Tahukah Anda?

Tahukah Anda?



Ilmu Penyakit Dalam

Ilmu kedokeran pada dasarnya ialah ilmu nan utuh dalam memahami penyakit pada manusia dan upaya mengatasi penyakit-penyakit pada manusia tersebut. Di dalam perkembangannya Ilmu Kedokteran menjadi semakin meluas dan mendalam, sehingga kemampuan buat menguasainya secara utuh tidaklah mungkin lagi.

Terjadinya percabangan dari ilmu kedokteran, pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu ilmu kedokteran bedah dan ilmu kedokteran kedokteran medik. Kemudian terbagi lagi menjadi cabang bedah, anak, kebidanan-kandungan, serta penyakit dalam.

Ilmu Penyakit Dalam ialah ilmu kedokteran nan menangani orang dewasa, meliputi penyakit-penyakit non-bedah, mencakup hampir seluruh tubuh manusia.



Tahukah Anda?

Tahukah Anda bahwa seorang internis (dokter penyakit dalam) itu harus menempuh pendidikan selama 4-5 tahun? Untuk nan lebih khusus lagi, seorang internis harus mengikuti program fellowship selama 1-2 tahun. Jadi tak mengherankan kalau pergi ke seorang intrenis, siapkan uang nan lebih banyak. Penyakit apa saja nan ditangani oleh para internis? Banyak sekali. Ternyata tubuh manusia bagian dalam ini bisa mengidap berbagai macam penyakit. Mulai dari paru-paru hingga perut.



Alergi

Alergi menjadi salah satu cabang analisa tersendiri di global internis. Banyak sekali hal nan harus ditangani nan berkaitan dengan alergi ini. Apalagi bila sudah masalah alergi pada anak. Alergi susu, alergi debu, alergi seafood, dan lain-lain. Ada terapi spesifik buat menangani alergi ini.



Jantung

Banyak sekali hal nan berkaitan dengan penyakit satu ini. Cara penanganannya, perawatannya, diagnosanya, dan pencegahannya. Tidaklah mengherankan kalau jantung mendapatkan perhatian nan sangat banyak. Jantung ialah organ nan sangat vital dalam tubuh manusia. Bahkan rumah sakit spesifik jantung pun ada.



Organ Pencernaan

Kata Rasulullah, semua penyakit itu berasal dari perut. Maka isilah perut Anda hanya sepertiganya. Jangan makan kalau belum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Inilah petunjuk agar kita sangat menjaga organ pencernaan. Begitu banyak penyakit nan berhubungan dengan organ ini. Misalnya, usus buntu, kanker colon, tumor, diare, sembelit, keracunan, muntah, dan lain-lain.

Salah satu penyebab primer nyeri perut ialah peradangan di saluran cerna atas, nan sering disebut ’sakit maag’. Peradangan nan terjadi di saluran cerna berbentuk seperti borok di dinding saluran cerna.

Penyebab peradangan saluran cerna nan paling sering ialah infeksi kuman. Juga, produksi asam lambung nan meningkat bisa menyebabkan rusaknya dinding saluran cerna. Selain itu, rusaknya dinding saluran cerna juga dapat diakibatkan oleh pemakaian obat-obatan nan bisa merusak dinding saluran cerna dalam waktu lama, seperti obat anti radang non-steroid (NSAID) nan sering diresepkan dokter buat ‘nyeri sendi’.

Perasaan tertekan (stress), baik secara fisik maupun emosi sebetulnya tak menyebabkan kerusakan dinding saluran cerna, tetapi bisa memperberat peradangan nan sebelumnya telah ada.

Gejala dari peradangan saluran cerna bisa berupa nyeri akan bertambah setelah makan, nyeri nan berkurang setelah makan namun bertambah hebat dalam 1-2 jam berikutnya, nyeri perut ketika tidur sehingga terbangun, merasa cepat kenyang, rasa terbakar/panas di daerah perut, atau mual, kadang disertai muntah.



Ginjal

Ginjal menjadi cukup terkenal sebab adanya penjualan organ ini secara ilegal baik di taraf nasional maupun internasional. Banyak hal nan menyebabkan penyakit ginjal ini terjadi. Salah satunya ialah komsumsi makanan nan mengandung bahan kimia nan terlalu banyak. Komsumsi air mineral nan higienis dan sehat nan kurang juga dapat mengganggu kerja ginjal.



Hati

Semakin banyak masyarakat nan tahu bahwa hati ialah satu-satunya organ tubuh nan dapat tumbuh lagi setelah didonorkan. Hati merupakan organ tubuh terbesar nan berfungsi sebagai penyaring racun mempunyai banyak sekali ‘pengganggunya’. Misalnya, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C hingga kanker hati.



Paru-Paru

Paru-paru manusia ialah salah satu organ nan paling aktif & vital di dalam tubuh manusia. Rata-rata paru-paru mekar & mengempis sebanyak 12-24 kali per menit. Dengan ukuran sekitar 5-6 liter, paru-paru mengisi sebagian besar rongga dada manusia.

Berbagai penyakit dapat menyerang paru-paru, dari infeksi, alergi, kerusakan paru menahun, sampai kanker. Penyakit paru-paru juga bisa disebabkan oleh virus. Yang paling terkenal saat ini ialah virus avian flu, TBC, dan penyakit paru-paru nan disebabkan oleh asap rokok.

Penyakit nan menyebabkan gangguan fungsi paru, yaitu penyakit paru obstruksi (PPO) & penyakit paru pembatasan (PPR). Kedua penyakit ini menyebabkan sesak nafas sehingga bernafas harus menyeluarkan tenaga/usaha nan besar.

PPO terjadi sebab kerusakan paru atau penyempitan saluran napas di dalam paru nan menyebabkan udara keluar dari paru lebih lambat dari nan seharusnya.Penyebab tersering dari PPO adalah: asap rokok & polusi, penyakit paru obstruktif (sumbatan) menahun, termasuk emfisema & bronkitis menahun, asthma, bronkiektasis, & fibrosis kistik.

PPR terjadi sebab paru mengalami keterbatasan dalam mekar penuh oleh udara. PPR diakibatkan oleh kondisi-kondisi nan menyebabkan kekakuan dari paru & dinding paru, kelemahan otot-otot di sekitar paru, atau kerusakan saraf nan terkait dengan pernapasan. Penyebab dari PPR di antaranya ialah debu berukuran besar seperti debu asbes, penyakit paru interstisial, fibrosis paru, sarkoidosis, kegemukan, skoliosis, penyakit otot & saraf seperti distrofi otot & sklerosis amiotropik lateral.

Penyakit TBC Paru diakibatkan oleh infeksi kuman Mikobakterium tuberkulosis nan bisa menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak.

TBC sangat mudah menular, yaitu lewat cairan di saluran nafas nan keluar ke udara lewat batuk/bersin & dihirup oleh orang-orang di sekitarnya.Gejala-gejala TBC paru nan sering terjadi ialah batuk, demam ringan, penurunan berat badan, mudah lelah, selera makan turun, benjolan di leher, sampai berkeringat di malam hari. Jika penyakit TBC bertambah parah, akan terjadi batuk nan disertai lendir & darah.



Darah

Darah ialah pembawa oksigen ke otak, jantung, dan organ lainnya. Bila kualitas darah tak baik, maka kerja organ dalam akan terganggu. Penyakit darah ini dapat disebut anemia, hemophilia, dan kanker darah.

Hemofilia ialah suatu kelainan perdarahan dampak kekeurangan salah satu faktor pembekuan darah. Terdapat 2 jenis hemofilia: Hemofilia A (Hemofilia klasik) ialah kekurangan faktor VIII, nan meliputi 80% kasus dan Hemofilia B (penyakit Christmas) ialah kekurangan faktor IX.

Pola perdarahan dan dampak dari kedua jenis hemofilia tersebut ialah sama. Hemofilia terjadi dampak beberapa kelainan gen nan sifatnya diturunkan; diturunkan melalui ibu tetapi hampir selalu menyerang anak laki-laki.



Leukemia

Leukemia ialah kanker dari sel-sel darah. Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tak diketahui hingga saat ini. Umumnya Virus menyebabkan beberapa leukemia pada binatang (misalnya kucing). Virus HTLV-I (human T-cell lymphotropic virus type I), nan menyerupai virus penyebab AIDS, diduga merupakan penyebab jenis leukemia nan sporadis terjadi pada manusia, yaitu leukemia sel-T dewasa.

Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia eksklusif (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang nan memiliki kelainan genetik eksklusif (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.

Sel darah putih berasal dari sel stem di sumsum tulang. Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan.Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom (bahan genetik sel nan kompleks). Penyusunan kembali kromosom (translokasi kromosom) mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas.

Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan loka dari sel-sel nan menghasilkan sel-sel darah nan normal. Kanker ini juga dapat menyusup ke dalam organ lainnya, termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal dan otak.