Kandungan Gizi Keju dalam Pembuatannya

Kandungan Gizi Keju dalam Pembuatannya

Siapa nan tak mengenal keju? Produk nan sangat terkenal di belahan global juga Indonesia sebab rasanya nan lezat, juga memiliki kandungan gizi keju nan cukup tinggi merupakan asupan nan tepat buat tubuh.

Keju merupakan olahan dari produk susu segar nan dipekatkan sehingga sebagian nilai gizi susu juga terdapat di dalam keju. Kandungan gizi keju dalam 100 gramnya memiliki energi, protein, kalsium fosfor, vitamin A dan B, riboflavin, vitamin D, dan lemak.

Kalsium, fosfor, dan mineral nan terkandung di dalam keju sangat diperlukan oleh tubuh buat menjaga kesehatan tulang dan gigi. Protein pada keju nan primer ialah kasein nan sangat berguna bagi pembentukan lapisan mahkota gigi dan mampu melindungi gigi dari sifat asam nan bisa merusak gigi. Kandungan gizi keju nan tinggi dan lengkap inilah nan membuat penggemar keju dan makanan olahan keju menjadi semakin banyak dari hari ke hari.

Sementara, lemak pada keju memberikan rasa dan tekstur pada keju menjadi lebih unik saat kita konsumsi. Kandungan lemak pada keju segar, berbeda dengan keju nan telah dimasak. Kandungan gizi keju pada keju segar inilah nan harus selalu dipertahankan.

Mengingat kandungan gizi keju nan sangat baik bagi tubuh kita inilah, sangat disarankan buat memberikan keju dalam berbagai olahannya kepada anak-anak nan masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, keju juga bisa dijadikan pengganti sumber protein hewani bagi para vegetarian nan hanya menikmati sayuran tanpa mengkonsumsi daging.

Banyak orang nan salah sangka bahwa banyak mengonsumsi keju akan meningkatkan kolesterol dalam darah. Namun, pada kenyataannya keju tidaklah meningkatkan kolesterol dalam darah kita, melainkan kandungan gizi keju sangat kaya dengan manfaat. Jadi, janganlah takut buat mengonsumsi keju.



Kandungan Gizi Keju dan Jenis-jenisnya
  1. Kandungan Gizi Keju Brie, ialah keju Prancis nan lembut dan hanya mengandung 45 persen. Mengenali keju ini sangat mudah sebab kulit keju Brie ini berwarna putih dan memiliki bintik-bintik pigmen kemerahan, beraroma tajam, dan jika dimasak maka keju ini akan leleh dan menyerupai krim.

  2. Kandungan Gizi Keju Cheddar, ialah keju nan kita kenal dan banyak dijual di pasar swalayan. Keju muda nan beraroma lembut, berwarna pucat ini sangat populer di Indonesia. Memiliki kandungan lemak mencapai 48 persen.

  3. Kandungan Gizi Keju Camembert, keju Camembert sangat mirip dengan keju Brie dan termasuk dalam keju Prancis. Memiliki tekstur nan lembut dengan kulitnya nan putih dan bagian dalamnya berbentuk krim tanpa harus melalui proses pemasakan. Kandungan lemak di dalamnya mencapai 45 persen.

  4. Kandungan Gizi Keju Cream Cheese, terbuat dari krim dan susu dan biasanya dikemas dalam stoples, botol, atau gelas dan dijual dalam keadaan beku. Terdapat 65 persen kandungan lemak di dalamnya. Cream cheese ini biasanya dinikmati bersama roti atau bisa pula dijadikan bahan campuran buat membuat kue.

  5. Kandungan Gizi Keju Edam, keju Edam ialah keju Belanda nan memiliki kandungan lemak sekitar 40 persen dan biasanya dijual dalam kemasan lilin. Tekstur keju Edam ini sangat elastis dan beraroma tajam. Di Indonesia, biasanya keju Edam dimanfaatkan buat membuat makaroni dan kue kastangel. Aroma keju nan tajam membuat kue nan diolah bersama keju Edam ini menjadi lebih harum.

  6. Kandungan Gizi Keju Emmenthal, keju ini bertekstur keras, memiliki lubang-lubang pada permukaannya, dan termasuk dalam kelompok keju Swiss. Biasanya keju ini bisa dikonsumsi setelah diolah.

  7. Kandungan Gizi Keju Gruyere, bentuk keju Gruyere bulat pipih seperti roda dan termasuk keju keras nan harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Keju Gruyere beraroma kacang-kacangan dan rasanya sangat lembut. Keju nan berasal dari Swiss ini banyak ditambahkan pada salad.

  8. Kandungan Gizi Keju Halloumi, merupakan keju nan berasal dari Siprus. Meskipun begitu, banyak juga terdapat di wilayah Timur Tengah. Keju ini te

  9. Kandungan Gizi Keju Mozarella, keju nan terbuat dari susu sapi segar ini bertekstur lembut dan beraroma tajam. Mengandung 40-50 persen lemak dan biasanya dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam pengolahan piza. Keju Mozarella ini termasuk keju Italia.

  10. Kandungan Gizi Keju Parmesan, keju Parmesan ialah keju Italia nan bertekstur keras dan biasanya berusia 2-3 tahun. Pemanfaatan keju Parmesan biasanya dikombinasikan dengan keju Mozarella. Kandungan lemaknya mencapai 61 persen. Keju Parmesan nan berusia muda biasanya dijual dalam kemasan dan sudah berupa parutan sehingga bisa digunakan sebagai taburan spageti atau makaroni.

  11. Kandungan Gizi Keju Ricotta, keju Ricotta merupakan keju nan sedikit berbeda dengan keju lainnya jika dilihat dari teksturnya. Keju ini sangat ringkih dan memiliki kandungan lemak nan cukup tinggi, yakni mencapai 65 persen. Keju ini berasal dari Italia. Sangat cocok diolah dengan makanan pasta.



Kandungan Gizi Keju dalam Pembuatannya Keju dibuat dari susu nan diasamkan dan dibiarkan menggumpal. Kemudian, gumpalan tadi dipisahkan dari cairannya. Gumpalan-gumpalan keju tersebut dikeringkan dan dicetak dalam cetakan sampai benar-benar kering. Kandungan gizi keju nan dihasilkan akan berbeda-beda. Hal itu tergantung pada jenis susu, bakteri, dan jamur nan dipakai dalam proses fermentasi.

Proses pengeringan gumpalan susu tersebut bervariasi tergantung suhu dan kelembapan udara. Keju nan diolah di pabrik dan nan diolah secara tradisional menjadikan bentuk, tekstur, dan rasa keju berbeda-beda. Apabila holistik proses pembuatan keju telah sahih maka kandungan gizi keju pun akan tetap terjaga.



Kandungan Gizi Keju dalam Olahan Makanan

Seperti kita tahu, bahwa makanan nan sarat nutrisi ini sangat layak buat dikonsumsi. Maka dari itu, tak ada salahnya buat membuat berbagai olahan masakan nan menyertakan keju di dalamnya. Kandungan gizi keju nan telah diolah memang akan berkurang. Namun, masih terdapat kandungan gizi di dalamnya nan bermanfaat buat tubuh.

Kandungan gizi keju nan terdapat dalam makanan nan ada di sekitar kita, di antaranya:

  1. Piza

    Makanan nan sangat identik dengan negara Italia ini sudah banyak kita jumpai. Banyak restoran maupun hotel-hotel nan menyediakan makanan nan berbentuk bundar ini. Piza merupakan makanan nan menyehatkan. Makanan nan berbahan dasar terigu ini memiliki toping nan beraneka ragam. Akan tetapi, ada salah satu nan selalu ada dalam piza, yakni keju. Kandungan gizi keju dalam piza masih dapat dikatakan ada, meskipun sudah melalui pengolahan.

  2. Roti Bakar

    Semua orang tentu sudah mengenal dengan makanan tersebut. Di Indonesia sendiri sudah banyak dijual di berbagai tempat. Isi buat roti bakar selain selai, juga terdapat keju. Kandungan gizi keju nan dipakai buat isian roti bakar masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan keju nan dipakai merupakan keju segar nan diparut.

  3. Singkong Keju

    Makanan ini merupakan perpaduan antara tradisional dan modern. Tradisional dikarenakan terdapat dalam singkong, dan modern terdapat dalam keju. Penyajian singkong keju bisa dengan dikukus atau digoreng, lalu diberi parutan keju di atasnya. Makanan ini sangat menyehatkan. Kandungan gizi keju nan diparut berasal dari keju segar. Sementara itu, singkong memiliki banyak kandungan, seperti antioksidan, protein, dan kalsium.

Setelah mengetahui kandungan gizi keju, mungkin ada baiknya mengagendakan pembelian keju dalam daftar belanja Anda. Selain bermanfaat buat Anda, juga sangat krusial buat anak Anda nan sedang dalam masa pertumbuhan.