Saat Kambuh

Saat Kambuh



Tentang Asma

Selain kesulitan bernafas, penderita Asma akan mengeluarkan bunyi wheezing atau bengek ketika mengeluarkan nafas. Keadaan ini akan dirasakan seperti dada tertekan dan sempit. Sangat sulit dan berat buat melakukan pengaturan pernafasan (exhalation). Memang wheezing atau mengi salah satu dari karakteristik asthma. Tetapi, tak semua nafas nan wheezing itu menderita asma! Kalau tekanan ini tak mampu diatasi, mereka bahkan tak dapat tidur.

Katup paru-paru tertutup atau berisi cairan sehingga rongga itu harus dibuka. Penanganan medis harus segera diberikan. Cairan itu harus dibersihkan. Obat-obatan mau tidak mau harus dikonsumsi. Asma ini akan kumat biasanya ketika cuaca tidak menentu terutama ketika musim kemarau pada saat debu begitu banyak. Bagi nan mempunyai perabotan rumah tangga dari bahan nan menyerap debu, sebaiknya tak lagi menggunakan barang-barang itu setelah diketahui ada anggota keluarga nan menderita asma.

Pencetus asma memang harus dihindari. Kecapekan juga dapat menjadi salah satu penyebab kumatnya asma. Menjaga kesehatan dan mengetahui keadaan diri sendiri itu sangat krusial agar asma tak menjadi pengganggu aktivitas. Bayangkan kalau ada seorang atlit atau seorang pemain sepakbola nan terkena asma. Ia nan harus bertanding selama kurang lebih 90 menit tanpa henti itu, tak akan mampu menggiring bola pada saat asmanya kambuh.

Meski demikian, para penderita asma tak boleh bersedih hati. Teknologi kesehatan telah begitu majunya sehingga dapat membantu mengatasi kesulitan bernapas ini dengan sangat mudah juga. Kalau hanya kumat sedikit, cukup dengan menggunakan alat penghirup udara. Harganya tak murah dan mudah dibawa ke mana-mana. Tidak sedikit orang terkenal nan menderita asma dan tetap mampu memberikan sumbangsih nan bagus kepada masyarakat.

Mereka tetap berprestasi dan tetap mampu melakukan berbagai aktivitas nan membutuhkan kemampuan fisik nan prima. Mereka sangat peduli dengan asmanya sehingga sangat tahu bagaimana memanfaatkan waktu. Mereka tetap bekarja namun, ketika keadaan fisik mengharuskan mereka istirahat, amka mereka akan beristirahat dan tak peduli dengan apa nan akan terjadi. Bila tak seperti itu, mereka sendiri nan akan menanggung derita luar biasa ketika asma kambuh.

Anak-anak nan mengidap asma harus terbiasa dengan pola kerja nan memperhatikan kemampuan fisik ini. Ia tak boleh terlalu memaksakan diri buat banyak melakukan hal-hal nan diluar kemampuan fisiknya. Lambat laun, anak-anak dnegan asma ini akan menyadari kelemahannya itu. Tetapi mereka tak boleh memusatkan perhatiannya kepada kelemahannya itu. Mereka harus mampu melihat potensi lain dalam dirinya. Potensi itulah nan harus dikembangkan. Sedangkan kelemahannya diatasi dengan bersahabat dan memahami asma dengan baik.



Saat Kambuh

Dada terasa sempit, sesak dalam mengatur nafas, sulit berbicara, dan berbunyi bengek akan dialami si penderita. Selain itu disertai dengan batuk-batuk dan penderita juga akan sulit buat berbicara. Batuk nan terus menerus dan berkepanjangan. Terutama ketika cuaca dingin dan saat malam hari atau dini hari. Tidur niscaya terganggu dan tubuh akan menjadi lemas. Makan menjadi tak bernafsu. Pertolongan harus segera diberikan.

Jika anak-anak menderita penyakit asthma. Dia akan mengalami rasa gatal-gatal di sekitar rongga leher dan rongga dada. Keadaan ini akan menimbulkan rasa cemas dan khawatir. Kecemasan nan hiperbola sebenarnya akan memperburuk keadaan. Hingga penderita akan mengeluarkan keringat berlebih. Untuk pertolongan awal, dapat diberikan air rebusan jahe dengan gula merah hangat. Bila perlu berikan beberapa lembar daun sirih. Daun sirih nan mengandung antiseptik ini dapat meredakan rasa gatal.

Sedangkan jahe akan memberikan rasa hangat sehingga peredaran darah lebih lancar dan anak dapat bernapas lebih lega. Yang agak menyulitkan ialah ketika anak tak mau diobati dengan ramuan tradisional. Akhirnya terpaksa meminum obat-obatan kimia. Pada saat obat-obatan kimia ini masuk ke tubuh anak, berikan air putih sebanyak-banyaknya agar fungsi ginjal tetap terjaga. Bila tidak, akan dapat saja menderita sakit ginjal dampak sisa dari obat-obatan itu.

Pengobatan
Penanganan penyakit ini tak bisa diselesaikan dengan obat secara tuntas hingga asma hilang. Pengobatan ditujukan buat mengatasi agresi asma. Pengobatan akan disesuaikan dengan taraf kekronisan dari gejala-gejala dan tanda-tanda nan muncul dan dirasakan penderita.

Pemberian obat dapat berupa gas salbutamol atau nebulizer, salbutamol atau sirup ventolin, dan suntikan hydrocortisone. Obat-obat ini berguna buat melegakan saluran pernafasan. Saluran nafas nan terasa sempit akan kembali longgar dan memberi ruang buat bernafas dengan normal.

Bila anak tak sedang kambuh, ajaklah buat berolahraga ringan dan perkenalkan dengan jenis olahraga eksklusif nan disenanginya. Dengan berolahraga, rongga dada akan terus terbuka. Genre oksigen lancar dan diharapkan anak tak cepat lelah sehingga asmanya tak mudah kambuh.



Tips Mengatasi Asma

* Pertama. Penderita asma harus mengenali ciri-ciri khas pemicu agresi asma. Karena tiap penderita akan memiliki pemicu nan berbeda dengan penderita lainnya.
* Ke dua. Kenali faktor-faktor generik penyebab agresi asma, baik di dalam rumah atau di lingkungan luar. Senantiasa menjaga kesehatan tubuh, terutama cegahlah secara dini penyakit-penyakit pada saluran pernafasan, misalkan: Batuk dan influenza.

* Ke tiga. Harus berkelanjutan melakukan konsultasi dan pengobatan kepada dokter. Mengikuti setiap anjuran, obat, takaran nan disarankan. Tentunya ini membutuhkan kesabaran dari diri penderita.

* Ke empat. Selalu membawa obat hirup buat asma atau ventolin inhaler. Obat ini sangat bermanfaat dan menolong buat melonggarkan pernafasan. Sebagai pengobatan pertama agresi asma. Caranya: semprotkan sebanyak empat kali secara bertahap. Lalu tunggulah selama 4 menit.

* Ke lima. Apabila asma masih tetap terjadi atau hanya sedikit memberikan pengaruh, segera berikan semprotan sebanyak empat kali. Kemudian tunggu reaksinya selama 4 menit. Jika kembali tak ada perubahan, segera hubungi ke dokter terdekat atau rumah sakit.

* Ke enam. Sebaiknya sediakan fasilitas Peak Flow Meter buat mengetahui taraf kecepatan maksimal udara. Dengan mengetahui hembusan nafas setiap hari, maka bisa diprediksi terjadinya agresi asma.

* Ke tujuh. Lakukan olahraga secara teratur buat menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Jika memungkinkan, utamakan olahraga renang. Usahakan memiliki tubuh nan ideal. Hindari kegemukan. Karena berat badan berlebih akan semakin menyulitkan pernafasan.

Penderita asma harus selalu menjaga kesehatan dan mengetahui faktor pemicu agresi asma. Meskipun tak tuntas dengan obat, tetapi sikap hayati sehat akan sangat membantu mengatasi agresi asma.

Apa Sih Penyebabnya?
Para pakar kesehatan paru di seluruh global sendiri belum sepakat mengenai penyebab primer sehingga seseorang dapat menderita asma. Sebenarnya telah banyak sekali penelitian nan dilakukan para pakar tersebut, namun belum ditemukan teori nan valid mengenai apa nan menjadi penyebab asma menyerang seseorang.

Namun, beberapa indikasi nan mengarah ke penyebab seseorang diserang penyakit asma yakni, sebab saluran pernafasan seseorang memiliki sifat khas, seperti sangat responsif terhadap adanya rangsangan: polusi udara, udara dingin, hewan nan banyak bulunya, makanan, tekanan jiwa, dsb. Selain itu, penyakit asma juga dapat diakibatkan sebagai akibat dari agresi infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

Penyakit asma juga sangat terkait dengan faktor keturunan. Secara genetika, penyakit ini sangat mungkin dapat diturunkan. Misalkan, seorang ayah atau ibu nan mengidap asma dari ibu/bapak atau leluhurnya besar kemungkinan asma tersebut terwariskan kepada keturunannya tersebut.

Gejala Asma
Adapun nan menjadi gejala seseorang terserang penyakit asma, yakni:
* Biasa terdengar ada bunyi dari penderita asma ketika mengeluarkan nafas. Meski tak serta merta nan menderita asma harus bunyi hidungnya ketika bernafas, namun jamak terjadi penderita asma bising ketika mengeluarkan udara dari hidungnya.

* Penyempitan saluran bronki menyebabkan si penderita asma menjadi sesak nafas.

* Dada si penderita merasa sempit sehingga menyulitkannya buat bernafas.

* Jika terjadi agresi asma nan hebat mengakibatkan si penderita akan merasa kesulitan berbicara sebab kesulitan dalam mengatur pernafasannya.

* Batuk secara monoton sepanjang malam.
Semoga informasi tentang penyakit asma ini berguna buat Anda!