Dua Mumi dari Suku Inca Ditemukan di Peru

Dua Mumi dari Suku Inca Ditemukan di Peru

Ketika teringat tentang mumi , benak kita niscaya langsung tertuju pada sesuatu nan melegenda. Mumi berada di negara Mesir nan terkenal dengan piramidnya dan raja-raja Firaun serta ratu-ratunya nan cantik. Tapi coba tebak di mana mumi tertua ditemukan? Chile!



Chile - Loka Ditemukannya Mumi Tertua di Dunia

Sekitar 8000 tahun nan lalu, satu masyarakat kecil bernama Chincorro mulai menjadikan orang wafat sebagai mumi. Cara nan mereka lakukan sangat menakjubkan sinkron dengan kepercayaan primitif nan mereka yakini. Tanpa hiasan apa pun seperti nan biasa ditemukan pada mumi suku Inca, Maya dan Toltec, suku nan rendah hati ini mulai melakukan proses pemakaman nan berbeda dari suku lainnya.

Seorang egyptologist, Dr Joann Fletcher, menggambarkan ritual mumi nan sangat aneh ini. Suku Chincorro mulai membangun orang wafat dengan mengelupas bagian tubuh mereka, yaitu kulit, otak, dan organ tubuh bagian dalam. Tulang-tulangnya dikeringkan dengan abu panas sebelum semuanya dirangkai kembali dengan menggunakan ranting buat menguatkan ikatannya dengan ilalang.

Setelah rangka tulang selesai, kulit dipasangkan kembali di loka nan diperlukan dengan memakai kulit singa bahari atau burung pelican. Ulasan lem nan cukup tebal dioleskan ke seluruh tubuh dan sebuah masker terbuat dari tanah liat digunakan buat menutupi paras nan diwarnai hitam atau kuning tua buat membuat mumi tampak seperti klon nan memakai seragam. Aneh sekali.

Pengetahuan generik mengenai cara pemakanan orang Mesir telah diketahui selama ratusan tahun. Setelah tahu cara nan digunakan oleh suku Chincorro ini, banyak orang terhenyak. Ternyata sejak pertama kali ada sosok mumi ditemukan di dekat Afrika oleh arkeologis Max Hule tahun 1917, pemahaman tentang proses mumi ini berjalan sangat lambat.

Pada 1983, sebuah buldoser menemukan sekitar 100 mumi Chincorro di dekat El Morro, berbatasan dengan Peru. Ratusan mumi ini diduga merupakan makam dari masyarakat primitif Kolombia.

Para arkeologis dan antropologis sekarang menyusuri daerah gurun di sebelah utara Chile buat mencari lebih banyak petunjuk dan relic. Sejak ditemukannya mumi nan aneh ini di El Morro, 200 mil sebelah selatan Sungai Loa di Chile, telah menjadi citra rumitnya kehidupan dan kematian suku Chincorro.

Mumi tertua diduga berusia 9000 tahun, dibungkus oleh kulit binatang dan dikeringkan secara alami di udara panas. Mumi nan paling terkenal dari suku ini ialah mumi nan disebut "Chincorro boy". Bisa dibayangkan bagaimana proses pembuatan mumi dari sisa-sisa anak bayi suku Chincorro setelah tahu cara pembuatannya nan mengerikan itu.

Sekitar 7000 tahun lalu, para pembuat mumi melepaskan semua organ tubuh si anak, termasuk dagingnya. Kemudian tengkoraknya dibuat kaku dengan stik dari ranting pohon dan dirangkai ulang dengan menggunakan tali. Tubuh kecil mumi anak lelaki itu dibangun kembali dari rumput, rambut binatang dan adonan tanah.

Setelah itu, kulit si anak dipasang kembali dan wajahnya didandani menjadi bagus dengan mata tertutup, hidung kecil, dan mulut bulat. Proses terakhirnya ialah memakaikan lapisan tipis bahan kimia metalik serupa cat ke seluruh tubuh. Mumi ini diyakini oleh para pakar global sebagai hasil seni nan luar biasa. Mumi ini dapat dilihat di museum San Miguel de Azapa di Afrika.



Dua Mumi dari Suku Inca Ditemukan di Peru

Dua mumi tertua ditemukan di Peru dalam kondisi nan baik, di mana satu mumi memiliki satu mata dengan organ dalam nan masih lengkap dan sekarang dipamerkan di museum kota. Dua mumi tersebut ialah seorang pria dewasa dan anak lelaki dengan usia sekitar 700 tahun. Mumi ini berasal dari kebudayaan Inca nan mendominasi daerah di Amerika Selatan, mulai dari Kolombia hingga Chile sebelum ditumbangkan oleh kekuasaan Spanyol pada 1530-an.

Dua mumi ini, anak lelaki berusia sekitar 5 tahun dan seorag petani berusia sekitar 35 tahun, datang dari sekitar tahun 1100 dan 1300 dari kebudayaanChiribaya. Yang mengejutkan ialah taraf kesulitan pembuatan mumi tersebut.

Mumi lelaki dewasa itu satu matanya terbuka dan peneliti dapat melihat betapa kondisi mata itu masih sangat baik sampai ditemukan. Ketika para pekerja memindahkan tubuhnya, secara tak sengaja mereka membuat lubang di badan mumi tersebut sehingga terlihat organ dalamnya nan masih terawat baik termasuk lemak nan menempel di kulit mumi tersebut masih bagus. Setelah ditemukan, mumi ini akan dipelajari oleh para pakar dan arkeologis.

Mereka menyebutkan mumi pria dewasa ini merupakan mumi tertua nan pernah ditemukan. Dua mumi ini ditemukan para pekerja nan sedang menggali di dekat sekolah negeri di Provinsi Islay, 79 mil sebelah selatan kota kedua Peru, Arequipa.

Baju nan inheren di badan mumi menunjukkan bahwa mereka berasal dari kebudayaan Chiribaya. Kebudayaan ini membentang di sepanjang utara Chile dan sebelah selatan Peru pada sekitar tahun 800-1350 sebelum Masehi. Dengan panjang wilayah sekitar 170 mil, kebudayaan ini diyakini sebagai kebudayaan nan terkenal dengan seni keramiknya, begitulah menurut para sejarawan dunia.

Dua badan mumi ini dikurburkan di dalam loka berbeda, dibungkus kain merah dan biru kemudian diikat dengan tali. Mereka dikuburkan di kedalaman tanah sepanjang 10 kaki. Ditemukan sekam jagung di dalam baju nan membungkus mumi tersebut.

Para pakar memperkirakan kematiannya alami dan loka dua mumi ditemukan itu diduga sebuah makam. Setelah dicari dengan lebih teliti, para pakar tak menemukan mumi-mumi lainnya.

Para pakar menduga lelaki itu seorang petani sebab ada tas berisi benih nan inheren di ikat pinggangnya dan sekop di sebelah tubuhnya, sedangkan mumi anak lelaki itu terkubur di makam batu nan kecil.

Para pakar telah menemukan ribuan mumi di Peru akhir-akhir ini. Kebanyakan mumi tersebut berasal dari suku Inca lima abad nan lalu, termasuk sekitar 2000 tubuh nan digali di bawah kota kumuh di dekat ibukota Peru, Lima, sekitar tahun 2002.

Salah satu mumi Peru nan paling tua dan terkenal ialah "Juanita the Ice Maiden", seorang gadis nan diawetkan di dalam es di puncak gunung di dekat Arequipa. Banyak nan mempercayai bahwa dia dijadikan kurban persembahan penduduk sekitar 500 tahun lalu dan tubuhnya ditemukan pada sekitar tahun 1995 silam.

Dari cerita di atas, kita dapat tahu betapa primitifnya kebudayaan penduduk di masa silam. Suku-suku nan majemuk dengan budaya berbeda juga mengaplikasikan kebudayaannya di global konkret dengan cara mengerikan. Itu tentunya menurut pandangan masyarakat modern sekarang. Bagi mereka nan hayati di zaman primitif, mungkin cara pembuatan mumi merupakan satu cara pemakaman nan wajar dan dihormati.

Kenapa mumi banyak ditemukan di Amerika Selatan? Mungkin sebab di sana terdapat banyak suku-suku bangsa nan sangat primitif dengan kebudayaannya nan kuat. Berbeda dengan di Asia, sporadis ditemukan mumi di wilayah benua Asia ini. Yang pasti, inovasi mumi ini merupakan bahan penelitian nan memungkinkan manusia modern mengetahui seperti apa kebudayaan di zaman dulu dan bagaimana mereka dapat bertahan hidup.