Perluas Jaringan

Perluas Jaringan

Jika Anda tak memiliki kecukupan kapital buat berbisnis, teruslah berimajinasi. Ide-ide cemerlang selalu menyelinap di tengah gundahnya mengahadapi himpitan ekonomi. Bisnis kapital dengkul , itulah jalan nan ditempuh. Tapi, bagaimana cara memulainya?



Mental Bisnis

Terjun ke global bisnis ialah seperti menerjunkan diri ke dalam arus lalu lintas nan padat dan ramai. Anda harus telah siap dengan berbagai hal tidak terduga, resiko, dan segala rintangan. Namun apabila Anda mampu mengatasinya, apalagi sampai memperoleh keuntungan, maka ada kepuasan tersendiri nan akan Anda rasakan.

Begitu pula dengan melakukan bisnis kapital dengkul, Anda tetap akan merasakan hal nan sama, resiko bisnis, hal tidak terduga, friksi, tantangan dan sebagainya. Hanya saja bedanya terletak pada modal. Bisnis formal memerlukan modal, sementara bisnis nan dijalankan bermodal dengkul tanpa modal.

Tekad dan mentalitas menyingkirkan gengsi, itulah kuncinya. Terasa ringan di kantong memang, jika sebuah bisnis tanpa mengeluarkan modal. Selain menghindari resiko kerugian, bisnis kapital dengkul dapat dilakoni siapa saja.

Berbisnis dengan kapital dengkul harus memiliki mental bisnis, berikut ialah beberapa hal nan harus Anda persiapkan:

  1. Jujur. Kapital Anda ialah kepercayaan. Maka dari itu jagalah baik-baik kepercayaan tersebut sebagai kapital dasar berbisnis Anda.
  2. Teliti. Anda tak memiliki penasihat ekonomi atau seorang accountant, sebab itu bersikaplah teliti. Karena semua hal, Anda sendiri nan harus mengawasi, mengecek dan menjalankannya. Jangan hal kecil menjadi sandungan nantinya, hanya sebab Anda kurang teliti.
  3. Waspada. Bersikap waspada sangat perlu. Apalagi bisnis Anda termasuk nan mengandung resiko. Resiko nan generik Anda temui, seperti: penipuan, pemaksaan, perjanjian tanpa bukti, dan lainnya.
  4. Berani. Anda juga harus berani. Berani dalam arti luas. Berani tampil beda, berani mengambil resiko, berani berspekulasi, berani nan bertanggung jawab, berani berpendapat, dan berani buat mencoba.

Nah, semua tersebut di atas ialah mental bisnis nan harus Anda miliki. Meski bermodal ataupun tak bermodal, mental-mental bisnis tersebut harus dijalankan. Apapun resikonya. Dan setelah Anda memiliki mental bisnis seperti itu, kini tibalah saatnya Anda memilih bisnis apa nan akan Anda jalankan.

Contohnya ialah menjadi seorang makelar, misalnya. Ia hanya mempertemukan penjual dan pembeli. Setelah bertransaksi, ia pun diberi komisi nan terbilang lumayan dan sinkron kesepakatan tentunya.

Meskipun demikian, sedikit kapital pastilah harus dikeluarkan. Contohnya biaya ongkos, makan, maupun biaya urgent lainnya. Meski hasilnya belum tentu menjanjikan, bisnis kapital dengkul pun mampu meraup keuntungan. Walau hanya bermodal dengkul, Anda harus tetap pandai dalam memilah pekerjaan nan layak.



Ide Kreatif

Apa sebenarnya nan paling mahal dalam bisnis? Dan apa nan paling dihargai oleh banyak orang? Jawabannya ialah ide kreatif. Ide nan kreatif dan mampu menelurkan berbagai karya spektakuler ialah hal-hal nan biasanya lebih dulu dipandang, dihargai dan diapresiasi oleh masyarakat.

Teruslah putar otak Anda dalam bisnis semacam ini. Baiknya tidak sekedar bermodalkan dengkul, namun pertimbangan nan matang akan mempengaruhi kelayakan bisnis nan dijalani. Agar keuntungannya lebih menawan, sebaiknya jangan terlalu mengandalkan dengkul

Bisnis kapital dengkul bisa ditempuh dengan berbagai cara. Untuk strata bisnis nan lebih tinggi misalnya, dengan berbekal sehelai kertas dan pena, Anda dapat meminjam saham dari perusahaan lain.

Olah terus aset nan disuguhkan, demi mendapatkan laba nan berlipat-ganda. Keterbatasan kapital tidak harus menghentikan langkah Anda dalam meraih cita. Sebaliknya, jadikanlah tantangan tersebut sebagai pemicu semangat juang.

Bagaimana pun, bisnis bermodal dengkul tidak lepas dari harapan. Jika tidak maksimal dalam menggerakkan dengkul sendiri, membangun kemitraan permodalan merupakan solusi efektif, selama sistemnya fleksibel dan ada konpensasi.



Perluas Jaringan

Selain itu, bisnis kapital dengkul bisa berjalan dengan mengikuti alur sebuah sistem, atau jaringan bisnis. Contohnya dengan diberi kapital oleh orang lain, Anda dapat melangkahkan kaki buat berbisnis. Itu artinya Anda tanpa sadar telah membentuk jaringan bisnis, yakni antara Anda dan peminjam modal. Kemudian Anda perluas lagi kepada para konsumen, pelanggan atau penikmat jasa Anda. Demikian seterusnya.

Dalam membangun kerajaan bisnis Anda, menciptakan jaringan bisnis ialah perlu. Mungkin pada awalnya Anda hanya berkutat pada satu komunitas saja, namun seiring laju perbisnisan Anda maka Anda mulai bisa memperluas jaringan bisnis Anda.

Misalnya, Anda sebagai sentra bisnis, kemudian pemodal nan memberi kapital pada Anda, kemudian Anda mencari produk eksklusif dari produsen atau distributor lain, selanjutnya Anda menggandeng seorang teman nan kompeten dalam bidang nan digeluti oleh bisnis Anda, dan Anda mempromosikan kepada beberapa pelanggan, konsumen ataupun penikmat bisnis Anda. Maka kini Anda telah membentuk semacam jaringan bisnis nan luas.

Memperluas jaringan bisnis bisa dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain:

  1. Tanggap pada berbagai informasi. Cari di Koran-koran, browsing dan searching di internet, dan perbanyak silahturahmi ke teman-teman Anda, dan buka akun-akun jejaring sosial di internet. Maka wawasan Anda semakin terbuka pada banyak hal. Niscaya salah satu dari mereka nan Anda temui, ada nan ingin menjalin kerjasama dengan Anda, atau mau memberi Anda modal, bahkan ada nan membutuhkan jasa Anda.
  2. Apabila bisnis Anda sudah cukup berkembang. Perluas jaringan kepada konsumen, dengan menyebarkan pamphlet dan untuk profil usaha Anda sesingkat mungkin. Atau menjemput bola dengan mengirimkan sms atau menelpon konsumen buat memberitahukan produk atau jasa Anda. Mengiklankan di facebook atau twiter nan cukup murah dan tanpa modal, bila seperti Anda mengiklankan di iklan baris di Koran.
  3. Buat struktur jaringan Anda. Dan kelola dengan baik data-data nan Anda peroleh tersebut. Ada saatnya jaringan nan Anda bentuk, belum berguna saat ini, namun akan sangat bermanfaat di masa nanti pada bisnis lainnya.


Permodalan Dasar

Bisnis kapital dengkul bukan berarti tanpa kapital sama sekali. Berikut ialah beberapa nan harus Anda perhatikan, perihal modal. Kapital Anda adalah:

  1. Kepercayaan dari si pemberi modal . Pendapatan nan Anda peroleh kemudian disetorkan kepada si pemberi kapital setelah dipotong keuntungan nan didapat. Buktikan bahwa keuntungan nan diperoleh mampu melesat jauh melampaui kapital nan Anda pinjam. Untuk itu, pandailah memilih bisnis nan menjanjikan.

    Dalam sistem peminjaman modal, Anda harus meyakinkan si pemberi kapital bahwa Anda memang layak buat diberi modal. Dari segi prosedural misalnya, data diri nan ditunjukkan harus betul-betul akurat, jangan sampai ada kekeliruan nan akan memudarkan kepercayaan.

  2. Tegar . Dalam bisnis ini, tenaga dan stamina Anda begitu dibutuhkan. Dua faktor tersebut begitu berpengaruh pada jalannya kerja. Mental baja pun harus dipersiapkan, sebab kemungkinan terburuk seperti sepinya pemasukan mungkin saja terjadi.
  3. Modal minim . Meskipun minim, kapital nan berani Anda keluarkan merupakan nilai tambah dalam menjemput keuntungan nan Anda dapatkan. Pilihlah jalan nan layak buat memulainya. Tidak sekedar berbisnis nan ditargetkan, namun kelayakan dan laba nan diperoleh pun merupakan hal nan tidak luput dari perhatian.
  4. Keberanian . Untuk menjadi seorang pebisnis, Anda harus berani mengambil resiko. Tak hanya bermodal nekad, kapasitas kemampuan dalam merintisnya pun akan menetukan masa depan bisnis itu sendiri. Siapa pun berpotensi menjadi pebisnis kapital dengkul, keberanian dan pertimbangan nan matang ialah faktor krusial buat menghantarkan keberhasilan Anda.

Demikian sekilas ulasan nan semoga bermanfaat bagi Anda nan bahagia menjalankan bisnis. Namun hanya bermodalkan dengkul. Dan tidak selamanya merintis bisnis modal dengkul ialah bisnis gurem, terkadang bahkan keuntungannya akan mencengangkan Anda.

Selamat mencoba!