Kesehatan Sang Buah Hati

Kesehatan Sang Buah Hati

Menjaga kesehatan bayi dan anak merupakan hal terpenting nan menjadi tugas dari orang tua. Karena bayi dan anak masih dalam masa pertumbuhan, sehingga lebih rentan terhadap agresi suatu penyakit. Mereka belum punya kekebalan diri seperti halnya orang dewasa.

Namun demikian, agresi penyakit akan mampu mereka hadapi ketika kondisi lingkungan dan tubuhnya sehat. Artinya mereka terhindar dari kuman penyakit, mulai dari perlengkapan diri maupun makanan serta minuman nan dijadikan nutrisi tubuhnya.



Keberadaan Sang Buah Hati Dalam Sebuah Keluarga

Setiap pasangan suami istri tentu mengharapkan kehadiran anak sebagai buah hati mereka. Kadang mereka mengupayakan majemuk cara buat mendapatkannya. Wajar saja jika pada akhirnya disimpulkan dengan keberadaan sang buah hati sangat krusial dalam sebuah keluarga.

Keberadaannya memberikan arti tersendiri bagi kebahagiaan orang tuanya. Ketika usia sang buah hati masih bayi, tentu orang tua harus sabar dan penuh dengan penemuan menjadikan proses tumbuh dan bunga sang buah hatinya berjalan baik serta sinkron harapan.

Kesehatannya pun menjadi perhatian primer di samping kondisi lainnya. Para pakar kesehatan bayi dan anak pun akhirnya turut andil memberikan solusi pencegahan terhadap jenis penyakit anak. Inilah hal nan menunjukkan juga bahwa keberadaan anak sebagai generasi penerus sangat dinantikan oleh siapapun.



Kesehatan Sang Buah Hati

Bayi sehat tentu menjadi hal primer buat ditargetkan oleh setiap keluarga. Baik ayah maupun ibu, keduanya bekerjasama dan saling mendukung buat menjaga kesehatan buah hatinya. Tentu upaya menjaga kesehatan mereka tak mudah. Apalgi saat ini semakin canggih teknologi sehingga jenis makanan anak pun majemuk dan bervariasi bahan dasar pembuatannya.

Kesehatan sang buah hati menjadi hal nan sangat membahagiakan bagi orang tuanya. Mereka akan ceria dan berkreasi di usia perkembangan otak nan sangat baik. Ketika tubuh sehat, tentu saja mobilitas mereka juga semakin aktif buat mengeksplorasi kemampuan dan keahliannya.

Karenanya, orang tua bayi dan anak krusial mendapatkan informasi mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan buah hati mereka. Kesehatan mahal harganya dengan kondisi perekonomian saat ini nan semakin terpuruk di setiap negara. Menjaga tubuh sehat lebih krusial daripada mengobati penyakit pada tubuhnya.



Cara Menjaga Kesehatan Sang Buah Hati

Lalu bagaimana dan apa nan harus dilakukan orang tua?. Untuk menjawab masalah itu, ada beberapa tips atau cara buat menjaga kesehatan bayi dan anak. Cara ini sangat krusial buat diutamakan dilakukan secara berkelanjutan oleh orang tua. Meski, bayi dan anak mereka dalam kondisi sehat, upaya penjagaan terus dilakukan sebaik mungkin.

Berikut ini 7 cara atau tips menjaga kesehatannya. Para orang tua pun bisa menambah majemuk informasi tips sehat lainnya agar semakin lengkap dan sinkron dengan harapan. Tips yaitu.

1. Jemur Bayi di Pagi Hari

Ketika sang buah hati masih berusia bayi, maka kebutuhan akan sinar matahari di pagi hari sangat krusial selain kebutuhan ASI. Sinar matahari pagi sangat bagus buat kesehatan, terutama bagi kesehatan bayi dan anak. Waktu nan paling bagus ialah sebelum jam delapan. Sebab, setelah jam tersebut, sinar matahari sudah tak sehat lagi bagi tubuh bayi. Sinar matahari akan merusak sel darah merah mereka jika dilakukan di luar jam delapan.

Menjemurnya juga tak perlu telalu lama, cukup 10 sampai 15 menit saja. Penjemuran tak perlu tiap hari namun harus dilakukan secara kontinyu. Intinya semua dilakukan sinkron kebutuhan kesehatan bayi. Apalagi masa tumbuh dan berkembangnya terus berlanjut hingga ia menjadi usia anak-anak hingga dewasa nantinya.

2. Gunakan Botol Susu Secara Benar

Fungsi dari botol susu sebenarnya hanya buat meringankan tugas orang tua. Namun kadang orang tua tak tahu bagaimana cara menggunakan botol susu secara benar. Wajar saja jika pada akhirnya penggunaan botol susu secara sahih dilakukan pembahasan tersendiri. Apalagi susu sangat berkaitan dengan pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun mental.

Jika memberi susu, maka angkatlah kepala bayi. Bila susunya sudah habis baru ditidurkan. Karena memberi susu dengan botol dalam posisi bayi tidur, dapat menyebabkan mudah tersedak, sebab susunya masuk ke paru-paru. Oleh karena itu, penggunaan botol susu secara sahih menjadi hal krusial buat sangat diperhatikan oleh para orang tua.

3. Memandikan Bayi dan Anak dengan Air Hangat

Selama ini orang mudah percaya pada mitos, bahwa mandi dengan air nan dingin dapat membuat badan bayi dan anak menjadi lebih sehat serta tahan terhadap penyakit. Padahal fakta nan terjadi justru sebaliknya.

Memandikan bayi dan anak justru membuat makanan dalam tubuh mereka dapat cepat habis sebab digunakan buat mengatur suhu tubuhnya. Jadi, jalan terbaik buat menjaga kesehatan bayi dan anak tetap menggunakan air hangat ketika memandikannya.

Hal ini tak boleh dilakukan uji coba apalagi usia mereka nan masih bayi dan kulitnya masih sensitif dan rentan terhadap kondisi lingkungan. Memandikannya pun harus diwaspadai caranya nan sahih agar bayi merasa nyaman dan tak takut buat mandi demi kesehatan tubuhnya.

4. Waspada Air Liur

Jangan terlalu heran melihat bayi atau anak nan suka berliur, terutama pada usia di bawah empat tahun, sebab setelah umurnya bertambah air liur itu akan berhenti dengan sendirinya. Namun bila air liurnya hiperbola memang perlu diwaspadai. Kemungkinan dapat tejadi radang atau infeksi di rongga mulutnya.

Karenanya krusial melakukan konsultasi rutin mengenai kondisi bayi ataupun keluarnya air liur tersebut secara rutin dengan ahlinya. Karena para orang tua akan terus bisa berkonsultasi mengenai kesehatan sang buah hatinya dengan rutin.

5. Perhatikan Ngompol

Adalah suatu hal nan wajar juga bila bayi dan anak masih suka ngompol, terutama pada usia di bawah dua tahun. Alat kontrol air seni bayi di bawah dua tahun berlum dapat berfungsi secara maksimal.

Bila bayi sudah menginjak usia tiga tahun ke atas namun masih buang air kecil di kasur, kemungkinan ada masalah biologis atau psikologis . Tanyakan masalah itu pada dokter.

6. Waspadai Muntah

Hal ini sering terjadi bila terlalu banyak makanan nan masuk atau baju bayi terlalu ketat. Jangankan masih bayi atau anak, nan sudah dewasa saja kalau bajunya terlalu ketat rasanya juga tak nyaman.

Perhatikan waktu memberi makanan, jangan langsung terlalu banyak, sedikit demi sedikit saja. Selain itu posisi waktu makan kadang kala juga punya pengaruh.

7. Jangan Terlalu Banyak Mengendong

Mungkin banyak diantara kita nan bahagia bila mendapat kesempatan buat menggendong. Namun bila terlalu sering dilakukan akan berakibat tak baik, terutama untuk bayi nan sudah mulai ingin bergerak sendiri. Bila terlalu sering digendong bayi tak bisa bergerak dengan bebas, sehingga mempengaruhi perkembangan otot-ototnya.

7 tips di atas semoga dapat dilakukan buat menjaga kesehatan bayi dan anak Anda. Selamat mencoba.