Membandingkan Kualitas Telur

Membandingkan Kualitas Telur

Salah satu sumber kebaikan protein hewani dengan rasa nan nikmat, mudah pengolahannya, mudah dicerna dalam tubuh serta memiliki nilai gizi di atas rata-rata ialah telur. Namun demikian, telur mempunyai batas waktu pengolahan. Sifat protein ialah mudah rusak, demikian juga dengan telur. Bagaimana dengan telur asin ?

Telur asin ialah jenis telur nan telah diolah agar bisa bertahan lebih lama dibandingkan telur lainnya. Proses pengolahannya sangat sederhana, tapi dapat membuat telur lebih awet dan tahan lama, tanpa mengurangi kandungan nutrisi telur tersebut.



Gizi Telur

Beberapa hal nan membuat telur dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif ialah selain mudah diperoleh, telur juga memiliki kandungan gizi nan tinggi. Telur asin pun demikian. Sebagai hasil olahan sederhana dari telur biasa, nilai gizinya pun tidak banyak berubah.

Telur ialah makanan nan multiguna. Telur dapat menjadi lauk ketika makan, dapat menjadi bahan primer dalam tepung, dan dapat menjadi obat nan menyembuhkan. Kandungan telur terdiri atas sejumlah nutrisi, diantaranya ialah lemak sebanyak 12 persen, protein sebanyak 13 persen serta mineral dan juga vitamin.

Kandungan nutrisi paling tinggi dalam telur ialah dalam kuning telur, sebab memiliki asam amino esensial nan diperlukan oleh tubuh. Selain itu, kuning telur mengandung berbagai mineral seperti halnya kalsium, zat besi, dan fosfor, ditambah sejumlah vitamin B kompleks.

Kuning telur mengandung lebih dari 50 persen kandungan protein dan semua lemak, sedangkan putih telur mengandung protein dan sedikit sekali karbohidrat. Padahal, putih telur mendominasi bagian dalam telur dengan jumlah lebih dari 60 persen volume.



KelemahanTelur

Telur mudah rusak, baik secara alami sebab lamanya penyimpanan, agresi mikroba nan memasuki pori-pori telur hingga kerusakan kimiawi dan fisik baik oleh pemanasan, atau pendinginan maupun proses pengolahan lain nan merusak struktur protein di dalamnya. Oleh karena itu perlu adanya upaya buat mempertahankan kualitas telur, salah satunya ialah dengan proses pembuatan telur asin .

Untuk mendapatkan kansungan telur nan masih utuh, maka akan lebih baik jika telur dimakan mentah, atau bila tak suka maka bisa direbus setengah matang. Karena perebusan hingga matang akan mendenaturasi protein di dalamnya, dan tentu ini mengurangi kualitas gizi telur. Demikian pula dengan telur nan digoreng, selain rusaknya protein, minyak nan tak higienis dapat membuat naiknya kandungan lemak dan kolesterol nan tak sehat.



Membandingkan Kualitas Telur

Untuk menentukan kualitas telur maka ada beberapa hal nan harus diperhatikan, apalagi bagi Anda nan ingin berbisnis telur asin . Bagaimanakah mengetahui kualitas telur? Berikut ialah tipsnya.

  1. Perhatikan kondisi telur bagian dalamnya, misalnya kekentalan putih telur dan kejernihannya. Semakin buram rona dan makin kental telur, maka dipastikan kualitas telur tersebut kurang baik.
  2. Apakah ada noda atau bintik darah dalam telur? Jika ada, maka mutu telur tersebut kurang baik.
  3. Untuk menentukan kualitas bagian luar dari telur, maka dapat diamati dari bentuk telur, rona telur, kebersihan kulit telur, permukaan telur, dan keutuhan telur tersebut.
  4. Hati-hati, sebab sebagian besar telur akan mengalami kerusakan jika disimpan lebih dari 2 minggu, apalagi di ruangan nan terbuka dan bebas udara keluar masuk. Apa sajakah bentuk kerusakan tersebut? Diantaranya ialah bagian kulit telur nan sedikit berubah warna, tekstur, dan bau. Sedangkan pada telur bagian dalam akan terlihat di saat cangkang telur dibuka.

Jika kita menyimpan telur di loka terbuka, maka dapat terjadi berbagai macam kerusakan, seperti keretakan dampak benturan. Kerusakan lainnya ialah terbukanya telur, sehingga udara nan berada di dalam telur keluar.

Hal ini mengakibatkan pH atau keasaman di dalam ruang telur semakin meningkat dan dapat memicu pembusukan telur. Pori-pori telur nan terbuka juga membuat keluarnya uap air di dalam telur, nan mengakibatkan berat telur semakin kecil dan kesegaran telur menurun kualitasnya.

Selain kerusakan mekanis, seperti keretakan dan pecahnya kulit telur, ada juga kerusakan nan terjadi dampak masuknya mikroorganisme seperti bakteri ke dalam telur. Umumnya, masuknya mikroba terjadi saat pembentukan telur di dalam tubuh induk. Mirkoba masuk dengan cara menempel di kulit telur dengan mendompleng pada kotoran.

Jika kita mencuci kotoran nan ada di kulit telur, meski sekilas tempak bersih, namun ternyata cara ini justru mempercepat proses pembusukan telur. Mengapa demikian? Karena proses pencucian mengikis lapisan kulit telur dan membuka pori-pori telur lebih lebar.



Pengawetan Telur dengan Pembuatan Telur Asin

Setelah kita mengetahui berbagai akibat dan karena kerusakan telur, maka sekarang kita mengetahui bahwa prinsip pengawetan telur sebenarnya ialah buat mencegah masuknya mikroorganisme dari luar nan dapat membusukkan telur serta mencegah keluarnya air maupun uap air dari dalam telur.

Untuk itu, diperlukan proses pengawetan nan dapat memperpanjang umur telur. Beberapa hal nan dilakukan buat mengawetkan telur selama ini ialah dengan proses pendinginan di ruang pendingin, pembungkusan kering, atau melapisi telur dengan minyak dan dicelupkan ke berbagai cairan nan dapat mengawetkan.

Telur asin ialah cara pengawetan dengan mencelupkan telur ke dalam satu adonan tertentu. Ada beberapa cara pembuatannya, diantaranya:

  1. Dengan mencelupkannya dalam adonan garam dengan tekstur nan kering dan memadat.
  2. Dengan adonan garam nan padat dan ditambahi dengan ekstrak daun teh.
  3. Dengan adonan garam terlebih dahulu, baru setelah selesai direndam dalam cairan nan mengandung larutan teh.


Yang Diperlukan dalam Pembuatan Telur Asin

Untuk membuat telur asin, maka bahan-bahan nan diperlukan ialah sebagai berikut:

  1. Telur bebek nan sudah diamati bagian luarnya dan kira-kira memiliki kualitas nan baik, sebanyak sekitar 30 butir.
  2. Garam dapur sebanyak setengah kilogram
  3. Batu bata merah sebanyak satu setengah liter, dapat juga memakai abu gosok sebagai pengganti batu bata.
  4. Air higienis secukupnya, buat merendam adonan batu bata, tak sampai menggenang.
  5. Larutan teh nan terdiri atas 50 gram teh dengan tiga liter air.

Sedangkan peralatan nan diperlukan buat membuat telur asin adalah:

  1. Panci atau kuali
  2. Ember plastik buat menampung telur
  3. Alat pemanas atau kompor
  4. Alat penyimpan telur seperti toples
  5. Alat buat mengaduk adonan


Tahapan Pembuatan Telur Asin

Tahapan buat membuat telur asin ialah sebagai berikut:

  1. Pilih telur nan berkualitas baik, misalnya tak mengalami keretakan atau berbau busuk.
  2. Setelah Anda memilih, maka bersihkan telur tersebut dengan mencucinya di air hangat (usahakan air mengalir), lalu dikeringkan dengan kain bersih.
  3. Ampelas kulit telur sehinggamembuka pori-pori kulit.
  4. Membuat adonan telur nan tersusun atas batu bata merah serta garam dengan perbandingan seimbang, lalu memasukkan air ke dalamnya sehingga adonan perendam ini mirip dengan pasta.
  5. Setelah adonan terbentuk, bungkus telur dengan adonan di sekeliling permukaan kulitnya dengan tebal sekitar 2 milimeter.
  6. Ketika telur sudah terbungkus seluruhnya oleh adonan, maka simpan telur dalam ember plastik atau kuali dengan durasi antara 15 hingga 20 hari. Lebih baik telur disimpan di loka nan terbuka dan bersih.
  7. Jika perlu setelah 20 hari terlewati, celupkan telur tersebut ke larutan teh selama sekitar 8 hari. Namun jika tidak, maka sebenarnya di hari ke-20 telur asin telah selesai terbentuk dan dapat dikonsumsi. Mengapa menggunakan daun teh? Sebagai informasi, telur matang tanpa daun teh akan bertahan sekitar 2 hingga 3 minggu. Sedangkan telur asin nan dicelup kembali ke dalam daun teh akan tahan hingga 6 minggu.

Bagaimana, Anda tertarik buat membuat telur asin Anda sendiri?