Syarat Menjadi Konsultan Perkawinan

Syarat Menjadi Konsultan Perkawinan

Sangat sulit mencari orang nan dapat walk the talk alias melakukan apa nan dikatakannya. Bagi seorang konsultan perkawinan rasanya akan lebih pas kalau perkawinan konsultan perkawinan itu berjalan harmonis.

Menjadi konsultan perkawinan memang tak bisa dicapai dengan waktu nan sekejap. Banyak hal berupa sikap dan tindakan yangharus dimiliki sehingga seseorang bisa menjadi konsultan perkawinan.



Konsultan Perkawinan

Konsultan perkawinan atau penasehat perkawinan ialah seseorang nan menjadi pihak nan dicari ketika ada pasangan suami istri nan sedang mengalami masalah. Ia akan menjadi penengah akan masalah nan dihadapi. Ia pun juga akan menjadi penunjuk jalan mengenai hal apa nan seharusnya dilakukan suami dan istri buat bisa menyelesaikan masalah nan sedang dihadapi.

Untuk itu, memang bisa dikatakan tak mudah menjadi seorang konsultan perkawinan. Banyak nan harus menempuh tinkat atau jenjang pendidikan eksklusif ntuk bisa memperoleh profesi ini. Karena memang dalam hal ini ada beberapa pemahaman nan harus diperoleh melalui pendidikan formal.

Namun tidak sporadis bahwa hal mengenai permasalahan dalam keluarga nan dihadapi oleh suami istri ini memang bisa diperoleh dari pembelajaran hidup. Semakin banyak permasalahan nan datang maka akan semakin sering kita diharuskan dalam sebuah kondisi buat menyelesaikan masalah itu sehingga kita pun terasah buat bisa menghadapi dengan sebuah tindakan nan bijaksana.

Tak banyak nan memang mendapatkan profesi ini dengan sebuah pembelajaran hidup. Ia tidak harus menuntaskan pendidikan di bidang ini walau pun memang terkadang dibutuhkan. Namun pengalaman memang ialah guru nan terbaik.



Syarat Menjadi Konsultan Perkawinan

Menjadi seorang penasehat perkawinan memang bisa dikatakan sebagai sebuah pencapaian. Karena memang tidak semua orang layak dikatakan sebagai orang nan mampu buat bisa menasehati atau memberikan saran dan jalan keluar terhadap permasalahan nan dihadapi oleh orang lain.

Semuanya butuh banyak sikap dan pemahaman tentang bagaimana memandang hayati atau pun juga kebijaksanaan sikap dalam memandang semua permasalahan nan ada di dalam hidup.

Banyak orang nan buat mencapai profesi ini dibutuhkan sebuah taraf pendidikan tertentu. Karena memang dalam menjadi seorang penasehat perkawinan ini ada ilmu nan secara psikology manusia bisa dipelajari. Dan ilmu ini memang hanya didapat secara formal pada jenjang pendidikan tertentu.

Namun buat menjadi seorang penasehat perkawinan memang ada beberapa hal nan harus ia kuasai. Berikut ialah beberapa hal nan bisa dikatakan sebagai syarat seseorang bisa memiliki profesi sebagai seorang penasehat perkawinan.

1. Membuat Kedua Belah Pihak (Suami Istri) Nyaman

Seorang penasehat perkawinanadalah seseorang nan tahu tentang seluk-beluk perkawinan, walaupun dia sendiri tak terikat dalam perkawinan. Tidak juga krusial apa seorang penasehat perkawinansudah menikah atau belum, janda atau duda. Hal nan terpenting ialah dia orang nan bisa menjadi mediasi dan dapat membuat kedua belah pihak dalam hal ini, suami istri, merasa nyaman dalam berkonsultasi dengannya.

Penasehat perkawinantidak boleh meletakkan salah satu pihak pada loka nan salah. Dia harus mendudukan keduanya dalam garis nan sama. Garis nan sama panjang dan lebarnya. Konsep keadilan dan tak terburu-buru menghakimi ialah syarat absolut nan harus dimiliki oleh seorang konsultan perkawinan.

Pasangan suami istri nan datang ke seorang penasehat perkawinan ialah mereka nan sedang menghadapi sebuah permasalahan. Sedangkan mereka secara internal tak bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Mereka datang ke seorang penasehat perkawinan dengan asa bahwa ia bisa menjadi pihak ketiga nan bisa membantu mereka buat menyelesaikan atu memberi saran dan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.

Begitulah tugas primer dari seorang penasehat perkawinan. Untuk itu, memang ia harus tampil dengan sebuah penampilan nan membuat pasangan suami istri tersebut menjadu nyaman. Ia bisa menimbulkan rasa nyaman bagi suami atau pun istri sehingga akan mudah bagi mereka buat mengungkapkan inti dari permasalahan nan sedang ada. Dengan ini maka akan mudah bagi si penasehat buat memberikan solusi dan saran akan permasalahan tersebut.

2. Pendengar nan Baik

Seorang penasehat perkawinanpertama-tama harus menjadi pengamat dengan cara mendengarkan apa pun nan dikatakan oleh pihak suami ataupun pihak istri. Setelah itu, mengkonfirmasikan informasi nan sudah didapatkannya.

Dari konfirmasi itu, penasehat perkawinandapat melihat dari sisi-sisi mana saja persoalan nan ada di antara keduanya. Dari catatan persoalan tersebut, bagaimana pun, seorang penasehat perkawinantetap tak boleh memihak siapa pun. Posisi sebagai wasit nan harus menjaga permainan tetap fair .

Untuk bisa memberikan saran dan solusi maka harus diketahui karena musabab terjadi permasalahan. Untuk itu, suami istri haruslah bisa mengungkapkan permasalahan nan sedang melanda mereka.

Sedangkan di sisi lain, si penasehat perkawinan haruslah bisa menjadi pihak nan memang bisa mendengarkan curahan hati dari suami dan istri tersebut. Tidak mudah memang menjadi seorang pendengar nan baik. Ia harus bisa menerima semua perkataan dan curahan emosi dan perasaan dari nan ia ajak bicara. Dan ketika itu, ia harus tetap duduk tenang sambil mendengarkan seluruh perkataan si pembicara.

Dengan mendengarkan secara baik sembari memberikan rasa nyaman kepada nan berbicara maka akan dicapai tujuan dari semuanya. Tujuan tersebut ialah terselesaikannya permasalahan nan sedang dihadapi pasangan suami istri tersebut.

3. Lebih Mengapresiasi Tanpa Menyalahkan

Walau bagaimana pun, sebagai manuasia, penasehat perkawinanpasti tahu mana pihak nan banyak benarnya dan mana pihak nan banyak salahnya. Tapi sekali lagi bahwa dia harus mengapresiasi setiap tanggapan dan komentar nan disampaikan oleh pihak suami atau pihak istri. Penasehat perkawinantetap tak boleh menyalahkan.

Dalam situasi ini, tidaklah bertujuan buat mencari siapa pihak nan bersalah. Namun ialah sebuah usaha buat mencari titik terang dan jalan keluar akan masalah nan ada.

Selain itu, tidak akan ada pihak nan mau buat disalahkan. Dan jika memang tujuannya hanyalah buat mencari pihak nan bersalah dan pihak nan benar, maka hal itu hanyalah akan menambah permasalahan nan ada dan bukan buat mencari jalan keluar akan masalah nan sedang dihadapi.

4. Berikan Fakta Demi Mencapai Solusi

Rekamlah paras dan aktualisasi diri suami dan istri tersebut ketika sedang menyampaikan unek-uneknya. Biasanya akan terlihat paras nan menegang dengan kerutan di antara dua mata sebagai pertanda muak dan putus asa. Dengan memperlihatkan gambar tersebut, penasehat perkawinandiharapkan bisa memberikan fakta dan bukan hanya hasil catatan. Dari fakta itu, baru dapat diambil beberapa langkah buat menyelesaikan pertikaian.

Yang dicari di loka ini ialah solusi dan jalan keluar. Dan penasehat perkawinan haruslah mampu buat menjalankan hal ini. Walau pun memang saran atau jalan keluar nan diberikan haruslah dijalankan oleh pasangan usmai istri dan keberhasilannya memang terletak pada mereka berdua, namun tetap saja tujuan dan tanggung jawab dari si penasehat ini harus dijalankan dengan baik dan bahkan memiliki tanggung jawab moral buat sukses menyelesaikan permasalahan.

5. Game dan Simulasi

Semua orang menyukai game. Sebuah forum konsultasi perkawinan hendaknya mempunyai banyak macam game nan bisa membuat pihak-pihak nan bertikai lebih tenang dan mengendurkan urat ketegangannya. Selain game, juga sine qua non simulasi nan dapat membuat mata hati suami atau istri terbuka apakah mereka masih saling mencintai atau tidak. Sekali lagi, sebagai wasit, penasehat perkawinan menjadi wasit nan adil dalam memberikan arahan dan nasihat.

Hal ini hanyalah sebuah media praktis nan bisa digunakan oleh si penasehat perkawinan buat bisa mencapai tujuan akhir dari profesinya. Semuanya kembali kepada siri dari masing-masing suami dan istri. Karena solusi atau jalan keluar nan diberikan akan dijalankan sendiri oleh mereka.

Begitulah kehidupan, tidak akan pernah lepas dari banyaknya permasalahan nan dapat timbul. Terlebih ketika sudah berada dalam kehidupan perkawinan. Karena banyak nan mengibaratkan bahwa perkawinan ialah sebuah perahu nan sangat mungkin diterpa ombak dan gelombang. Itulah banyaknya permasalahan nan timbul di dalam rumah tangga.

Dalam menghadapi permasalahan ini, memang bisa merujuk pada seorang konsultan perkawinan atau penasehat perkawinan. Yang diharapkan bahwa ia bisa membantu suami dan istri menghadapi permasalahan nan sedang melanda. Namun perlu diingat bahwa sejatinya, nan bisa menyelesaikan permasalahan nan ada ialah si suami dan istri sendiri.