Screen Saver, Bukan Lagi Alternatif Perawatan

Screen Saver, Bukan Lagi Alternatif Perawatan

Istilah screen saver mengacu pada sebuah program di komputer. Program tersebut memungkinkan tampilan layar pada komputer berubah sinkron kehendak para penggunanya. Istilah ini niscaya lebih akrab bagi mereka nan memang secara rutin berhubungan dengan penggunaan komputer.

Ketika membicarakan screen saver, informasi tentang komputer pun mau tak mau niscaya akan terjabarkan. Seperti manfaat komputer, akibat komputer bagi kehidupan modern, dan kenyataan berbagai software terbaru nan terus berganti setiap waktunya. Global ini begitu dinamis.

Kemajuan di bidang teknologi memang memberikan banyak kemudahan. Pekerjaan bisa dengan mudah selesai dengan berbagai donasi alat, termasuk komputer. Anda tinggal duduk, mulai menarikan jari-jari di atas keyboard, dan pekerjaan selesai.

Jika ada ketikkan nan salah, Anda cukup menekan tombol backspace atau delete. Jika ingin menyalin data, Anda cukup meng-highlight naskah nan akan disalin, kemudian klik kanan pada tetikus lalu pilih copy, dan paste-kan di dokumen nan baru. Sempurna.

Hal ini tentu akan berbeda ketika komputer masih menjadi benda nan langka. Pengerjaan menjadi lebih lama. Jika ada data nan salah, memperbaikinya akan sangat merepotkan. Hasilnya juga tak se-rapi pengerjaan menggunakan komputer. Singkatnya, komputer ialah salah satu benda temuan paling hebat sepanjang sejarah.

Bisa dibayangkan ketika di global ini belum ada komputer? Pekerjaan nan sederhana saja dapat jadi menjadi cukup sulit dan memakan waktu lama. Saat itu, mesin nan diandalkan ialah mesin tik. Dengan bunyi tik-tik-tik mesin tik akan membuat suasana di loka kerja menjadi riuh rendah. Pada masa itu, komputer tentu masih belum ada. Apalagi dengan istilah screen saver, ya?!

Istilah screen saver tentu mulai dikenal ketika komputer juga mulai diperkenalkan secara luas. Gambar pada layar ini diciptakan bukan tanpa alasan. Selain fungsi estetik, screen saver juga memiliki peran lain. Istilah itu berfungsi buat menjaga layar pada monitor Anda dari keadaan nan tak diinginkan.



Sejarah Terciptanya Screen Saver

Pada awalnya, program pada komputer ini diciptakan buat menghindarkan phosphor burn-in dan layar monitor plasma. Ketika pertama kali diciptakan, screen saver tak seperti sekarang. Program pada komputer ini hanya blanking pada layar. Kemudian berubah menjadi gambar bergerak atau gambar sebuah pola. Gambar tersebut akan muncul ketika komputer nan dalam keadaan on tak digunakan.

Terciptanya screen saver , disinyalir berkat karya dari John Socha. Karyanya saat itu nan terkenal bernama Norton Commander. Pada Desember 1983, karyanya nan bernama scmsave menjadi isu nan diangkat di Majalah Softalk. Saat itu, bentuk program "penyelamat layar monitor" ini hanya berbentuk blanked screen nan muncul pada layar komputer setelah tiga menit didiamkan. Pada tahun nan sama, 1982, screen saver pertama dengan waktu kemunculan nan dapat diatur oleh penggunanya pun diresmikan.

Mulai saat itu, Anda dapat mengubah sendiri, mengatur kehadiran screen saver di layar monitor. Berkat hal itu juga, kini Anda dapat mengubah rona atau gambar nan ada pada layar sinkron keinginan. Kemajuan teknologi memang membawa akibat baik, selama dimanfaatkan dengan baik.



Screen Saver dan Tujuan Awal

Pembuatan screen saver ini bukan semata sebab mementingkan fungsi estetik, tapi ada tujuan lain nan sifatnya lebih "penting". Sebelum hadirnya LCD sebagai monitor pada komputer, monitor komputer tercipta dari Cathode Ray Tubes (CRT).

Ketika menggunakan CRT, apabila gambar nan ditampilkan selalu sama dan dipasang dalam jangka waktu cukup lama akan mengubah tampilan pada layar secara permanen. Lapisan fosfor akan terbuka pada layar bagian dalam. Hal itulah nan nantinya akan mengubah tampilan layar secara bertahap dan menyebabkan rusaknya layar secara permanen.

Kerusakan permanen pada layar terlihat dari tampilan layar nan gelap. Seolah ada bayangan gelap di dalam layar, dan terlihat hingga tampilan luar layar. Layar-layar nan terbuat dari CRT ini memang tergolong peka terhadap rangsangan fosfor. Selain layar pada komputer nan masih menggunakan tabung katoda, televisi nan masih menggunakan tabung katoda juga rentan terhadap kerusakan layar dampak lapisan fosfor nan terbuka.

Selain televisi dan layar komputer, layar pada mesin penarikan uang otomatis juga rentan terhadap masalah ini. Beruntungnya, tampilan pada layar mesin ATM ini kerap berubah ketika ada transaksi. Misalnya ketika Anda akan menarik uang, memasukkan pin, dan memasukkan angka nominal pada setiap transaksi.

Tampilan pada layar mesin ATM akan berubah, bukan? Cara itu dapat mencegah terjadinya "pembakaran" layar nan disebabkan oleh fosfor itu tadi.

Hal-hal itulah nan mendasari terciptanya screen saver. Gambar nan muncul dalam waktu beberapa menit setelah komputer on didiamkan, akan mengurangi terbukanya lapisan fosfor nan menyebabkan munculnya bayangan hitam pada layar. Sehingga layar komputer dapat lebih awet.

Kini, setelah layar komputer menggunakan LCD, gangguan dari lapisan fosfor tak begitu dahsyat. LCD tergolong tak rentan terhadap masalah nan satu itu. Sehingga, penggunaan screen saver pada komputer modern atau laptop lebih kepada fungsi estetik. Meskipun demikian, bukan berarti Anda boleh menganggap hal ini tak penting.



Screen Saver, Bukan Lagi Alternatif Perawatan

Screen saver akan muncul secara otomatis ketika Anda tak melakukan apapun dengan komputer. Program komputer ini sepertinya mendeteksi konvoi nan terjadi. Kemunculan tampilan ini pada layar komputer Anda dapat dijadikan "hiburan" tersendiri saat tengah lelah dan bosan dengen pekerjaan nan menumpuk.

Ketika komputer sedang dalam keadaan hayati tapi tak digunakan, lalu screen saver muncul, sesungguhnya jumlah konsumsi listrik tetaplah sama. Genre listrik tetap berjalan normal. Untuk menghemat pemakaian listrik, nan harus dilakukan ialah mengubah mode pemakaian listrik pada komputer Anda. Setting menjadi mode ekonomis daya. Tetapi memang, tampilan pada komputer tak akan seterang ketika Anda memaksimalkan tampilan.

Untuk melindungi layar komputer agar lebih awet, Anda dapat memasang setting-an lain selain screen saver. Mengatur pencahayaan pada tampilan layar juga bisa membantu melindungi layar komputer Anda dari kerusakan. Setidaknya, masa pemakaian dapat lebih panjang.

Anda mungkin tergolong sebagai orang nan sangat bergantung pada komputer. Pemakaian komputer dapat dilakukan selama 24 jam. Jika tak pandai-pandai merawat perangkat komputer Anda, kerusakan bukan hal nan mustahil. Perawatannya dapat dengan cara nan sederhana seperti jangan terlalu membiarkan komputer atau laptop dalam keadaan terlalu panas, atau atur cahaya tampilan.

Jika komputer terus menyala tanpa henti selama beberapa hari, tentu saja kerusakan dapat terjadi. Apabila sudah demikian, screen saver tetap tak akan dapat menolong. Karena, faktanya, tujuan awal dari penggunaan screen saver, masih terbawa hingga kini. Padahal, komponen pembentuk layar pada komputer saat ini sudah jauh berbeda dengan komputer di masa lalu.

Istilah screen saver sebagai "pelindung layar" dari bayangan hitam, sudah tak lagi begitu berlaku pada produk-produk komputer masa kini nan sudah berubah menggunakan LCD. Perawatan nan lebih nyata ya itu, segera matikan komputer jika suhunya sudah cukup panas atau dapat dengan menurunkan mode menjadi ekonomis daya.

Jadi, nan harus Anda ingat adalah, jangan porsir komputer Anda. Biarkan benda itu istirahat selama beberapa jam sebelum akhirnya kembali digunakan selama berjam-jam.