Diare Akut pada Anak

Diare Akut pada Anak

Tahukah Anda penyakit diare akut ? Diare atau masyarakat kita biasa menyebutnya mencret, merupakan penyakit nan menyerang sistem pencernaan manusia, usus. Diare atau diarrhea merupakan kondisi rangsangan buang air besar nan terus menerus disertai keluarnya feses atau tinja nan kelebihan cairan, atau memiliki kandungan air nan berlebih dari keadaan normal. Umumnya diare, termasuk juga diare akut menyerang balita dan anak-anak. Namun tak sporadis orang dewasa juga dapat terjangkit diare.

Jenis penyakit diare bergantung pada jenis klinis penyakitnya. Klinis tersebut bisa diketahui saat pertama kali mengalami sakit perut. Ada lima jenis klinis penyakit diare, antara lain:

  1. Diare akut bercampur dengan air. Diare akut memiliki gejala nan datang tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari. Bila mengalami diare akut, penderita akan mengalami kehilangan cairan tubuh dan penurunan berat badan jika tak diberikan makan dan minum nan cukup. Diare akut ini termasuk juga penyakit kolera.
  2. Diare kronik. Diare nan gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari nan disebabkan oleh infeksi nan ditimbulkan oleh virus, bakteri dan parasit, maupun non infeksi.
  3. Diare akut bercampur darah. Selain intensitas buang air besar nan meningkat, diare akut ini bisa menyebabkan kerusakan usus halus, sepsis yaitu infeksi bakteri dalam darah, manultrisi atau kurang gizi dan dehidrasi.
  4. Diare persisten. Gejalanya berlangsung selama lebih dari 14 hari. Dengan bahaya primer ialah kurang gizi. Infeksi serius tak hanya dalam usus tetapi menyebar hingga ke luar usus halus.
  5. Diare dengan kurang gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare nan lainnya, sebab mengakibatkan infeksi nan sifatnya sistemik atau menyeluruh nan berat, dehidrasi, kekurangan vitamin dan mineral. Bahkan dapat mengakibatkan gagal jantung.

Diare dapat kita alami sebab kinerja usus besar nan tak normal. Bila kondisi tubuh kita cukup cairan atau cairan dalam tubuh dibatas normal, kita akan terhindar dari diare. Sedangkan, bila asupan cairan dalam tubuh berlebih, cairan itu akan ikut terserap oleh usus besar melalui rongga usus. Jadi makanan nan kita makan akan tercampur dengan kelebihan cairan itu sebelum masuk ke usus besar. Kemudian usus besar menyerap cairan dan meningggalkan material makanan nan lain sebagai feses nan setengah padat. Bila usus besar ini mengalami radang, penyerapan makanan tak terjadi. Sehingga feses nan dikeluarkan berair atau cair.

Secara generik gejala diare, termasuk juga diare akut ialah intensitas keluarnya feses melebihi kadar normal. Ketika terkena diare, penderita dapat buang air lebih dari 3 kali dalam sehari, bahkan dapat lebih dari 4 kali. Buang air nan melebihi batas normal ini disertai dengan perut mulas, badan letih dan lesu, panas, tak nafsu makan, mual dan muntah, pegal pada punggung, perut berbunyi, serta terdapat darah dan lendir dalam kotoran.

Gejala mual, muntah, kurang nafsu makan, panas atau demam disebabkan oleh infeksi virus. Sedangkan gejala sakit perut, seperti kejang perut, feses mengandung darah, bahkan penderita sampai mengalami demam tinggi, disebabkan oleh gangguan atau infeksi bakteri dan parasit.



Diare Akut - Pengobatan Diare

Saat ini telah ada obat nan bisa meringankan penyakit diare. Obat-obatan ini digunakan buat membantu menormalkan kinerja sistem pencernaan. Jangan memberikan obat nan efeknya hanya mengurangi frekuensi muntah dan buang air besar, sebab tak berguna dan cenderung berbahaya. Gunakan obat-obat nan terbagi dalam kelompok fungsi pencernaan, yaitu:

  1. Kelompok Antisekresi Selektif. Kelompok ini berupa racecadotril nan bisa menormalkan kembali sekresi dari elektrolit sehingga ekuilibrium cairan bisa dikendalikan secara normal.
  2. Kelompok Opiat. Kelompok ini berupa kodein fosfat 15-60 mg 3 x sehari, loperamid HC1 2-4 mg 3-4 x sehari serta kombinasi difenoksilat dan antrofin sulfat 5 mg 3-4 x sehari. Imbas obat ini meningkatkan absorbsi sehingga memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekuensi diare. Penderita diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri tak dianjurkan buat menggunakan obat kelompok ini.
  3. Kelompok Absorbent. Kelompok obat ini terdiri dari arang aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin atau smektit nan bisa menyerap toksin atau racun, sehingga sel mukosa usus terhindar kontak langsung dengan zat-zat nan bisa merangsang sekresi elektrolit.
  4. Zat Hidrofilik, yaitu ekstrak tumbuh-tumbuhan berupa plantago oveta, Psyllium, karaya, ispraghulla, coptidis, cathecu nan akan mengurangi frekuensi dan konsistensi feses, tanpa mengurangi cairan dan elektrolit.

Probiotik ini terdiri dari lactobacillus dan bifidobakteria atau s accharomyces boulardii, dan berkompeten buat memberikan nutrisi serta reseptor saluran pencernaan.



Diare Akut pada Anak

Diare, termasuk juga diare akut ialah salah satu peneyebab primer morbilitas dan mortalitas anak di negara-negara berkembang. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga, diare menduduki perigkat dua atau tiga penyebab kematian bayi di Indonesia. Diare akut sebagian besar disebabkan oleh infeksi.

Pada umumnya, penanganan diare akut dilakukan dengan cara mencegah atau menanggulangi kehilangan cairan tubuh dan gangguan ekuilibrium elektrolit serta asam basa, peluang terjadinya intolerasi, mengobati kausa diare nan spesifik, mencegah serta menanggulangi gangguan gizi, dan mengobati penyakit penyerta. Untuk melakukan terapi diare akut dengan komprehensif, efisien, dan efektif, harus dilaksanakan secara rasional.

Secara umum, penggunaan cairan rehidrasi berkaitan dengan mulut efektif buat mengkoreksi dehidrasi. Pemberian cairan intravena dibutuhkan jika adanya kegagalan nan disebabkan tingginya frekuensi diare akut, muntah nan tak bisa dikontrol, dan terganggunya masukan berkaitan dengan mulut sebab infeksi. Selain itu, beberapa pencegahan diare akut, seperti vaksinasi, penggunaan probiotik, penggunaan antibiotika nan spesifik, dan antiparasit, sudah banyak diungkap.

Diare akut ialah kondisi buang air besar sebanyak sekali atau lebih nan berbentuk cair dan berlangsung kurang lebih selama 14 hari. Diare akut ialah diare nan terjadi tiba-tiba pada bayi dan anak nan sehat. Diare akut pun didefinisikan sebagai ciri peningkatan frekuensi atau perubahan konsistensi dan disertai mual, muntah, demam, dan sakit perut nan terjadi selama tiga sampai tujuh hari.

Secara umum, penyebab diare akut pada anak disebabkan oleh gastroenteritis , keracunan makanan sebab antibiotika, dan infeksi sistemik. Etoilogi diare 25 tahun nan lalu memang sebagian besar belum diketahui. Namun, sekarang, sudah diketahui penyebabnya lebih dari 80 persen. Saat ini, sudah teridentifikasi 25 jenis mikroorganisme penyebab diare akut pada anak dan balita.

Penelitian di Cina, India, Meksiko, Myanmar, Burma, dan Pakistan mengenai masalah diare akut nan terjadi sebab infeksi pada anak di bawah umur tiga tahun, menyebutkan bahwa hanya tiga agen infektif nan konsisten ditemukan meningkat pada anak penderita diare akut. Agen-agen tersebut ialah Rotavirus, Shigella spp dan E. Coli enterotoksigenik . Rotavirus ialah penyebab diare akut nan paling sering ditemukan pada anak di daerah tropis dan iklim sedang.



Gastroenteritis Penyebab Diare Akut

Gastroenteritis (radang lambung dan usus) merupakan homogen peradangan nan berlangsung pada saluran pencernaan, khususnya pada lambung serta usus kecil dan menyebabkan diare akut. Peradangan ini terjadi sebab makanan dan air nan terkontaminasi, infeksi beberapa jenis virus atau bakteri, parasit, imbas samping dari diet nan berlebihan, dan pengobatan.