1. DVD - Media Penyimpanan Blue Ray Disc

1. DVD - Media Penyimpanan Blue Ray Disc

Global memasuki era digital dibuktikan dari terciptanya DVD sebagai media penyimpan baru nan lebih baik dari generasi sebelumnya. DVD merupakan simbol kepraktisan dari sifat manusia modern, betapa tak DVD memiliki kapasitas nan besar buat menyimpan banyak film maupun format lainnya.



Kenyataan Hadirnya DVD

Ritme kehidupan modern nan semakin cepat menuntut manusia kian lebih gesit, demikian juga dengan piranti pendukung kinerja manusia, nan terus mengalami evolusi. DVD merupakan salah satu buah dari kemajuan teknologi.

Perubahaan nan kentara dilihat ada pada teknologi IT, terutama pada media penyimpan, dari teknologi analog berevolusi secara masiv ke tekonologi digital salah satu contohnya DVD. Kualitas media penyimpan pun bertambah baik, contoh saja kualitas film nan diputar dari DVD lebih jernih gambarnya.

DVD juga dipakai sebagai media penyimpan berbagai macam jenis file, seperti Doc, MP3 dan file software lainnya. DVD nan artinya ialah Digital Video Disc , berganti makna menjadi Digital Versatile Disc yang berarti cakram penyimpan segala macam file. Uniknya buat DVD dan playernya memiliki kode spesifik nan menunjukan region atau negara di mana DVD itu dapat diputar. DVD nan diperoleh di luar code region, tidak dapat diputar.

Kemunculan DVD sempat membuat kekewatiran dari kalangan industri film dan lagu. Orang-orang dari Hollywood kuatir kemunculan DVD berarti membuka celah praktik pembajakan film dan lagu. Oleh sebab itu, keberadaan DVD sempat mendapat penolakan dari sebagian pelaku industri film dan rekaman. Terlepas dari kegunaan sebuah teknologi, niscaya ada akibat samping nan merugikan, bahkan menjadi ancaman bagi kalangan tertentu.

Revolusi teknologi masih belum berhenti. Untuk mencapai level DVD nan notabene merupakan media optik ternyata butuh proses panjang nan harus dilalui. Sebelum DVD hadir, masyarakat mengenal Laser Disc, VCD dan kaset video betamax, maupun VHS.



DVD dan Media Penyimpanan nan Pernah Jaya

Berikut ini ciri tentang media-media penyimpan film nan pernah beredar di pasar:



1. DVD - Media Penyimpanan Blue Ray Disc

Blue Ray Disc merupakan generasi termuda dari teknologi media penyimpan arsip berupa film dengan definisi tinggi. Blue Ray Disc atau BD diciptakan pada 2004 dan diproduksi massal oleh Sony, pabrik elektronik terbesar di global pada 2008. Blue Ray Disc merupakan pengembangan dari DVD, kapasitas penyimpan Blue Ray Disc ini lebih besar ketimbang DVD,

Blue Ray berformat dual layer storage atau dua lapis nan setiap lapisnya mampu menyimpan sebanyak 25 Gigabytes/ GB, kalau dua sisi total kapasitasnya 50 GB. Sedangkan DVD maksimal kapasitas penyimpannya hanya 4 GB. Transfer datanya pun lebih cepat dari pada DVD. Harga player Blue Ray dan BD di pasaran pun masih mahal.



2. DVD - Media Penyimpanan HD DVD

HD DVD kepanjangan dari High Definition Digital Versatile Disc merupakan generasi penerus dari DVD, kapasitas penampungannya 3 kali lebih banyak dari DVD biasa. HD DVD sudah memakai teknologi dual layer , yakni mampu menyimpan arsip dalam dua lapis.

Kapasitas 1 lapis mencapai 15 GB jadi total satu keping HD DVD memiliki kapasitas 30 GB. Kuaalitas gambar pun lebih jernih, oleh sebab itu DVD genari ini dinamai high definition atau ketajaman tinggi. Awalnya HD DVD dikembangkan pada 2003 oleh pabrikan Toshiba dan Nec.

Teknologi ini bahkan diterapkan pada game player besutan Microsoft, Xbox. Namun sayangnya, kemunculan HD DVD tidak barlangsung lama sebab keburu muncul, generasi baru nan lebih canggih yakni Blue Ray Disc.

Produsen-produsen elektronik maupun industri film nan awalnya menyokong penuh proyek pengembangan HD DVD perlahan beralih pada BD nan kualitasnya gambarnya lebih tajam daripada HD DVD.

Blue Ray nan dibesut Sony menjadi penyebab kematian dini dari teknologi HD DVD, sebab belum sempat dipasarkan secara luas. Dan 2008 akhirnya Toshiba menghentikan secara resmi pertempuran format DVD dengan rivalnya BD.



3. DVD - Media Penyimpanan DVD

Teknologi penyimpan optik secara digital dilaunching pada 1996, teknologi ini pertama kali diperkenalkan oleh konsorsium riset nan dibentuk dari berbagai pabrikan elektronik dari Jepang antara lain, Sony, Toshiba, JVC, Hitachi dan lain sebagainya.

Generasi baru penyimpan film digital atau DVD disosialisasikan pertama kali di Jepang dan Korea dan mendapatkan apresiasi nan baik dari konsumen. Sedangkan empat tahun berikutnya DVD diperkenalkan di Amerika. Namun sayangnya pasar Amerika belum akrab menggunakan DVD maupun VCD, mereka masih nyaman menonton film melalui video VHS nan notabene teknologi ini sudah usang di Asia.

Walaupun demikian produsen tetap memasarkan di DVD di tanah Paman Sam guna memenuhi kebutuhan digitalisasi, sedangkan konduite konsumen terbelah menjadi dua, ada nan masih menggunakan VHS dan sebagian pelanggan mulai beralih ke pemutar digital dan DVD cakram sebagai media penyimpan.

Guna menekan ancaman pembajakan nan dikuatirkan oleh produsen film, maka diciptakanlah DVD dengan format region code . Sebuah DVD hanya dapat diputar di wilayah eksklusif sinkron dengan kode areanya. Misalnya Region 1 wilayah edarnya di USA dan Canada, Region 2 wilayah edarnya Jepang, Eropa dan sekitar. Berikut juga dengan player nya tidak dapat diputar di sembarang negara sebab dalam player terdapat firmware , piranti lunak nan berfungsi membaca kode area dalam keping DVD.



4. DVD - Media Penyimpanan VCD

VCD kepanjangan dari Video Compact Disc , merupakan media penyimpan film dalam cakram padat. Format nan disimpan berupa MPEG. Kualitas gambarnya hampir mirip dengan media penyimpan analog atau video betamax, yakni NTSC dengan resolusi 352x240.

FisikVCD lebih ringkas dengan diameter 120mm, mampu menyimpan arsip sebanyak 450 – 600 mb. VCD dibuat dari bahan plastic pilokarbonat , taraf ketebalannya hanya 1,2 mm lebih tipis dari laser disc. Teknologi VCD diproduksi secara massal pada 1993 dari pabrikan elektronik Sony, Matsushita.

Keping VCD bisa diputar melalui berbagai media player seperti komputer nan ada fasilitas CD ROM, VCD player dan konsol game berbasis optic. Teknologi VCD mengalami booming sejak akhir dasa warsa 80 sampai mendekati milinium baru abad 21. Masa keemasan VCD berlangsung 15 tahun.

Kelemahan VCD ada pada bentuknya nan rapuh, kemudian isinya nan mudah sekali digandakan, menjadikan VCD media pembajakan film, dan penyebab utamanya kebangkrutan industri bioskop di daerah. Marak usaha rental film VCD nan sebagian besar filmnya sewaannya ialah baru tapi bajakan turut mempercepat keruntuhan bioskop tanah air. Era VCD berakhir bersama dengan kemunculan DVD dan pengembangan format film nan lebih praktis.



5. DVD - Media Penyimpanan LD

Laser Disc ialah teknologi penyimpanan digital generasi pertama nan dipasarkan secara luas. Laser Disc disingkat LD merupakan cakram padat dengan diameter 30 cm merupakan media penyimpan dengan menggunakan dua sisinya. Laser Disc diperkenalkan kepada pasar pada pertengahan dasa warsa 80-an di Jepang.

LD masih menggunakan kode baca PAL dan NTSC, masih dikategorikan media baca analog. Walaupun begitu kualitas gambar nan dihasilkan dari Laser Disc lebih tajam dan jelas dari pada pendahulunya yakni kaset VHS maupun Betamax.

Kelemahan Laser Disc pada ukurannya nan kelewat lebar sehingga tidak praktis buat dibawa, dan memerlukan ruang penyimpanan nan luas. Selain itu Laser Disc tidak dapat dipakai buat menyimpan arsip dengan format lain selain video.

Demikianlah sedikit citra revolusi media rekam digital atau DVD nan terus bergerak mengikuti pesatnya kemajuan teknologi IT. Media penyimpan digital merupakan barang nan krusial menunjang kinerja manusia nan serba digital. DVD ialah bukti teknologi IT nan Anda dipakai sekarang.