Apa Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Apa Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Tulang manusia kuat sekali, bayangkan saja bagian tubuh kita nan menjadi penopang tubuh, bagian tubuh ini mampu mendukung beban 30 kali lebih berat daripada didukung oleh batu bata. Bagian terkuat tulang ialah tulang kering, ia mampu menahan beban sebesar 3.600 pont. Bayangkan jika tubuh manusia tanpa tulang, kita tak dapat berdiri dengan tegak.

Tulang mampu menjadi penyangga dan penopang tubuh sebab dalam tulang mengandung kolagen. Kolagen ialah protein nan didalamnya berisi kalsum fosfat dan mineral, sebab zat inilah tulang mampu menyangga tubuh.

Seperti sebuah pohon dengan kayu dan batang nan kuat, bukan berarti tulang terhindar dari hal-hal nan tak diinginkan, misalkan patah dampak adanya kekerasan atau kecelakaan bahkan tulang dapat terkena penyakit nan menyebabkan menjadi lapuh, bahkan tulang dapat terkena kanker.

Oleh karenanya, tulang harus dirawat dengan baik, dapat dengan cara mengatur dan menjaga makanan serta melakukan olah raga secara teratur, dan menghindari dari hal-hal nan dapat membahayakan tulang. Tulang dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Cortical, ialah bagian nan kuat dan padat, terletak pada bagian luar tulang.
  2. Trabecular, ialah bagian nan berongga nan membentuk struktur tulang.


Mengapa Tulang Patah Dapat Kembali Pulih?

Tulang patah dapat diakibatkan oleh banyak hal, misalkan kecelakaan dampak jatuh dari tangga, kekerasan dan lain sebagainya. Setiap patahan memiliki sebutan nan khas sinkron dengan jenis patahannya. Jenis patahan infraksi, sebutan ini bila tulang retak, dengan terpatah sebagian batangnya, sedangkan bagian nan lain hanya bengkok. Jika patahannya lebih dari dua disebut fraktur remuk atau comminutiva . Sementara, jika patahannya menembus otot dan kulit disebut dengan patahan majemuk.

Tulang nan patah dapat kembali pulih, mengapa bisa? Kalau kita membayangkan sebuah kayu nan patah dapat dapat disambungkan kembali, menyambungkannya dengan tali atau dengan menggunakan perekat. Namun bagaimana dengan tulang, nan ada didalam tubuh.

Cara pemulihan tulang agak menyerupai pemulihan pada pecahan tembikar atau keramik. Bagian dari patahan harus disatukan kembali agar cocok. Perbedaannya, pada bahan keramik dibutuhkan lem sebagai bahan nan dapat membantu agar pecahan-pecahannya dapat menempel, sedangkan pada tulang, dokter tak memerlukan lem sebab tulang dengan sendirinya mampu mengembangkan jaringan pengikat.

Inilah kemampuan istimewa tulang, bila patah dan jaringan halus disekitar patahannya itu menjadi pecah dan retak, sebagian jaringan itu akan rusak dan binasa. Kemudian, seluruh bagian disekitar ujung patahan dan jaringan halus tersebut bisa kembali inheren sebab adanya donasi dari darah beku dan getah bening atau lymph.

Setelah beberapa jam dari patahan itu, timbul sel-sel jaringan pengikat baru dan ulai memulihkan patahannya. Sel-sel nan mengandung kalsium ini akan bereaksi dengan cepat, antara 72 sampai 90 jam. Dan seluruh sel tersebut menciptakan jaringan-jaringan nan menyambungkan kedua patahan tersebut.

Dalam jaringan nan dikembangkan itu dimasukkan bahan kalsium nan lebih banyak. Pada waktu patah tulang, kalsium sangat dibutuhkan sebab ia mampu berubah menjadi tulang normal hanya dalam jangka waktu beberapa bulan. Karenanya jika patah tulang, dokter selalu membalutkan bagian nan patah dengan gips, hal ini buat mencegah agar jangan sampai ujung-ujung pada patahan itu berpindah-pindah.



Apa Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

Tidak banyak nan mengetahui bahwa kanker tidak hanya menyerang payudara, kulit, hati dan lain-lain, namun kanker dapat menyerang tulang. Karenanya perlu diketahui mengenai informasi-informasi kanker tulang. Walaupun sporadis terjadi, namun sejak dini perlu mengetahui karakteristik dan gejalanya.

Kanker tulang berbeda dengan penyakit tulang osteoporosis. Osetoporosis biasanya menyerang orang nan sudah lanjut usia, sedangkan kanker tulang biasanya menyerang anak-anak dan remaja, namun ini tak menutup kemungkinan orang dewasa terkena, terutama rentan bagi orang dewasa nan memiliki penyakit paget’s

Terdapat dua jenis kanker tulang. Pertama , kanker tulang sekunder atau kanker tulang metastatik. Kanker ini disebabkan oleh adanya kanker sebelumnya nan ada di dalam tubuh, nan akhirnya kanker tersebut menyebar dan menyerang ke bagian tulang.

Kedua ialah kanker primer, yaitu kanker tulang nan berasal atau disebabkan sebab tulang itu sendiri. Yang termasuk dalam kanker tulang utama ialah meiloma multipel, fobrosarkoma, osteosarkoma, kondrosarkoma, histiositoma Fobrosa, dan limfoma tulang maligna.

Gejala-gejala kanker tulang, terdiri dari beberapa fase, yaitu:



1. Rasa sakit

Rasa sakit kanker tulang umumnya terjadi di bagian leher atau punggung. Namun rasa sakit tersebut dapat menjalar kebagian tubuh lain. Rasa sakit dampak kanker tulang dapat menimbulkan rasa sakit nan terus menerus, nan bisa mengakibatkan ketidaknyamanan.

Perkembangannya terjadi pada lokasi pertumbuhan nan tak normal, rasa sakit nan hanya terjadi di bagian belakang, sebab peradangan dan iritasinya tetap di bagian belakang, namun jika sudah menekan saraf, kemudian tasa sakitnya berdifusi keluar, maka rasa sakitnya menjalar kebagian-bagian tubuh nan lain.



2. Badan menjadi lemah

Akibat terjadi gangguan implus tulang belakang, penderita akan menjadi lemas dan lemah. Peradangan besar dapat mengakibatkan kerja otak nan tak baik dengan kaki, dan ini nampak pada gejala seorang penderita menjadi tak mampu berjalan, memegang atau meraih sesuatu.



3. Kepekaan terhadap sesuatu menjadi berkurang

Sumsum tulang belakang ialah bagian saraf pusat, dan jika bagian ini mengalami peradangan bisa mengakibatkan kepekaan sentuhan menjadi berkurang. Misalnya; pada waktu menyentuh barah atau es sudah tak terasa lagi dingin dan panasnya.



4. Inkontinensia

Gejala inkontinensia sama dengan gejala tubuh menjadi lemah, nan dapat menyebabkan kontrol nan lemah pada bagian kantung kemih dan usus.



5. Lumpuh

Gejala kanker tulang dapat mengakibatkan kelumpuhan. Kelumpuhan hal ini dapat diantisipasi tergantung seberapa besar parahnya.

Yang biasa dilakukan dalam inspeksi medis kanker tulang ialah dengan merontgen tulang nan diperkirakan terkena kanker, rontgen dada agar dapat mengetahui apakah kanker menyebar ke paru-paru, melacak penyebaran tulang ke bagian nan lain dengan menggunakan Bone Scan, dengan inspeksi pada darah yaitu dengan alkaline phosphatase serum dan dilakukan biopsi jarum ataupun biopsi terbuka buat mengecek histopatologi.

Pengobatan kanker pada tulang, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: pengobatan dengan cara medis dan herbal atau tradisional. Pada pengobatan secara medis ada tiga tahap, yaitu dengan melakukan pembedahan, dengan terapi radiasi dan dengan kemoterapi.

Pengobatan kanker tulang tergantung pada jenis karakter dan taraf keparahan serta penyebarannya, dapat jadi tiga cara pengobatan tersebut dibutuhkan lebih dari satu atau ketiga-tiganya. Pengobatan dengan pembedahan dilakukan pada kanker tulang nan belum begitu menyebar dengan mengangkat jaringan nan terdapat pada kanker dan nan ada disekitarnya.

Pengobatan dengan terapi radiasi ialah pengobatan nan menggunakan energi radiasi agar sel kanker tak membesar. Dalam kerjanya terapi radiasi merusak DNA sel, sehingga kanker tak mampu mengembangkan dirinya. Sedangkan pengobatan kemoterapi bukan hanya mengecilkan saja namun menghilangkan sel kanker. Pada pengobatan kemoterapi kadangkala menyebabkan rambut rontok.

Penyakit kanker tulang bisa dicegah, dengan beberapa cara dan perlu dilakukan sejak dini, yaitu:

  1. Melakukan perawatan terhadap tulang, dapat dengan cara rajin berjemur dipagi hari.

  2. Pola hayati sehat dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat lima sempurna, terutama susu nan mengandung banyak kalsium.

  3. Berolahraga secara teratur, misalnya dengan lari atau mengikuti senam. Karena dengan olahraga tubuh menjadi banyak bergerak nan otomatis komposisi tulang akan menjadi padat.

  4. Jangan terlalu banyak makan makanan nan mengandung zat karsiogenik.

  5. Tidak minum minuman nan mengandung alkohol.

Sepanjang manusia hayati tulang akan mengalami perkembangan dan perbaikan, jadi masih selalu ada kesempatan buat mencegah, agar tak terlambat hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan berupa makanan nan baik, nan dibutuhkan tulang, agar terhindar dari hal-hal nan tak diinginkan seperi kanker tulang. Dan lebih dapat menjaga diri agar tak mengalami kecelakaan dan tindakan kekerasan nan dapat mengakibatkan patah tulang.