikalengkan.

2. Baby Beans

Baby beans belum begitu dikenal oleh masyarakat. Padahal, bentuk dan rupanya tak berbeda dengan buncis biasa. Hanya saja, ukurannya memang kecil sebab dipetik saat masih sangat muda. Baby buncis memang sama dengan buncis biasa, hanya saja dipanen pada saat berumur masih muda. Baby buncis dihasilkan bukan dari tanaman buncis nan tumbuh menjalar pada ajir atau turus, melainkan dari tanaman buncis tipe tegak.

3. Baby Caisin

Baby caisin sebenarnya tak berbeda dari caisin-caisin biasa sebab benihnya berasal dari jenis nan sama. Warnanya sama-sama hijau dengan batang putih kehijauan, hanya saja rona hijau baby caisin sedikit lebih muda.

Baby caisin ialah caisin petik muda dan umur panennya lebih singkat. Tentu saja, rasanya jadi lebih enak, renyah, tak liat, dan tak ada rasa getir sama sekali bila dimasak. Selain itu, penampilan baby caisin tampak lebih cantik dengan rona lebih cerah.

4. Baby Carrot

Baby carrot atau wortel mini mempunyai kulit lebih tipis dan berwarna kuning kemerahan. Rasanya lebih renyah, agak manis, dan enak dimakan langsung mentah-mentah. Babay carrot masih belum bisa menyaingi wortel biasa, baik di pasar lokal maupun ekspor.

Baby carrot juga sering dipalsukan dengan wortel petik muda. Padahal, baby carrot ialah wortel kecil nan dihasilkan dari wortel varietas spesifik nan rona kuningnya tak terlalu tua. Sementara itu, wortel petik muda, rona kuningnya lebih muda mendekati kuning pucat dan hatinya agak besar serta kelihatan lebih kurus.

5. Baby Kapri

Baby kapri tak jauh berbeda wujudnya dengan sayur polong karpri nan dipetik muda, sebab keduanya memang tanaman kapri. Perbedaannya, jika polong kapri muda buah polongnya masih nisbi kecil dan kempes, baby kapri sudah sedikit bulat. Rasa baby kapri jauh lebih renyah daripada polong kapri muda dan ukurannya lebih seragam.

6. Baby Waluh

Baby waluh atau labu siam bayi memang jenis sayur baby nan sudah merakyat. Berbeda dengan sayur baby lainnya, baby waluh mudah ditemui di pasar-pasar tradisional, bahkan pada tukang sayur keliling. Jika sayur baby lain umumnya buat jenis makanan mewah, baby waluh biasanya dijadikan urap atau lalapan baik dimasak dengan cara dikukus, direbus, maupun langsung dimakan dengan sambal.

7. Baby Cabbage

Baby cabbage atau nan sering disebut sawi putih mini, nan berbentuk daun dan berkelompok menjadi satu di dasar tanaman, merupakan batang palsu dari tanaman sawi. Baby cabbage mempunyai batang nan berdaging tebal dan daun nan berwarna hijau tua. Kebanyakan kandungan gizi sayuran baby cabbage ini dapat di bisa dalam sayuran sop, baso, atau soto. Namun, bisa juga digunakan dalam bentuk segar sebab dagingnya nan renyah.



Kandungan Gizi Sayuran Baby

Sayur baby juga memiliki kandungan gizi sayuran berupa komponen bioaktif pangan nan mempunyai khasiat tak kalah pentingnya. Sayur baby mempunyai kandungan karotenoid dan vitamin C cukup tinggi nan berfungsi sebagai antioksidan pencegah timbulnya penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes, penyakit jantung.

Sudah banyak penelitian nan membuktikan bahwa baby buncis bisa menurunkan kadar gula darah sebab kandungan flavanoid-nya. Bahkan, di berbagai daerah. Buncis sudah sejak lama digunakan sebagai obat buat menurunkan kadar gula darah bagi penderita penyakit diabetes.

Setelah merebus baby corn – lengkap dengan rambut jagungnya – air perebusnya bisa digunakan buat menormalkan tekanan darah dan juga buat menurunkan kadar kolesterol darah.

Serat makanan dari sayur baby cukup baik dibandingkan dengan serat sayur biasa. Serat sayur baby sangat baik buat pencernaan dan juga bisa memengaruhi mikroflora usus sedemikian rupa sehingga senyawa karsinogenik tak diproduksi.

Serat dari sayuran baby bisa menyerap air nan cukup besar. Dengan demikian, kadar air dalam usus menjadi tinggi dan konsentrasi senyawa toksik menjadi rendah sehingga tak efektif lagi.

Selain itu, kadar air nan tinggi menyebabkan volume residu makanan menjadi meningkat sehingga bisa meningkatkan kecepatan laju bahan melewati usus besar. Hal itu akan memengaruhi waktu transit residu makanan dan bisa mencegah sembelit. Selain menyerap air, serat juga menyerap lemak dan kolesterol sehingga bisa mengurangi penumpukan lemak dan kolesterol nan berasal dari makanan.