Yang Biasa Rusak

Yang Biasa Rusak

Mempunyai satu set televisi itu seolah telah menjadi satu kebutuhan nan tidak terhindarkan. Melihat kondisi ini, artinya ada peluang bisnis reparasi TV nan cukup luas. Apalagi buat TV China nan rentan sekali dengan kerusakan. Untuk itu kalau belum mempunyai pekerjaan, ada baiknya mempelajari tentang cara memperbaiki TV rusak berbagai merek khususnya buat TV nan merupakan produk China. Belajarlah dari nan paling dasar.



Kursus Dahulu

Untuk TV dengan merek nan terkenal seperti LG, biasanya sudah ada fasilitas pemugaran nan disediakan oleh perusahaan nan mengeluarkannya sehingga pemilik TV lebih bahagia ke fasilitas servis resmi. Tetapi jangan putus harapan, ada saja orang nan enggan membawa TV rusak ke loka pemugaran resmi. Biaya servis terkadang malah lebih mahal dari tukang reparasi TV nan ada di pasar atau di ruko-ruko.

Yang paling krusial itu ialah kejujuran. Seringkali konsumen nan membawa TV rusak ke loka reparasi malah harus membayar mahal sebab nan mereparasi ternyata tak jujur. Hal ini tentunya akan mengurangi rasa percaya dari konsumen. Harga televisi sekarang itu tak terlalu mahal. Jangan sampai biaya reparasi hampir sama dengan biaya membeli TV baru. Untuk ukuran 14 inci produk China malah ada nan hanya 300 ribu.

Kalau memperbaiki IC TV saja hingga mencapai 200 ribu, orang berpikir lebih baik membeli televisi baru. Jangan terlalu mahal agar orang tetap berpikir lebih baik mereparasi TV nan rusak daripada membeli TV baru. Dengan demikian mengambil kursus reparasi TV masih dapat mempunyai asa masa depan.



Cara Menganalisis TV Rusak

Yang harus dipelajari terlebih dahulu ialah fungsi perlengkapan nan ada di dalam tabung televisi. Bagaimana memperbaikinya kalau tak tahu fungsi masing-masing 'onderdil' dalam TV, misalnya antena.

Di daerah-daerah dengan pemancar televisi nan jauh, antena sangat dibutuhkan. Bentuk dan kemampuan antena nan berbeda, akan memberikan kualitas gambar nan berbeda pula. Kalau ada konsumen mengatakan TV nan dibawanya rusak, coba perhatikan antena nan digunakan. Harga sebuah antena nan bagus tak harus mahal. Malah ada nan seharga 27 ribu rupiah sudah bagus.

Lalu ada tuner. Tuner ini buat memilih gelombang. Yang mempunyai tuner card di komputer mungkin dapat lebih paham apa fungsi tuner tersebut. Untuk menguatkan frekuwensi nan diterima, sebuah televisi harus mempunyai Video IF. Dari Video IF ini lali akan dikirim ke video detektor.

Fungsi dari video detektor ini sebagai pendeteksi frekuwensi gambar dan suara. Dari video detektor ini lalu akan dikirim ke video driver. Video driver inilah nan akan memisahkan frekuwensi pembawa gambar, frekuwensi sinkronisasi. Dari video detektor lalu dibawa ke video output. Dari sini selanjutnya ke katoda tabung. Ikuti rangkaiannya sebab biasanya masalah ada di antara rangkaian tersebut.

Rangkaian ini sendiri sebenarnya tak akan terlalu berbeda dari datu televisi dengan televisi nan lain. Tetai kalau satu set televisi itu ternyata mempunyai fungsi nan lain, seperti ada buat USB dan sambungan ke kabel lainnya, semisal RGB, maka cara memperbaiknya pun berbeda. Semakin canggih perangkat sebuah televisi, akan semakin rumit perbaikannya.

Tentu saja biaya pemugaran pun akan semakin mahal. Setiap dominasi teknologi itu niscaya ada harganya. Jangan risi mengenai hal tersebut. Bila semua perangkat keras nan ada di televisi itu telah dikuasai dan letaknya pun sudah hapal. Saatnya buat mulai mempraktikan cara mereparasi TV rusak. Selagi belajar, jangan lupa buat banyak berdiskusi dan bertanya kepada nan lebih berpengalaman tentang kerusakan apa saja nan paling sering dialami oleh televisi.

Selain itu, tanyakan juga di mana membeli perangkat keras nan ada di televisi. Mengetahui loka membeli barang nan dibutuhkan dengan harga miring tentunya sangat berguna. Hal ini dapat menekan harga reparasi. Bila perlu, belajar juga tentang bagaimana menggunakan barang-barang nan dapat dikanibal.

Perangkat keras nan rusak, sebaiknay dikembalikan kepada pemilik televisi. Hal ini selain menjaga agar tak ada saling curiga, juga biar semuanya jelas perangkat mana nan rusak. Bila perlu mintalah pemilik televisi buat membeli perangkat keras nan baru. Terkadang ada saja konsumen nan merasa dibohongi sebab biaya reparasi nan dinilai terlalu mahal.

Dengan menunjukkan mana nan rusak dan sekaligus meminta konsumen membeli sendiri, artinya ada keterbukaan. Akan lebih baik lagi kalau di loka reparasi itu ada jualan perangkat keras nan cukup sering rusak. Jadi, konsumen tak harus pergi ke loka lain hanya buat membeli sebuah benda nan kecil. Tidak sporadis juga, kerusakan itu hanya sebab ada kabel nan putus. Kalau cukup ringan dan tak memakan waktu lama, sesekali memberikan pelayanan perdeo kepada pelanggan tak menjadi masalah.



Yang Biasa Rusak

Bagian televisi nan mudah rusak itu biasanya IC TV. Caranya memperbaiknya mudah saja. Karakteristik IC nan rusak ialah gambar tak muncul walaupun suara muncul. Ada IC nan rusak total tetapi ada juga IC nan tak terlalu rusak sehingga kalau TV itu dibiarkan menyala agak lama, gambarnya keluar juga. Pasaran buat reparasi IC TV China ialah sekira 150-165 ribu rupiah. Jadi jangan melebihi harga itu agar tak kehilangan konsumen.

Ketika mengecek kerusakan TV, coba cek dulu tegangannya. Perlu diingat bahwa tegangan ini tetap saja berbahaya sebab masih menyimpan listrik. Oleh sebab itu lepaskan saja tegangan nan ada di kop flyback. Letaknya buat TV tabung, biasanya ada di bagian atas. Selanjutnya, lepaskan RGB dari katoda. Hati-hati dalam melakukan hal ini. Jangan sampai malah katoda tabung patah.

Sebelum melanjutkan apabila telah melepas perangkat keras dari tabung televisi, bersihkan dahulu debu nan menempel. Bukan hanya akan mempermudah pengerjaan berikutnya tetapi juga buat menjaga kesehatan. Demi terhindar dari debu, gunakan masker dan sarung tangan.

Selanjutnya, cek semua tegangan nan masih menyimpan listrik. Sebaiknya pelajari dahulu tentang kelistrikan. Bila belum memahaminya mungkin malah akan mengurangi kewaspadaan. Orang nan tak tahu biasanya malah kurang waspada dan terkadang malah tak hati-hati dan menganggap remeh hal-hal nan berkaitan dengan kelistrikan.

Intinya, televisi ini ialah sebuah benda nan berfungsi dengan menggunakan listrik. Jadi, bagaimana pun televisi tetap dikategorikan sebagai barang nan berbahaya dan dapat saja meledak. Hal ini harus menjadi satu pemikiran nan sangat serius agar para teknisi reparasi televisi tak gegabah dalam melakukan pekerjaannya.

Cara melepaskan solderan pun harus dipelajari dengan saksama. Ketrampilan ini bukan sesuatu nan mudah dipelajari, Namun, dengan ketekunan, siapa saja dapat mempelajarinya. Apalagi kalau memang sangat membutuhkannya demi sesuap nasi. Artikel ini terasa sangat pendek. Oleh karenanya anggap saja sebagai pemberi semangat buat mencari loka belajar nan lebih baik.

Nah, itulah klarifikasi mengenai cara memperbaiki TV. Semoga klarifikasi nan disamapaikan bermanfaat.