Kandungan Gizi Jamur Tiram

Kandungan Gizi Jamur Tiram

Jamur tiram sebagai menu makanan sudah tak asing lagi menghiasi meja makan kita. Banyak nan mengolah jamur tiram sebagai sup, dimasak seperti sayuran, dan bahkan diolah menjadi keripik. Meskipun diolah dan dimasak dengan berbagai macam cara, namun tetap tak menghilangkan kelezatan jamur tiram. Belum lagi kandungan gizi jamur tiram nan sangat lengkap dan bergizi sangat baik bagi kesehatan tubuh kita.

Jamur nan bernama ilmiah Pleurotus oestreatus ini dinamakan jamur tiram sebab bentuknya sangat mirip dengan tiram dan memiliki berbagai jenis warna. Namun, nan sangat disukai sebagai bahan konsumsi ialah jamur tiram nan berwarna putih. Mudahnya membudidayakan jamur tiram membuat jamur ini sangat mudah ditemui, baik di pasar tradisional maupun di supermarket.

Jika Anda belum tahu mengenai jamur tiram, maka Anda dapat mengenalinya dari bentuknya nan khas tersebut. Tubuhnya nan menyamping, serta tudung jamur nan warnanya beraneka ragam, dari mulai hitam, abu-abu, cokelat, sampai putih dapat Anda temui.

Jamur tiram ini dapat ditemui di sepanjang tahun, yakni di daerah pegunungan nan sejuk atau di hutan-hutan. Tubuh jamur tiram akan terlihat bertumpuk di antara batang pepohonan nan sudah melapuk. Oleh sebab itulah tipe habitat jamur pun harus dilihat agar mudah dalam proses pembudidayaannya.



Jenis Perkembangbiakan Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki dua cara berkembang biak, yakni dengan seksual dan aseksual. Reproduksi seksual pada jamur tiram terjadi dengan cara menyatukan dua jenis hifa nan berperan sebagai jantan dan betina. Keduanya lalu membentuk zigot nan nantinya tumbuh menjadi primodia dewasa.

Sementara itu, reproduksi jamur tiram dengan cara aseksual terjadi melalui jalur spora nan terbentuk secara endogen pada sporangiumnya. Spora nan terdapat pada jalur reproduksi aseksual jamur tiram ini disebut konidiospora.

Sedangkan buat pertumbuhan jamur tiram nan baik, dibutuhkan bahan media tanam nan baik pula nan sinkron dengan habitat jamur tiram. Misalnya saja, dengan membuatkan jerami keras nan banyak mengandung selulosa sebagai media tanam bagi jamur tiram. Dengan menggunakan jerami keras ini, media tanam nan dibutuhkan oleh jamur tiram tak akan mudah habis.

Selain teksturnya nan keras, jerami nan baik sebagai media tanam jamur tiram juga ialah jerami nan sudah dibersihkan dan kering agar jerami tersebut tak busuk dan ditumbuhi oleh jamur lain.

Setelah media tanam siap, maka usahakan agar kadar airnya tetap berada di antara 60 sampai 65 % agar misellia jamur bisa tumbuh dan menyerap makanan nan disediakan oleh media tanam tersebut.

Selain menyediakan media tanam nan baik dalam proses perkembangbiakan jamur tiram, Anda juga harus memperhatikan habitat alami dari jamur tiram. Jamur tersebut biasanya hayati di wilayah hutan atau pegunungan nan sejuk.

Pohon nan menjadi inangnya biasanya merupakan pohon kayu atau tanaman dengan daun nan lebar. Tanaman jamur tiram ini tak membutuhkan banyak cahaya matahari sebab misellium jamur akan tumbuh lebih cepat di loka nan teduh atau tak terlalu terang.

Oleh karena itulah, dalam pembudidayaan jamur tiram, misellium akan ditempatkan di daerah atau ruangan nan gelap agar cepat tumbuh. Akan tetapi, pada saat tubuh buah tumbuh, barulah cahaya matahari diperlukan sebab badan buah tak akan tumbuh tanpa adanya sinar matahari nan intensitas penyinarannya berkisar pada 60 sampai 70 %.



Kandungan Gizi Jamur Tiram

Kandungan gizi jamur tiram sangat lengkap dengan taraf proteinnya nan lebih tinggi daripada asparagus dan kubis, namun kadar lemaknya lebih rendah daripada daging. Jamur tiram juga mengandung sembilan asam amino nan sangat baik bagi kesehatan tubuh kita seperti metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.

Jamur tiram juga merupakan sumber berbagai vitamin terutama vitamin B dengan kandungan tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin nan sangat tinggi, vitamin C, provitamin D nan bisa diubah menjadi vitamin D dengan donasi sinar matahari. Selain itu, kandungan gizi jamur tiram juga memiliki berbagai macam mineral nan sangat bermanfaat bagi tubuh kita, yaitu kalium, fosfor, natrium, kalsium, magnesium, zat besi, seng, mangan, dan tembaga.

Jamur tiram ialah jamur nan tumbuh pada batang kayu dan bisa dibudidayakan dengan media serbuk kayu. Kebanyakan jamur tiram berwarna putih dengan tudung tanamannya berbentuk bulat dengan diameter sekitar 3 - 15 cm. Tangkainya tak bercabang.



Manfaat Mengkonsumsi Jamur Tiram

Berikut ialah kegunaan nan diperoleh dari mengonsumsi jamur tiram, yakni :

  1. Karena berserat tinggi, jamur tiram sangat baik dalam membantu proses pencernaan di dalam usus. Dengan proses metabolisme nan baik, maka tubuh pun akan terasa lebih sehat dan nyamab buat beraktivitas.
  2. Antiviral dan anti kanker sehingga banyak dijadikan sebagai ramuan obat. Jadi, dengan memakan jamur tiram, secara otomatis Anda pun terhindar dari berbagai penyakit berbahaya nan selama ini menunggu Anda.
  3. Menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.
  4. Membantu menurunkan berat badan. Seperti nan sudah dijelaskan di atas, jamur tiram memiliki kandungan serat nan baik sehingga mampu menstabilkan proses metabolisme sehingga Anda dapat menurunkan berat badan hingga mencapai berat ideal dengan mengonsumsi olahan jamur tiram.
  5. Mengontrol kolesterol dalam darah.


Budi Daya Jamur Tiram

Dalam membudidayakan jamur tiram, ada hal-hal nan perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

  1. Pembuatan media baglog. Media serbuk kayu nan dikemas dalam kantong-kantong plastik dengan campuran berbahan bahan buat membentuk baglog sebagai loka tumbuh jamur.
  2. Siapkan bibit. Bibit awal dapat menggunakan biji-bijian atau serbuk kayu. Bahan standar tersebut nan berupa biji-bijian nan dicuci dan direbus selama 30 menit. Kemudian tiriskan dan dicampur dengan bekatul, air, dan sedikit kapur.
  3. Campuran bahan nan telah menjadi bibit dimasukkan ke dalam baglog nan telah dipersiapkan, kemudian di lubang-lubang loka memasukkan bibit tersebut di tutup dengan kapas.
  4. Untuk pengembangbiakan, biarkan bibit nan telah dimasukkan ke dalam baglog dalam ruang pemutihan. Sekitar 2-3 minggu kemudian, jamur akan tumbuh dan siap buat dipanen.

Selain empat poin di atas, jangan lupa hal-hal krusial nan harus diperhatikan dalam pengembangbiakan jamur tiram ini. Dari mulai media tanam, habitat, sampai suhu udara nan juga memegang peranan krusial buat mendapatkan pertumbuhan badan buah secara optimal.

Suhu nan baik buat pertumbuhan maksimal tanaman jamur tiram ialah 22-28 derajat celcius buat fase inkubasi, serta 16-22 derajat celcius buat fase pembentukan tubuh buah.

Kemudian taraf keasaman media tanam juga perlu diperhatikan saat proses pengembangbiakan jamur tiram berlangsung. pH nan dibutuhkan haruslah sinkron dengan jamur agar tak ada jamur lain nan tumbuh di atas media tanam. Biasanya, pH tersebut diatur dengan menggunakan kapur agar tetap stabil antara 6-7.

Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa selain kandungan gizi jamur tiram sangat berguna dan bermanfaat buat tubuh kita, jamur tiram juga sangat mudah buat dikembangbiakkan asalkan Anda tahu habitat dan media tanam nan baik bagi pertumbuhan jamur tiram. Selain itu, Anda juga dapat mencoba bisnis jamur tiram kan jika pembudidayaan jamur tiram nan Anda lakukan terbilang berhasil.