Antena Televisi

Antena Televisi

Televisi ialah alat elektronik nan digunakan buat menerima gambar bergerak dan suara dalam jeda nan jauh menggunakan visual atau dilihat. Alat ini merupakan perkembangan media dari radio nan hanya dapat mendengar suaranya atau sumber bunyinya. Alat ini dapat menggambarkan keadaan disuatu loka nan sinkron dengan gambar, bentuk, rona dan suaranya. Untuk televisi LCD, ada antena buat TV LCD nan spesifik agar penerimaannya menjadi sempurna.



Sejarah Inovasi Televisi

Televisi merupakan alat nan menggunakan gelombang elektromagnetik dengan inovasi bahwa cahaya memengaruhi resistansi dari elektris selenium. Setelah ia itu dia baru menyadari bahwa cahaya bisa berubah ke dalam arus listrik dengan memakai fotosel silenium (selenium photocell). Setelah diketahui tentang pengubahan cahaya bisa menghasilkan arus listrik tersebut baru muncul inovasi dari mahasiswa bernama Paul Nipkow berasal dari Berlin. Dia merupakan penemu televisi nan berawal dari inovasi piringan metal kecil nan berputar dengan lubang-lubang di dalamnya.

Penemuan piringan tersebut kemudian dikembangkan oleh John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins dengan menciptakan suatu system penangkapan gambar, transmisi dan penerimaannya. Akan tetapi pada tahun 1923 Vladimir Kozma Zworykin telah menjadi penemu televisi tabung pertama di dunia. Televisi tabung tersebut kemudian ditambahkan dengan kamera tabung, setelah adanya kritikan dari masyarakat. Harga telivisi mekanik tersebut sangatlah murah dan tahan banting, sebab itulah banyak orang nan tak ingin pindah atau membeli televisi elektronik.

Karena alasan itulah kemudian Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth menjadikan televisi elektronik dengan harga nan terjangkau. Namun, pada tahun 1935 televisi bisa menyiarkan dengan mengunakan sistem elektronik. Meskipun sudah menggunakan sistem elektronik tetapi formatnya masih menggunakan rona hitam dan putih.



Televisi pada Masa Dahulu

Pada masa itu televisi merupakan barang nan paling mahal dan mewah di daerah – daerah seperti di Indonesia. Televisi bagi warga masyarakat Indonesia menjadi barang nan sangat mewah, sebab dari seratus kepala keluarga hanya satu orang nan memilikinya. Mereka menonton televisi bersama – sama di loka orang nan memiliki televisi tersebut pada hari – hari tertentu. Karena jika mereka melihat televisi setiap hari mereka merasa malu pada pemiliknya.

Saat itu listrik merupakan salah satu alat nan paling dinantikan dan benda nan mewah. Belum semua rumah nan memiliki genre listrik, akan tetapi mereka menggunakan cempluk nan diletakkan di meja. Sumber cahaya ketika malam hari hanya menggunakan cempluk nan terbuat dari sumbu kompor minyak dan botol kaca bekas.

Setiap rumah hanya memiliki dua cempluk, di bagian ruang tamu buat belajar dan ruang tidur. Jika mereka ingin keluar rumah maka mereka hanya menggunakan obor nan terbuat dari bambu muda nan diberi kain dan minyak tanah.

Meskipun listrik dan televisi elektronik masih belum banyak nan memiliki. Mereka tetap senang dan menikmati hiburan nan disiarkan di televisi tersebut dan ditunggu pada cerita selanjutnya. Cerita nan dibuat oleh pengarah adegan masih memperlihatkan budaya orang Indonesia dan tak melanggar asas dan kebiasaan – norma. Selain cerita – cerita nan bisa menghibur penonton, siaran tentang warta – beritanya juga sangat ditunggu. Karena bisa melihat kondisi atau keadaan ditempat kejadian dengan mendengarkan penyampaian berita.

Meskipun radio juga sudah ada, tetapi itu sudah menjadi barang nan biasa dimiliki oleh orang – orang di desa. Radio muncul sebelum ditemukannya televisi, sebab itu radio menjadi barang nan biasa setelah ditemukannya televisi. Dahulu radio masih sering menyiarkan cerita wayang dengan beberapa lakon dan juga ludruk berasal dari jawa. Dua permainan itu antara wayang dan ludruk merupakan acara atau hiburan nan paling ditunggu – tunggu. Penonton rela melakukan perjalanan nan jauh dari rumahnya dengan membawa serta keluarga buat nonton bersama.

Dahulu televisi elektronik hanya dijual di Inggris, Amerika perkumpulan dan Rusia pada tahun1928 – 1934. Dan televisi elektronik telah diproduksi di Britania sekitar berjumlah 19.000 unit. Dengan penyebaran di beberapa Negara seperti di Jerman nan menjual sekitar 1.600 unit, dan di Amerika laku terjual sejumlah 8.000 unit. Akan tetapi board menghentikan produksinya pada tahun 1942 sebab adanya perang global 2. Namun setelah terjadinya perang global 2 pada tahun1945, jumlah pemilik televisi di Amerika Perkumpulan dan Britania setiap tahun semakin meningkat. Kenaikan jumlah pemilik televisi dipicu oleh adanya izin buat memproduksi televisi.



Antena Televisi

Pada mulanya televisi berkerja menggunakan antena nan bekerja menyerupai radio. Akan tetapi antena nan terdapat pada televisi bisa menghasilkan gelombang cahaya buat menghasilkan gambar nan diolah oleh tabung katode. Sedangkan frekuwensi suara dipecah menjadi stereo, nan kemudian diumpan ke pengeras suara atau disebut dengan speaker. Karena itulah orang zaman dahulu sangat pandai dalam mengontrol antena.

Antena nan digunakan di televisi jaman dahulu masih menancap di atas televisi. Antena tersebut harus dipegangi atau disangga oleh benda, akan tetapi jika disangga akan cepat kehilangan sinyalnya. Televisi nan masih menggunakan antena nan ditempel di atasnya ini belum memiliki remote control seperti saat ini. Jika mereka ingin mengganti channel atau mengatur suara haruslah menggunakan putaran di samping kanan dan kiri. Putaran itu berfungsi sebagai mengganti saluran siaran atau channel, mengatur pencahayaan, suara dan kontras. Disitu belum terdapat cara buat mengatur rona sebab belum ada rona lain selain rona hitam dan putih.

Televisi dengan menggunakan layar LCD pertama kali dikenalkan oleh George heilmeier melalui sebuah forum nan diberi nama RCA. Disinilah antena televisi buat televisi LCD mulai dikenal dan memiliki berbagai macam jenis televisi yaitu :

  1. Televisi analog yaitu jenis televisi nan mengkode informasi gambar dengan memvariasikan voltase atau frekuensi dari sinyal. Dan seluruh sistem sebelum televisi digital bisa dimasukkan kedalam televisi analog.
  2. Televisi digital yaitu jenis televisi nan menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi nan berfungsi sebagai penyebar luasan video, audio dan signal data pesawat televisi.
  3. Televisi satelit yaitu televisi nan memancarkannya mirip dengan cara komunikasi satelit, dan dapat disamakan dengan televisi kabel dan televisi lokal. Televisi kabel yaitu televisi nan menggunakan sistem penyiaran televisi melalui frekuensi radio dengan serat optik dan bukan lewat udara seperti saat menggunakan antenna, akan tetapi bisa menggunakan pesawat kabel.

Di jaman nan sudah mengembangkan bidang teknologi elektronik ini, banyak benda nan diciptaan buat wahana informasi, komunikasi dan masih banyak lagi. Dan alat – alat itu bisa dengan cepat memikat hati orang nan melihatnya. Televisi misalnya, semua orang niscaya pernah melihat acara televisi kecuali orang nan tinggal di daerah nan belum dijangkau oleh teknologi elektronik.

Barang siapa nan sudah melihat acara televisi atau menggunakan alat elektronik akan lupa dengan apa nan harus dilakukannya. Itu merupakan salah satu akibat negatif nan ditimbulkan oleh adanya perkembangan televisi. Dan nan lain juga ada yaitu bisa merusak moral anak bangsa dan menghilangkan budaya bangsa. Oleh sebab acara televisi saat ini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulu, saat ini lebih condong ke budaya barat. Meskipun adanya globalisasi, kita harus tetap mempertahankan budaya bangsa ini.

Demikianlah artikel mengenai seluk-beluk antena buat TV LCD, semoga bermanfaat.