Syarat Menciptakan Dapur Higienis dan Sehat

Syarat Menciptakan Dapur Higienis dan Sehat

Dapur higienis ialah kondisi dimana dapur sebagai loka memasak makanan keluarga higienis dari sampah residu memasak, dengan alat dapur nan higienis dan tertata rapi serta memiliki sirkulasi udara nan cukup.



Memiliki Dapur Bersih

Dapur higienis ialah kondisi nan selalu diupayakan dan dijaga oleh para wanita dirumah. Setiap selesai menggunakan dapur buat aktifitas memasak niscaya selalu dibersikan alat-alat memasak nan dipakai, dibuang sampahnya, disapu lantainya, dan ditata alat-alat dapurnya.

Memiliki dapur higienis ialah suatu keharusan buat menjaga kesehatan keluarga. Melalui dapurlah para wanita menyiapkan kebutuhan makan sehari-hari. Jika dapurnya tak bersih, maka makanan nan dimasak juga tak terjamin sehat dan layak buat dimakan.



Tips Membuat Dapur Bersih
  1. Dapur higienis dimulai dari penataan alat-alat memasak nan jumlah dan macamnya banyak. Agar terlihat rapi maka harus disediakan almari spesifik buat meletakkan alat memasak nan telah dipakai dan dibersihkan sinkron jenisnya di almari tersebut nan terletak di dapur.
  1. Sediakan loka sampah spesifik buat memasak dan di dalam loka sampah tersebut kita siapkan plastik kresek sehingga tiap kali selesai memasak kita tinggal mengangkat plastik berikut sampahnya buat dibuang. Loka sampah tetap higienis dan dapur higienis juga.
  1. Meja loka memasak dan kompor setiap kali selesai dipakai harus dibersihkan dengan di lap kain basah agar residu bumbu atau kecap, minyak nan tercecer tak mengeras. Jika hal ini terjadi dan dibiarkan, maka kompor atau meja cepat karatan atau rusak serta mengundang lalat datang sehingga dapur higienis tak terwujud.
  1. Selesai memasak, bumbu dapur nan terdiri dari beberapa jenis diletakkan sinkron jenis dan sipatnya agar tak rusak. Bumbu kering disimpan di toples spesifik loka bumbu dan diletakkan tersendiri. Sedang bumbu basah nan terdiri dari lengkuas, jahe, daun jeruk, batang sereh dan lain sebagainya disimpan di lemari es agar tak layu dan kering. Saus, kecap, minyak botolan disimpan rapi dalam raknya.
  1. Makanan nan selesai dimasak segera di letakkan di meja makan agar saat kita membersihkan dapur, makanan tak terkontaminasi.
  1. Untuk Menghilangkan bau sebagai efek memasak seperti selesai menggoreng ikan atau menumis bumbu, maka bisa dinetralkan agar ruang segar kembali ialah dengan merebus potongan daun kayu manis dengan beberapa butir kembang cengkeh. Biarkan rebusan di kompor terbuka sampai seluruh ruangan dapur harum. Setelah mendidih beberapa saat angkat dari kompor dan letakkan terbuka di ruangan dapur.
  1. Untuk mengusir semut atau kecoak agar tak berada di dapur higienis bisa diletakkan merica bubuk di loka nan biasa ditempati atau dilalui kecoak. Semut dan kecoak akan pergi sebab tak suka bau dan rasa nan ada pada bubuk merica.
  1. Menyapu dan mengepel lantai dapur tiap kali selesai memasak buat membersihkan residu kuliner atau bumbu dan minyak nan mungkin berceceran dan kita tak mengetahuinya. Membersihkan lantai dapur ini krusial selain menghindari kuman dan lalat, juga kita jangan sampai terpeleset di dapur gara-gara minyak tercecer saat kita memasak.


Syarat Menciptakan Dapur Higienis dan Sehat

Dapur merupakan loka pengolahan makanan, setiap saat menerima bahan makanan buat diolah, dan setiap saat itu pula ada kemungkinan bagi kotoran-kotoran bahan makanan jatuh ke lantai atau terselip pada tempat-tempat nan sulit dibersihkan.

Semua kotoran-kotoran ini mudah busuk, dan selanjutnya berfungsi sebagai media bagi bakteri berkembangbiak mencemari makanan. Lebih jauh lagi, dapur kita juga akan jauh dari kesan dapur bersih.

Kebersihan dan kesehatan dapur kita bisa diwujudkan apabila konstruksi bagian dapur menunjang. Tata letak ruangan dapur kita diatur berdasarkan kebutuhan operasional pengolahan makanan. Loka penampung dan saluran limbah harus direncanakan dengan baik.



1. Lantai Dapur

Lantai dapur kita perlu memenuhi beberapa persyaratan, seperti kuat dan kokoh, sehingga tak mudah bergerak atau pecah. Lalu dilapisi bahan rapat air, misalnya keramik, marmer, dan lain-lain, sehingga tak mudah menyerap air bersama bau makanan nan mudah busuk.

Kelembapan dan timbunan air kotor nan membusuk bisa menyebabkan bakteri berkembangbiak dengan baik. Kemudian, mudah dibersihkan, halus, dan tak licin. Sebaiknya dibuat rata dan datar, tak banyak lekukan atau sudut-sudut nan menyulitkan pembersihan. Bahan lapisan nan dipilih juga dalah bahan nan mudah dibersihkan. Halus dan tak licin sehingga terasa nyaman waktu diinjak dalam kedaan basah sekalipun.



2. Dinding Dapur

Dinding dapur kita sebaiknya didesain kokoh dan rapat air, agar tak mudah pecah dan tak mudah mengisap air. Dinding dapur perlu dibuat rata, tak banyak tonjolan nan menyulitkan pada waktu dibersihkan. Konstruksi dinding harus dirancang dengan baik agar tetap berfungsi sebagai penyangga bangunan, tetapi vertikal.

Dinding nan rata mudah dibersihkan dan menghindari terjadinya penimbunan debu. Pelapis dinding dibuat dari bahan nan tak mudah rusak dan mudah dibersihkan apabila terkena kotoran. Pertemun atau sambungan antara dinding dengan plafon antara tembok dan lantai, agar dibuat tak bersudut runcing, tetapi agak bulat, sehingga mudah dibersihkan.

Warna putih sangat cocok buat rona dinding dapur, sebab rona putih terlihat cerah dan natural. Di samping itu, rona putih bisa menonjolkan rona lain nan inheren pada rona putih, setiap noda nan inheren akan mudah terlihat dan bisa segera dibersihkan. Rona cerah secara psikologis bisa menaturalkan rasa sejuk dan mengurangi ketegangan syaraf.



3. Langit-langit Dapur

Langit-langit dapur kita sebaiknya tetap terjaga buat tujuan dan sanitasi makanan. Bentuknya sebaiknya rata dan datar, tak banyak ornamen nan kemudian bisa dihuni oleh debu, laba-laba, dan kotoran lainnya.

Lalu, kuat dan tak ada bagian nan retak ataupun pecah. Sebaiknya, rona putih atau berwarna cerah nan harmonis dengan rona dinding. Bila memungkinkan, terdapat cerobong (hood) nan berfungsi buat membuang asap dan udara kotor dari dapur ke luar.



4. Pintu, Jendela, dan Sirkulasi Udara

Luas pintu, jendela, dan sirkulasi udara sebaiknya dibuat seluas 40 persen dari luas dinding dapur. Pintu dan ventilasi dibuat sewajarnya sehingga bisa berfungsi dengan baik.

Jendela dibuat berlapis kawat, sehingga bisa menghalangi lalat atau serangga lainnya nan terbang masuk ke dapur. Selain itu, pintu dan ventilasi berkaca dan mudah ditembus sinar agar mampu mendapat penyinaran sebanyak-banyaknya.



5. Jendela Udara

Ventilasi di dapur kita agar berfungsi dengan baik, melancarkan sirkulasi udara.Lalu, mudah dibersihkan. Sebaiknya dilapisi dawai kasa nan bisa mencegah masuknya lalat dan serangga ke dapur.



6. Lampu Penerangan

Sebaiknya dapur kita cukup terang, sehingga memudahkan dalam proses pengolahan makanan. Penerangan nan mampu menerangi sampai ke sudut-sudut bagian dapur juga memudahkan dalam proses membersihkan.



7. Loka Mencuci Tangan

Tempar cuci tangan dibuat dari bahan rapat air dan mudah dibersihkan. Lalu, tersedia sabun atau detergen spesifik pencuci tangan, sehingga tangan betul- betul terbebas dari bakteri ketika mengolah makanan. Lalu, tersedia tissu buat menggantikan handuk nan umumnya dipakai bersama-sama, kurang bersih, dan bisa berfungsi sebagai media penularan bakteri.



8. Loka Sampah

Sampah dapur sebaiknya dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu sampah basah nan bisa dimanfaatkan buat makanan ternak, dan sampah kering nan terdiri dari kaleng, botol, dan bahan-bahan nan mudah terbakar.

Tempat sampah selalu tertutup, sehingga tak mudah dihuni oleh lalat, serangga dan binatang-binatang nan lainnya. Yang tidak kalah pentingnya, loka sampah harus dibersihkan setiap hari.



9. Saluran Limbah

Limbah dapur terdiri dari air-air kotor nan banyak mengandung lemak. Bila limbah dalam keadaan panas, minyak dan lemak masih mudah larut dan mengalir dalam air. Apabila limbah sudah dingin, maka air dan lemak akan mulai terpisahkan, kemudian minyak dan lemak menempel saluran pembuangan.

Lapisan lemak ini mempersempit, bahkan bisa menyumbat saluran limbah. Pipa-pipa dan saluran-saluran limbah dapur harus didesain agar mudah dibersihkan, dengan kemiringan nan cukup sehingga air kotor cepat mengalir.



Lengkapi Dapur Higienis dengan Kitchen Set

Kitchen set seharusnya memiliki fasilitas penyimpanan, fasilitas pencucian hingga fasilitas buat kerja. Fasilitas penyimpanan diwakili oleh kabinet dan lemari es. Fasilitas pencucian sudah tentu diwakili oleh bak cuci piring. Fasilitas kerja diakomodir oleh kompor, microwave atau oven serta top table .

Kabinet pada kitchen set biasanya terdiri atas kabinet atas, kabinet bawah dan dilengkapi dengan penghisap asap. Kabinet atas digunakan buat menyimpan peralatan makan dan pernak-pernik ukuran kecil lainnya.

Sementara kabinet bawah biasanya dibuat dengan dak beton berlapis keramik dan dilengkapi ruang kabinet nan cukup luas sehingga bisa digunakan buat menyimpan peralatan memasak ukuran besar seperti panci, penggorengan, dan sebagainya.

Kitchen set memudahkan orang buat menemukan letak barang sebab pembagiannya sudah cukup jelas. Selain kenyamanan, estetika dapur nan terpelihara kitchen set juga menjanjikan kemudahan.