Jenis-Jenis Burung Manyar

Jenis-Jenis Burung Manyar

Burung manyar disebut juga dengan weaver bird . Ada beberapa jenis burung manyar nan hayati di global ini. Penamaan weaver bird sendiri berasal dari kata weaver nan artinya penenun.

Burung manyar dinamakan burung penenun sebab sangat terampil dalam menenun ranting, dedaunan, serta serat tumbuhan dalam pembuatan sarangnya nan indah. Burung manyar termasuk dalam golongan burung passerine kecil serta masuk dalam bangsa Passeriformes (burung penyanyi).

Dari buku Birds of South East Asia karya Craig Robson tahun 2002, ada 117 spesies manyar nan tersebar di seluruh dunia. Di Asia Tenggara sendiri terdapat empat jenis burung manyar, sedangkan di Indonesia dapat ditemui tiga jenis.

Dilihat dari sarangnya nan indah, burung manyar mempunyai bentuk dan ukuran sarang nan bervariasi, baik dari segi bentuk, bahan pembuat sarang, serta teknik konstruksi pembangunan sarang nan digunakan. Bahan nan biasanya dipakai burung manyar buat membangun sarangnya ialah serat daun, ranting, ilalang, serta rumput dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Penenunan sarang itu dimulai dengan memasukkan tali rajut dari ranting/rumput hingga membentuk simpul hingga simpul-simpul itu berjumlah ratusan dan membentuk suatu sarang. Ada nan berbentuk kepala kerbau, bola, atau kerucut memanjang. Bahkan burung manyar nan berasal dari Afrika , membangun sarangnya seperti rumah/apartemen nan dalam satu sarang besar berisi 100-300 kamar.

Pada beberapa jenis sarang, bahkan juga mempunyai "pintu tipuan" buat menipu para predator atau pemangsa. ‘Pintu tipuan’ itu terlihat menganga dengan jelas, padahal pintu nan sebenarnya tersembunyi dan tidak terlihat. Pemangsa nan masuk lewat pintu tipuan akan berjumpa dengan jalan buntu sehingga tak dapat masuk ke bagian rongga sarang nan menyimpan telur dan anak burung manyar.

Manyar ialah jenis burung sosial nan selalu hayati berkelompok. Oleh sebab itu, manyar membangun sarangnya bersama-sama, dan seringkali berderet-deret dalam satu cabang pohon. Biasanya nan menenun sarang ialah burung jantan nan digunakan buat menggoda burung manyar betina. Adapun loka mencari makan manyar ialah loka bersemak atau akasia berduri.

Burung manyar masuk dalam bangsa burung Passeriformes atau burung penyanyi sebab burung ini memiliki suara lengkingan nan merdu. Oleh sebab itu, tidak heran jika ketika di alam, suara manyar akan terdengar melengking dengan keras dan saling bersahutan. Manyar juga dapat dilatih agar dapat memiliki suara nan merdu.

Manyar adalah jenis burung granivora atau pemakan biji . Ia memiliki habitat di alam terbuka seperti rawa, tepi hutan, persawahan, dan padang rumput luas. Habitat manyar banyak ditemukan di sub-Afrika dan wilayah tropis Asia, serta di beberapa bagian Australia. Manyar memiliki musim perkembangbiakan di bulan April hingga bulan Oktober.

Satu ekor manyar jantan dapat mengawini manyar betina lebih dari satu ekor. Manyar jantan nan membangun sarang buat menarik versus jenisnya ini akan sukses mengawini manyar betina jika sarang nan dibangunnya ‘sempurna’. Burung manyar betina akan tertarik pada manyar jantan setelah menyelidiki sarang nan dibangun burung manyar jantan, jika manyar betina suka, maka perkawinan dapat terjadi.



Jenis-Jenis Burung Manyar

Untuk membedakan jenis kelamin pada burung manyar termasuk mudah, yaitu dengan melihat ciri-ciri sebagai berikut.



Burung Manyar Jantan
  1. Kepala atau mahkotanya berwarna kuning.
  2. Paruhnya berwarna hitam.
  3. Sayap burung berwarna kuning dengan garis-garis hitam.
  4. Dada hingga ke bagian perut mempunyai rona putih dengan bintik cokelat.


Burung Manyar Betina
  1. Kepala atau mahkota berwarna cokelat kehitaman.
  2. Paruhnya berwarna kuning kemerah-merahan.
  3. Bagian telinga berwarna kuning dan melingkar dari telinga satu ke telinga nan lain.

Ada tiga jenis burung manyar di Indonesia, yaitu burung manyar tempua (ploceus philippinus), burung manyar jambul (ploceus manyar), serta burung manyar emas (ploceus hypoxanthus).



Manyar Tempua (Ploceus Philippinus)

Bentuk Tubuh

Manyar tempua berukuran kecil sepanjang 15 cm dan mempunyai mahkota emas. Burung manyar tempua jantan saat masuk masa berbiak, mempunyai mahkota dan tengkuk berwarna kuning emas, memiliki sisi paras berwarna hitam, kemudian tubuh bagian bawahnya berwarna kuning tua, sedangkan tubuh bagian atasnya berwarna cokelat abu-abu tua dengan bulu pada sisinya berwarna pucat.

Burung manyar tempua betina tak memiliki rona kuning dan hitam di kepalanya, sedangkan garis alis dan dadanya berwarna kuning kecokletan. Irisnya berwarna cokelat, paruhnya berwarna abu-abu kehitaman hingga kecokelatan, serta kakinya memiliki rona cokelat muda.

Suara

Burung manyar tempua memiliki kicauan suara serak dengan nada tinggi nan menciut dan terus menerus.

Persebaran

Di dunia, burung manyar tempua ini tersebar di Pakistan , Nepal, Srilangka, Bangladesh, Thailand, Myanmar, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, dan Yunnan (Cina Selatan). Adapun di Indonesia, burung ini dapat ditemukan di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatra.

Burung manyar ini hayati dalam koloni sosial besar. Di Sumatra (termasuk Nias), burung ini dahulu banyak terdapat di perbukitan serta dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Namun, sekarang populasinya mulai berkurang. Di Jawa sendiri banyak burung manyar nan terdapat di Jawa Barat dan membentuk sarang secara berkoloni.



Manyar Jambul (Ploceus Manyar)

Bentuk Tubuh

Manyar Jambul memiliki tubuh kecil berukuran 14 cm dan bermahkota bulu rona emas. Pada masa perkembangbiakan, burung manyar jambul mempunyai mahkota berwarna kuning emas. Kepala, dagu, dan lehernya berwarna hitam. Tubuh bagian bawahnya berwarna putih dengan garis hitam di dadanya. Tubuh bagian atasnya memiliki rona kecoklatan, sedangkan bagian sisinya berwarna kuning kemerahan.

Pada saat tak berkembang biak sendiri, jantan dan betina mempunyai bulu cokelat di kepala dengan garis hitam di mahkotanya. Alisnya berwarna kuning tua dan memiliki bercak putih di lehernya. Irisnya berwarna cokelat, paruhnya berwarna abu kehitaman hingga cokelat, serta kakinya berwarna cokelat muda.

Suara

Manyar Jambul memiliki kicauan mirip siulan nan terdengar terus menerus.

Persebaran

Di dunia, burung manyar jambul tersebar di Pakistan, India, Nepal, Srilanka, Myanmar, Yunan (Cina Selatan), Laos, Thailand, Bangladesh, Vietnam, dan Kamboja. Di Indonesia sendiri terdapat di Jawa (termasuk Pulau Bawean) dan Bali.

Burung manyar jambul masuk dalam koloni besar nan hayati berkelompok dan tak menetap (nomaden) di wilayah dataran rendah. Pada masa perkembangbiakan, mereka hayati di sekitar semak-semak dan pohon, sedangkan pada musim lainnya, mereka hayati dalam kelompok nomaden. Mereka suka membuat sarang di rumput gelagah, sawah, dan rawa berumput.



Manyar Emas (Ploceus Hypoxanthus)

Bentuk Tubuh

Manyar jenis ini berukuran 15 cm, memiliki bulu berwarna kuning emas, serta muka berwarna hitam. Pada masa perkembangbiakan, manyar emas jantan memiliki rona kuning pada bagian mahkota, tungging, dan bulu bagian bawah, serta rona hitam pada sisi muka, dagu, dan tenggorokan.

Pada sayap dan ekor memiliki rona hitam dengan pinggiran putih. Adapun saat tak dalam masa perkembangbiakan, jantan dan betina mempunyai alis berwarna kuning tua dan rona kuning di tubuh bagian bawah. Pada Iris, paruh dan kakinya berwarna hitam.

Suara

Manyar emas mempunyai kicauan mirip cuitan.

Persebaran

Di dunia, manyar emas hayati di semua wilayah Asia Tenggara kecuali Semenanjung Malaysia. Adapun di Indonesia sendiri, manyar emas ada di Sumatra dan Jawa.

Tempat Hidup

Manyar emas hayati di rawa atau daerah terbuka dengan cara berkelompk atau berkoloni. Mereka juga tercatat banyak berkembang biak di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur, serta di Danau Toba , Sumatra Utara.