Penanaman Sayuran Kangkung

Penanaman Sayuran Kangkung

Kita sudah mengenal banyak sayuran dalam hidup. Sayur bayam, sop, dan lodeh, hanya sebagian nama menu nan menggunakan sayuran sebagai bahan dasarnya. Bayam, salah satunya, termasuk jenis sayuran nan menyehatkan dan mengandung banyak gizi. Bukan hanya enak disayur, banyak orang mengolah bayam sebagai bahan bisnis mereka. Mengingat pentingnya sayuran bagi tubuh, tak ada salahnya kita mengetahui cara penanaman sayuran .



Penanaman Sayuran Bayam

Bayam merupakan tanaman nan daunnya dikonsumsi sebagai asupan bergizi bagi manusia. Tumbuhan nan berasal dari Amerika tropik ini dikenal sebagai sumber zat krusial bagi tubuh manusia.

Bayam mengandung zat makanan penting, yaitu vitamin A dan zat besi. Ada beberapa jenis bayam, yaitu bayam duri, bayam bandeng, bayam sekul, dan bayam liar. Tumbuhan dengan batang basah ini bisa tumbuh di mana-mana. Di sawah atau tegalan. Bahkan, halaman belakang rumah. Bayam bisa pula ditanam di musim kemarau ataupun hujan.

Bibit bayam berupa biji nan lembut sekali. Menanam sayur bayam ternyata tak begitu sulit. Bayam cabutan ditanam buat diambil sekaligus. Jika akan menanam lebih dari satu bedeng, sebaiknya penyebaran dilakukan dengan jeda tertentu, misalnya 7 sampai 10 hari. Dengan demikian, pemungutannya pun berurutan sinkron umur tanamannya.

Tanaman ini sangat cocok berada di loka nan memiliki iklim nan hangat dengan cahaya nan kuat. bayam juga nisbi tahan terhadap sinar matahari atau pencahayaan langsung lainnya.

Bayam sayur terdiri atas dua jenis, yakni bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik memiliki ciri-ciri fisik berdaun lebar nan dapat tumbuh dengan tegak hingga mencapai ketinggian dua meter, dan daun mudanya biasa digunakan sebagai bahan lalap, urap, dan digoreng dengan adonan tepung.

Sementara itu, bayam bubut memiliki ukuran nan lebih kecil dibandingkan dengan bayam petik. Bayam jenis inilah nan biasanya digunakan buat membuat sayur.

Kandungan zat besi nan terdapat di dalam sayuran bayam lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran hijau lainnya. Oleh karena itu, bayam juga sering digunakan buat obat bagi penderita penyakit anemia.

Penanaman sayuran bayam juga sering dicari sebab manfaatnya nan sangat berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut ini citra sekilas mengenai penanaman bayam.



Pengolahan Tanah

Tanah dicangkul dalamnya 20-30cm. Kemudian, untuk bandengan dengan lebar 100-150cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan. Di antara bandengan dibuat parit air 30cm. Huma buat menanam bayam sebaiknya tanah nan banyak mengandung air, subur, dan gembur. Oleh sebab itu, penanaman bayam disarankan pada awal musim hujan.



Menyebar Benih
  1. Kebutuhan biji bakal benih bayam buat bayam nan tepat jaraknya kurang lebih 100 gram per 100 meter persegi. Dapat disesuaikan dengan taraf kesuburan tanah dan jenis bayam agar populasi bayam per hektar dapat menghasilkan 30.000-60.000.
  2. Sebelum benih ditaburkan, dicampur dengan abu atau pasir.
  3. Bandengan nan sudah disebar benih ditutup dengan pupuk kandang (3kg/m2). Kemudian, ditutup dengan jerami tipis-tipis. Jika benih sudah mulai tumbuh, jerami dibuang.


Memelihara Tanaman
  1. Dalam musim kemarau, disiram air.
  2. Rumput nan tumbuh dibersihkan.
  3. Pemupukan pertama dilakukan 10-20 hari sesudah benih disebarkan sebanyak 25 gram urea per 10 meter persegi. Cara memupuk urea disebar rata atau dilarutkan dalam air dan disiram.
  4. Pemupukan kedua dilakukan 20 hari setelah benih disebar sebanyak 25 gram urea per 10 meter persegi.


Cara Memupuk
  1. Urea disebar rata, lalu dilarutkan dalam air dan disiram.
  2. Seminggu setelah semai, disemprot racun hama.

Dalam waktu satu bulan, bayam sudah bisa dipetik. Tinggi bayam sekitar 15-20cm. Waktu nan paling tepat buat panen ialah pagi atau sore hari sebab suhu udara tak terlalu panas. Jika bayam sudah siap panen, cepatlah dipetik. Jika didiamkan terlalu lama, akan menjadikan bayam alot dan kurang enak.



Penanaman Sayuran Kangkung

Jenis sayuran nan juga sangat dikenaloleh masyarakat Indonesia ialah kangkung. Tanaman nan berasal dari India ini banyak ditanam di Pulau Jawa, Aceh, dan Irian Jaya.

Tanaman ini termasuk ke dalam tumbuhan nan dapat tumbuh dengan cepat sehingga mampu memberikan hasilpanen dalam waktu antara 4 sampai 6 minggu sejak benihnya ditanam. Tanaman ini terdiri atas dua jenis, yakni kangkung darat dan kangkung air.

Kangkung darat memiliki kembang berwarna putih bersih, sedangkan kangkung air memiliki kembang berwarna putih kemerahan. Batang dan daun kangkung darat berwarna putih kehijauan dengan bentuk daun nan lebih kecil dibandingkan kangkung air nan berbatang hijau.

Kangkung darat memiliki biji nan lebih banyak dibandingkan kangkung air. Oleh karena itu, cara penanamannya pun berbeda. Kangkung darat dibudidayakan dengan menggunakan biji, sedangkan kangkung air lebih sering dibudidayakan lewat stek pucuk daun.

Tanaman ini memiliki kandungan vitamin A, B, C, dan zat besi nan berguna bagi pertumbuhan badan dan menjaga kesehatan tubuh. Tanaman ini juga sangat berkhasiat buat penderita sembelit dan wasir.



Pembibitan Kangkung

Pemilihan bibit kangkung harus disesuaikan dengan huma nan akan digunakan sebab huma nan tak tepat akan membuat rona kangkung menjadi kuning, bentuknya kecil, dan mudah membusuk.

Bibit kangkung sebaiknya berasal dari kangkung muda nan berukuran 20 sampai 30 cm dengan batang dan daun nan besar, tua, dan bagus. Penanaman kangkung air dilakukan melalui cara stek pucuknya, sedangkan penanaman kangkung darat dilakukan dengan menyemai bibit dari tanaman tua nan berkualitas baik dan kering.

Benih kangkung air ditanam dengan jeda tanam 1,5 x 15 cm, sedangkan benih kangkung darat diperlukan seluas 10 meter persegi atau dengan 2 bedengan kurang lebih 300 gram. Tiap lubang diisi dengan 2 atau 3 biji benih. Biji dengan ukuran 3 mm disebar dalam baris berjarak 15 cm dan jeda tanam sekitar 5 cm.

Untuk mendapatkan hasil nan baik dari penanaman benih kangkung diperlukan penyiraman secara teratur.



Pengolahan Media Tanam

Penanaman kangkung air harus di huma nan memiliki genangan air, sedangkan penanaman sayuran kangkung darat memerlukan tanah dengan pupuk kompos nan dibuat bedengan atau petak dan tugal nan ditancapkan di atas bedengan dengan jeda 20 x 20 cm.

Untuk penanaman kangkung darat, gemburkan tanah dan campurkan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar sebelum ditanam. Untuk kangkung air, berilah air dengan ketinggian 5 cm dan berikan pupuk urea sebanyak 1 kwintal per hektar sebelum penanaman dilakukan.

Pemupukan dilakukan seminggu sebelum kangkung ditanam, dan dua minggu setelah kangkung ditanam. Untuk kangkung air, keringkan huma terlebih dahulu 4 sampai 5 hari setelah pemberian pupuk.



Pemeliharaan Tanaman Kangkung

Jarak media tanam harus disesuaikan kembali apabila tanaman kangkung terlalu lebat dalam satu rumpun. Jika tanaman banyak nan mati, maka lakukanlah penyulaman dengan bibit baru nan telah disiapkan.

Jika terdapat rumput liar nan mengganggu tanaman, maka lakukanlah penyiangan setiap dua minggu sekali. Selain itu, perlu dilakukan pula pembubunan buat mendekatkan unsur hara dan mempermudah akar tanaman buat mentransfernya. Pembubunan ini dilakukan setelah tanamn berusia 2 minggu.

Pemupukan dilakukan seminggu sebelum penanaman dan dua minggu setelahnya. Berikan pula pupuk urea dan lakukan denga teliti agar tak ada pupuk nan menempel pada daun nan dapat membuatnya layu.

Penyiraman perlu dilakukan agar tanaman terhindar dari kekeringan. Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, yakni jam 7 pagi dan jam 5 sore. Hal ini perlu dilakukan sebab tanaman kangkung membutuhkan banyak air selama masa pertumbuhan.

Tanaman kangkung darat biasanya mudah terkena ulat di helai daunnya. Hal ini menyebabkan daun berwarna kuning. Untuk menanggulanginya, semprotkan pestisida baysudin dengan takaran 2 cc per liter air nan dilakukan setiap sore hari.

Sementara itu, buat memberantas ulat daun nan juga sering menyerang tanaman kangkung, maka lakukanlah penyemprotan insektisida diazinon 60 EC dengan takaran nan sama.