Keracunan Pestisida - Benarkah Hanya Menyerang Petani?

Keracunan Pestisida - Benarkah Hanya Menyerang Petani?

Keracunan pestisida ? Hal mengerikan ini niscaya pernah Anda dengan sebelumnya bukan? Ya, pestisida nan notabene ialah bahan nan digunakan buat membasmi sesuatu, niscaya mengandung zat-zat berbahaya. Bila pemakaian pestisida dilakukan secara berlebihan, keracunan pestisida bukan menjadi hal nan tak mungkin terjadi.

Sebelum membicarakan bagaimana keracunan pestisida dapat terjadi, dan apa nan harus dilakukan ketika Anda mengalami gejala keracunan pestisida, akan lebih baik jika Anda mengenal lebih dulu apa itu pestisida.



Keracunan Pestisida - Mengenal Pestisida Lebih Dekat

Keracunan pestisida sudah barang tentu berkenaan dengan zat kimia nan satu ini, pestisida. Seperti nan telah cukup diketahui oleh banyak orang, pestisida berfungsi sebagai pembasmi hama. Judulnya saja sudah membasmi, nan berarti mematikan, membuat wafat hama-hama nan mengganggu. Jadi secara singkat dijelaskan bahwa pestisida itu ialah zat berbahaya nan digunakan buat mengendalikan dan membasmi organisme nan biasanya mengganggu.

Kata pestisida sendiri merupakan gabungan dari dua kata, pest nan artinya hama dan cide nan artinya pembasmi. Target dari penggunaan pestisida ini biasanya ialah serangga, tikus, hama tanaman, dan mikrobia. Pestisida sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung dari organisme pengganggu apa nan akn dimusnahkan. Keracunan pestisida pada manusia menjadi mungkin mengingat fungsi dari pestisida nan memang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.

Apapun jika hiperbola niscaya tak akan baik, begitupun dengan penggunaan pestisida ini. Kesal dengan hama nan takkunjung musnah, pemakaian pestisida pun menjadi ditingkatkan dan cenderung berlebihan. Padahal, dari segi kesehatan, hal itu tak baik justru bagi manusianya itu sendiri. Masalah seperti keracunan pestisida ialah ancaman terdekat dari itu semua.

Mereka nan rentan terhadap keracunan pestisida umumnya ialah para petani. Penggunaan pestisida nan tak sinkron dengan anggaran ialah penyebab utama. Keampuhan nan diberikan oleh pestisida memaksa mereka buat menggunakannya secara berulang. Menurut pihak terkait, permasalahan ini sulit buat ditanggulangi, mengingat begitu bergantunganya para petani pada zat tersebut.

Sebuah hasil survey mengejutkan diberikan oleh Dinas Kesehatan Pekan Baru, bahwa pada 2007 lalu, sebanyak 446 meninggal pertahunnya. Sebagian lagi mengalami gejala keracunan pestisida. Hal ini disebabkan sebab rendahnya pengetahuan para petani dalam menggunakan pestisida.



Keracunan Pestisida - Benarkah Hanya Menyerang Petani?

Anda mungkin akan sedikit menarik nafas lega, tapi tak akan lama. Selain mengancam nyawa para petani, keracunan pestisida ternyata juga bisa mengancam banyak orang. Dapat jadi Anda. Sekalipun orang tersebut tak ada hubungannya sama sekali dengan global pertanian.

Anda seorang ibu rumah tangga? Tanggung jawab Anda lumayan besar dalam menghndarkan keracunan pestisida dari anggota keluarga. Salah satunya dengan memperhatikan sayuran nan akan dimasak. Harus Anda ingat, bahwa sebagian besar sayuran nan ditanam di Indonesia dan banyak dijual di pasaran niscaya bersinggungan dengan pestisida. Hal itu semakin memperbesar kesempatan racun pestisida masuk dalam tubuh.

Untuk menghindarikan keracunan pestisida itu terjadi, nan harus Anda lakukan ialah mencuci higienis semua sayuran nan Anda beli di air nan mengalir. Jika perlu gunakan sabun pencuci buah dan sayur. Hal itu sedikitnya akan mampu membuat zat-zat pestisida nan menempel pada sayuran menjadi hilang.

Mungkin Anda tak pernah menyadari bahwa di lingkungan rumah terdapat beberapa jenis pestisida. Penggunaan pestisida nan paling dekat tak hanya digunakan di rumah, tetapi digunakan di halaman rumah buat memusnahkan hama tanaman atau bunga. Yang paling rentan keracunan pestisida ialah anak-anak dampak rasa ingin tahu mereka nan sangat tinggi.

Anak-anak cenderung memasukkan berbagai jenis barang nan ditemuinya ke dalam mulut. Jika nan dimasukkan ialah zat pestisida, kematian pun di depan mata. Terlebih jika Anda bukan termasuk orang tua nan telaten. Mulai sekarang ada baiknya buat menjauhkan zat-zat berbahaya dari putra-putri Anda nan masih balita. Tentu saja buat menghindari gejala keracunan termasuk keracunan pestisida.

Pestisida terdiri dari beberapa jenis nan disesuaikan dengan sasarannya. Pestisida nan terdapat di lingkungan rumah tangga ialah racun serangga (insektisida) dan racun tikus (rodentisida). Penggunaan pestisida jenis ini nan tak hati-hati juga dapat menyebabkan keracunan pestisida.

Racun pestisida tak hanya dirasakan oleh organisme nan menjadi sasaran, misalnya nyamuk, kecoa, dan tikus. Racun pestisida dapat menghinggapi manusia maupun hewan peliharaan. Pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai cara. Misalnya, terhirup, tertelan, terkena kulit, dan terkena mata. Jika sudah demikian, keracunan pestisida dapat mengancam Anda.

Berikut beberapa pestisida nan terdapat dalam rumah tangga, dan nan niscaya biasanya menjadi penyebab primer terjadinya keracunan pestisida.



1. Keracunan Pestisida - Racun Serangga (Insektisida)

Pestisida nan sering digunakan dalam rumah tangga ialah jenis insektisida atau racun pembasmi serangga. Insektisida ini sering digunakan buat membunuh nyamuk, kecoa, semut, dan lalat. Bentuk racun serangga pun bermacam-macam. Ada nan berupa semprotan, elektrik (menggunakan listrik), lotion, serta berupa kepingan melingkar nan dibakar. Keracunan pestisida jenis ini merupakan keracunan pestisida paling dekat dengan masyarakat.

Insektisida nan terdapat dalam kehidupan rumah tangga mayoritas mengandung zat aktif piretrin dan piretroid . Piretrin ialah sari atau ekstrak kembang krisan nan sebelumnya telah dikeringkan. Sementara itu, piretroid merupakan zat protesis atau sintetis dari piretrin.

Berikut ini merupakan dampak keracunan pestisida jenis insektisida.

  1. Jika mengenai kulit, zat ini bisa mengakibatkan kekeringan kulit. Basuh segera kulit Anda nan terkena langsung, atau segera hubungi dokter.
  2. Jika terhirup, bisa mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan. Misalnya, radang kerongkongan dan rhinitis . Keracunan pestisida dari insektisida seperti ini sangat berbahaya. Segera pergi ke dokter.
  3. Dapat merangsang alergi nan mengakibatkan batuk, bersin-bersin, napas menjadi pendek, dan terasa sakit pada bagian dada (khusus anak-anak nan memiliki penyakit asma serta alergi).
  4. Bila tertelan dalam takaran rendah, zat ini bisa menyebabkan mual, muntah, dan diare.
  5. Jika tertelan dalam takaran tinggi sekitar 200-500 mililiter, zat ini bisa merusak sistem saraf pusat, napas menjadi sesak, koma. Bahkan, nan lebih tragis ialah kematian.


2. Keracunan Pestisida - Racun Ngengat

Racun ngengat lebih akrab dikenal dengan sebutan kapur barus atau kamper. Benda ini juga dapat dikategorikan sebagai pestisida. Racun ngengat dijual dalam berbagai bentuk dan pilihan warna. Warnanya nan menarik kadang membuat anak-anak tergiur dan menganggapnya sebagai permen. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati meletakkan dan menggunakan racun ngengat ini. Jika tidak, keracunan pestisida jenis ini dapat mengancam nyawa anak Anda.

Bahan aktif nan terkandung dalam racun ini ialah naphthalene atau paradichlorobenzene . Bahan kimia jenis ini pun ada dalam pewangi kamar mandi. Bau nan ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia itu sangat kuat sehingga sulit dihilangkan. Sebutir racun ngengat kurang lebih mengandung 250-500 miligram naphthalene.

Berikut ini merupakan dampak keracunan pestisida jenis racun ngengat.

  1. Jika racun ini masuk melalui mulut, akan berakibat pada iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, dan diare.
  2. Bila terkena mata, racun ini bisa merusak kornea dan mengaburkan pelihatan.
  3. Jika terkena bagian kulit, racun ini akan mengakibatkan iritasi, alergi, dan gatal-gatal.


3. Keracunan Pestisida - Racun Tikus

Racun tikus tersedia dalam berbagai bentuk, seperti butiran, serbuk, dan pellet. Racun tikus ini juga termasuk dalam kategori pestisida, dan berakibat menyebabkan keracunan pestisida jika tak hati-hati. Racun tikus dalam bentuk umpan berwarna sering mengundang perhatian anak-anak sebab disangka cemilan. Oleh karena itu, kehati-hatian penggunaan racun ini menjadi sangat krusial buat menghindari keracunan. Rodentisida termasuk zat kimia nan sangat beracun.

Racun tikus mengandung berbagai zat kimia berbahaya, seperti zinc phosphide, coumarine, dan indanedion . Racun tikus nan memiliki kandungan zat aktif zinc phosphide memiliki bau khas seperti ikan busuk sehingga rasanya tak disenangi binatang lain. Meskipun demikian, bau busuk ini justru membuat tikus tertarik.

Akibat nan timbul dari keracunan rodentisida ialah sebagai berikut.

  1. Membuat paru-paru sesak.
  2. Mengakibatkan tekanan darah rendah.
  3. Kesulitan bernapas.
  4. Muntah-muntah.
  5. Denyut jantung tak teratur.
  6. Kerusakan pada ginjal.
  7. Berkurangnya leukosit atau sel darah putih.
  8. Koma.
  9. Kematian.

Itulah beberapa bahaya pestisida nan ada di lingkungan rumah tangga kita. Semoga Anda bisa lebih berhati-hati menggunakannya bisa terhindar dari keracunan pestisida. Semoga bermanfaat!