Tip Wirausaha di Rumah

Tip Wirausaha di Rumah

Tidak ada nan salah kalau ingin mencoba wirausaha di rumah . Apalagi, teknologi informasi dengan jaringan internet nan cukup bagus pun tersedia. Tapi, memang ada beberapa pertimbangan nan harus dilakukan buat melakukan wirausaha di rumah, misalnya keadaan rumah dan lingkungan loka rumah berada. Pertimbangkan pula barang nan akan diperdagangkan serta seberapa luas jaringan pertemanan nan dimiliki. Mengapa jaringan pertemanan ini penting?



Tip Wirausaha di Rumah

Ada banyak tip nan harus dilakukan saat akan mencoba bisnis sendiri di rumah. Nah, ini dia tip-tip lengkapnya.



  1. Bisnis Itu Melibatkan Emosi

Pada awal membangun sebuah bisnis , nan pertama dipikirkan ialah komoditi apa nan akan dipasarkan. Lalu pasar potensial nan akan dapat menyerap komoditi nan diperdagangkan. Pasar ini tak terlepas dari jaring pertemanan. Ibarat pepatah orang Minang, ‘Kalau tak dapat tersenyum, tidak usah menjadi pedagang.’ Artinya, ialah bahwa pebisnis itu harus ramah dan pandai mengambil hati orang. Kalau tak mempunyai teman nan banyak, jangan berbisnis.

Jika teman sendiri saja tak mau membeli barang nan dijajakan, biasanya ada nan salah dengan barang tersebut. Dapat jadi barang itu tak dibutuhkan, terlalu mahal, tak menarik atau teknik menjajakannya nan kurang baik. Bisnis ini mau tak mau juga melibatkan emosi . Tidak sporadis seseorang lebih memilih di suatu loka sebab loka itu milik temannya. Ikatan emosional ini sangat kuat sehingga tak mengherankan kalau banyak pebisnis nan selalu mencoba mengikat para konsumennya dengan berbagai cara.

Sebelum membuka bisnis di rumah, ada baiknya membicarakan hal itu dengan keluarga. Dapat jadi juga keluarga ini menjadi pembeli pertama. Misalnya, membuat bisnis makanan ringan. Konsumen terbaik ialah keluarga dan tetangga. Kalau keluarga dan tetangga puas, bisnis dapat dikembangkan ke loka lain. Bila perlu, membuka cabang khusus. Begitu juga dengan bisnis kue kering . Waktu nan sangat tepat memulai bisnis kue kering ini ialah sebulan atau dua bulan sebelum Ramadhan.

Pada saat itu, orang akan berpikir buat membeli kue kering atau makanan nan akan disuguhkan di masa lebaran. Bisnis loka makanan dan penemuan dalam penyajian makanan juga sangat baik dibuka pada waktu sebelum Ramadhan tiba. Jangan lupa memberikan makanan nan dapat dicoba. Taman-teman di kantor juga dapat menjadi bagian dari pasar nan dapat dibidik. Apalagi kalau bisnis di kantor ini juga ternyata diminati oleh banyak orang.

Setiap orang menjadi pebisnis wirausaha di rumah , maka mereka dapat saja melakukan barter barang. Jangan takut mencoba. Jaringan pertemanan nan mungkin tak terlalu banyak pun akhirnya harus ditingkatkan demi mendapatkan konsumen nan lebih luas. Tidak sporadis orang nan tadinya pendiam, setelah mempunyai bisnis, ia menjadi sangat terbuka dan pandai berbicara. Satu hal nan harus dipertahankan dari awal ialah bahwa berbisnis ini harus jujur .

Memelihara kepercayaan dengan kejujuran itu tak mudah. Sering kali sebab satu dan lain hal akhirnya berbuat curang. Sekali melakukan kecurangan, akan sangat sulit mendapatkan kepercayaan dari konsumen . Rasa percaya ini ialah emosi nan cukup mendalam. Banyak bisnis bangkrut dalam sekejap sebab kecurangan nan dilakukan oleh pemiliknya.



  1. Atur Waktu

Yang menjadi hambatan ketika membuat wirausaha sendiri di rumah ialah pengaturan waktu. Misalnya, seorang suami membuka usaha bengkel di rumah. Sering kali istri menjadi terlena dan dengan seenaknya menitipkan anak kepada suami ketika ia sedang tak berada di rumah. Padahal anak nan masih membutuhkan perhatian itu terkadang malah menjadi sedikit merepotkan ketika pekerjaan sedang banyak. Untuk itulah, baik suami atau istri dan anak-anak harus mengondisikan diri bahwa suami atau ayah mereka sedang bekerja.

Pada saat bekerja, sang suami tentunya membutuhkan konsentrasi tinggi. Untuk itulah, sebaiknya, wilayah bisnis dan wilayah pribadi dipisahkan. Pemisahnya tak harus dengan membuat sekat dinding beton atau harus seperti rumah toko. Kalau keadaan memaksa, sekat itu cukup dengan tabir. Yang terpenting ialah adanya pemisahan waktu bekerja dan bersama dengan keluarga . Pemahaman dan pengertian ini sangat krusial agar bisnis tak terganggu.

Seorang ibu nan bekerja di rumah pun begitu. Misalnya, sang ibu membuka kursus bahasa Inggris. Pada jam sang ibu bekerja, anak dan suaminya harus memahami bahasa sang ibu atau istri membutuhkan konsentrasi dan harus memberikan pelayanan nan baik kepada konsumennya. Hal nan cukup merepotkan ialah ketika dapur tak terpisah dari ruang primer nan digunakan sebagai ruang bisnis.

Bau kuliner terkadang malah mengganggu, apalagi kalau bisnis nan dilakukan ialah bidang nan membutuhkan konsentrasi tinggi. Kalau hal ini terjadi, ada baiknya memikirkan memindahkan loka usaha. Misalnya, berdagang baju . Bau nan menyengat atau malah ada asap nan masuk ke ruang loka berbisnis tentunya akan memengaruhi bau baju nan sedang dijual. Hal ini niscaya mengganggu.



  1. Bisnis nan Tepat

Memang ada bisnis eksklusif nan tak tepat dan sah-sah saja bila dijalankan di rumah. Apalagi kalau rumah dijadikan kantor buat pemasaran atau kantor perwakilan penjualan tiket wirid . Ini dapat dilakukan kalau frekuensi pembeli memang tak banyak dan warungnya tak besar.

Kalau membuka toko kelontong nan cukup besar, memang membutuhkan pemikiran nan lebih matang dan tenaga kerja nan lebih banyak. Kapital nan dikeluarkan juga harus besar. Apalagi kalau membeli waralaba. Banyak juga nan membuka mini market seperti ini. Rumah toko atau ruko nan banyak ditawarkan pengembang menjadi salah satu nan cukup laris dibeli. Bagian atas buat wilayah pribadi dan bagian bawah buat bisnis.

Selain usaha kelontong, bisnis nan dapat dilakukan di rumah ialah membuka jasa pembayaran rekening listrik dan rekening air. Uang jasa nan dikutip mulai dari 1600-2000 rupiah. Dengan biaya jasa nan tak terlalu mahal itu ternyata membuat banyak orang nan merasa repot atau jauh bila harus membayar sendiri, memilih membayar di loka nan menawarkan jasa pembayaran listrik dan air. Di bank, biaya jasa pembayaran rekening listri dan air ini dapat mencapai 2500 rupiah.

Selain itu, bisnis supplier dapat juga dijalankan di rumah. Tidak banyak barang nan dipamerkan di rumah, cukup contohnya saja. Selebihnya barang diletakkan di dalam gudang. Bisnis satu ini cukup menguntungkan. Fasilitas nan sine qua non ialah mesin fax , telepon, dan tenaga nan tangguh dalam mengelola permintaan dari pembeli. Pemilik dapat dengan santai bernegosiasi dengan konsumen lainnya. Keadaan rumah nan nyaman cukup mendukung suasana buat membuat kesepakatan.

Demikianlah tip menjalankan wirausaha di rumah. Selamat mencoba!