Benarkah Patung Dewi Kuan Im Menangis?

Benarkah Patung Dewi Kuan Im Menangis?

Patung Dewi Kuan Im menjadi salah satu situs keagamaan tersendiri bagi masyarakat dengan kepercayaan agama Budha. Patung Dewi Kuan Im memiliki peran nan berbeda dengan patung-patung biasa nan hanya bertujuan sebagai hiasan. Patung Dewi Kuan Im memiliki peran dan nilai lebih dari sekadar hiasan.

Setiap agama niscaya memiliki sebuah wahana nan dianggap bisa lebih mendekatkan mereka kepada Sang Pencipta. Patung Dewi Kuan Im pun demikian. Bagi agama tertentu, tepatnya Budha dan Konghucu, patung Dewi Kuan Im menjadi sebuah patung nan istimewa. Keistimewaan itu tentu saja hanya dapat dirasakan oleh kaum Budha dan Konghucu.

Perbedaan menjadikan Indonesia semakin indah, begitupun dengan disparitas dalam hal kepercayaan. Kecintaan masyarakat Budha dan Konghucu kepada patung Dewi Kuan Im memang tak dapat dilarang oleh siapapun. Jika tidak, maka orang tersebut sama saja melanggar kebebasan beragama di negara ini.

Patung Dewi Kuan Im banyak menimbulkan kehebohan. Kehebohan bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga diluar negeri. Setelah beberapa waktu nan lalu, beredar kabar bahwa sebuah patung Dewi Kuan Im di daerah Bali tiba-tiba menangis dan meneteskan air mata.

Sebenarnya, warta semacam ini sudah sering kita dengar sebelumnya. Sebut saja warta patung Dewi Kuan Im di Kao Hsiung, Taiwan, nan dihebohkan menangis gara-gara ditemukan sesuatu nan mirip bekas air mata di bawah mata kanannya.

Di kalangan penganut Buddha dan Konghucu, Dewi Kuan Im ialah salah satu dari dewa-dewi nan paling populer. Untuk menghargainya, maka dibuatlah patung Dewi Kuan Im. Masyarakat Budha mengapresiasi kekaguman dan rasa hormat terhadap salah satu dewinya ini melalui patung.

Selaras dengan penyebaran kepercayaan nan amat luas, hampir di seluruh global dapat dengan mudah kita temukan keberadaan patung Dewi Kuan Im nan welas asih ini. Patung Dewi Kuan Im tersebut biasanya diletakkan di rumah baru dengan asa dapat menghadirkan suasana tenang dan tenteram.

Media nan digunakan buat membuat patung Dewi Kuan Im pun bermacam-macam, tak melulu dari batu atau kayu. Ada juga nan terbuat dari bahan standar marmer, keramik, dan giok. Bahkan, lilin sehingga citraan patung menjadi lebih lembut.

Indonesia sepertinya patut berbangga perihal keberadaan patung Dewi Kuan Im ini. Jika Anda berkunjung ke Pematang Siantar, Sumatera Utara, Anda akan dibuat takjub oleh keberadaan patung Dewi Kuan Im ini. Hal ini disebabkan sebab patung nan terdapat di daerah Pematang Siantar ini merupakan patung termegah serta paling tinggi di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Patung Dewi Kuan Im nan terletak di Pematang Siantar itu terletak di komplek Vihara Avalokitesvara. Patung raksasa itu memiliki tinggi 22,8 meter dan dikelilingi oleh empat patung pengawal beserta dua buah lonceng dengan ukuran besar.

Patung Dewi Kuan Im nan terletak di Pematang Siantar itu sering dikunjungi oleh warga dari berbagai negara. Selain dikunjungi sebagai daerah wisata, area berdirinya patung Dewi Kuan Im juga dijadikan sebagai loka ritual keagamaan bagi umat Budha.



Patung Dewi Kuan Im – Siapakah Dewi Kuan Im?

Patung Dewi Kuan Im tak mungkin serta merta terkenal jika sosok Dewi Kuan Im nya sendiri tak dikenal banyak masyarakat. Konon, menurut Chiang Cuen, penyusun Kitab Kudus Kuan Im Tek Too, Dewi Kuan Im hayati pada zaman Kerajaan Ciu, sekitar tahun 403-221 SM.

Dewi Kuan Im merupakan anak dari seorang ayah bernama Miao Zhuang, nan menjadi raja di Kerajaan Ciu. Miao Zhuang sangat mendambakan anak laki-laki. Namun apa daya, tiga kali istrinya melahirkan anak perempuan, yakni: Miao Shu, Miao Yin, dan Miao Shan.

Miao Shan memiliki tabiat nan jauh berbeda dari kedua kakaknya. Miao Shan sama sekali tak tertarik dengan kemewahan dunia. Oleh sebab itu, Miao Shan memilih meninggalkan istana dan menempuh kehidupan bikshuni di Klenteng Bai Que Shi (Tay Hiang Shan). Miao Shan ini nantinya ialah sosok dibalik berdirinya patung Dewi Kuan Im dengan megah diberbagai negara.

Bagi ayahandanya, pilihan ini ialah aib sehingga dengan berbagai cara, Miao Shan dipaksa buat menikah. Karena Miao Shan tetap bersikukuh dengan pilihannya sebagai bikshuni, hilanglah kesabaran Miao Zhuang. Ia memerintahkan prajurit istana buat menangkap dan membawa anknya kembali ke istana. Sayang, dalam peristiwa tersebut, Miao Shan terbunuh.

Arwah Miao Shan mengelilingi neraka dan melihat penderitaan orang-orang nan berdosa. Betapa sedihnya hati Miao Shan. Lalu, dia berdoa agar mereka dibebaskan dari siksaan tersebut. Hal ini terdorong oleh jiwa welas asih nan dimilikinya selama menjalani kehidupan bikshuni.

Doa Miao Shan membingungkan penguasa akhirat, Yan Luo Wang. Akhirnya, penguasa akhirat itu memutuskan mengembalikan Miao Shan ke global buat memberi kesadaran dan kebahagiaan kepada orang-orang nan masih hayati agar mereka tak jatuh ke dalam neraka.

Suatu saat, Miao Shan melihat harimau nan kelaparan dan hendak memakan penduduk. Miao Shan menolong penduduk itu dengan memberikan sebelah tangannya kepada harimau sebagai makanan. Penduduk sangat terharu melihat jiwa welas asih Miao Shan. Mereka pun membuatkan sebuah tangan palsu untuknya.

Sungguh menakjubkan. Ribuan orang datang membawa sepotong tangan palsu. Miao Shan nan berhati lembut, tak sampai hati menolak pemberian nan tulus ikhlas itu.

Oleh karena itu, dia berdoa kepada dewa agar diperkenankan memakai seluruh tangan hadiah penduduk itu. Dewa pun mengabulkannya dan sejak saat itu, Miao Shan memiliki seribu tangan nan bisa digunakan bersama-sama sehingga mendapat julukan Dewi Kuan Im. Kisah hayati Miao Shan inilah nan kemudian menjadi latar belakang pembuatan patung Dewi Kuan Im dibanyak negara.



Jenis Patung Dewi Kuan Im

Saat ini, ada beberapa bentuk patung Dewi Kuan Im nan dikenal di kalangan Budhisme. Hal ini selaras dengan sejumlah kitab klasik Buddha nan menyebutkan ada 33 rupa Sang Dewi, di antaranya:

  1. Patung Dewi Kuan Im sedang berdiri menyeberangi samudera.
  2. Patung Dewi Kuan Im berdiri di atas naga.
  3. Patung Dewi Kuan Im duduk bersila dengan tangan seribu.
  4. Patung Dewi Kuan Im berjubah putih.
  5. Patung Dewi Kuan Im menggendong bayi.
  6. Patung Dewi Kuan Im berdiri di atas gelombang.
  7. Patung Dewi Kuan Im membawa botol dan dahan pohon Yangliu.
  8. Patung Dewi Kuan Im bersila dengan seekor burung kakaktua.


Benarkah Patung Dewi Kuan Im Menangis?

Berita menangisnya patung Dewi Kuan Im dapat jadi merupakan misteri. Sebagian orang memercayai itu sebagai mitos, sebagian lagi meyakini dengan keyakinan nan kuat. Biasanya, kelompok kedua akan merasakan sesuatu nan sakral di dalam hatinya dan mengalami perenungan-perenungan eksklusif nan mendekatkan mereka kepada Tuhan. Mereka niscaya merenungkan bahwa ada makna eksklusif dibalik kejadian “menangisnya” patung Dewi Kuan Im tersebut.

Jadi, benarkah patung Dewi Kuan Im menangis? Kita tak tahu pasti. Yang jelas, Dewi Kuan Im niscaya menangis melihat keadaan global sekarang nan sangat jauh dari welas asih.