Kerusakan Organ Tubuh dan Berkurangnya Kekebalan Tubuh

Kerusakan Organ Tubuh dan Berkurangnya Kekebalan Tubuh

Tanpa kita sadari berbagai bahan kimia ada dalam benda-benda nan kita konsumsi atau pakai sehari-hari. Apakah semua bahan kimia tersebut kondusif bagi kesehatan? Sebaiknya kita lebih waspada dalam menggunakan suatu produk, sebab bahaya bahan kimia pada hayati kita dapat berdampak buruk.

Efek tersebut dapat ringan seperti iritasi, tetapi dapat juga mematikan, seperti kanker atau pun kematian. Akibat jelek nan cukup berat berupa kematian memang dapat datang secara perlahan seperti kanker nan tidak disadari sudah mencapai stadium tinggi, tetapi ada juga nan mematikan secara cepat sebab racun nan nan mematikan seperti sianida.



Alergi dan Iritasi Kulit

Potensi bahaya bahan kimia hidrogen fluorida cukup beragam, mulai dari perusakan jaringan kulit hingga kerusakan pada paru-paru nan berdampak pada gangguan saluran pernafasan atau pneumia. Asam fluorida memang bisa melarutkan berbagai bahan, termasuk kaca. Selain itu juga reaktif terhadap beberapa jenis logam. Maka dari itu penyimpanannya dilakukan menggunakan wadah plastik.

Produk nan mengandung asam berpotensi buat menyebabkan iritasi kulit. Gejalanya ialah kulit terasa gatal, panas, atau bahkan tampak mengelupas. Biasanya produk nan memiliki pH atau keasaman nan tinggi ialah produk deterjen dan sabun. Sabun mengandung bahan kimia soda ash buat membersihkan kulit tubuh dari kotoran. Namun pada komposisi eksklusif minyak alami alami pada tubuh juga bisa ikut terangkat.

Maka dari itu, kadar soda ash pada pencuci muka berbeda dengan sabun mandi. Jika sabun mandi digunakan pada muka akan menyebabkan minyak nan berguna pada paras bisa terbuang. Imbas negatif lain dari sabun ialah sisa nan tertinggal di permukaan kulit bisa menyebabkan cepat munculnya kerutan.

Pada deterjen dan pelarut seringkali mengandung propylene glycol. Pengendapan zat tersebut pada kulit bisa mengakibatkan iritasi kulit dan sakit kepala. Alergi juga bisa disebabkan oleh triclosan. Zat tersebut merupakan antibakteri nan juga bisa mengakibatkan gangguan fungsi hormon. Risiko resistensi bakteri pada antibiotik juga bisa ditimbulkan dari triclosan ini.

Penyumbatan pori-pori bisa diakibatkan oleh minyak mineral atau petroleum nan terdapat pada parfum. Penyulingan bensin salah satunya menghasilkan produk petroleum ini. Selain berakibat penyumbatan pori-pori, imbas lain dari zat tersebut ialah turunnya fungsi paru-paru.



Kerusakan Organ Tubuh dan Berkurangnya Kekebalan Tubuh

Hancurnya fungsi-fungsi pencernaan merupakan potensi bahaya bahan kimia pestisida . Pestisida merupakan toksin nan mencemari makanan hasil pertanian modern. Konsumsi setiap hari menyebabkan bertumpuknya toksin dalam tubuh. Selain fungsi pencernaan, toksin akan terdistribusi ke seluruh organ tubuh melalui peredaran darah. Sehingga kerusakan pun terjadi pada sistem peredaran darah, ginjal, hati dan organ pada sistem pembuangan atau ekskresi.

Gagalnya tubuh membuang lendir, toksin dan zat-zat lain nan harus dibuang akan mengakibatkan fungsi sistem tubuh terhambat, sehingga terjadi penurunan kekebalan tubuh. Selain pestisida, bahan-bahan berbahaya lain pada makanan hasil pertanian ialah herbisida dan hasil rekayasa genetika.

Toksin bisa menyerang 3 fungsi toksifikasi yaitu sistem pencernaan, sistem endokrin dan sistem penyaringan.Toksin tersebut bisa berasal dari berbagai zat seperti alkohol, antibiotik, gula, kemoterapi, kosmetik, lemak, vaksin dan masih banyak lagi. Berkurangnya sistem kekebalan tubuh bisa membuat kita mudah jatuh sakit, lemah, indolen dan juga penuaan dini.

Sisa makanan sehari-hari dalam usus bisa menumpuk pada permukaan dinding usus, sehingga mencadi toksid atau bahan beracun. Toksid tersebut bisa berupa parasit, fungi dan bakteri. Pada sistem peredaran darah toksid akan menghasilkan toksin atau racun. Turunnya daya tahan tubuh ialah dampak dari banyaknya toksin dalam tubuh. Bahkan sekitar 90% penyakit manusia berasal dari usus nan tak bersih. Ukuran saluran pencernaan manusia sendiri kurang lebih 6x tinggi badan atau sekitar 10 meter.



Kanker dan Tumor

Bahaya bahan kimia pada sabun ternyata tak hanya sebatas iritasi kulit dan menyebabkan kerutan. Ternyata terdapat bahan kimia lain nan berbahaya pada sabun, yaitu senyawa nan tergolong dalam ammonium kuarterner.Senyawa nitrosamin bisa dihasilkan dari senyawa ammonium kuartener tersebut. Sifat karsinogenik dalam senyawa nitrosamin bisa mengakibatkan kanker.

Kosmetik sering menggunakan zat nan mencegah tumbuhnya bakteri sebagai pengawet, yaitu parabens. Zat ini berpotensi menjadi pemicu rusaknya DNA dan mengakibatkan kanker payudara. Pada sel tumor dan kanker payudara bisa ditemukan zat ini. Zat lain nan bisa mengakibatkan kanker secara jangka panjang ialah phthalates. Pelarut pada kosmetik menggunakan phthalates ini.

Radikal bebas penyebab kanker juga bisa dihasilkan dari reaksi suatu protein hewani pada daging nan dibakar dengan suhu tinggi. Maka dari itu sebaiknya jika daging diproses dengan direbus atau dikukus hingga matang dengan suhu nan tak terlalu tinggi. Karena suhu nan tinggi bisa membuat protein dalam daging bereaksi menjadi senyawa berbahaya.

Pemicu kanker lainnya ialah klorin nan terminum. Klorin biasa digunakan buat memutihkan kertas, zat ini terdapat juga pada bungkus teh celup. Agar klorin tersebut tak larut dalam air, sebaiknya jangan mencelup teh terlalu lama apalagi mendiamkannya terus dalam gelas.

Potensi terjadinya kanker kandung kemih bisa disebabkan oleh sakarin. Zat ini merupakan pemanis protesis nan tak berbau. Bentuk dari sakarin ini berupa bubuk kristal putih dengan rasa nan beberapa ratus kali lebih manis dari gula normal. Sakarin ini dibatasi penggunaannya hanya buat orang nan mengalami obesitas dan menderita kencing manis, itu pun dibatasi dosisnya.

Pemanis protesis lain nan berbahaya ialah siklamat. Imbas dari zat ini bisa mengakibatkan pecahnya sel-sel kromosom. Rasa siklamat lebih manis sekitar 30 kali dibandingkan gula tebu dengan kadar sekitar 0,17%. Tetapi rasa siklamat bisa menjadi getir jika kadarnya ditingkatnya menjadi 0,5%. Wujud dari siklamat ini pun seperti sakarin, yaitu berupa bubuk kristal putih nan tak berbau. Beberapa negara Eropa dan juga Amerika Perkumpulan telah melarang penggunaan siklamat ini pada makanan dan minuman.

Berbagai kanker organ tubuh seperti ginjal, hati, kolon dan otak bisa disebabkan oleh zat nan biasa digunakan buat penyedap masakan, yaitu monosodium glutamat (msg). Zat ini biasa dikenal dengan vetsin atau mecin. Tak bisa dipungkiri jika proses memasak di dapur banyak menggunakan vetsin ini, baik di skala rumah tangga, warung makan maupun restoran.

Bahkan jajanan pinggir jalan dan makanan ringan dalam kemasan pun menggunakan msg ini. Begitu pula mie instan kegemaran anak kos sebab murah dan praktis. Selain menyebabkan kanker, zat ini juga berpotensi merusak jaringan lemak.



Racun Mematikan

Sianida merupakan senyawa nan beracun dan mematikan. Zat ini terkandung pada singkong nan telah rusak, hal ini ditandai dengan rona biru gelap pada singkong tersebut. Anda suka makan rawon? Tentunya tahu bahwa bahan primer bumbu kuliner tersebut ialah keluak atau kepayang.

Ternyata, biji dari buah ini jika masih mentah mengandung asam sianida berkonsentrasi tinggi. Bahkan pada suku tertentu, racun tersebut dimanfaatkan sebagai senjata mematikan pada anak panah. Pada zaman NAZI, asam sianida ini digunakan sebagai senjata pembunuhan masal.

Nah, setelah mengetahui zat-zat berbahaya pada makanan dan produk nan digunakan secara sehari-hari, mari kita lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi suatu makanan atau pun memakai produk.