Peran Wikipedia sebagai Media Sosial dan Referensi

Peran Wikipedia sebagai Media Sosial dan Referensi

Wikipedia ialah sebuah situs nan memuat jutaan artikel nan bersumber dari jutaan kontributor dari seluruh dunia. Semua dapat menulis di Wikipedia. Dan semua bebas membaca Wikipedia. Tak ada batasan dan tidak ada syarat khusus. Wikipedia setidaknya memiliki dua misi: berbagi dan mengedukasi buat menulis.

Mengapa berbagi? Karena Wikipedia menjadi website nan berposisi sebagai sumber referensi. Tak ada artikel nan tidak pernah ditulis di Wikipedia. Dan tidak ada informasi nan belum ditulis oleh kontributor Wikipedia.

Artikel nan tersedia di Wikipedia sangat aktual, sangat cepat, dan sangat komprehensif. Salah satu bukti Wikipedia sangat berbagi ialah dari ketersediaan bahasa. Wikipedia telah mendukung lebih dari 250 bahasa. Belum termasuk bahasa lokal nan ada di setiap negara. Sebut saja Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Aceh buat wilayah Indonesia.

Misi kedua Wikipedia ialah mengedukasi netizen buat sudi menulis. Menulis sejatinya ialah pekerjaan nan tak sulit. Orang nan dapat berbicara niscaya dapat menulis. Namun terkadang niat tersebut tidak ada sehingga gairah menulis urung muncul.

Wikipedia tidak dapat eksis dan bertahan tanpa donasi para kontributornya. Dan penulis di Wikipedia berasal dari pelbagai background. Wikipedia tak memberikan syarat spesifik bagi penulis nan ingin bergabung sebagai kontributor. Jika mereka memiliki semangat dan keinginan kuat buat berbagi, dapat bergabung dengan Wikipedia.



Wikipedia -- Sebuah Situs Surat keterangan nan Kaya Konten.

Untuk Wikipedia Bahasa Inggris, kini telah tersedia lebih dari 3 juta artikel. Dan buat Wikipedia Bahasa Indonesia, kini telah tersedia lebih dari 190 ribu artikel. Wikipedia Bahasa Indonesia memiliki konten nan tak maksimal jika dibandingkan dengan Wikipedia Bahasa Inggris.

Hal ini wajar mengingat budaya menulis Wikipedia masih belum inheren di netizen tanah air. Mereka lebih memilih menulis di blog daripada di Wikipedia. Kampanye menulis di Wikipedia saat ini tengah digalakkan oleh para kontributor Wikipedia Indonesia.



Wikipedia sebagai Surat keterangan dan Media Sosial

Wikipedia memang sebuah situs surat keterangan dan informasi. Namun jangan lupa jika Wikipedia ialah sebuah media sosial nan masuk dalam ranah wiki. Media sosial ialah sebuah media nan bertranformasi menjadi sosial.

Semua orang memiliki media mereka sendiri-sendiri. Lantas apa sajakah media tersebut? Beragam. Sebut saja jejaring sosial (Facebook), microblogging (Twitter), blog, forum, video sharing (Youtube), dan tentu saja wiki (Wikipedia). Pendek kata, dengan media sosial, pemiliknya bebas membuat, menerbitkan, mengedit, dan mengomentari media mereka sendiri.

Media sosial nan memiliki imbas dan peran besar dalam perkembangan global bukan Wikipedia semata. Kita tahu bagaimana Twitter mampu menggoyangkan politik di Tunisia dan Mesir. Facebook sendiri membantu Prita Mulyasari dan Bibit Chandra buat lepas dari kemelut mereka.

Youtube mampu menggenjot popularitas Sinta Jojo dan Briptu Norman. Untuk media sosial wiki, Wikileaks bahkan membuat pemerintah Amerika Perkumpulan dan Indonesia ketar-ketir tatkala pelbagai dokumen misteri negara mereka dibocorkan. Lantas apa peran Wikipedia sendiri?



Peran Wikipedia sebagai Media Sosial dan Referensi

Di awal telah disinggung jika Wikipedia memiliki peran ganda. Pertama sebagai media referensi dan informasi. Kedua sebagai media nan mengajak netizen buat menulis. Untuk peran nan pertama, dapat dipastikan hampir 90% netizen di seluruh global niscaya menggunakan Wikipedia sebagai sumber informasi. Terlebih dari kalangan akademik.

Wikipedia tidak kalah cepat dengan media warta online. Setiap ada informasi terbaru, para kontributornya langsung memutakhirkan segala informasi nan perlu diperbaharui. Tim Wikipedia sendiri jumlahnya hanya segelintir saja. Namun kontributornya di seluruh dunia, berjumlah jutaan.

Peran nan kedua terkait dengan fungsi media sosial. Budaya menulis di Indonesia telah mengakar dengan baik. Namun buat budaya menulis di Wikipedia sangat minim. Menulis online di internet, rata-rata didominasi oleh aktivitas blogger atau mereka nan mengais rejeki dari tulisan daring.

Wikipedia sendiri ialah organisasi nirlaba atau tak dikomersilkan. Para kontributor di Wikipedia tak mendapatkan imbalan seperserpun. Namun, bukan berarti Wikipedia kekurangan kontributor. Bahkan tak sedikit seniman nan rela menulis di Wikipedia.

Sebut saja Christian Sugiono. Seniman seni peran suami Titi Kamal ini sering menulis di Wikipedia. Bahkan ia mengaku, dari Wikipedia lah ia belajar menulis. Christian Sugiono sendiri sering mengajak rekan dan temannya buat menulis di Wikipedia.

Ia berpendapat jika sharing is caring. Berbagi ialah peduli. Dan dengan Wikipedia, Christian Sugiono menunjukkan kepeduliannya akan ilmu pengetahuan. Dampak miskinnya kontributor Wikipedia Bahasa Indonesia, banyak artikel di bahasa ini nan kontennya masih berupa rintisan.



Referensi dan Keakuratan

Wikipedia memiliki kekuatan dari segi jumlah artikel dan jumlah kontributor. Namun kekuatan ini sekaligus kelemahannya. Tak sedikit pihak nan menilai jika artikel nan diterbitkan di Wikipedia dipertanyakan keakuratannya.

Mengapa mereka berpendapat demikian? Pertama, Wikipedia membebaskan semua orang menulis dari latar belakang apapun. Kedua, bagaimana kita tahu jika penulis tersebut berkompeten atau pakar pada bidangnya? Pertanyaan-pertanyaan ini wajar karena tak sedikit kasus ditemui di Wikipedia nan salah menyampaikan informasi.

Pada tahun 2011 silam, Wikipedia Bahasa Inggris pernah salah menampilkan sebuah artikel tentang Gelora Bung Karno (GBK). Stadion kebanggaan rakyat Indonesia ini ditulis Wikipedia Bahasa Inggris dengan “Gelora Bung Porno” bukan “Gelora Bung Karno”. Sontak kala itu muncul kemarahan nan luar biasa dari netizen tanah air. Salah satu founding father bangsa ini dituliskan dengan unsur pornografi. Meski diyakini insiden tersebut hanya kesalahan penulisan ( typo ), tetap saja mencoreng nama besar bangsa ini.

Insiden ini tidak terjadi sekali atau dua kali saja. Masih banyak insiden Wikipedia nan menelan korban para tokoh nasional dan mancanegara. Sebut saja Rowan Atkinson (Mr. Bean) dan Ahmad Dhani (Dewa 19).

Pendek kata, Wikipedia perlu dipertanyaakan soal keakuratan dan kompetinsi para kontributornya. Apakah mereka menulis berdasarkan surat keterangan nan terpercaya atau menelan secara mentah-mentah info nan mereka terima. Alangkah bijaknya jika membandingkan beberapa data dan fakta nan kemudian diolah menjadi sebuah data baru.



Tak Cukup dari Satu Referensi

Wikipedia memang refrensi primer dalam merujuk segala informasi nan dicari di internet. Coba Anda ketik keyword atau kata kunci di mesin penelusuran Google. Di laman hasil penelusuran, Wikipedia akan masuk di urutan top 10.

Akan tetapi buat lebih mengurangi resiko kesalahan informasi, alangkah lebih baiknya tak menelan segala konten nan ditulis Wikipedia secara mentah. Coba bandingkan dengan sumber lainnya. Ingat, bukan Wikipedia seorang sumber informasi terpercaya di internet.

Lantas selain Wikipedia, kita dapat memanfaatkan situs apa lagi? Beragam. Yang paling mudah ialah mengunjungi media online. Kompas, Detik, Okezone, VivaNews, dan lainnya, tidak kalah aktual dan cepat dalam mengalirkan informasi mutakhir dan teraktual.

Ingin situs seperti Wikipedia? Cobalah Britannica Online, ensiklopedia daring dari Britannica. Situs lain nan laik dicoba ialah Aks.com, Encyclopedia.com, dan Answers.com. Untuk situs dalam negeri, Anda dapat mengunjungi forum-forum besar loka netizen nongkrong dan berdiskusi. Sebut saja Kaskus.

Singkat kata, sah-sah saja Anda memilih Wikipedia sebagai media informasi nan dipercaya tatkala menggali data di internet. Namun, jangan 100% menelan dengan mentah segala konten nan disajikan oleh Wikipedia. Wajib hukumnya buat membandingkan konten tersebut dengan sumber lain. Wikipedia memang situs kaya konten. Situs informasi terpercaya dan teraktual di internet. Jika ingin lebih aktual dan nyaman, Anda harus menggali informasi lebih dari satu referensi.