Apakah Ada Berbagai Jenis Gangguan Perdarahan?

Apakah Ada Berbagai Jenis Gangguan Perdarahan?

Seperti nan kita ketahui, banyak sekali jenis penyakit nan dapat menyerang tubuh. Baik penyakit ringan maupun penyakit nan dapat menimbulkan kematian. Salah satu penyakit nan cukup banyak diderita ialah jenis penyakit darah .

Darah ialah cairan dalam tubuh nan berfungsi buat menyalurkan sari makanan, oksigen, dan zat-zat kimia lain ke seluruh bagian tubuh. Selain sebagai distributor, darah punya peran krusial buat menjaga ketahanan/kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Seperti namanya, penyakit darah ialah penyakit atau gangguan nan menyerang darah. Penyebab penyakit darah ialah adanya suatu kelainan fungsi atau konduite darah dalam tubuh sebab hal-hal tertentu. Misalnya, dampak virus, kelainan genetik, atau juga dapat diakibatkan oleh kurangnya zat eksklusif nan dibutuhkan oleh darah.

Gangguan perdarahan sendiri merupakan masalah kesehatan nan membuat sulit bagi seseorang buat menghentikan pendarahan. Biasanya, bila seseorang terluka, membentuk bekuan buat menghentikan perdarahan dengan cepat. Proses pembekuan nan disebut koagulasi perubahan darah dari cairan menjadi padat. Untuk darah buat membeku, tubuh Anda membutuhkan jenis sel darah nan disebut platelet. Tubuh anda juga perlu protein darah nan disebut faktor pembekuan.

Pada orang dengan gangguan perdarahan, trombosit atau faktor pembekuan tak bekerja dengan cara nan sahih atau sangat langka. Jadi, orang-orang berdarah lebih lama dari biasanya. Dengan orang-orang pengobatan dengan gangguan perdarahan bisa menjalani kehidupan penuh dan aktif.

Gangguan perdarahan cenderung berjalan dalam keluarga. Wanita biasanya berdarah dengan menstruasi dan melahirkan, sehingga mungkin sulit buat melihat perdarahan abnormal. Di Amerika Serikat, 1,5-4000000 wanita memiliki gangguan perdarahan. Dan sampai dengan 2 juta perempuan Amerika memiliki gangguan perdarahan tanpa sadar.

Beberapa gejala generik dari kelainan pendarahan meliputi:

  1. Periode berat bagi wanita (pembalut atau tampon basah setiap jam selama 2 sampai 3 jam berturut-turut atau pembekuan darah lebih dari 1 inci diameter)

  2. Perdarahan berat sebab gangguan reproduksi nan menyebabkan perdarahan, seperti endometriosis (EN-doh-MEE-pohon-OH-suhss)

  3. Memar dari benjolan kecil atau cedera

  4. Pendarahan terlalu banyak atau buat waktu nan lama

  5. Mimisan nan sulit buat berhenti

  6. Anemia

Jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, bicaralah dengan dokter Anda. Perlu diketahui bahwa gejala gangguan perdarahan pada wanita sering ringan.



Bagaimana Gangguan Perdarahan Diobati?

Meskipun gangguan perdarahan tak bisa disembuhkan, pengobatan bisa mengendalikan gejala. Pengobatan buat gangguan perdarahan bervariasi. Kebanyakan wanita dengan VWD tak perlu minum obat. Orang dengan masalah perdarahan ringan mungkin hanya perlu perawatan sebelum atau setelah operasi dan perawatan gigi atau setelah cedera. Gejala nan lebih parah bisa dikendalikan dengan obat-obatan sehari-hari.

Pengobatan buat gangguan perdarahan meliputi:

  1. Pil KB. Karena bisa meningkatkan jumlah faktor pembekuan dalam darah dan bisa mengontrol periode berat pada wanita dengan beberapa gangguan perdarahan.

  2. Desmopressin asetat (DDAVP). DDAVP ialah hormon nan membuat tubuh melepas disimpan faktor pembekuan ke dalam darah. Hal ini bisa diberikan sebagai suntikan atau semprot hidung. DDAVP bisa mencegah periode berat dan mimisan. Hal ini juga digunakan sebelum pembedahan atau buat menghentikan pendarahan serius.

  3. Antifibrinolytic obat. Obat-obat ini digunakan buat menghentikan gumpalan darah dari mogok. Mereka bisa digunakan sebelum perawatan gigi, buat menghentikan mimisan, dan buat mengendalikan periode berat.

  4. Konsentrat pembekuan darah. Obat-obatan ini mengandung protein darah atau faktor pembekuan nan hilang dari darah seseorang. Konsentrat faktor pembekuan nan disuntikkan ke pembuluh darah. Menambahkan protein ke darah mencegah atau mengendalikan perdarahan. Faktor pembekuan nan berbeda digunakan buat mengobati berbagai jenis gangguan perdarahan. Konsentrat faktor pembekuan digunakan bila pengobatan lain tak bekerja, buat operasi, atau buat cedera nan serius.


Apakah Ada Berbagai Jenis Gangguan Perdarahan?

Ada banyak jenis gangguan perdarahan. Dua nan paling generik ialah penyakit von Willebrand (VWD) dan hemofilia. VWD ialah gangguan perdarahan paling generik diwariskan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan atau stigma pada zat eksklusif dalam darah nan membantu penggumpalan terbentuk. VWD terjadi sekitar sesering pada pria seperti halnya pada wanita.

Wanita dengan VWD bisa memiliki:

  1. Berat dan panjang periode menstruasi (gejala nan paling umum)

  2. Mudah memar

  3. Pendarahan terlalu banyak atau buat waktu nan lama setelah operasi atau perawatan gigi

  4. Pendarahan terlalu banyak setelah melahirkan


Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Darah

Berikut ini ialah beberapa contoh penyakit darah nan bias menambah wawasan Anda sekaligus bagaimana cara menghindarinya.



1. Anemia

Penyakit darah ini tentu tidak asing lagi. Penyebab kurang darah ialah kurangnya pasokan zat besi pada darah, sedangkan zat besi ialah zat nan sangat membantu dalam proses pembentukan hemoglobin dalam sel darah.

Hemoglobin sendiri berfungsi mengikat oksigen. Bila miskin zat besi, hemoglobin susah terbentuk, maka oksigen dalam tubuh pun tak dapat terdistribusi dengan baik. Konsumsi makanan ber-zat besi tinggi, seperti sayur, telur, ikan, atau hati (jerohan), ialah langkah baik buat menghindari penyakit darah ini.



2. Thalasemia

Ini ialah penyakit darah nan hampir mirip dengan anemia. Penyakit ini juga sering disebut sebagai penyakit kurang darah akut. Penyabab ialah adanya gangguan pada aktivitas di dalam sel darah merah dalam sintesis/pembentukan hemoglobin nan kemudian mengakibatkan kerusakan sel darah.

Penderita penyakit darah ini dapat memiliki hemoglobin nan sangat kurang atau bahkan hampir tak ada sama sekali arena itu pada beberapa kasus, penderitanya harus rutin transfusi darah. Penderita thalasemia dapat sembuh dengan cara transplantasi sum-sum tulang atau teknologi sel punca nan baru-baru ini ditemukan (sel punca: sel induk dalam tubuh nan diklaim dapat berkembang menjadi sel darah)



3. Hipertensi dan Hipotensi

Penyakit darah nan satu ini disebabkan oleh kelainan tekanan darah nan dipompa oleh jantung menuju ke seluruh pembuluh darah di tubuh. Hipertensi ialah tekanan darah tinggi (di atas 140/90 mmHg), dimana penyebabnya dapat bermacam-macam. Mulai dari penggunaan obat-obatan, sporadis olah raga, obestias/kegemukan, terlalu stres atau mengkonsumsi alkohol dan garam dalam jumlah tinggi.

Hipotensi ialah tekanan darah rendah (di bawah 90/60 mmHg). Penyebabnya ialah kurangnya darah nan dipompa dari jantung dan juga sebab terjadinya pelebaran pembuluh darah (bisa sebab obat-obatan).



4. Hemofilia

Penyakit darah nan satu ini disebabkan sebab sel darah kehilangan kemampuannya buat membeku. Karena itu, penderita hemofilia nan terluka kecil pun dapat sangat membahayakan sebab darah tak mau membeku dan dapat saja terus mengalir. Umumnya hanya pria saja nan menderita hemofilia, wanita hanya sebagai carier (pembawa), namun dapat juga terkena penyakit ini bila ayahnya ialah penderita hemofilia dan ibunya ialah seorang carier.

Penyakit ini ialah penyakit dampak kelainan gen. Penderita hemofilia nan paling populer ialah pada silsilah keluarga kerajaan Inggris, dimana pada keluarga tersebut banyak terjadi perkawinan antar anggota keluarga nan masih memiliki interaksi darah.



5. Leukimia

Penyakit darah ini juga disebut sebagai kanker darah, dimana terjadi kelainan pada sel darah putih. Sel darah putih sendiri ialah sel nan berperan krusial dalam melawan penyakit. Namun, pada leukemia, produksi sel darah putih sangat berlebih sebab terjadi pembelahan sel nan monoton dan tak terkontrol. Sel darah putih nan melimpah ini pun ibarat "senjata makan tuan", nan semula berfungsi melawan penyakit malah berubah fungsi buat menyerang tubuh kita.



6. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit darah ini disebabkan oleh virus nan dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Dampak virus ini, terjadi penurunan jumlah trombosit dalam darah. Penyakit nan satu ini termasuk dalam penyebab kematian terbanyak di Indonesia, hal ini wajar mengingat gaya hayati masyarakat tentang kebersihan lingkungan masih kurang terjaga, sehingga nyamuk-nyamuk pembawa DBD dapat berkembang biak dengan baik.

Penyakit nan belum ada obatnya ini dapat sembuh dengan sendirinya bila penderita meningkatkan kekebalan tubuh dengan banyak memakan makanan bergizi, vitamin C, dan banyak-banyak minum air putih. Selain itu, kunci krusial dalam penyembuhan DBD ialah pendeteksian dini penyakit.

Apapun jenis penyakitnya, termasuk penyakit darah, akan tetap mengganggu stabilitas tubuh. Hal ini tentu sama sekali tak diinginkan oleh manusia manapun. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan ialah hal wajib nan harus dilakukan oleh manusia.