Warna Coklat dan Kepribadian

Warna Coklat dan Kepribadian

Bayangkan apa jadinya jika global tanpa warna. Bahkan abu-abu sekalipun, hitam atau putih sekalipun, nama-nama itu ialah bagian dari warna. Jadi, sangat tak dapat dibayangkan jika global tak memiliki warna. Salah satu rona nan memiliki penggemar fanatiknya sendiri ialah rona coklat. Kehadiran rona coklat nan cenderung terkesan redup, menyeimbangkan rona cerah nan ada di bumi.

Semua orang memiliki rona kegemaran, baik nan disadari maupun nan datang dari alam bawah sadar. Anda juga niscaya memiliki bukan? Tanpa sadar, ada sebuah ketertarikan sendiri ketika kita melihat satu rona tertentu. Hal tersebut datangnya dapat jadi memang dari alam bawah sadar. Memerintahkan Anda dengan tak langsung buat memilih satu rona tertentu.

Anda, khususnya kaum wanita, niscaya pernah beberapa kali berlama-lama saat memilih rona pada pakaian. Modelnya sama tapi rona berbeda. Memutuskan akan memilih rona apa nan pas dan disukai dapat memakan waktu nan cukup lama. Atau Anda nan menggilai satu rona tertentu, rona cokelat misalnya, batal membeli sebuah baju sebab kebetulan model dari baju tersebut kehabisan stock rona cokelat.

Hal-hal seperti di atas menunjukkan bahwa rona ialah sebuah pertimbangan nan cukup penting. Rona dapat mengatrol mood seseorang. Rona dapat melambangkan kepribadian dan perasaan nan tengah dirasakan. Rona menjadi bagian dari kehidupan emosional seseorang setiap harinya.

Warna terkadang menjadi sesuatu nan tak diperhatikan sama sekali. Karena saking lumrahnya ada di kehidupan manusia, kehadirannya tak dianggap sebagai sesuatu nan istimewa. Padahal, rona memiliki peran nan cukup krusial dalam kehidupan itu sendiri. Sebuah peran nan tak disadari.

Setiap rona memiliki nilai nan berbeda. Nilai tersebut dapat jadi hanya dirasakan oleh mereka nan menggilai masing-masing warna. Misalnya, mereka nan menggemari warna coklat, menganggap bahwa rona tersebut memiliki kadar ke-elegan-nan nan cukup tinggi dibanding rona lainnya. Sementara mereka nan tak menyukai rona cokelat, merasa bahwa rona tersebut sangat terlihat tua dan hanya pas jika dikenakan oleh mereka dengan usia nan tua.

Pandangan seperti itu lumrah terjadi. Secara personal, tentu saja Anda tak dapat memaksakan kehendak. Karena kegemaran terhadap rona memang menyangkut citra emosi dan kepribadian sehingga nan dapat menentukan rona apa nan hendak dipilih ialah hanya orang nan bersangkutan. Anda juga jangan heran jika rona kegemaran dapat berubah-ubah. Ini berkaitan dengan emosi seseorang nan kadang berubah.

Seseorang nan menyukai rona pink, tiba-tiba memilih banyak rona cokelat dalam kehidupannya, dapat jadi menunjukkan adanya perubahan emosi nan cukup signifikan dalam dirinya. Pink nan cerah terkesan manja, centil, dan aktif berubah menjadi coklat nan kalem, tenang, dan terkesan dewasa. Tentu perubahan seperti ini sudah dapat Anda tafsirkan, bukan? Seperti itulah kira-kira citra kaitan rona dengan emosi dan kepribadian seseorang.



Warna Coklat nan Menenangkan

Anda nan tak begitu menyukai rona cokelat sepertinya juga tetap setuju bahwa rona ini memang mengesankan ketenangan. Mengesankan kedewasaan dan keberaturan. Coklat pada elemen rona sama sekali tak menggambarkan suasana nan ramai, berisik, cerah, ceria, manja, dan centil. Kesan-kesan itu hanya dimiliki oleh warna-warna cerah nan umumnya dimiliki oleh warna-warna primer.

Coklat tergolong dalam warna-warna nan menenangkan. Bersama dengan hitam dan abu-abu. Tetapi, di antara ketiga rona tersebut, kesan menenangkan dan elegan tetap dimiliki oleh coklat. Hitam menggambarkan ketenangan dari sisi lain, begitupun abu-abu. Ketiga rona ini memiliki kadar dan nilai rasa nan berbeda. Sekalipun sama-sama bersifat sebagai rona nan tenang.

Tidak heran, bila rona ini sering dijadikan pilihan buat rona baju kerja nan formal dan dewasa. Bersamaan dengan hitam dan abu-abu, coklat menjadi rona paling dominan di setiap lingkungan kantor. Kalaupun ada rona selain itu, jumlahnya juga tak banyak, dan pemakainya juga tak begitu sering menggunakan baju tersebut buat pergi bekerja.

Secara emosional, penggemar rona kayu ini ialah orang nan tenang dan dewasa. Tetapi, jika terlalu banyak mengenakan rona ini, kesan kaku juga akan menempel pada Anda. Sebaiknya imbangi penggunaan rona ini, khususnya dalam berpakaian. Imbangi dengan rona putih, krem, atau gradasi dari coklat itu sendiri. Kesan menenangkan pada rona ini tak akan hilang, meskipun Anda menambahkan rona lain.



Warna Coklat - Dari Percampuran Banyak Warna

Sesungguhnya, warna-warna nan ada di bumi ini lahir dari percampuran tiga rona primer. Adalah merah, biru dan kuning. Apabila ketiga rona itu dicampur antara satu dan lainnya, sebuah rona baru akan muncul. Misalnya, Anda mencampurkan rona merah dan kuning, nan akan muncul ialah rona orange, atau Anda mencampurkan biru dan kuning, nan akan lahir dalah rona hijau, atau merah dan biru, maka nan akan hadir ialah rona ungu.

Warna-warna nan dicampurkan dari masing-masing rona utama disebut juga rona sekunder. Dari rona sekunder inilah nantinya akan banyak sekali bermunculan warna-warna lain. Penggabungan tak tertutup pada rona sekunder dengan rona sekunder saja, tetapi juga antara rona sekunder dengan rona primer. Penggabungan warna-warna inilah nan nantinya akan melahirkan warna coklat .

Warna cokelat memang istimewa. Rona ini bisa dihasilkan dari penggabungan atau pencampuran berbagai rona sekunder dan primer. Rona ini sering juga disebut sebagai pusat dari lingkaran warna. Apabila warna-warna sekunder dan utama dicampur dengan kadar nan pas dan seimbang, nan terbentuk ialah coklat.

Para pelukis atau mereka nan bekerja di bidang furnitur niscaya hafal dengan rumus pencampuran rona ini. Bagaimana menghasilkan rona cokelat atau warna-warna nan tak termasuk dalam sekunder atau primer. Mereka tahu bahwa rona orange nan dicampur dengan biru akan menghasilkan rona cokelat. Mereka juga tahu jika coklat dapat terlahir dari pencampuran rona merah dan hijau.

Selain itu, rona kuning dan ungu jika dicampurkan dengan seimbang ternyata juga dapat menghasilkan rona kayu ini. Bahkan ketika mereka akan menetralkan sebuah warna, mereka dapat mengarahkannya pada coklat.

Jika rona terlalu merah, buat menurunkan kadar ketajaman, Anda dapat mencampurkan sedikit rona biru, sehingga rona merah tersebut akan berubah menjadi coklat dan cenderung netral.

Coklat sendiri memiliki beberapa gradasi. Kurang lebih ada sekitar 8 rona turunan. Hal nan membedakan dari warna-warna cokelat ini ialah pencahayaan. Ada coklat tua, coklat muda, dan coklat-coklat lainnya. Masing-masing memiliki tampilan nan berbeda kadar kecerahannya.

Jika mau melihat dari sisi lain mengenai pencampuran rona ini, sebuah filosofi tentang hayati dapat Anda rasakan. Bahwa hayati itu tak selalu satu warna, tak selalu senang dan gembira. Ada pencampuran antara kedua rasa tersebut. Sebuah rasa baru hadir nan justru membuat hayati itu semakin beraneka. Semakin banyak warna, semakin latif terlihatnya.



Warna Coklat dan Kepribadian

Seperti nan sudah disebutkan di atas, bahwa rona ini memiliki kadar ketenangan nan cukup tinggi. Rona ini tergolong sebagai rona nan netral, penuh kehangatan, memberikan kenyamanan, anggun, dewasa, stabil, dan elegan. Sebagian besar elemen nan ada di bumi ialah coklat, tanah pun berwarna coklat, sehingga kesan membumi juga tak dapat dilepaskan dari rona nan satu ini.

Kepribadian nan secara generik bisa digambarkan dewasa memang tak dapat dilepaskan dari rona ini. Bahwa siapa pun nan menggemari rona ini cenderung memiliki kepribadian nan sudah disebutkan di atas. Mereka nan memilih coklat sebagai rona kegemarannya ialah juga orang nan sederhana, dan penuh kerja keras, namun penuh kedamaian.

Dalam pemilihan rona ruangan, coklat tak disarankan buat ditempatkan di ruang tidur. Menurut fengshui, kesan depresi ialah sisi negatif dari rona ini sehingga coklat tak cocok buat dijadikan cat pilihan buat kamar Anda.

Sebaliknya, sebab memiliki nilai positif kestabilan, rona cokelat justru lebih pas jika "ditempelkan" pada dinding di ruang kerja Anda. Tapi, sebaiknya, buat menghindari sisi negatif dari coklat yaitu depresi, sebaiknya Anda pilih rona lain. Kuning misalnya, sebab kuning dipercaya bisa meningkatkan semangat.

Penggunaan rona coklat pada setiap elemen, baik cat rumah ataupun pilihan rona baju akan lebih bagus jika dipadupadankan dengan rona nan lain. Kerja sama antara coklat dan rona lainnya akan melahirkan sebuah kesan lain. Sebuah kesan mahal dan bercitarasa tinggi. Pintar-pintar memadupadankan si coklat dengan rona lain akan membuat Anda tampak berbeda. Selamat bercoklat ria!