Contoh Surat Peringatan Kerja
Bagi Anda nan seorang karyawan atau pegawai niscaya mengenal jenis surat nan satu ini. Biasanya surat peringatan menjadi salah satu momok bagi para karyawan atau pegawai nan memang melanggar anggaran atau disiplin dari kantor atau instansi nan bersangkutan. Berikut ini akan dibahas mengenai contoh surat peringatan kerja .
Surat peringatan pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu surat peringatan niaga dan surat peringatan jabatan/ kerja. Surat peringatan niaga umumnya berisi mengenai komplain atau peringatan nan ditujukan pada suatu perusahaan nan melanggar perjanjian niaga.
Adapun surat peringatan jabatan/ kerja merupakan surat peringatan nan ditujukan pada karyawan/ pegawai nan melanggar anggaran dari instansi terkait. Pada kesempatan kali ini akan banyak dibahas mengenai contoh surat peringatan kerja nan bisa digunakan di suatu instansi/ perusahaan.
Aturan Dalam Pemberian Surat Peringatan Kerja
Seperti nan telah dijelaskan sebelumnya bahwa surat peringatan kerja ditujukan pada karyawan nan melanggar aturan. Hal itu berarti surat peringatan memiliki fungsi buat memberikan peringatan pada karyawan bahwa nan dilakukannya merupakan kesalahan atau pelanggaran dari anggaran nan ada.
Masing-masing instansi biasanya memiliki anggaran tersendiri dalam mengeluarkan SP tertulis ini. Ada instansi nan menerapkan anggaran kalau SP akan dikeluarkan ketika karyawan nan bersalah sudah mendapatkan peringatan secara lisan oleh atasannya, namun tak diindahkan oleh karyawan tersebut.
Peringatan lisan nan diberikan pun dalam artian peringatan secara formal atau karyawan dipanggil oleh atasan, kemudian diberikan peringatan secara lisan. Ada pula instansi nan tak mengenal peringatan lisan, namun langsung memberikan SP tertulis bila ada karyawan nan melanggar.
Adapun surat peringatan nan diberikan umumnya secara bertahap sebanyak dua atau tiga kali tergantung dari anggaran perusahaan masing-masing. Surat Peringatan 1 umumnya berisi peringatan bahwa karyawan tersebut melakukan pelanggaran dan belum diberikan hukuman spesifik dan masih diberikan kesempatan buat memperbaiki kesalahannya.
Apabila setelah diberi SP 1 ternyata karyawan nan bersangkutan masih saja melanggar, maka dikeluarkan surat peringatan kedua. Ada beberapa perusahaan nan menerapkan anggaran bahwa SP 2 merupakan SP terakhir nan kemudian dilanjutkan dengan surat pemberhentian kerja (PHK) atau mungkin surat skorsing.
Ada pula perusahaan nan menerapkan anggaran SP tertulis sampai tiga kali baru dilakukan skorsing atau pemberhentian kerja (PHK).
Isi Surat Peringatan Kerja
Surat peringatan kerja merupakan salah satu jenis surat resmi instansi. Oleh sebab itu, isinya pun tak boleh sembarangan. Berikut ini komponen nan sine qua non dalam surat peringatan kerja.
- Nomor, tempat, tanggal, dan perihal surat
- Lampiran surat (bila ada)
- Nama karyawan nan diberikan peringatan
- Isi peringatan nan diberikan secara detail, yaitu perihal kesalahan, bukti, dan data kesalahan nan dibuat. Bila perlu data dan bukti kesalahan turut di lampirkan.
- Sanksi-sanksi nan diberikan bila karyawan masih melanggar.
- Jabatan dan penanggung jawab surat.
- Tanda tangan, nama jelas, dan NIP penanggung jawab.
Contoh Surat Peringatan Kerja
Untuk lebih memperjelas bagaimana bentuk dari contoh surat peringatan kerja , simak berikut ini.
Jakarta, 23 Mei 2013
Nomor: 01/PT-KU/05/ 2013
Lampiran: 1 lembar
Hal: Surat Peringatan 1 (SP 1)
Melalui surat ini, menerangkan bahwa karyawan:
Nama: Tedy Kurniawan
Jabatan: Staf Operasional Gudang 1
Telah melanggar anggaran perusahaan dan diberikan SURAT PERINGATAN 1 atau SP 1. Adapun pelanggaran nan dilakukan oleh nan bersangkutan berupa: Tidak masuk kerja tanpa ijin sebanyak 3 hari berturut-turut, berdasarkan data presensi fingerprint nan diperoleh dari bagian personalia perusahaan (data terlampir).
Surat peringatan ini berlaku mulai tanggal 23 Mei-23 Juni 2013 atau satu bulan peringatan. Sinkron dengan anggaran perusahaan selama kurun waktu berlakunya surat ini nan bersangkutan tak diperbolehkan melanggar anggaran nan sama. Apabila nan bersangkutan masih melakukan pelanggaran, maka akan diberikan Surat Peringatan 2 (SP 2) dan hukuman berupa skorsing.
Demikian surat peringatan pertama ini dibuat buat ditaati dengan sebaik-baiknya. Bagi nan bersangkutan diharapkan bisa mengubah sikapnya dan berperilaku lebih professional dalam menjalankan tugasnya.
Disetujui oleh, Dibuat oleh,
Manajer Generik Operasional Gudang Kabag. Operasional Gudang 1
Suprapto Sutarno
Fungsi Lain dari Surat Peringatan Kerja
Selain memiliki fungsi sebagai peringatan buat karyawan nan melakukan kesalahan, surat peringatan kerja ini juga memiliki fungsi lain. Salah satunya ialah memberikan imbas jera pada karyawan nan melakukan kesalahan.
Seorang karyawan nan melanggar aturan, tapi tak diberikan surat peringatan dapat menjadikan karyawan tersebut semakin menjadi tak disiplin . Oleh sebab itu, perlu diberikan surat peringatan agar karyawan tersebut menjadi jera dan tak mengulangi kesalahannya kembali.
Selain imbas jera, fungsi lain dari surat peringatan ialah menunjukkan adanya komitmen dari perusahaan dalam menegakkan peraturan nan ada. Komitmen nan tegas dari perusahaan atas penegakan anggaran disiplin akan menimbulkan rasa hormat dari seluruh karyawan.
Hal tersebut nan kemudian akan menjadikan karyawan perusahaan juga ikut bertanggung jawab serta bersikap professional dalam bekerja dan disiplin dalam menaati anggaran nan berlaku.
Apabila ada karyawan nan melanggar, tapi tak ada tindakan apa-apa dari perusahaan, karyawan nan lainnya akan menganggap kalau perusahaan tak tegas dan anggaran nan berlaku hanyalah anggaran di atas kertas .
Fungsi berikutnya dari surat peringatan kerja, yaitu sebagai dasar dokumen resmi apabila nantinya karyawan nan melakukan kesalahan diberhentikan secara tak hormat dari perusahaan/ instansi terkait.
Dalam hal ini seringkali pimpinan perusahaan memutuskan buat mengeluarkan atau memberhentikan suatu karyawan atas dasar surat peringatan terhadap pelanggaran nan telah dibuat sebelumnya.
Kemungkinan lain, perusahaan tak memberhentikan seorang karyawan oleh sebab pelanggaran nan tercantum dalam surat peringatan tak terlalu berat dan karyawan sudah memenuhi tugasnya buat bersikap lebih profesional.
Selain itu, surat ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi suatu perusahaan buat menerima karyawan baru. Misalnya, karyawan A diberhentikan di perusahaan Z sebab melanggar suatu peraturan.
Setelah itu, karyawan A melamar pekerjaan lagi di perusahaan B. Pimpinan perusahaan B bisa meminta informasi pada perusahaan Z mengenai kinerja karyawan A sewaktu bekerja di perusahaan tersebut.
Pimpinan perusahaan B bisa meminta salinan atau mungkin daftar surat peringatan nan pernah didapatkan oleh karyawan A, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan B dalam menerima karyawan A. Mungkin saja perusahaan B menerima Karyawan A sebab ternyata pelanggaran nan dilakukan tak begitu berat.
Surat peringatan kerja memang dapat menjadi salah satu alat buat mendisiplinkan karyawan nan melanggar aturan, namun ada beberapa hal krusial lainnya nan juga harus dilakukan perusahaan saat mengeluarkan surat tersebut.
Salah satu di antaranya ialah perusahaan harus terus memberikan pemantauan dan pembinaan pada karyawan nan bersalah. Hal tersebut dilakukan agar surat peringatan nan telah diberikan tak hanya menjadi surat tertulis, namun diikuti dengan perubahan sikap dan tindakan dari karyawan nan bersangkutan.
Perusahaan juga harus mengecek masa berlaku dari surat dan bagaimana kinerja dari karyawan apakah masih melanggar atau tidak. Demikian contoh surat peringatan kerja. Semoga bermanfaat.