Alergi Bayi - Tes Alergi

Alergi Bayi - Tes Alergi

Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh seseorang merupakan benteng pertahanannya terhadap benda asing nan masuk ke dalam tubuh. Alergi ialah reaksi tubuh nan hiperbola terhadap benda asing eksklusif atau disebut alergen. Salah satu alergi nan harus diwaspadai ialah alergi bayi .

Alergi bayi atau alergi pada bayi merupakan gejala alergi pada bayi. Alergi bayi biasanya berkenaan dengan permasalahan kulit bayi. Riwayat alergi pada bayi sebagian besar disebabkan sebab faktor genetik dari kedua orangtua. Jika kedua orangtua si bayi rentan terhadap alergi, maka 80% bayi juga akan rentan terhadap alergi. Jika hanya ayah atau ibu nan rentan terhadap alergi, maka kemungkinan bayi terkena alergi sebesar 30%.

Jika terjadi kontak antara seseorang dengan alergennya, baik dengan cara menyentuh, memakan, terhisap atau disuntikkan, tubuh secara langsung akan melihat ini sebagai sesuatu nan berbahaya. Kemudian, akan mengeluarkan histamin dan bahan-bahan kimia lainnya buat melawan zat alergen tersebut. Begitupun nan terjadi pada alergi bayi.

Menjaga kesehatan bayi niscaya sudah menjadi kewajiban bagi sebagian besar orang tua, terutama kaum ibu. Karena bagaimanapun keadaannya, ibu ialah orang terdekat dengan bayi, baik secara emosional ataupun fisik. Menjaga bayi dari alergi bayi pun kemudian menjadi seperti agenda tersendiri.

Alergi bayi atau alergi pada bayi memang cukup mengkhawatirkan. Terdengarnya mungkin sangat sederhana, tapi tahukah Anda jika alergi bayi itu akan sangat mengganggu kesehatan bayi Anda? Tidak berbeda jauh dengan penyakit lain nan menyerang bayi, jika dibiarkan lebih lanjut alergi bayi juga akan menimbulkan gangguan kesehatan lain nan lebih serius.

Alergi bayi ini biasanya menyerang bagian kulit. Kulit bayi nan terkenal akan kelembutannya itu "dipaksa" terganggu oleh zat-zat nan tak penting. Kulit lembut nan terserang alergi nantinya akan mengganggu kenyamanan bayi Anda. Jika bayi tak nyaman terhadap dirinya sendiri, nan dapat dilakukannya hanyalah menangis. Akibatnya bayi akan kesulitan buat tidur, bahkan nafsu makan juga akan berkurang.



Alergi Bayi - Mengenal Alergi secara Umum

Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang alergi bayi, mengetahui alergi secara generik lebih dulu bukan merupakan satu hal nan merugikan. Tubuh kita memiliki antibodi nan terdiri dari 5 tipe immunoglobulin (IgG, IgA, IgM, IgD, IgE). Imunoglobulin nan bisa menimbulkan reaksi alergi ialah tipe IgE. Pada orang nan alergi, produksi IgE dapat sangat hiperbola ketika berjumpa alergen.

Meski memiliki riwayat alergi dari faktor keturunan, bila faktor lingkungan tak memicu keluarnya alergi, alergi tak akan terjadi. Gangguan alergi dapat berdampak pada semua organ tubuh, termasuk otak, dengan berbagai komplikasinya nan berbahaya.

Faktor keturunan dan lingkungan diduga sebagai penyebab seseorang menjadi alergi terhadap alergen eksklusif meskipun penyebab pastinya belum diketahui secara jelas.
Alergi bayi dapat berpengaruh terhadap lainnya. Gangguan pada fungsi otak akan sangat mempengaruhi tumbuh bunga bayi, misalnya gangguan emosi, gangguan komunikasi, gangguan konsentrasi sampai gejala autisme.



Alergi Bayi - Tes Alergi

Untuk memastikan apakah seseorang memiliki alergi, bisa dilakukan tes alergi. Tes ini juga akan bisa mengidentifikasi jenis alergi nan diderita.

  1. Tes tusuk kulit (skin prick test). Tes ini tak memakai jarum injeksi sehingga tak sakit. Reaksinya juga cepat sekali, hanya sekitar 15 menit.
  2. Tes tempel (patch test). Tes ini biasanya digunakan bila ada dugaan bahwa kelainan kulit nan ada disebabkan oleh kontak dengan bahan kimia. Lamanya sekitar 48 jam.
  3. Tes darah (RAST: Radio Allergo Sorbent Test), biasa dikenal sebagai tes identifikasi antibodi (IgE). Tes ini membutuhkan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Hasil tes akan diketahui setelah 4 jam. Tes ini biasa dikombinasikan dengan diet alergi buat menemukan penyebab alergi.
  4. Tes kulit (skin test). Biasanya, digunakan buat mengetahui alergi terhadap obat tertentu. Sampel obat disuntikkan di bawah kulit. Hasilnya bisa dilihat 15 menit kemudian.


Alergi Bayi - Alergi pada Bayi nan Harus Diwaspadai

Alergi bayi nan biasanya menyerang bayi Anda terdiri dari beberapa hal berikut ini. Mewaspadai hadirnya alergi bayi akan sangat baik bagi kesehatan bayi Anda.

  1. Alergi kulit

Bagian tubuh bayi nan paling riskan terkena alergi bayi ialah kulit. Salah makan atau minum dapat menimbulkan alergi nan muncul di permukaan kulit bayi. Misalnya, bintik kemerahan dan gatal nan terdapat pada lipatan kulit nan akan makin parah bila bayi berkeringat atau lembap.

  1. Alergi susu

Bayi nan alergi susu, baik susu formula maupun susu sapi, akan mengalami gatal-gatal pada kulit paras dan tangan. Kemudian, lidah dan langit-langit mulut menjadi berwarna putih, muntah, dan diare. Alergi bayi nan satu ini akan berpengaruh terhadap kesehatan bayi secara langsung, mengingat asupan gizi pada bayi pun akan ikut terhambat bersamaan dengan muntah-muntah nan dialami bayi terlalu sering.

Oleh sebab itu, jika alergi bayi seperti ini menyerang bayi Anda, Anda harus segera dikonsultasikan ke dokter dan optimalkan pemberian ASI ekslusif sebab ASI ialah makanan bayi nan paling aman.

  1. Alergi makanan

Gejala alergi makanan pada bayi lebih sering berupa gangguan pencernaan, seperti diare atau konstipasi (susah buang air besar). Makanan nan sering menimbulkan alergi bayi dan anak biasanya ialah telur, susu, kacang tanah, dan buah-buahan tertentu: tomat, melon, semangka dan strawberry.

Bahan makanan nan bergizi memang diperlukan buat bayi. Namun, bukan berarti Anda tak memperhatikan kandungan serta bagaimana reaksi pada bayi. Apakah bahan makanan tersebut bisa menimbulkan alergi bayi atau tidak.



Mencegah Alergi Bayi

Meskipun memiliki riwayat genetik nan akrab dengan alergi, alergi bayi ternyata dapat dicegah. Untuk mencegah si kecil terkena alergi, terutama bila orang tuanya memiliki riwayat alergi, sebaiknya segera ambil langkah-langkah buat mengurangi pencetusnya. Ingat, meskipun bayi Anda mungkin menderita alergi, bila faktor lingkungan tak ada atau kecil, akan sangat membantu bayi Anda terhindar dari alergi saat sistem imunnya belum terbentuk sempurna.

Makin besar bayi Anda, sistem imunnya akan makin terbentuk. Alergi bayi pun akan semakin dapat dihindarkan. Langkah-langkah nan bisa Anda lakukan buat membantu meningkatkan sistem imun pada bayi di antaranya sebagai berikut.

  1. Berikan ASI tertentu 4-6 bulan lebih lama sehingga sistem imunnya terus bertambah. Jangan memberi makanan tambahan, ASI saja.
  2. Jangan merokok dan jauhkan bayi Anda dari asap rokok dan perokok. Sisa asap rokok masih dapat menempel pada perokok maupun ruangan bekas dipakai merokok dan sangat dapat meracuni bayi Anda nan masih rentan.
  3. Bersihkan rumah, sofa, karpet, bantal, boneka, dan gorden, dari debu secara teratur. Debu secara langsung juga menyebabkan alergi bayi.
  4. Jauhkan zat-zat kimia, seperti obat nyamuk dan pewangi ruangan nan bisa memicu alergi bayi.
  5. Sebaiknya, binatang peliharaan, seperti kucing, anjing, atau burung, tak berada dalam rumah sebelum bayi Anda berusia 1 tahun. Meskipun lucu, bulu-bulu nan dimiliki oleh binatang-binatang tersebut ampuh membuat alergi bayi muncul pada putra-putri kesayangan Anda.