Hidup Sehat

Hidup Sehat



Pembunuh Sangat Akurat

Makanan dan lingkungan nan tak higienis menjadi salah satu penyebab kanker nan sangat berbisa. Seorang wanita usia 30 tahun nan menderita kanker getah bening tak mampu melawan sel kanker nan menggerogotinya walaupun ia telah berjuang sekuat tenaga buat memenangkan pertarungan. Setelah dioperasi, tubuhnya malah semakin tak berdaya. Ia mendapatkan operasi itu pada bukan November 2012, tetapi akhirnya ia mengakhirnya perjuangannya pada tanggal 1 Februari 2013. Hanya dalam waktu 3 bulan, ia dapat bertahan.

Setelah operasi itu, ia satu bulan ia terlihat masih dapat berjalan dan berbicara dengan normal. Setelah itu, tubuhnya semakin lemah dan ia bahkan tak dapat lagi berbicara. Dua minggu sebelum napasnya berakhir, ia sudah tak dapat melakukan apa-apa kecuali hanya terbaring dan makan seadanya sebab mulutnya penuh dengan sariawan dan seperti ada duri di tenggorokannya. Ganasnya sel kanker ini membuktikan bahwa kanker ialah pembunuh nan sangat akurat.

Siapapun dapat terkena kanker. Mantan menteri kesehatan RI pun terkena kanker paru-paru. Seperti nan telah diprediksi, ia hanya mampu bertahan selam 1,5 tahun. Itu dengan pengobatan nan cukup baik. Kalau tak ada pengobatan nan bagus, maka ketahanan tubuhnya mungkin lebih cepat lagi menyerah pada keadaan. Begitu pun apa nan terjadi dengan Ainun Habibie. Bagi nan telah menonton film Ainun dan Habibie, mereka akan tahu bahwa Ainun Habibie meregang nyawa sebab sel kanker ovarium nan menyerangnya.

Sebagai suami, Habibie berusaha keras memberikan nan terbaik dengan mengunjungi dokter terbaik di Jerman. Berbagai operasi dan pengobatan telah dijalani hingga akhirnya Ainun tidak mampu lagi bertahan. Ketiga kisah itu hanyalah sedikit dari beribu atau jutaan wanita dan pria nan terkena kanker. Jenis kanker ini sendiri berabgai macam dan semakin ganas menyerang manusia. Terkadang ada nan tak terasa hingga mencapai stadium lanjut. Misalnya, kanker serviks.

Wanita nan terkena kanker serviks tak akan merasakan gejala nan begitu jelas hingga sel kanker itu mencapai stadium nan sudah tak dapat disembuhkan lagi. Akhirnya penderitanya hanya dapat bertahan dan mencoba berbagai jenis pengobatan. Tetapi tak banyak nan dapat dilakukan selain berpasrah dan melakukan persiapan sebelum menghadap Yang Maha Kuasa. Kehidupan nan semakin tak menentu ternyata membuat sel kanker ini semakin rajin menyerang.



Hidup Sehat

Hugos Chaves, Presiden Venezuela nan sangat dicintai oleh rakyatnya pun, menyerah kepada sel kanker. Ia nan berusaha melawannya tak berdaya dan walaupun ia tetap memenangkan pertarungan dalam perebutan kursi kekuasaan presiden di negara, ia tetap tak berdaya menghadapi sel kanker nan menyerangnya. Lalu apa nan dapat dilakukan orang agar sel kanker ini tak menyerang tubuhnya.

Hidup sehat dan tak stres serta berusaha buat tak mengikuti gaya hayati nan terlihat begitu membahayakan diri seperti nan terlihat di beberapa kota besar. Rajin makan sayuran dan buah-buahan organik dan tak terpapar dengan zat pestisida nan berbahaya. Tidak begadang dan tak membiarkan tubuh menjadi lemah sebab kurang tidur atau sebab terlalu lelah melakukan pekerjaan nan terlihat tak ada kesudahannya.

Minum teh hijau tanpa gula dan tak menantang apa nan telah dianjurkan oleh para pakar dalam mengantisipasi agresi sel kanker. Bagi wanita, hendaknya menjaga alat kelaminnya dengan baik dan tak melakukan dosa besar dengan membiarkan dirinya menjadi budak nafsu. Wanita nan melakukan dosa besar dengan membiarkan banyak laki-laki menidurinya, berisiko sangat tinggi mendapatkan azab berupa sel kanker rahim atau kanker serviks.

Menjaga kebersihan dan tak banyak bepergian ke daerah dengan air nan kotor dan sanitasi nan tak terjamin. Bila sering mencuci alat reproduksi dengan air nan tak bersih, maka akan banyak sekali bibit penyakit masuk melalui kemaluan wanita tersebut. Tidak perlu juga membersihkan vagina dengan berbagai sabun atau alat pembersih nan banyak dijual bebas. Cukup dengan air higienis dan sesekali dicuci dengan rebusan air sirih. Kelembaban nan hiperbola juga harus dihindari dengan cara mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari.



Data Tentang Kanker

Disebutkan pula bahwa separuh dari kasus kanker ditemukan di Negara berkembang. Wajar saja mengingat kepedulian kesehatan sebagian besar masyarakat di Negara berkembang seperti halnya Indonesia masih sangat minim. Akibatnya penyakit kanker kerap terdeteksi baru setelah ada keluhan.

Padahal ketika ada keluhan biasanya sudah mancapai stadium tiga atau empat sehingga penyembuhannya menjadi sangat sulit. Minimnya taraf kewaspadaan masyarakat terhadap kanker dimunkinkan sebab kurangnya informasi akan zat penyebab kanker. Sehingga tanpa disadari zat karsinogen banyak terkonsumsi dalam kesehariannya.

Sebagai langkah awal dalam menerapkan pola hayati sehat, setidaknya kita perlu membuat daftar zat penyebab kanker dan mengetahui dari mana sumbernya. Tujuannya buat meminimalisir masuknya zat karsinogen masuk ke tubuh kita. Sebab, meski sel mempunyai prosedur pemugaran diri tehadap kerusakannya, jika zat karsinogen masuk secara terus menerus dan tertimbun cukup banya di tubuh maka peluang kerusakan DNA dalam sel menjadi lebih tinggi. Akibatnya memicu tumbuhnya sel abnormal nan tumbuh dengan cepat dan menjadi kanker.

Daftar Zat Penyebab Kanker
Berikut beberapa zat nan dianggap sebagai penyebab kanker dan sumber-sumber makanan nan sering mengandung zat karsinogen:

1. MSG

Jika peduli pada diri sendiri atau anak-anak kita, coba kita cermati komposisi dalam produk makanan. Kerana Monosodium Glutamat (MSG) atau peneydap rasa banyak ditemukan pada produk makanan seperti makanan kaleng, camilan ringan, daging olahan siap makan, mie instan, dan sebagainya.

Konsumsi MSG dalam jumlah sedikit dimungkinkan tak menjadi masalah nan berarti. Tapi kenyataannya MSG selain ditemukan dalam makanan nan sering kita beli, juga dipakai sebagian ibu rumah tangga buat bahan campuran saat memasak. Meski jumlah perharinya sedikit, jika dikonsumsi setiap hari, akan terus terakumulasi dalam tubuh dan bisa memicu tumbuhnya kanker.

2. Pewarna makanan sistetis
Makanan warna-warni memang lebih menarik perhatian. Apalagi bagi anak-anak nan umumnya menyukai makanan dengan rona mencolok. Padahal sudah berkali-kali dalam razia produk di pasaran, pemerintah menemukan makanan dengan kandungan zat pewarna berbahaya seperti Rhodamin B buat pewarna merah, methanil yellow buat pewarna kuning, dan malachite green buat pewarna hijau.

Zat pewarna ini biasanya digunakan pada produksi tekstil. Sangat berbahaya jika masuk dalam tubuh sebab berpotensi menyebabkan penyakit kanker hati. Sebaiknya lebih cermat dalam membeli makanan, terutama jika makanan tersebut berwarna terang mencolok, sebab pewarna alami umumnya tak berwarna mencolok.

3. Sakarin
Banyak orang suka produk minuman nan manis. Sah-sah saja. Tapi lagi-lagi kita harus cermat memilih produk. Sakarin atau pemanis protesis kerap dimasukkan dalam produk minuman sebab dapat menggantikan manisnya gula, terlebih manis nan dihasilkan berkali-lipat sehingga menguntungkan produsen.

Sebagian besar produsen umumnya sudah menuliskan sakarin dalam komposisi produknya. Hanya saja konsumen banyak nan tak jeli, atau tak sadar bahwa sakarin bersifat karsinogen, salah satunya menyebabkan kanker otak.

Membuat minuman sendiri akan lebih baik dari pada membeli produk minuman nan berbahaya. Walaupun sedikit repot, mestinya tak menjadi masalah jika kita peduli pada kesehatan tubuh. Di samping itu memperbanyak minum air putih selain mengurangi konsumsi pemanis buatan, juga lebih menyehatkan sebab menurunkan resiko diabetes.

4. Pengawet Makanan
Sangat tak baik sering mengkonsumsi makanan instan sebab kebanyakan mengandung bahan pengawet nan diduga kuat sebagai zat penyebab kanker usus. Meski ada beberapa bahan pengawet alami seperti kunyit dan gula pasir, produsen lebih suka memakai pengawet sintetis sebab harganya lebih murah dan keuntungannya lebih besar.

Oleh karenanya, sebagai konsumen nan pintar kita harus panda memilih makanan bukan hanya berdasarkan enak tidaknya di lidah, tapi sehat tidaknya di tubuh hari ini, besok, dan di masa mendatang.