Jenis-jenis Mesin Bubut

Jenis-jenis Mesin Bubut

Pernahkah Anda memerhatikan kaki kursi nan terdapat di ruangan rumah? Atau pernahkah Anda membayangkan bagaimana caranya membuat aksesoris gelang kayu hingga terlihat begitu menarik? Jika Anda pernah melakukannya, tahukah Anda alat apa nan digunakan dan bagaimana cara membuat benda-benda bernilai seni tersebut?

Alat nan digunakan buat membuat aneka benda seni nan bernilai jual tersebut ialah mesin cabut . Nama mesin ini memang terdengar unik seunik karya seni nan dihasilkannya. Secara sederhana, mesin cabut merupakan salah satu mesin perkakas nan digunakan buat memotong sebuah benda (biasanya kayu dan besi) dengan cara diputar.

Kata "bubut" sendiri berarti sebuah proses pemakanan benda kerja nan penyayatannya bukan dengan cara dipotong atau diiris, melainkan dengan cara memutar benda kerja dan menekannya pada pahat nan terpasang pada mesin cabut nan digerakkan secara translasi, sejajar dengan sumbu putar benda kerja.

Untuk menghasilkan ulir-ulir nan beraneka ragam ini, diperlukan sebuah pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dengan kecepatan translasi pahat. Pengaturan perbandingan kecepatan ini dilakukan dengan menukar roda gigi translasi nan menghubungkan poros ulir dengan poros spindel.



Bagian-bagian Mesin Bubut

Mesin cabut terdiri atas beberapa bagian, yakni meja, kepala tetap, gigi transmisi, poros spindel, cekal, eretan utama, eretan lintang, eretan atas, dan dudukan pahat. Dalam kepala tetap mesin cabut terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran buat memutar poros spindel.

Poros spindel ini akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan primer akan bergerak sepanjang meja dengan membawa eretan lintang eretan atas, dan dudukan pahat. Sumber primer dari semua gerakan tersebut berasal dari motor listrik buat memutar sebuah alat bernama pulley melalui sabuk motor nan dimilikinya.



Cara Kerja Mesin Bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja dan memutarnya hingga sampai pada roda gigi poros spindel. Melalui roda gigi penghubung ini, putaran akan disampaikan ke roda gigi nan terdapat pada poros ulir.

Setelah itu, putaran nan dialami poros ulit tersebut akan diubah menjadi mobilitas translasi oleh alat nan bernama klem berulir. Mobilitas translasi ini terjadi pada eretan nan membawa pahat. Dampak pergerakkan ini, benda kerja akan termakan oleh sayatan-sayatan putaran hingga berbentuk ulir.



Jenis-jenis Mesin Bubut

Mesin cabut memiliki beberapa jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Mesin Cabut Universal
  2. Mesin Cabut Khusus
  3. Mesin Cabut Konvensional
  4. Mesin Cabut dengan Komputer (CNC)

Dari semua jenis mesin cabut nan ada, mesin cabut nan paling modern ialah mesin cabut dengan komputer atau Computer Numerical Contro l (CNC). Mesin cabut ini terlahir sebab adanya tantangan dari global manufaktur modern buat menciptakan alat nan mampu memenuhi tuntutan desain secara detail.

Dengan mesin cabut modern ini, ketelitian penciptaan suatu produk lebih terjamin hingga 1/ 100 mm lebih. Selain dari segi hasil nan lebih bermutu, mesin cabut ini pun dapat melakukan pengerjaan secara masal dengan hasil nan sama persis. Mesin cabut dengan komputer ini terdiri atas beberapa bagian, yakni sebagai berikut.

  1. Software khusus.
  2. Control unit dengan dukungan prosesor
  3. Motor listrik servo buat menggerakkan control pahat.
  4. Motor listrik buat menggerakkan atau memutar pahat.
  5. Pisau pahat.
  6. Dudukan dan pegangan.


Mesin Cabut dan Mesin Variannya

Mesin cabut ialah salah satu mesin nan akrab berada di global industri, terlebih industri otomotif. Anak-anak STM biasanya nan mengambil jurusan mesin, sangat akrab dengan mesin bubut. Pasalnya mesin cabut identik dengan mesin pembuat baut atau benda-benda nan memiliki ulir-ulir nan akan dipasang pada benda kerja. Apa sebenarnya mesin cabut itu sendiri?



Memahami Mesin Bubut

Perlu diketahui, mesin bubut ialah mesin nan juga dapat disebut sebagai perkakas besar nan biasanya dipakai guna melakukan mutilasi pada benda-benda nan sifatnya diputar. Nama cabut sendiri ialah proses memakan benda kerja atau objek nan sayatannya dilakukan secara memutar oleh benda kerja tersebut. Lalu dikenakan pada pahat nan juga digerakkan dengan cara translasi, sejajar dengan sumbu putar dari benda kerjanya sendiri.

Sementara itu gerakan-gerakan putar dari benda kerja tersebut, kemudian oleh global ilmu pengetahuan disebut dengan mobilitas pangkas relatif, sementara aksi gerakkan translasi dari pahat tersebut kemudian dinamakan mobilitas umpan. Mesin cabut berkutat sekitar masalah itu.

Hanya dengan melakukan pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pada pahat menggunakan mesin bubut, kita akan mendapatkan majemuk ulir nan biasa dipakai dengan ukuran nan berbeda sinkron dengan kebutuhan. Kondisi ini hanya dapat dilakukan dengan cara menukar roda gigi translasi penghubung poros spindle , dengan poros ulir benda kerja.

Sementara itu buat keperluan pembuatan ulir, pada mesin cabut telah disediakan roda gigi penukar secara khusus. Ada pun soal banyaknya jumlah gigi pada setiap roda gigi penukar ternyata mengalami variasi dalam hal besar dan jumlahnya. Ada nan berjumlah 15 hingga jumlah gigi 127 sebagai jumlah maksimum pada gigi nan ada pada mesin bubut.

Perlu dicatat, bahwa roda gigi penukar berjumlah 127 memiliki kekhususan tersendiri, yakni mambu digunakan buat melakukan konversi dari ulir berjenis metrik ke ulir nan berjenis inci. Sampai di sini, sudah dapat dimengerti seputar mesin bubut? Jika tidak, mari lanjutkan kembali bacaan Anda.



Bagian-bagian Pada Mesin Bubut

Adalah tidak kalah krusial mengetahui hal nan satu ini. Pada mesin cabut terdapat beberapa bagian-bagian nan takbisa dipisahkan dari konsep pembuatan mesin cabut itu sendiri. Sejatinya, pada mesin cabut itu terdiri dari meja atau bed, dan juga kepala tetap atau nan lazim disebut dengan head stock.

Pada bagian dalam kepala tetap di mesin bubut, ada roda-roda gigi transmisi sebagai penukar putaran nan bekerja melakukan pemutaran pada poros spindle . Poros spindel tersebut melakukan pemutaran benda kerja melalui cekal atau nan biasa kita kenal dengan nama chuck .

Selain itu, pada mesin bubut, eretan primer atau dalam bahasa sehari-hari disebut dengan appron, akan bergerak pada sepanjang meja sembari mengangkut eretan lintang atau cross slide , dan eretan atas atau juga nan biasa disebut upper cross slide , dan juga pada dudukan pahat.

Nah , apa sebenarnya nan menjadi sumber primer dalam melakukan penggerakan itu semua? Jawabannya ialah pada dan berasal dari motor listrik guna memutar pulley melalui sabuk atau belt. Dalam hal mesin bubut, dikenal juga mesin cabut nan juga biasa dikenal dengan mesin Freis. Sejatinya, Freis ialah aksi proses pemakanan benda kerja atau objek nan penyayatannya dilakukan menggunakan pahat nan diputar poros spindel nan ada di mesin.

Selanjutnya juga disebut sebagai pahat Freis atau milling cutter , nan tidak lain ialah masuk dalam golongan jenis pahat nan bersisi pangkas banyak atau multiple point tool . Dari segi operasionalnya mesin Freis (mesin bubut) dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut; Freis horizontal, Freis vertical, Freis universal alias serba guna, Freis spesial atau hanya spesifik pada benda kerja tertentu.

Selain itu ada juga istilah mesin Scrap pada mesin bubut . Scarp ialah proses pemakanan benda kerja nan sayatannya dilakukan badan mesin atau ram nan meluncur berbolak-balik pada kondisi mobilitas pangkas pahat benda kerja. Gerakan tersebut disebut dengan gerakan translasi nan lurus sebab benda kerja dalam keadaan diam sementara pahat bergerak lurus.

Di mesin cabut ini akan terjadi aksi saat pahat melakukan mobilitas balik, maka benda kerja melakukan mobilitas umpan atau nan biasa dikenal dengan istilah feeding. Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja nan sedang bergerak tersebut.

Selanjutnya pada mesin cabut dikenal juga istilah mesin gerinda. Biasanya, mesin gerinda ialah proses kerja nan berbasis melakukan penghalusan pada permukaan, dan dipakai pada setiap telah tiba pada termin finishing . Hanya saja daerah toleransi sangat kecil, maka sangat diperlukan konstruksi mesin nan sangat kokoh dna kuat.

Ada pun bagian-bagian nan ada pada mesin gerinda (istilah pada mesin bubut) ialah terdapatnya bagian badan mesin nan umumnya dibuat dari besi tuang. Sifat besi ini harus baik sebab akan menjadi peredam getaran nan baik pula sebab berfungsi guna menopang meja kerja dan menopang kepala rumah pada spindel.

Pada mesin cabut juga dikenal dengan istilah mesin gergaji nan tidak lain ialah alat atau perkakas buat memotong benda kerja nan biasanya terbuat dari besi juga. Sejatinya mesin gergaji ialah mesin nan pertama kali menentukan proses kerja lebih lanjut berikutnya. Hal ini sangat dapat dipahami mengingat cara kerja mesin ini mempunyai kepadatan operasional nan jelas-jelas nisbi tinggi digunakan pada bengkel-bengkel produksi atau bahkan pada ruang workshop balai-balai latihan teknik mesin.

Pasalnya jenis gergaji (istilah di mesin bubut) tangan hanya dapat menangani atau digunakan sebagai pemecah masalah pada pekerjaan-pekerjaan ringan yang sederhana dan tak buat jumlah produksi besar-besaran. Karena jika sudah membicarakan industri besar-besaran dan kecepatan kerja nan ketat, jelaslah dibutuhkan ketelitian dan kapasitas tinggi. Dan itu hanya ada pada mesin-mesin gergaji spesifik nan dan dijalanlan dengan donasi mesin sebagai penggerak.

Nah , membicarakan mesin gergaji pada tema mesin cabut ini, ternyata mempunyai konstruksi majemuk nan juga menyesuaikan dengan ukuran, bentuk, serta jenis material benda kerja nan akan dilakukan mutilasi sinkron dengan nan diinginkan.

Selanjutnya ada beberapa klasifikasi pada mesin -mesin gergaji nan biasa digunakan ketika membicarakan mesin bubut, yakni; mesin gergaji bolak-balik atau nan biasa disebut dengan hacksaw-machine , nan sejatinya mempunyai pisau gergaji sepanjang sekira 300 hingga 900 milimeter. Memilik ketebalan 1,25 hingga 3 milimeter. Sementara jumlah gigi rata-ratanya berjumlah antara 1 hingga 6 gigi perinchi bermaterial HSS.

Waktu mutilasi oleh salah satu mesin dalam istilah mesin cabut ini dapat mencapai 50 persen lebih cepat lantaran cara kerjanya nan memang berbolak-balik. Selanjutnya ada juga mesin gergaji piringan atau nan biasa disebut dengan circular saw . Gergaji ini memiliki diameter piringan nan mencapai 200 hingga 400 milimeter, sementara ketebalannya sendiri mencapai 0,5 milimeter. Dan ketelitian gerigi di sekeliling piringan mempunyai ketinggian 0,25 hingga 0,50 milimeter.

Perlu diketahui bagi Anda bahwa pada setiap kali melakukan aksi penggergajian, haruslah digunakan cairan pendingin sebab mesin bekerja dengan cepat hingga menyebabkan mesin cabut (gergaji) menjadi cepat panas.

Selanjutnya adalah, jenis mesin cabut nan juga dikenal sebagai mesin gergaji pita atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan nama band saw . Sebagaimana diketahui bahwa mesin gergaji umumnya memotong dalam keadaan lurus, akan tetapi pada mesin gergaji pita ini uniknya ialah mampu memotong dengan bentuk tak lurus, bahkan dapat melengkung dan tak beraturan.

Sementara soal kecepatan, pita gergaji ini memiliki variasi tersendiri, yakni berada antara 18 m per-menit menit hingga 450 m per-menit. Tujuanya tidak lain ialah agar dapat mengejar dan memenuhi kecepatan pada proses pangkas dari aneka jenis material benda kerja nan ada. Nah , demikianlah wawasan nan ada pada seputar pembahasan mesin bubut. Semoga dapat menambah pengetahuan dan artikel ini dapat bermanfaat.