Macam-macam Serangga nan berbahaya

Macam-macam Serangga nan berbahaya

Di alam bebas ada Macam-Macam Serangga . Semuanya memiliki karakter dan habitat nan berbeda pula. Insekta ini merupakan mahluk unik yakni salah satu hewan nan tidak memiliki tulang belakang.
Serangga seperti semut seakan tak pernah ada habisnya. Itu sebab serangga memiliki kemampuan buat berkembangbiak dengan cepat. Hayati serangga nan berkelompok di satu loka menambah cepat meningkatnya populasi mereka.



Fungsi Serangga terhadap ekosistem alam

Serangga dicipta oleh Allah SWT memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekosistem alam. Serangga memakan tumbuhan, pucuk-pucuk dan kutu-kutu kecil lainnya nan mungkin berpotensi sebagai hama bagi tumbuhan tertentu. Dengan adanya serangga, hama tersebut dapat dikendalikan. Contoh lain lalat, walau pun kawanan lalat sangat menjijikan sebab selalu hinggap ditempat-tempat kotor dan membawa bibit penyakit kemana-mana, akan tetapi mereka memiliki fungsi sebagai pengurai atau membantu mempercepat pembusukan organisme nan mati.

Demikian juga dengan serangga seperti belalang nan menempati salah satu rantai makanan. Serangga menjadi sumber makanan primer buat sebagian hewan misalnya burung, katak, tupai dan sejenisnya. Semua anggota rantai makanan ini sangat ketergantungan satu sama lain.


Misalnya salah satu rantai makanan sudah langka di alam bebas otomatis hewan predator diatasnya turut musnah. Ketika belalang nan merupakan sumber makanan burung, hilang habitat aslinya, maka burung –burung pemangsa belalang pun berlahan turut punah juga. Pun demikian ketika hewan predator punah sebab diburu manusia, niscaya kelak akan terjadi ledakan populasi belalang. Mengapa demikian? sebab tidak ada hewan nan memangsa mereka. Ketika terjadi ledakan populasi belalang, di mana jumlah kawanan belalang dapat mencapai puluhan juta ekor.

Fenomena ini dapat menjadi mimpi jelek petani. Kawanan ini bakal menyantap habis huma pertanian dan tumbuhan apa saja. Sebuah kerugian besar bagi industri pertanian, kawanan belalang ini dapat menyantap habis 10 hektar sawah dalam hitungan menit.



Serangga sebagai hama


Ada serangga nan bermanfaat bagi manusia, kebalikan pula ada sejumlah jenis serangga nan menjadi momok petani. Serangga jenis hama ini menyukai habitat di persawahan, perkebunan, mereka memangsa pucuk daun muda, batang maupun akar padi. Sehingga keberadaan insekta ini sangat merugikan petani. Padi nan mati, tumbuh tidak paripurna sehingga petani terancam gagal panen.

Berikut ini jenis-jenis serangga nan dikategorikan sebagai hama / pest. Mereka menjadi musuh petani sebab menyerang tanaman nan sedang ditanam.

  1. Belalang

Belalang termasuk serangga nan dikelompokkan sebagai hama oleh petani sebab memakan tanaman dan menurunkan hasil produksi pertanian. Belalang sangat menyukai pucuk-pucuk daun muda, daun tengah bahkan batangnya pun tidak dibiarkan begitu saja.
Kawanan belalang biasanya muncul ketika musim pancaroba, atau pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau. Hama ini jumlahnya ribuan, sekali hinggap dipersawahan, dapat menghabiskan separo tanaman muda.

  1. Lalat

Lalat tak hanya membawa penyakit pada manusia kalau menempel pada makanan nan akan kita makan saja. Banyak pula jenis lalat nan juga menyerang tanaman hayati seperti lalat buah, lalat putih maupun lalat rimpang.

Lalat buah itu biasanya melobangi buah seperti mangga, jambu, melon nan hampir matang, kawanan lalat menaruh telurnya di lobang. Setelah telur lalat itu menetas menjadi ulat kecil. Ulat-ulat ini dengan rakus memangsa daging buah. Jadi lalat buah itu sangat merugikan petani, dan pemilik kebun buah.

  1. Kepik

Kepik menyerang tanaman pada bagian daunnya. Daun akan wafat dan kering sebab dihisap oleh kepik. Akibatnya berlahan seluruh pohon dapat mati. Kepik biasanya menyerang tanaman melon, apel, dan tanaman bawang.

  1. Wereng

Wereng merupakan salah satu serangga nan ditakuti petani. Wereng ini menyerang tanaman padi, dengan memakan batang –batang padi nan masih muda. Jika tidak dikendalikan, tanaman padi dapat wafat semua.

Hama-hama di atas ini kalau tidak segara di kendalikan niscaya akan merugikan petani. Cara pengendaliannya sebenarnya ada dua opsi yakni dengan menyemprotkan pestisida secara berkala, atau disiangi secara manual satu persatu. Semuanya ada dosis dan resikonya sendiri.

Penyemprotan pestisida secara terus menerus dan massiv sebenarnya dapat merusak ekosistem dan bukannya malah mematikan hama, justru hama itu dapat menjadi kebal dengan pestisida.

Sekarang ada sistem baru menumpas hama, yakni dengan pestisida organic, nan terbuat dari air urine kelinci dan ada juga air fermentasi dari tumbuhan. Opsi ini lebih ramah lingkungan dan tidak merusak tanaman pertanian.



Macam-macam Serangga nan berbahaya


Banyak sekali jenis serangga. Serangga ada nan jinak dan ada pula nan berbahaya. Beberapa serangga nan perlu diwaspadai sebab berbahaya bagi manusia.

  1. Serangga nan menghisap darah

Banyak serangga nan dapat menghisap darah baik darah manusia maupun darah hewan. Akibatnya dapat fatal dan mematikan. Serangga ini antara lain : jenis kutu-kutuan, lalat tsetse dari Afrika dan nyamuk.
Serangga ini habitatnya di tempat-tempat berair seperti rawa-rawa, sungai atau semak belukar nan kondisinya lembab. Hewan ini kadang juga banyak ditemukan di kandang sapi, kerbau. Serangga ini atau orang Jawa menyebutkan cuplak getol menghisap darah sapi.

Cuplak ini kalau menggigit kulit manusia, rasanya sangat gatal dan menimbulkan bentol-bentol di kulit. Dapat diobati dengan minyak gosok, balsam agar rasa gatal tidak menjalar.

  1. Serangga nan menyengat

Serangga nan menyengat ini banyak terdapat di daerah tropis seperti Indonesia. Walaupun tak langsung mematikan tapi dapat menyebabkan kelumpuhan, contohnya tarantula, kalajengking dan kelabang. Serangga jenis ini memiliki racun nan dapat melumpuhkan manusia, sangat menyakitkan bahkan kalau tidak segara ditolong manusia nan terserang sengatan kalajengking atau tarantula dapat wafat dalam lima belas menit.

Sebenarnya kalajengking atau kelabang tidak akan menyerang duluan kalau mereka tidak diusik dahulu. Namun jika eksistensi mereka terdesak, kalajengking dapat menusukan sengatannya ada pada ekornya kepada musuhnya. Sengatan ini juga berfungsi buat melumpuhkan mangsanya ketika kelabang atau kalajengking berburu.

  1. Serangga nan menyerang berkelompok

Serangga ini termasuk serangga nan paling kecil ukurannya namun hidupnya berkelompok dan jumlahnya sangat banyak di satu tempat. Serangga jenis ini lebih bahagia berkoloni, kemana-mana pergi bareng, mencari nektar bunga, dan pindah rumah pun bersamaan. Tujuannya dengan selalu bergerombol, mereka dapat survive dari agresi predator.
Jangan coba-coba mengganggu sarang atau kawanannya sebab serangga itu akan balas menyerang secara berkelompok. Contohnya kelompok semut, kelompok lebah atau tawon.

  1. Serangga nan menggigit

Jangan sampai tergigit serangga jenis ini, sebab dapat menyebabkan iritasi pada kulit seperti bengkak dan gatal-gatal. Bahkan anak kecil nan tergigit dan tak kuat dapat demam atau mengalami panas meriang. Ada beberapa gigitan serangga nan juga sebagai media penyebab luka nan membawa bakteri. Contohnya laba-laba dan semut api.

  1. Serangga nan mengeluarkan racun

Ada sebagian jenis serangga nan memiliki racun, sebagai senjata pelumpuh. Salah satunya ialah kalajengking, tomcat, lipan dan masih banyak lagi. Racun nan dikeluarkan serangga sangat berbahaya jika mengenai manusia ataupun hewan. Kadar racunnya beragam, seperti kalajengking gurun pasir , bisanya dapat mematikan ekor kuda dalam hitungan menit. Sedangkan tomcat serangga kecil nan keluar pada malam hari, memilik dapat nan terkena kulit manusia, menimbulkan sensasi terbakar dan sangat pedih rasanya.



Hobby pelihara insekta

Anak –anak dahulu pada era 60 – 70 an, getol memelihara jangkrik, terutama jangkrik jantan nan dapat menderik keras. Semakin keras suara nan dikeluarkan semakin baik. Mereka mencari jangkrik liar di kebun kacang, atau pinggir-pinggir sungai.

Sebenarnya memelihara jangkrik sebenarnya ada manfaatnya, yakni suara jangkrik dapat mengusir tikus nan hayati di rumah. Terkadang mereka mengadu jangkrik jantannya.

Di Jepang ada komunitas memelihara serangga, mereka sangat menggemari serangga eksklusif buat dijadikan hewan peliharaan. Salah satu serangga favorit nan banyak dipelihara ialah kumbang kelapa nan memiliki postur unik. Pada kepalanya terdapat tiga tanduk. Dua tanduk di pinggir kepala satu tanduk ditengah menyerupai cula badak.

Kumbang kelapa memiliki ukuran nan lumayan besar dan berumur panjang. Kalau orang jawa menyebutnya ialah garengpung, habitatnya memang di pohon kelapa, rerimbunan batang bambu. Kalau kalau berbunyi suaranya memekakan telinga.

Bahkan begitu langkanya serangga ini di Negeri Sakura, sampai-sampai harus mendatangkan kumbang kelapa dari Thailand dan Indonesia. Tak heran harga kumbang kelapa satu ekornya dapat dihargai mahal di Jepang.
Demikianlah sedikit tentang macam - macam serangga nan ada di alam sekitar kita. Mari kita jaga kelestarian ekosistem alam di Indonesia agar tetap asri.