Bisnis Besar

Bisnis Besar

Dewasa ini, bisnis merupakan hal nan paling banyak diincar oleh banyak orang. Investasi nan tepat buat mewujudkan masa depan nan cemerlang sepertinya sudah menjadi asa bagi para pebisnis.

Tidak hanya itu, para pebisnis juga biasanya membuka usaha nan sangat mumpuni dengan berbagai perencanaan nan maksimal sehingga risiko buat mengalami kerugian sangatlah kecil.

Perencanaan nan mesti dilakukan oleh pebisnis ialah dengan mengetahui jenis usaha apa nan hendak dijalankan, berapa banyak kapital nan dibutuhkan buat menjalankan usaha tersebut, risiko seperti apa nan mungkin ditemukan pada saat menjalankan bisnis tersebut, serta berapa banyak laba nan dapat dihasilkan dari bisnis tersebut.

Pada artikel kali ini, kita akan membahasa beberapa jenis usaha nan dapat dijalankan. Baik dengan menggunakan kapital nan kecil, maupun dengan menggunakan kapital nan besar.



Bisnis Kuliner

Contoh bisnis pertama nan akan dibahas kali ini ialah bisnis kuliner. Bisnis masakan dapat dijalankan dengan menggunakan kapital nan kecil ataupun besar, asalkan memiliki perencanaan nan baik dalam segala hal.

Kuliner nan dapat dijadikan usaha ialah aneka camilan, makanan berat, dan makanan lain nan terkesan unik. Hal pertama nan harus dilihat ialah pasar nan sinkron dengan usaha nan akan dibuka.

Misalnya saja, jika usaha nan akan dijalankan berada di wilayah kos-kosan para pekerja atau para pelajar, maka Anda dapat membuka jenis usaha warung makan dengan harga nan terjangkau oleh kalangan mahasiswa dan pekerja.

Namun, usaha nan hendak dijalankan berada di wilayah mall atau pusat perbelanjaan lainnya, Anda dapat membuka bisnis masakan dengan jenis makanan nan unik atau camilan dengan harga nan cukup mahal.

Namun, tetap hal nan perlu diperhatikan selanjutnya ialah kualitas dari kuliner nan Anda jual. Jika makanan tersebut berharga mahal namun tak memiliki cita rasa nan enak, jangan harap Anda dapat mendapatkan laba nan berlimpah.

Untuk kapital nan masih minim, Anda dapat membuka usaha dengan cara menggunakan loka nan sudah ada sebagai loka usaha, seperti teras dan halaman rumah. Atau Anda juga dapat menggunakan both atau gerobak buat menjalankan usaha tersebut.

Namun, jika Anda memiliki kapital nan cukup besar buat membuka usaha tersebut, Anda dapat menyewa loka nan sinkron dengan perencanaan usaha Anda, seperti menyewa ruko, atau kavling di sebuah pusat perbelanjaan. Jangan dulu merekrut pegawai apabila bisnis nan Anda jalankan belum terlihat dengan jelas apakah akan membawa laba nan besar atau tidak.



Bisnis di Bidang Fashion

Contoh bisnis menjajikan selanjutnya ialah bisnis di bidang pakaian sebab hal ini merupakan kebutuhan utama kedua nan dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Meskipun pada akhirnya, muncul juga kebutuhan pakaian nan bersifat tersier sebab ukuran martabat nan dimunculkan dalam suatu masyarakat.

Sama seperti menjalankan bisnis nan lain, bisnis di bidang ini juga memerlukan observasi buat mengetahui pasar nan nantinya akan menjadi tujuan dari aplikasi bisnis.

Misalnya saja, apakah usaha baju dan aksesoris nan akan dijual merupakan jenis fashion nan memang dibutuhkan oleh kalangan masyarakat menengah ke atas, ke bawah, anak muda, dan lain-lain.

Pilihlah loka nan cukup luas buat menjalankan bisnis agar loka usaha dapat dibuat senyaman mungkin sehingga orang nan berbelanja merasa nyaman saat berada di toko Anda.

Selain itu, tentukan juga jenis pasar nan ingin menjadi sasaran penjualan Anda. Jangan sampai Anda menyediakan barang buat masyarakat menengah ke atas, namun loka nan Anda gunakan buat menjalankan usaha tersebut berada di lingkungan masyarakat menengah ke bawah.

Setelah menemukan pasar nan cocok buat barang nan akan dijual, barulah Anda dapat mengemas barang sinkron dengan sasaran pemasaran. Anda juga dapat menyesuaikan toko nan dijadikan loka usaha dengan kesan nan hendak dibangun sebagai citraan usaha nan Anda buka sehingga pengunjung dapat mengetahui bahwa toko Anda menyediakan barang buat siapa saja.

Terakhir, jika Anda memproduksi sendiri barang nan Anda jual, buatlah dengan bahan nan baik dan nyaman agar pembeli tak merasa rugi telah membeli barang nan Anda jual.



Bisnis Besar

Contoh bisnis kali ini ialah bisnis nan berbau. Bau nan tak sembarang bau. Bau banget dan sangat menusuk hidung. Setiap kali melintasi loka tersebut, bersiaplah menghirup aroma nan membuat perut mual, bila belum terbiasa. Namun, bau ini mendatangkan lembaran pecahan seratusan ribu nan tak sedikit.



Bau apakah itu?

Sebelum mulai berbisnis, lakukan survei. Tidak hanya pasar, tempat, dan harga, tetapi juga survei loka produksi alias contoh pabrik nan telah atau sedang beroperasi.

Bicara tentang pabrik atau loka produksi, pernahkah Anda mengunjungi pabrik karet, pabrik kelapa sawit, dan pabrik tahu? Ketiganya ialah contoh produk nan cukup menjanjikan, bukan?

Apalagi, buat karet dan kelapa sawit. Sekali panen, jutaan rupiah sudah dapat dipastikan mengalir ke rekening Anda. Meskipun demikian, tahukah Anda bahwa ketiganya mempunyai kecenderungan nan tak disukai orang banyak?

Ketiganya bau. Bau tersebut berasal dari limbahnya. Limbah kelapa sawit nan masih basah biasanya ditumpuk di beberapa loka dan membentuk bukit-bukit setinggi kurang lebih 8-10 meter. Baunya seperti berada di pegunungan sampah.

Limbah karet pun tak kalah baunya. Dari jeda ratusan meter, bau tersebut sudah tercium. Begitupun limbah tahu, tak kalah bau dari kedua bisnis nan disebutkan sebelumnya.

Untuk limbah kelapa sawit, kalau sudah kering, akan menjadi pupuk nan sangat bagus. Jadi, bau itu bau pembusukan nan memang sangat dibutuhkan. Limbah karet memang belum secemerlang limbah kelapa sawit.

Sementara limbah tahu, ada nan memanfaatkan sebagai makanan babi. Selain itu, masyarakat banyak merasa bahwa limbah tahu menjadi pengganggu hidung dan perusak air sungai - bila limbah tersebut di alirkan langsung ke sungai tanpa diolah tersebih dahulu-.

Ketiganya hanyalah sedikit contoh tentang bisnis berbau. Masih banyak contoh lainnya, seperti bisnis sampah, pembuatan kompos, dan pupuk. Lalu, tetap menarikkah bisnis nan berbau ini?

Tentu saja. Kita ambil contoh di wilayah Sumatera Selatan. Maraknya bisnis kelapa sawit dan karet, ditambah semakin meleknya mata masyarakat akan bisnis ini, membuat begitu banyak hutan menjadi kebun kelapa sawit dan karet.

Harga tanah meningkat tajam. Bila beberapa tahun lalu harga tanah satu hektar (sekali lagi, satu hektar atau 10.000 meter persegi) hanyalah Rp 1.500.000,00 atau malah kurang dari harga tersebut. Kini, dengan harga karet nan dapat mencapai Rp 9000,00/kilo gram, tak ada masyarakat nan tertarik buat menjualtanahnya lagi kalau tak sangat terpaksa.

Bayangkan, seorang petani inti nan mempunyai huma sekitar 3 hektar, baru saja membeli motor Yamaha Scorpio keluaran terbaru seharga Rp 22.500.000,00. Sang petani juga dengan santainya mengunjungi cucu-cucunya nan ada di Medan, Depok, dan Yogyakarta dalam waktu dua minggu.

Mempunyai rumah besar dengan desain modern, naik pesawat bak seorang pebisnis, membeli makanan di bandara, mengganti HP berkali-kali, makan di restoran nan sekali makan dapat habis Rp 200.000,00, bukanlah hal mewah lagi baginya.

Seiring semakin meningkatnya pengetahuan para petani berhasil tersebut, semakin paham juga mereka betapa berharganya tambang ‘emas’ bau tersebut. Tertarik dengan bisnis ini?

Teruskanlah niat Anda berbisnis di bidang ini.