Jenis-jenis Dioda

Jenis-jenis Dioda

Bagi orang awam istilah dioda mungkin tak terlalu familiar. Sebagian dari kita mungkin mengingat dioda sebagai pelajaran fisika nan dipelajari pada saat duduk di bangku SMP, tepatnya pada saat memelajari rangkaian listrik. Namun bagi Anda nan berkecimpung di bidang elektronik, tentu sangat familiar dengan istilah dioda ini.



Pengertian Dioda

Dalam pengertian awam dioda dapat disebut sebagai sebuah komponen listrik nan aktif. Nah, mungkin saatnya kita kembali ke pelajaran semasa SMP buat mengingat lagi apa itu dioda dan fungsinya bagi kehidupan kita.

Dioda ialah piranti semi konduktor nan memiliki dua saluran. Dioda berfungsi sebagai pengantar tegangan listrik sekaligus sebagai isolator tegangan listrik nan datang dari arah berlawanan. Dalam istilah lain dioda sering disebut sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.

Dioda memiliki komponen nan tersusun dari rangkaian kristal p-n. Kristal p-n ini kooperatif terhadap arus satu arah nan mengalir di dalamnya. Sementara kristal ini tak akan berfungsi pada arus dua arah. Oleh sebab itu rangkaian ini juga disebut sebagai rangkaian pra tegangan maju.

Pada komponen sambungan dioda terdapat potensial barrier nan berfungsi buat menghambat proses penyebaran elektron-elektron bebas. Potensial barrier memiliki daya sebesar 0,7 Volt buat Silikon dan 0,3 Volt buat Germanium jika berada pada suhu ruangan. Oleh sebab itu dioda juga sering disebut sebagai sebuah piranti dua elektroda nan bisa bekerja sebagai pengantar tegangan listrik sekaligus berfungsi sebagai penghambat genre listrik atau isolator pada arus nan berlawanan.



Sejarah Penggunaan Dioda

Istilah diode atau dioda dikemukakan pertama kali oleh William Henry Eccles pada 1919. Diode atau dioda memiliki arti sebagai berikut, kata “di” berarti dua, dan “ode” bermakna jalur, maka diode berarti dua jalur penghantar listrik, selain itu Dioda juga dikenal sebagai piranti atau alat penyearah atau rectifier dalam sambungan listrik.

Dalam sejarah perkembangannya, beberapa ilmuwan turut memiliki andil besar dalam pengembangan prinsip kerja dioda. Pada tahun 1873, Frederick Guthrie menemukan prinsip kerja dari diode termionik. Kemudian pada 1874 seorang peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun mengembangkan prinsip kerja diode kristal. Dioda kristal juga disebut sebagai dioda semikonduktor.

Kemudian pada 1880, ilmuwan Thomas Alfa Edison kembali mengembangkan prinsip kerja diode termionik. Inovasi tersebut kemudian mendapatkan hak paten pada 1883, nan diresmikan melalui sertifikat U.S. Patent 307.031. Sementara dioda atau penyearah kristal dipatenkan oleh Karl Ferdinand Braun pada 1899.

Dioda kristal nan dipatenkan oleh Braun kemudian diteliti lebih jauh oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah alat detektor radio. Greenleaf Whittier Pickard ialah pembuat Dioda kristal pertama nan digunakan buat komponen penerima radio. Sementara itu dalam jangka waktu nan hampir bersamaan, bekas karyawan Thomas Alfa Edison, John Ambrose Fleming mematenkan dioda termionik di Inggris oleh pada tanggal 16 November 1904.

Pada bulan November 1905, John Ambrose Fleming nan bekerja sebagai penasihat ilmiah buat Perusahaan Marconi mematenkan dioda termionik di Amerika perkumpulan dengan nomor paten U.S. Patent 803.684. Sedangkan Pickard sukses memperoleh hak paten atas detektor kristal silikon pada tanggal 20 November 1906 (U.S. Patent 836.531).



Jenis-jenis Dioda

Bicara tentang diode, perlu kita ketahui bahwa diode memiliki beberapa dua jenis yaitu diode termionik dan diode semikonduktor. Berikut penjelasannya:



Dioda Termionik

Dioda termionik terdiri dari susunan elektroda-elektroda di dalam ruang hampa nan dbungkus sampul gelas. Bahkan dioda termionik generasi pertama memiliki bentuk nan mirip dengan lampu pijar. Prinsip kerja dioda termionik ialah proses pemanasan katode oleh arus listrik nan melalui filamen pemanas.

Fimanen pemanas menggunakan wolfram nan sekaligus berfungsi sebagai katode. Sedangkan elektrode internal lainnya diberi lapisan campuran barium dan strontium oksida, nan merupakan oksida dari logam alkali tanah. Sunstansi tersebut menghasilkan termionik elektron ke ruang hampa. Sistem kerja tersebut menghasilkan muatan positif nan disebut sebagai anode dan berfungsi memancarkan elektron.

Pada abad ke 20, dioda termionik lebih banyak diaplikasikan dalam penggunaan isyarat analog, juga berfungsi sebagai penyearah pada pemacu daya. Dioda termionik hingga saat ini hanya diaplikasikan dalam penggunaan penguat gitar listrik, penguat audio dengan kualitas tinggi, juga buat peralatan dengan tegangan dan daya tinggi.



Dioda Semikonduktor

Dioda semi konduktor merupakan komponen nan saat ini paling banyak digunakan dalam sambungan listrik. Diode semikonduktor memiliki fungsi otomatis sebagai pengantar genre listrik maupun penghambat genre listrik nan dihasilkan oleh teknologi rendezvous p-n semikonduktor. Pada diode p-n atau anode-katode, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tapi tak mengalir para arah nan berlawanan.

Dioda semikonduktor juga memiliki tipe lain selain tipe p-n, yaitu diode diode Schottky nan terbentuk dampak rendezvous logam ngan semikonduktor, nan berfungsi menggantikan rendezvous p-n konvensional.

Sementara itu diode semikonduktor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis lagi, yaitu antara lain:

  1. Dioda Biasa. Jenis dioda ini biasanya terbuat dari silikon. Dioda jenis ini menghasilkan efisiensi dengan menaikkan tegangan maju nan lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak tumpukan lapisan rendezvous guna mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik). Dioda ini memerlukan benaman bahan nan besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda).
  2. Dioda bandangan. Dioda bandangan juga disebut sebagai dioda Zener, nan berfungsi mengantarkan arus listrik pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur nan melebihi tegangan dadal dari rendezvous P-N. Dioda bandangan didesain buat tahan rusak pada tegangan terbalik tertentu. Diode bandangan memiliki koefisien suhu positif.
  3. Dioda Cat's whisker. Dioda cat's whisker merupakan dioda kontak titik nan terdiri dari dawai logam tipis dan tajam. Dawai tersebut ditekan kuat pada kristal semikonduktor, nan umumnya dibuat dari galena atau sepotong batu bara. Kawatnya berfungsi sebagai anode dan kristalnya menjadi katode. Dioda Cat's whisker juga disebut diode kristal dalam fungsinya sebagai penerima radio kristal.
  4. Dioda arus tetapDioda arus tetap memiliki tugas sebagai pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener nan membatasi tegangan). Peranti ini berfungsi menyeimbangkan arus listrik dengan menahannya buat tak bertambah kuat.
  5. Esaki atau diode terobosan. Ciri diode ialah memiliki resistansi negatif di daerah operasinya, dan diode ini merupakan nan paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
  6. Dioda Gunn. Dioda jenis ini hampir sama dengan diode terowongan sebab terbuat dari bahan nan sama yaitu GaAs dan InP. Keduanya memiliki kawasan dengan resistansi nan negatif.

Nah bagaimana, apakah kini Anda menjadi ingat lebih banyak tentang pelajaran dioda nan Anda peroleh di bangku SMP? Atau Anda semakin tertarik buat memelajari segala sesuatu nan berhubungan dengan rangkaian listrik secara lebih mendalam? Karena membicarakan dioda memang berhubungan erat dengan arus listrik dan muatan-muatannya.

Istilah dioda mungkin akan lebih akrab di kalangan mereka nan berkecimpung di global elektronik. Tentu saja, mengingat dioda dapat digolongkan menjadi ilmu dasar dominasi alat-alat elektronik. Semoga tulisan ini berguna bagi Anda!