Tokoh Keagamaan Aa Gym
Dikenalnya suatu wilayah tak terlepas dari nama besar para tokoh nan banyak berkontribusi buat wilayah tersebut. Seperti Provinsi Jawa Barat nan memiliki segudang nama besar atau nan lebih dikenal dengan tokoh-tokoh Sunda .
Mereka datang dari berbagai kalangan dan profesi seperti artis, politisi, pejabat negara, akademisi, atlet, dan tokoh agama. Kerja keras nan mereka lakukan dalam bidangnya masing-masing telah memberikan pengaruh nan kuat dalam pembentukan karakter masyarakat dan budaya nan mengakar dalam daerahnya.
Dari sekian banyak tokoh Sunda nan hadir dalam membangkitkan, memelihara, dan mengembangkan budaya lokal, ada beberapa tokoh nan akan dibahas di dalam artikel ini sebab dianggap sebagai tokoh-tokoh Sunda nan sangat menginspirasi kaula muda buat dapat membuat perubahan nan baik dalam situasi budaya nan sekarang ini berpacu dengan peradaban dalam era globalisasi.
Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata
Anda pernah memperhatikan uang kertas pecahan dua puluh ribu rupiah? Tertera gambar tokoh pahlawan nasional, Otto Iskandar Dinata. Beliau dikenal masyarakat luas sebagai sosok bangsawan orisinil Sunda nan lahir di Bandung serta banyak menghabiskan masa kerja pemerintahannya di Jawa Barat.
Kemunculannya ke muka publik jauh sebelum menjabat sebagai Menteri Negara pada awal kemerdekaan Republik Indonesia. Pernah menduduki jabatan krusial sebagai wakil ketua organisasi pemuda pertama nan mengusung semangat juang kemerdekaan, Budi Utomo. Hal nan tak diragukan lagi, kepiawaiannya dalam kepengurusan Paguyuban Pasundan sebagai wadah budaya, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan kepemudaan Sunda.
Rasa nasionalisme nan besar ditunjukkannya tak hanya pada masa reformasi, tapi juga setelahnya. Oleh karena itu, tak heran jika ia mendapat julukan sebagai pahlawan Nasional sebab banyak hal nan diperjuangkan olehnya buat dapat memajukan kebudayaan di negeri kepulauan ini, khususnya kebudayaan lokal Sunda.
Adanya perjuangan dalam hal pendidikan dan pemberdayaan perempuan nan dilakukannya merupakan satu bukti bahwa ia mampu membuat gerakan perubahan terhadap berbagai hal nan terjadi di sekelilingnya, terutama kebudayaan nan semakin lama semakin terkikis oleh peradaban.
Dengan pendidikan, maka manusia akan memahami pentingnya menjaga akar budaya agar tak terkikis dan punah hanya sebab kelalaian manusia dalam menjaga apa nan seharusnya dipelihara dengan baik.
Dengan demikian, bukanlah suatu hal nan mengherankan jika namanaya termasuk ke dalam tokoh-tokoh Sunda nan menginspirasi masyarakatnya buat senantiasa memajukan kebudayaan lokal nan juga berpengaruh besar terhadap perubahan dunia budaya negara Indonesia.
Seniman Kang Ibing
Tanah Pasundan terkenal juga dengan tokoh-tokohnya nan suka bobodoran atau guyon . Salah satunya Kang Ibing. Pemilik nama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata ini dikenal sangat apik memainkan peran sebagai tokoh Kabayan.
Berawal dari film nan dibintanginya berjudul Si Kabayan pada era 70-an, karakter tersebut inheren hingga akhir hayatnya. Bahkan grup lawaknya bersama dengan Aom Kusman, Babah Holiang, Sofyan Hargono dan Ujang diberi nama De'Kabayan.
Kontribusinya terhadap tanah kelahirannya terbilang cukup banyak. Logat bicara, cara berpenampilan, dan karakter lucu nan dibawakannya tak hanya dalam film melainkan juga dalam kesehariannya menjadi karakteristik khas masyarakat Jawa Barat.
Yang menarik dari artis lawas ini bukan hanya kemahirannya dalam membuat orang lain tertawa sebab candaannya, tapi juga banyak filosofi nan dihadirkan dari candaannya tersebut sehingga masyarakat nan mendengar lawakan Kang Ibing tak hanya merasa terhibur, tapi juga mendapatkan banyak hikmah dan pembelajaran mengenai pentingnya menjaga kebudayaan lokal buat memperkuat bangsa Indonesia sebagai jati diri ketimurannya.
Beragam insinuasi dalam lakon nan diciptakannya pun merupakan satu bentuk perjuangan nan dilakukan olehnya buat senantiasa mengingatkan masyarakat Sunda, terutama para petinggi nan memimpin wilayah Jawa Barat agar senantiasa jujur dalam memimpin rakyatnya, serta berperilaku rendah hati agar dapat menyenangkan hati warga nan dipimpinnya itu.
Hal-hal seperti inilah nan tentunya membawa nama kang Ibing ke dalam tokoh-tokoh Sunda nan mampu memberikan inspirasi dan majemuk ide segar nan tak akan habis dimakan waktu sebab seni nan dibuatnya bersifat menghibur sekaligus mengedukasi masyarakat luas, baik masyarakat sunda maupun luar Sunda.
Tokoh Keagamaan Aa Gym
Kyai prominen ini mengawali perjalanan dakwahnya justru dari segudang kegiatan usaha dan bisnis nan dilakoninya. Sifat percaya diri dan kepemimpinan nan tinggi membuatnya berani menjajaki segala macam usaha.
Beliau pernah menjadi supir angkot, tukang gorengan, bersama teman-teman kampus menjadi penyedia peralatan kantor dengan karakteristik khas Islami nan ditonjolkan sampai akhirnya sukses mendirikan Pesantren Daarut Tauhid nan terbuka bagi masyarakat luas. Ada juga beberapa perusahaan lain nan berhubungan dengan media massa seperti penerbitan, radio, dan televisi berlabel MQ (Manajemen Qolbu).
Kontribusi terhadap tanah kelahirannya sangatlah banyak. Melalui sisi spiritual dan nalar, Aa Gym mengajak masyarakat berperilaku dengan mencontoh Nabi Muhammad Saw seperti cara bermuamalah dan etos bahwa orang Islam itu harus kaya dan sejahtera. Selain itu, Aa Gym juga membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya buat masyarakat di sekitar pesantren khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam hal ini, perjuangan nan dilakukan oleh Aa Gym bukan hanya sekadar perjuangan memelihara kebudayaan sunda, tapi juga perjuangan menegakkan kebenaran dengan cara nan sangat lembut sehingga mampu masuk ke dalam wilayah berbagai kalangan masyarakat.
Dengan banyaknya lowongan pekerjaan, masuknya seni ke dalam unsur keagamaan, serta hal lain nan memiliki akibat positif terhadap lingkungan maka Aa Gym mampu menjadi inspirasi bagi banyak orang buat dapat tetap menegakkan kebenaran agama di tengah maraknya perbedaan makna kebudayaan dan peradaban nan melingkunginya.
Budayawan Abah Surya
Namanya Hidayat Suryalaga. Sosoknya dikenal masyarakat sebagai budayawan dan sastrawan Sunda nan cukup produktif dalam menelurkan karya-karya sastra seperti sajak, guguritan, naskah drama dan gamelan nan sering dipentaskan.
Selain berprofesi sebagai budayawan dan dosen, Abah Surya juga berkontribusi dalam organisasi-organisasi nan digelutinya seperti Teater Kiwari sebagai pendiri sekaligus penasihat, Ketua Daya Sunda, Penasehat Padepokan Penca Daya Sunda, Ketua Forum Kebudayaan Universitas Pasundan, Penasehat Yayasan Nur Hidayah, dan Redaktur Surat Kabar Kudjang.
Dalam hal ini, Abah surya tak hanya memberikan penyegaran seperti nan dilakukan Kang Ibing. Ia juga melakukan pembaharuan dan pemeliharaan budaya lewat majemuk karya nan dihasilkannya. Oleh karena itu, namanya masuk ke dalam jajaran tokoh Sunda nan menjadi inspirasi bagi banyak orang buat dapat memberikan perubahan terhadap budaya dengan caranya sendiri.
Namun bedanya, jika kang Ibing melakukannya secara satir dan diplomatis, Abah Surya memberikan perbedaan makna nan serius dalam karyanya sehingga masyarakat dapat menilai lebih jelas edukasi apa nan hendak disampaikan oleh budayawan asal sunda tersebut.
Dari sekian banyak tokoh nan ada di tataran Sunda, mereka merupakan orang nan terkenal membawa perubahan di dalam bidang masing-masing. Namun, kita juga tak hanya dapat menjadi pengikut mereka saja. Jika ada keinginan nan kuat buat dapat mengubah keadaan nan jelek dari perbedaan makna budaya lokal, atau ingin mengembangkan kebudayaan lokal pun kita semua dapat melakukannya dengan cara kita sendiri.
Jadikanlah tokoh-tokoh tersebut sebagai inspirasi nan membuat kita juga memiliki motivasi nan besar buat dapat mengubah sesuatu menjadi lebih baik dan lebih besar tanpa harus melakukan apa nan dilakukan mereka.
Buatlah atau pikirkanlah ide buat dapat mencapai perubahan budaya, dan lakukanlah ide tersebut dengan cara nan dapat dilakukan semampu kita sebagai penerus bangsa nan nantinya berperan sebagai pemelihara budaya bangsa Indonesia, terutama budaya lokal nan sudah berabad-abad diturunkan oleh leluhur kita, termasuk tokoh-tokoh Sunda nan telah disebutkan di atas.
Tokoh-tokoh Sunda Andalan
Pemikiran brilian disertai tindakan konkret nan mampu mengubah pandangan masyarakat atau bahkan menciptakan suatu pandangan baru, membuat seseorang menjadi tokoh dalam masyarakat. Masyarakat parahyangan merupakan salah satu nan melahirkan tokoh-tokoh Sunda andalan. Tokoh-tokoh nan memiliki peran cukup krusial dalam perkembangan masyarakat sunda maupun dalam kenegaraan.
Tokoh-tokoh Sunda
Tokoh-tokoh Sunda nan patut diperhitungkan, di antaranya Dewi Sartika, Iwa Kusuma Sumantri, Otto Iskandardinata, Ir Djuanda, Nana Sutresna, dan Burhanudin Abdullah.
1. Dewi Sartika
Wanita sunda kelahiran Bandung, 4 Desember 1866 ini, terkenal dengan perjuangannya sebagai tokoh Sunda nan menyadari persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Pengalaman masa kecilnya dicap sebagai anak pemberontak sebab penangkapan ayahnya oleh penjajah serta penderitaannya ketika sang paman menjadikannya pembantu.
Banyaknya wanita nan pandai dibohongi sebab ketidakmampuan dalam baca tulis, membuat ia berani mendirikan sekolah spesifik perempuan bernama Sakola Istri. Sekolah ini didirikan dengan tujuan agar perempuan dapat melakukan apapun sehingga tak selalu bergantung pada suaminya.
Ia becermin pada ibunya sendiri nan lebih memilih menemani ayahnya dalam pengasingan dibanding mengurusikan anak-anaknya sebab ketergantungan itu. Dewi Sartika meninggal global ketika berusia 82 setelah lama sakit-sakitan.
2. Iwa Kusuma Sumantri
Lahir di Bandung, 31 Mei 1899. Ia ialah seorang politikus, pakar hukum, dan menteri pada masa pemerintahan Soekarno nan patut diperhitungkan. Pemikiran kritisnya terhadap pemerintahan membuatnya cukup dikenal dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada masa pensiunnya, ia menorehkan pemikiran-pemikirannya dalam buku-buku nan dituliskannya. Ia meninggal ketika usianya 72 tahun.
3. Otto Iskandardinata
Lahir di Bandung, 31 Maret 1987. Otto Iskandardinata terkenal sebagai tokoh nan vokal. Menyuarakan apa nan dianggapnya sahih demi kesatuan dan persatuan bangsa dalam gerakan Budi Utomo. Selain itu, ia vokal mengkritik ketidakbenaran dan ketidakadilan pada pemerintah Belanda di Volksraad.
Hal itu membuatnya dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat, nan artinya 'burung gagak nan lidahnya tajam', setajam kritikan pedasnya. Hal inilah nan membuatnya diculik sampai akhirnya dinyatakan meninggal di usia 48.
4. Ir Djuanda
Lahir di Tasikmalaya, 14 Januari 1911. Ia terkenal dengan keberaniannya mendeklarasikan wilayah perairan Indonesia pada 1957, nan sempat dianggap perairan bebas nan memisahkan kepulauan Indonesia oleh negara-negara lain. Ia ialah salah satu dari tokoh-tokoh Sunda nan mengabdikan hidupnya buat masyarakat.
Hal ini terbukti dari pilihannya buat mengajar di SD Muhamadiyah Jakarta dengan upah nan jauh lebih kecil dibanding nan dijanjikan almamaternya, Technische Hogeschool, nan sekarang dikenal dengan lebel ITB (Institut Teknologi Bandung). Ia meninggal global ketika usia 52.
5. Nana Sutresna
Lahir di Ciamis, 21 oktober 1933. Layaknya seorang diplomat nan baik, ia ialah seorang nan berwawasan luas, pakar berbahasa dan bernegosiasi. Hal itu menjadikannya seorang diplomat nan cukup diperhitungkan di dunia.
Tidak heran jika ia menjadi salah satu dari tokoh-tokoh Sunda nan patut dibanggakan. Keberhasilannya nan diakui internasional yaitu menjadi fasilitator konflik nan terjadi antara Korsel dan korut pada 2006 lalu.
6. Burhanudin Abdullah
Lahir di Garut, 10 Juli 1947. Dengan kepribadiannya nan kuat, ia patut dicatat sebagai salah satu dari tokoh-tokoh Sunda andalan. Meniti karier dari nol, sampai pada puncak kariernya menjadi gubernur BI nan terpilih secara demokratis. Pada masa jabatannya (2003-2008), ia mampu membawa Indonesia terlepas dari utang ke negara-negara pendonor.