Perbedaan Warung Kopi Tradisional dan Modern

Perbedaan Warung Kopi Tradisional dan Modern

Warung kopi sebagai loka usaha selalu di minati oleh konsumen di manapun adanya. Konsumen kebanyakan datang ke warung tersebut sebab tak ingin susah payah membuat minuman ini sendiri. Di warung tersebut, konsumen tinggal memesan kopi nan diinginkan dan pesanan pun akan segera datang.



Warung Kopi - Sebuah Peluang Usaha

Dari sinilah ide pembuatan bisnis ini berlangsung. Dalam bisnis warung kopi, hal nan perlu disiapkan ialah mental nan kuat tak takut akan kegagalan. Setelah itu, hal lainnya nan harus di perhatikan ialah menyiapkan operasional dan menyiapkan planning nan matang dalam usaha ini. Di samping itu, harus siap menghadapi permasalahan nan timbul, baik teknis maupun non teknis.

Selain itu dalam menjalankan bisnis ini nan perlu disiapkan ialah wahana dan prasarana. Prasarana di sini berupa sumber daya manusia nan mengoperasikan wahana nan berupa berbagai peralatan dalam bisnis warung kopi. Selain itu, hal nan harus diperhatikan lagi dalam usaha ini, yaitu dibutuhkannya kapital usaha, loka nan strategis dan nyaman, izin usaha, dan pelayanan nan baik kepada konsumen nantinya.

Dalam menjalankan usaha warung kopi ini, risiko nan diterima tak terlalu besar bila menemui masalah, nan terpenting kita mampu memuaskan konsumen. Dengan begitu, maka laba nan didapatkan pun akan menjadi besar seiring dengan pertumbuhan usaha nan kita dirikan.

Dalam usaha ini, bukan hanya kopi nan kita jadikan pangsa pasar, makanan lain juga dapat kita masukan sebagi konsumsi kepada konsumen dalam berbagai macam jenis makanan. Makanana tersebut dapat berupa snack atau jajanan pasar, seperti pisang goreng dan sejenisnya.

Dalam skala kecil, kita dapat membikin warung nan sinkron dengan kantong nan kita miliki. Tidak mungkin kita dapat membuka usaha ini langsung menjadi besar tanpa kapital nan banyak. Tetapi tak menutup kemungkinan bagi mereka nan punya kapital besar buat langsung memulai dangan usaha dalam skala besar.

Kebanyakan warung kopi di Indonesia selalu diindentikkan dengan dengan warung nan sederhana pinggir jalan atau di teras-teras toko pada waktu malam hari dengan menu di dalamnya berupa kopi tubruk. Warung loka konsumen merasakan kopi ini juga selalu diidentikkan sebagai loka berkumpulnya kaum laki-laki, mulai dari nan muda sampai nan tua buat sekedar berbincang-bincang, berkumpul bersama teman, bercanda, dan membicarakan berbagai peristiwa nan ada di sekitar. Inilah opini nan berkembang dimasyarakat saat itu.



Warung Kopi - Persiapan Memulai Usaha

Pada saat ini, bisnis warung kopi sangat menjanjikan sebagai huma bisnis nan menguntungkan, mulai dari warung biasa sampai dengan gerai kopi nan modern mengalami penjualan nan signifikan. Penghasilan dari warung nan sederhana saja mampu melebihi rata-rata pengasilan minimun regional daerah.

Dengan usaha ini, walaupun berbekal kapital kecil tetaplah menghasilkan keuntungan nan besar nan bahkan kita dapat menjadi jutawan. Dalam menjalankan usaha ini, ada beberapa hal nan harus diperhatikan dan dipersiapakan, yaitu sebagai berikut.

  1. Modal Usaha . Tanpa kapital usaha, kita tak dapat menjalankan bisnis ini. Kapital usaha dapat didapatkan dengan jalan lain di samping dengan mengunakan kapital sendiri. Kapital dapat didapatkan dengan cara mencari pinjaman Bank dalam KUR serta meminjam saudara atau mencari partner kerja nan mempunyai modal.
  1. Mencari Lokasi nan Tepat dan Strategis . Dengan perhitungan kapital nan kita keluarkan, jangan sampai kita melakukan kesalahan memilih loka nan pada akhirnya membuat rugi.
  1. Menyiapkan berbagai Menu nan Berhubungan dengan Kopi . Siapakan juga menu makanan pendamping di kala konsumen datang ke warung. Carilah menu makanan nan banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar di mana warung kita berdiri.
  1. Melakukan Survey sebelum Membuka Usaha di Masyarakat Sekitar . Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencari tahu apa kesukaan mereka dan seperti apa loka nan mereka inginkan ketika datang ke warung buat menikmati secangkir kopi panas.
  1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia . Siapkan sumber daya nan menguasai bagaimana melayani konsumen dengan baik dan tahu bagaimana menyiapkan serta mengolah kopi dengan baik. Untuk warung nan kecil, kita cukup menyiapkan 21 atau 2 orang nan bertugas sebagai peracik kopi dan nan melayani. Sedangkan buat skala nan lebih besar, kita harus mempekerjakan karyawan lebih dari satu
  1. Memasok Bahan Baku . Pemasokan bahan standar nan lancar ialah salah satu kunci berhasil berbisnis. Dengan bahan standar nan dapat berlanjut setiap saat, maka warung itu tak akan surut sebab hal seperti itu.
  1. Membuat Izin Usaha . Sebelum memulai usaha, sebaiknya pebisnis harus mengurus izin usaha ke pihak nan bersangkutan di instasi pemerintah. Pengurusan izin ini buat mencegah bila suatu saat terjadi masalah dengan perizinan.
  1. Siap Menghadapi Persaingan Usaha . Pebisnis harus mampu menghadapi persaingan nan kemunginan timbul dampak persaingan harga.
  1. Melakukan Promosi terhadap Usaha nan Digelutinya . Pebisnis harus mampu mempromosikan warung kopinya ke khalayak ramai. Promosi ini dapat dilakukan dengan memasang spanduk, papan nama, pamflet, dan nan lebih krusial lagi promosi dari mulut ke mulut. Pelayanan dan enaknya kopi nan dinikmati oleh konsumen otomatis akan diceritakan dan tak langsung dipromosikan oleh konsumen kita.

Hal-hal tersebut ialah hal-hal nan harus kita perhatikan sebelum membuka warung kopi. Jangan sampai tanpa persiapan nan matang, seorang pebisnis malah menghancurkan usaha nan dikerjakannya pada saat itu.



Perbedaan Warung Kopi Tradisional dan Modern

Dalam mendirikan warung kopi, kita dapat memilih di antara 2 pilihan konsep warung nan kita inginkan, yaitu ada nan tradisional dan ada nan modern. Semua itu dapat kita lakukan asal sinkron dengan kantong kita. Ada disparitas mencolok antara warung tradisonal dan warung modern, yaitu sebagai berikut.



1. Warung Kopi Cara Tradisional

Konsumen nan datang berasal dari laki-laki mulai nan muda sampai nan tua dan berasal dari ekonomi menengah ke bawah, seperti tukang becak, sopir, mahasiswa, dan sejenisnya. Sangat sporadis terlihat konsumen dari kaum wanita datang ke loka seperti ini. Warung seperti ini memang sudah diidentikkan sebagai loka berkumpulnya kaum laki-laki.

Namun pada perkembanganya, banyak juga dari kaum perempuan di kalangan mahasiswa nan datang beramai-ramai di warung kopi pinggir jalan buat sekadar refresing . Untuk fasilitas nan disediakan memang minim, meja dan kursi kadang terkesan seadanya. Untuk loka juga tak jauh beda seperti gubuk atau pos perondaan nan di itupun seadanya.

Warung tradisional di kota dan di desa berbeda. Biasanya, warung kopi di desa fasilitas nan disediakannya masih minim atau saderhana, sedangkan buat warung kopi di kota, kita dapat menemukannya banyak terdapat di pinggir-pingggir jalan atau di depan emperan toko nan sudah ditutup dan konsumen di sini kebanyak n anak muda seperti mahasiswa.

Untuk menu nan disediakan di loka tersebut pun bervariasi, tetapi hanya beberapa jenis nan generik ada di masyarakat, seperti kopi tubruk atau kopi susu dan buat saat ini berkembang dengan aneka kopi instan nan bermacam jenisnya. Dalam penyajiannya pun hanya mengunakan peralatan nan biasa saja. Harga buat satu gelas kopi sangat terjangkau oleh kantong kita, yaitu antara 2000 samapi 3500 pergelasnya tergantung dari kopi nan kita inginkan.



2. Warung Kopi Cara Modern

Konsumen nan datang ke warung modern ini kebanyakan datang dari kalangan menengah ke atas. Oleh sebab mahalnya harga secangkir kopi nan di tawarkan, maka tak sembarang orang mau membeli kopi di sini, kecuali orang nan benar-benar berduit.

Fasilitas dan ruang nan disediakan sangat nyaman dengan sofa-sofa nan empuk dan pelayanan nan memuaskan dari karyawan warung. Warung modern ini menempatkan penataan ruang nan menarik dan dengan cat warna-warni pada interiornya. Di sini konsumen dapat dimanjakan dengan berbagai hiburan nan berupa musik ataupun pertunjukan nan lain. Menu nan disediakan sangat bervariatif dengan desain penyajian nan menarik dan mampu menggugah selera konsumen.

Kopi-kopi nan digunakan dalam penyajian mengunakan berbagai kopi kelas tinggi seperti kopi luwak nan sangat terkenal di global dan mempunyai harga nan paling mahal. Selain kopi, menu nan disediakan kadang berupa kue-kue, roti atau pastry sebagai pendamping minum kopi.

Untuk desain perangkat minuman dan perangkat makanan, digunakan peralatan standarisasi kelas atas. Oleh sebab itu, harga minuman nan ditawarkan pun cukup menguras kantong buat kebanyak orang Indonesia. satu cangkir kopi dihargai sekitar 25.000 - 50.000 ribu bahkan dapat lebih dari itu, tergantung kopi nan kita pesan.

Dari konklusi pembagian jenis warung tersebut, kita dapat memilih jenis warung kopi mana nan sinkron dengan kapital nan kita miliki. Baik warung kopi nan tradisional maupun modern dapat sama-sama menguntungkan asalkan kita mampu menjalankannya dengan baik.