Teknik Pembuatan Telur Asin

Teknik Pembuatan Telur Asin

Pernah makan telur asin? Apakah Anda tahu cara pembuatan telur asin ?

Telur asin ialah telur unik. Bagaimana tidak, sepanjang nan kita ketahui ketika telur pecah, di dalamnya terdapat putih telur dan kuning telur nan serupa cairan. Tapi coba perhatikan dengan telur asin. Ketika Anda memotongnya, Anda tak akan menemukan cairan nan dapat tumpah, tetapi cairan tersebut seperti sudah membeku. Oleh sebab itu, telur asin ialah jenis telur nan unik. Karena keunikannya tersebut, telur asin banyak dicari. Saking uniknya, telur asin ini hanya dapat ditemukan di negara kita dan mungkin akan sulit buat menemukannya di negara lain.

Apabila di negara lain, telur dijadikan sebagai makanan cemilan misalnya buat sarapan, di Indonesia telur dijadikan sebagai lauk pauk sehari-hari. Telur asin termasuk diantaranya dan bagi sebagian orang dijadikan sebagai menu primer dan sudah menjadi keharusan ketika makan walaupun rasanya terasa asin.

Brebes merupakan wilayah produsen telur asin nan kualitasnya sudah tak dapat diragukan lagi. Telur asin khas Brebes memiliki rasa nan lebih enak dibandingkan di produsen telur asin dari daerah lain.

Membuat telur asin tidaklah sulit, asal Anda tahu cara membuatnya. Pengetahuan mengenai jenis telur nan bagus (biasanya telur itik) dan teknik pembuatan akan menentukan hasil dan kualitas dari telur asin tersebut.

Telur asin merupakan telur nan sudah mangalami pengawetan. Telur mudah rusak, baik rusak secara fisik maupun rusak secara alami, yaitu rusaknya pori-pori pada cangkang telur nan akan memudahkan masuknya mikroba perusak. Pengawetan telur dengan cara pengasinan ialah menutup pori-pori pada cangkang telur tersebut agar tak bisa ditembus oleh mikroba. Selain itu, buat menghalangi air dan gas keluar dari dalam telur.

Tingkat keasinan telur asin dipengaruhi oleh lamanya waktu pembalutan telur melalui media garam beryodium dan serbuk sekam arang. Semakin lama waktu pembalutan, maka semakin asin rasa telur asin tersebut sebab rasa asinnya akan semakin menyerap.

Sudah tak sabar ingin mengetahui cara membuat telur asin? Berikut ialah cara-caranya.



Pemilihan Telur

Proses awal ini akan menentukan telur asin nan dihasilkan. Untuk mengetahui telur nan baik buat digunakan, Anda harus memeriksa telur-telur tersebut satu persatu. Inspeksi ini dilakukan dengan cara memasukkan telur-telur ke dalam sebuah wadah nan sebelumnya telah diisi dengan air. Perhatikan, hanya telur-telur nan tenggelam dan setengah melayang saja nan dapat digunakan sebagai bahan standar telur asin biarkan terendam beberapa saat hingga kotorannya rontok. Telur nan melayang disisihkan. Telur-telur pilihan tersebut kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas buat memastikan telur tersebut benar-benar higienis dan sudah tak ada kotoran nan menempel di kulitnya.



Menyiapkan Adonan

Sebelum proses pembuatan telur asin, sebaiknya disiapkan terlebih dahulu adonan buat bahan pemeraman dan perendaman telur. Bahan nan bisa digunakan sebagai media ialah arang sekam, abu gosok, atau serbuk bata merah .

Cara membuat adonan ialah sebagai berikut:

  1. Salah satu jenis media (arang sekam, abu gosok, serbuk bata merah) dicampur dalam sebuah wadah dengan garam sinkron dengan dosis nan telah ditentukan.
  2. Aduk adonan tersebut hingga media adonan dan garam bisa tercampur merata.
  3. Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan berubah menjadi kental sehingga dapat menempel di kulit telur.

Anda bisa mencoba kekentalan adonan dengan menempelkannya pada kulit telur. Apabila adonan tersebut menempel dengan baik, maka adonan tersebut sudah dapat digunakan pada telur lainnya.



Teknik Pembuatan Telur Asin

Dalam proses membuat telur asin, para pengrajin pada umumnya menerapkan salah satu dari tiga teknik pembuatan telur asin, yaitu perendaman dalam larutan garam, pemeraman dengan adonan garam, dan perendaman dengan adonan garam.



Perendaman dalam larutan garam

Telur-telur itik pilihan nan sudah diseleksi kemudian direndam dalam wadah nan berisi air larutan garam nan dingin. Lama perendamannya berkisar antara tujuh sampai sepuluh hari. Dosis garam nan digunakan harus proporsional, tak terlalu banyak dan tak terlalu sedikit. Cara pertama ini merupakan teknik membuat telur asin termudah nan dapat Anda lakukan sebab terbilang sederhana. Tetapi meskipun terbilang sederhana, rasa nan dihasilkannya dirasa cukup baik.



Pemeraman dengan adonan garam

Anda dapat membaluri permukaan telur dengan menggunakan adonan nan sudah disipakan sebelumnya. Usahakan pada saat pembaluran telur, semua bagiannya memiliki ketebalan nan sama agar rasa asinnya mampu meresap ke dalam telur dengan merata. Telur-telur nan sudah dibaluri tadi kemudian diperamkan dalam wadah selama 7-10 hari. Setelah masa pemeraman dianggap cukup (sesuai keinginan), adonan pembalut harus segera dibersihkan agar rasa asin pada telur tak terlalu berlebihan. Kurang atau lebihnya rasa asin akan mempengaruhi pada rasa dan kualitas dari telur asin tersebut.



Perendaman dengan adonan garam

Cara ini paling gampang dilakukan dibandingkan dengan teknik pemeraman. Anda tinggal menuangkan sedikit adonan ke dalam wadah, kemudian ratakan bagian dasar. Kemudian, letakkan telur-telur nan sudah higienis tersebut di atas adonan dalam wadah. Penempatan telur harus berjarak. Setelah itu, Anda dapat menyiramkan residu adonan hingga menutupi telur-telur di dalam wadah. Jumlah adonan buat perendaman ini lebih banyak dibandingkan dengan pemeraman sebab telur harus tertutupi semuanya. Waktu perendaman antara 7-10 hari.

Apabila telur asin hendak langsung dipasarkan, sisa-sisa adonan nan menempel pada telur tak dibersihkan buat menjadi penanda dengan telur nan masih mentah.



Pemanenan

Setelah proses perendaman dan pemeraman dilakukan, sekarang saatnya proses pemanenan. Setelah waktu perendaman dan pemeraman dirasa cukup (7-10 hari), adonan pembalut nan menempel pada telur harus segera dibersihkan. Untuk mencegah kerusakan pada telur pada saat pembongkaran, Anda dapat menambahkan air buat melembekkan adonan sehingga telur bisa mudah terlepas. Pisahkan telur-telur nan rusak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan nan ditandai dengan adanya bau. Telur-telur nan baik segera dipindahkan dan biarkan mendingin atau dapat langsung direbus.



Perebusan

Perebusan bisa langsung dilakukan apabila telur-telur tersebut hendak dipasarkan dalam keadaan matang. Telur nan akan direbus, dicuci terlebih dahulu hingga bersih. Adakalanya dalam proses perebusan, telur bisa pecah atau retak. Untuk mengakalinya, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Masukkan telur ke dalam wadah nan sudah diisi air sebelumnya.
  2. Panaskan dengan barah kecil, tetapi jangan sampai mendidih, kurang lebih 30 menit.
  3. Setelah itu, barah dapat dibesarkan. Hal ini dilakukan agar putih telur bisa mengental terlebih dahulu sehingga apabila pada saat perebusan terjadi benturan tak akan merusak (retak atau pecah) kulit telur asin ini.

Telur asin nan dihasilkan melalui ketiga cara di atas (perendaman dengan larutan garam, perendaman dengan adonan garam, pemeraman dengan adonan garam) hasilnya akan bhineka baik rasa maupun warna.



Cara penyimpanan

Setelah jadi, telur asin mentah biasanya langsung direbus. Tetapi, ada sebagian orang nan melakukan perendaman telur asin mentah pada larutan teh tersebut sebelum direbus. Perendaman dalam larutan teh ini dapat mencapai 4-8 hari. Perendaman dengan larutan teh ini bertujuan agar zat tanin nan berada di dalam daun teh bisa menutupi pori-pori kulit telur dan bisa menambahkan rona cokelat muda pada kulit telur. Perendaman ini juga bertujuan buat menghasilkan aroma berbeda pada telur asinnya. Telur asin nan direndam pada larutan ekstrak teh ini mampu bertahan hingga 6 minggu.

Memilih telur asin nan baik juga ada triknya, agar ketika disantap telur asinnya akan terasa enak dilidah. Tetapi apabila Anda tak mau repot, sekarang ini sudah banyak produsen telur asin nan mulai diakui kelezatan telur asinnya. Tetapi apabila Anda termasuk tipe orang nan ingin memastikan, berikut cara memilih telur asin nan enak.

  1. Tempatkan telur asin di depan cahaya, kemudian putar-putar. Apabila kunig telurnya berubah-ubah, tandanya telur asin sudah tak segar.
  2. Renam telur asin dalam air tawar atau air garam. Apabila telur tenggelam, tandanya telur asin masih dalam keadaan segar. Tetapi apabila sedikit melayang, kantung udara nan berada diujung telur asin sudah diisi dengan udara. Itu tandanya telur asin sudah lama disimpan, apalagi kalau telur asinnya melayang di air itu tandanya sudah rusak dan tak dapat dikonsumsi.
  3. Perhatikan kulit telur asinnya. Telur asin nan masih segar berwarna biru cerah atau biru kehijauan. Apabila muncul rona kusam atau keruh sebab munculnya bintik-bintik hitam tanda pertumbuhan jamur, tandanya telur asin sudah lama disimpan atau rusak.

Nah, semoga pengetahuan mengenai telur asin tersebut bisa menambah wawasan kita bahwa sebenarnya di negara kita banyak makanan unik dan langka serta penuh gizi nan tak dapat ditemukan di negara laon. Bagi Anda nan tertarik buat mempraktekkannya, semoga berhasil. Telah banyak jutawan baru nan dihasilkan dari pembuatan telur asin ini.