Kafein dalam Kopi

Kafein dalam Kopi

Bahaya kopi bagi kesehatan tubuh memang perlu diketahui, terutama bagi para pecinta kopi. Godaan terberat buat terus meneguk kopi pada waktu pagi hari, malam hari, di saat mengerjakan setumpuk pekerjaan belum lengkap tanpa kopi. Menurut mitos, kopi dapat membuat orang susah tidur. Tapi ,benarkah demikian? Lalu, mengapa hal ini tak berlaku bagi sebagian orang?

Kopi sudah ada sejak 1000 SM, ditemukan pertama kali oleh bangsa Ethiopia di Benua Afrika. Kopi ialah jenis minuman nan berasal dari tumbuhan kopi nan sudah diolah terlebih dahulu. Pada awalnya, asal kata ‘kopi’ diambil dari bahasa Arab qahwat nan artinya kekuatan. Sebab, pada waktu itu kopi dikonsumsi sebagai makanan nan memiliki energi tinggi.

Kata qahwat mengalami perubahan, menjadi kahveh nan diambil dari bahasa Turki. Kemudian, berubah kembali menjadi koffie nan berasal dari bahasa Belanda. Lalu, diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi, penamaan nan kita pakai sampai sekarang.



Jenis-jenis Kopi

Untuk mengenali apa saja bahaya kopi, terlebih dahulu kenali dahulu jenis-jenis kopi. Pada umumnya, terdapat dua jenis kopi yaitu robusta, arabika, dan kopi nan berasal dari binatang, yaitu kopi luwak. Berikut penjelasannya.



Kopi Robusta

Kopi robusta ialah kopi nan sebelum mengalami proses sangrai. Ia beraroma kacang-kacangan, seperti cokelat dengan baunya nan khas dan manis. Rona robusta bermacam-macam, tergantung pengolahannya. Orang banyak nan menganggap robusta seperti rasa gandum, dengan rasa nan sangat tajam.



Kopi Arabica

Kopi arabica ialah kopi nan sebelum mengalami proses disangrai, aromanya seperti bluberry, lebih halus dengan aroma nan harum mirip buah dan bunga, hingga rasanya kuat dan tajam. Arabica berasal dari Brasil dan Etiopia.



Kopi Luwak

Kopi luwak sangat unik dengan harga nan sangat tinggi. Dinamakan kopi luwak sebab berasal dari kotoran ‘luwak’ binatang homogen musang. Pada dasarnya, kopi luwak ialah kopi arabica sebab luwak ialah hewan nan mengonsumsi biji arabica sebagai makanannya. Biji itu kemudian keluar lagi melalui proses pembuangan.

Namun, tak semua kopi nan sudah masuk ke tubuhnya bisa diolah dan dicerna, nan kemudian keluar bersama kotorannya. Uniknya, pada waktu biji kopi berada di dalam tubuhnya, biji kopi tersebut telah mengalami fermentasi oleh bakteri di dalam perut.



Kafein dalam Kopi

Kopi dengan aroma dan rasa nan menggiurkan memang selalu menggoda buat selalu diteguk dalam suasana apa pun. Kopi ialah minuman nan mengandung kafein, yaitu senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal. Rasanya sangat pahit. Jika asumsi orang bahwa kopi itu memang sangat berbahaya, maka mungkin itu tidak jauh berbeda juga dengan kandungan teh nan sama-sama mengandung kafein. Kabar simpang siur tersebut perlu diperjelas dengan mengetahui seperti apa kandungan kafein pada minuman kopi.

Istilah kafein diperkenalkan oleh Friedrich Ferdinand Runge, pakar kimia dari negara Jerman, pada tahun 1891. Kafein memang tak hanya ada di kopi. Kafein ada secara alami pada daun kopi, buah kola, mate dan gualana. Bagi tanaman, kafein bermanfaat sebagai pelindung atau pestisida nan mampu menangkal serangga-serangga tertentu.

Lalu, bagaimana jika manusia mengonsumsi makanan/minuman nan mengandung kafein? Benarkah imbas bahaya kopi akan membuat orang susah tidur dan pencegah kejang-kejang pada anak?

Kandungan kafein dalam kopi berbeda-beda, disparitas tersebut ditentukan oleh jenis bijinya, pengolahannya, dan cara penyajiannya. Misalnya, kopi nan dapat kita beli di warung dan supermaket, seperti kopi instan mengandung kafein sebesar 2,8 %– 5,0 %, kopi moka sebesar 1,00%, kopi robusta sebesar 1,48%, dan kopi arabica sebesar 1,10%.

Kandungan kafein nan rendah dapat ditemukan pada kopi nan proses pengolahannya menggunakan cara pemanggangan. Cara tersebut mengakibatkan banyak senyawa kafein nan rusak. Bahaya kopi ialah jika kandungan kafein sangat tinggi di dalam tubuh dan secara monoton tertumpuk. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai bahaya kopi dan pencegahannya.



Bahaya Kopi = Manfaat Kopi?

Bahaya kopi nan biasa kita dengar, bahwa kopi dapat menyebabkan orang susah ngantuk dapat menjadi benar. Sebab, kopi merupakan obat perangsang manusia pada sistem urat saraf, nan memang dapat menahan ngantuk, namun sifatnya hanya sementara. Menurut kabar berita, kopi dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes. Hal itu ternyata ada benarnya, namun juga dapat salah.

Maksudnya, jika kopi tak dikonsumsi secara hiperbola maka tak akan berbahaya bagi tubuh. Menurut seorang pakar Harvard Women’s Health, mengonsumsi kopi beberapa gelas sehari bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung, diabetes dua, kanker usus besar, kerusakan pada hati, parkingson, dan mencegah penghambatan penurunan daya kognitif pada otak.

Hal ini disebabkan sebab kafein juga mengandung molekul metabolit. Ia juga dapat mengikat reseptor adenosima di otak nan dapat mempelancar sel saraf nan mengalami kendala pada sel tersebut.

Namun, bukan berarti akhirnya kopi hanya membawa manfaat. Ada beberapa bahaya kopi, yaitu “efek ketergantungan”. Akibatnya, banyak orang nan harus/ wajib minum kopi setiap harinya. Karena adanya ketergantungan inilah, tak menutup kemungkinan orang minum kopi melebihi nan sudah disarankan, dapat sampai lima gelas bahkan lebih. Hal ini nan memunculkan bahaya kopi.

Contoh bahaya kopi nan diakibatkan sebab terlalu banyak mengonsumsi ialah kemungkinan terserang stroke, bisa menyebabkan insomnia, mudah gugup, tegang, dan emosi lebih tinggi. Perempuan nan sedang hamil dianjurkan tak memakan atau meminum kopi sebab bisa menyebabkan denyut jantung nan tinggi dan berakibat jelek pada kehamilan.



Tips Menghindari Bahaya Kopi

Dari gambaran di atas, jelas sekali bahwa kopi dapat menjadi keuntungan, mencegah beberapa penyakit. Namun juga dapat berbahaya bagi tubuh. Bagi Anda, para penggemar kopi, sebaiknya ikuti beberapa tips di bawah ini, yaitu bagaimana agar dapat menikmati kopi, namun tetap sehat.

  1. Tidak ada anggaran nan niscaya berapa cangkir kopi nan sebaiknya diminum dalam sehari. Namun, penelitian mengatakan bahwa kopi sebanyak satu sampai tiga cangkir tak akan berbahaya bagi tubuh.
  2. Tubuh akan memberikan tanda-tanda atau frekuwensi jika Anda minum kopi sudah hiperbola dan setiap orang punya batasan nan berbeda-beda. Ada beberapa orang nan tak bermasalah minum kopi sebanyak tiga gelas sehari, namun dapat jadi nan lain hanya satu gelas. Jadi, sebaiknya perhatikan seberapa besar tubuh mampu menerima kafein.
  3. Kenali kandungan kafein pada merek dan jenis kopi nan Anda konsumsi.
  4. Bahaya kopi akan berdampak terutama pada wanita hamil, anak-anak, penderita penyakit jantung, dan hipertensi. Karena itu, mereka dilarang mengonsumsi kopi.
  5. Jangan lupa mengonsumsi air putih secara teratur setiap harinya, terutama pada pukul 16.00 – 19.00 WIB. Berdasarkan penelitian, pada jam itu tubuh sedang melakukan pembersihan, terutama pada bagian ginjal.

Tanda-tanda imbas ketergantungan nan mengakibatkan bahaya kopi ialah tubuh akan menjadi gelisah, jantung berdebar cukup kencang, susana hati selalu ingin marah, sakit kepala. Tanda-tanda tersebut juga menjadi frekuwensi para pecandu kopi nan dinamakan caffeine withdrawal. Pada saat seperti itu, tubuh pecandu kopi akan meminta asupan kopi lagi. Sesudah minum kopi, tanda-tanda tersebut akan hilang, tanpa meminum kopi kembali.

Gejala tersebut akan hilang setelah melewati waktu sehari sampai dua hari. Namun, sebagian orang pecandu sudah tersugestikan dengan harus meminum kopi lagi. Dalam situasi seperti itu, bagi Anda para pecandu dapat menggantikan cangkir nan ke-3 atau nan ke-5 dengan minuman lainnya (yang mengandung kafein rendah).

Dari gambaran di atas, mudah-mudahan dapat menjadi jawaban kebingungan dan keragu-raguan bagi Anda para mania kopi. Jadi jangan risi , kopi masih boleh dan dapat di nikmati. Namun nan harus diingat dan dipahami ialah dari sekian banyaknya kegunaan kopi nan ada, tak menutup kemungkinan memunculkan imbas nan berbahaya bagi tubuh. Bahaya kopi ialah jika kopi dikonsumsi dengan cara berlebihan. Inilah nan menyebabkan kerugian.