1. Halaman Daftar Isi

1. Halaman Daftar Isi

Sebuah karya tulis sebaiknya mengikuti metode nan telah lazim dipergunakan para peneliti. Untuk memudahkan dan memperlancar sebuah karya tulis maka dibuatlah kerangka perpikir. Dari paradigma bisa dijabarkan dalam sebuah alur kerja. Ketika semua kegiatan telah selesai dilakukan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk karya tulis. Kemudian buat memudahkan dalam penyusunan dan membaca karya tulis dibuatlah daftar isi karya tulis .



Penulisan Karya Tulis

Karya tulis ini disusun dengan tujuan buat menyalurkan gagasan penulis dan gagasan tersebut bisa dipelajari, nan kemudian akan didukung atau ditolak oleh pembaca.

Penulisan karya tulis ini mempunyai tujuan, yaitu sebagai wahana buat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal tersbut sinkron dengan hakikat sebuah karya tulis, yaitu mengemukakan pendapatnya dan kebenarannya melalui metodenya nan sistematis, metodologis, dan konsisten.

Dari klarifikasi terebut, maka sebuah karya tulis itu mempunyai tiga tujuan. Pertama, bahwa karya tulis itu bisa menjelaskan sesuatu hal nan sebelumnya tak jelas, tak pasti, dan tak diketahui, kemudian suatu hal tersebut menjadi jelas dan diketahui.

Kedua, bahwa karya tulis itu bertujuan buat membantu mengantisipasi atau mencegah suatu kemungkinan nan akan terjadi di waktu nan akan datang. Kemudian, nan terajhir ialah bahwa karya tulis itu bisa berfungsi sebagai pengontrol, pengawas, atau pengoreksi sahih tidaknya suatu pernyataan.

Dalam menulis sebuah contoh pendahuluan karya tulis, maka diperlukan beberapa syarat nan harus dilakukan agar karya tersebut mendapatkan hasil nan baik. Syarat-syarat tersebut ialah motivasi dan disiplin nan tinggi, kemampuan mengolah data, kemampuan berpikir logis dan terpadu, dan kemampuan dalam berbahasa.

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulisan fiksi, seperti novel, puisi, atau cerpen. Karya tulis ilmiah bersifat formal, sehingga harus memenuhi beberapa syarat.

Sebuah karya tulis itu harus lugas dan tak emosional, seperti tak memakai kata-kata kiasan. Karya tulis juga harus logis, efektif, efisien, dan ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia nan baku.

Sebuah karya tulis ilmiah mempunyai berbagai macam bentuk. Di antaranya ialah makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis tersebut ditulis dengan syarat-syarat nan sudah diterangkan di atas.

Penyusunan karya tulis mempunyai kegunaan nan besar bagi penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut di antaranya ialah seorang penulis bisa mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca nan efektif melalui studi kepustakaan.

Selain itu, dengan karya tulis ilmiah ini, penulis bisa menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan nan dikajinya dan bisa menambah wawasan juga kepada para pembacanya.

Di dalam menyusun sebuah karya tulis, ada beberapa tahapan nan harus dilakukan, yaitu persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan pengonsepan, inspeksi atau penyuntingan konsep, dan penyajian atau pengetikan.

Tahap persiapan, yaitu pemilihan topik masalah, penentuan judul, dan pembuatan kerangka tulisan. Dalam termin pengumpulan data, penulis mencari keterangan dari studi pustaka, kemudian dikumpulkan data tersebut, mengamati objek penelitian, dan pengujian di lapangan.

Selanjutnya dalam termin pengorganisasian dan pengonsepa, penulis melakukan pengelompokan bahan dan pengonsepan. Sedangkan pada termin selanjutnya, yaitu termin inspeksi atau penyuntingan konsep dengan cara membaca dan mengecek kembali masalah. Terakhir, termin penyajian dengan mengetik semua hasil dari penelitian tersebut.

Dalam penyajian, biasanya dilakukan berulang-ulang sebab selalu ada pemakaian bahasa nan kurang efektif, penyusunan kalimat atau paragraf nan kurang pas, atau penerapan kaidah ejaan nan tak sesuai.

Sistematika penulisan karya ilmiah ialah urutan letak bagian-bagian karya ilmiah, bagian mana nan harus didahulukan dan bagian mana setelah itu. Umumnya sistematika karya tulis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sistematika penulisan karya ilmiah pada bagian awal, yaitu daftar isi karya tulis.



Materi Daftar Isi Karya Tulis

Materi di dalam daftar isi karya tulis setidaknya mampu memaparkan citra detail isi dari laporan karya tulis itu. Adapun acuan minimal nan wajib ada dalam daftar isi ialah sebagai berikut.

  1. abstrak karya ilmiah,

  2. kata pengantar,

  3. daftar lampiran,

  4. pendahuluan,

  5. kajian teori,

  6. metodologi nan dipakai,

  7. hasil penelitian,

  8. kesimpulan dan saran, dan

  9. daftar pustaka.

Di dalam karya tulis ilmiah, nan tercantum di dalam daftar isi itu berdasarkan pada apa nan akan ditulis. Berikut ini beberapa klarifikasi mengenai bagian-bagian karya tulis ilmiah.



1. Halaman Daftar Isi

    Sekarang kita bahas satu-persatu secara ringkas. Pada halaman daftar isi nan pertama ada abstrak, nan isinya memaparkan hasil sebuah penelitian secara ringkas dan detail mulai dari tujuan karya ilmiah, metodologi, sampel atau obyek karya ilmiah dan hasil dari karya tulis tersebut.

    Di dalam hasil ini dapat diungkapkan secara statistik nan berupa angka, prosentase atau skala. Abstrak dibuat satu halaman saja. Setelah abstrak ada kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada) daftar lampiran (jika ada). Pencantuman halaman pekailah huruf romawi kecil mulai dari romawi I, ii, iii, iv dan seterusnya.



    2. Bab I

      Daftar isi selanjutnya ialah Bab I nan merupakan Pendahuluan. Di dalam Bab I Pendahulan ini berisi tentang latar belakang karya ilmiah, identifikasi, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan karya ilmiah, dan mafaat karya ilmiah ini.



      3. Bab II dan Bab III

        Daftar isi berikutnya ialah Bab II nan berisi Kajian Teori atau Pembahasan. Di dalam Kajian teori ini berisi Pengertian dari topik bahasan karya ilmiah tersebut. Misalnya mengenai pengertian Valuta Asing, kemudian maksud dan tujuan valuta asing tersebut, fungsi, faedah dan laba valuta asing, prinsip-prinsip perdagangan valuta asing.

        Daftar isi nan selanjutnya, yaitu Bab III Metodologi karya ilmiah. Isi dari bab III ini meliputi metode penelitian, loka dan waktu penelitian, populasi dan sampel atau obyek penelitian, teknik pengambilan data, alat atau instrument penelitian, uji coba instrument terklait validitas dan reliabilitas instrument.



        4. Bab IV

          Bab IV nan berisi Hasil Penelitian. Di dalamnya berisikan Diskripsi data, misalnya terkait dengan hasil pengumpulan dan pengujian data minat, persepsi dan uji hipotesis Semua faktor nan mempengaruhi penelitian tersebut dipaparkan hasilnya.

          Selanjutnya dilakukan pembahasan. Pembahansan ini dapat membandingkan antara teori dan data nan didapat dilapangan selama proses penelitian. Didalam pembahasan harus jujur apa adanya tanpa ada faktor emosi dan kepentingan.



          5. Konklusi dan Saran

            Daftar isi berikutnya ialah Konklusi dan saran. Di dalam konklusi ini disampaikan secara ringkas mengenai hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian dapat disampaikan dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif, tergantung metodologi nan diambil.

            Misalnya ada 30% karyawan PT. Maplas Indokemas Abadi nan selalu membeli valuta asing di setiap bulannya. Atau ada interaksi nan kuat antara gaji dan taraf kebutuhan valuta asing pada karyawan PT. Maplas.



            6. Surat keterangan (Daftar Pustaka) dan Lampiran

              Urutan nan terakhir ialah daftar pustaka nan menjadi surat keterangan penulisan karya ilmiah ini. Jika ada lampiran dalam penelitian tersebut, maka dicantumkan setelah daftar pustaka.

              Penulisan daftar isi pada karya tulis tersebut bisa digunakan di dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Hal tersebut perlu dipelajari oleh para mahasiswa nan akan menyusun karya tulis ilmiah.

              Para mahasiswa terkadang merasa kesulitan buat menyusun sebuah karya tulis ilmiah sebab sistematika penulisannya kurang dipahami. Untuk itu, pemahaman mengenai sistematika penulisan karya ilmiah ini sangat penting.

              Padahal menyusun karya ilmiah tak jauh berbeda dengan menyusun karya lainnya, seperti sebuah laporan atau membuat artikel. Akan tetapi, penyusunan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah nan terdiri dari langkah-langkah buat mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui garis pemikiran nan konseptual dan prosedural nan disepakati oleh para ilmuan.

              Apabila para penulis bisa memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah, maka penyusunan karya tulis tersebut bisa dikerjakan dengan mudah. Hasil dari penulisan karya tulis tersebut baik.

              Semua orang bisa membuat karya ilmiah, asalkan mau mempelajari langkah langkah menulis karya ilmiah dan mau diberi arahan oleh seorang pembimbing nan berpengalaman.

              Demikian klarifikasi mengenai cara penulisan daftar isi karya tulis ilmiah. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat bagi Anda dan mempermudah Anda dalam penyusunan sebuah karya tulis, khususnya bagian awal penulisan, yaitu daftar isi. Selamat mencoba.