Jamur Kuping - Manfaat Jamur Ini

Jamur Kuping - Manfaat Jamur Ini

Jamur kuping ialah salah satu makanan nan banyak dikonsumsi oleh masyarakat modern saat ini. Kebanyakan orang mengkonsumsi jenis jamur nan satu ini sebab banyaknya kegunaan tentang jamur nan ditulis di berbagai artikel-artikel kesehatan. Jamur kuping nan pada zaman dahulu diabaikan dan dianggap parasit. Namun, ternyata saat ini menjadi produk nan diburu oleh banyak orang buat diambil khasiatnya serta dibudidayakan buat mendapatkan penghasilan.



Jamur Kuping - Bentuk Jamur

Jamur kuping nan termasuk dalam kelas Agaricomycetes ini memiliki ciri dan bentuk nan unik. Jika dalam keadaan segar, maka bentuknya seperti gelatine nan kenyal dan berbentuk hampir mirip dengan bentuk kuping manusia. Namun jika sudah dikeringkan, maka bentuk tubuh jamur ini akan sekeras tulang.

Bentuk generik jamur nan seperti kuping manusia ini kadang kala juga berbentuk seperti mangkuk dengan diameter sekitar dua sentimeter hingga lima sentimeter dan berdaging tipis. Biasanya rona jamur ini ialah coklat kehitaman, coklat tua, dan bahkan ada nan berwarna hitam pekat.

Jamur nan dikonsumsi dan laris buat dibudidayakan biasanya ialah jamur nan berwarna coklat di bagian atasnya dan berwarna hitam pada bagian bawahnya serta memiliki ukuran nan tak terlalu kecil dan juga tak terlalu besar.



Jamur Kuping - Siklus Hayati Jamur

Semua tumbuhan dan makhluk hayati nan ada di global ini pastilah memiliki siklus hidupnya sendiri-sendiri. Begitu pula dengan jamur kuping. Siklus hayati jamur ini di mulai ketika jamur nan tua menghasilkan spora nan berjumlah banyak, ringan, dan kecil. Saat spora tersebut jatuh ke tanah atau ke tempat-tempat nan sinkron dengan habitat tumbuhnya, maka spora tersebut akan berkembang menjadi kecambah dan membentuk miselium-miselium. Tahapan Siklus Hayati Jamur, yaitu sebagai berikut.

  1. Miselium utama akan berkembang dan mengalami pertumbuhan menjadi besar dan semakin banyak.
  2. Miselium ini akan berkembang menjadi miselium sekunder nan ditandai dengan penebalan pada miselium nan disebut primodial dimana diamaternya akan berkembang menjadi 0,1 cm.
  3. Primodial akan mulai membentuk kuncup tubuh buah.
  4. Kuncup tubuh buah jamur tersebut akan mengalami pembesaran dan berlangsung selama tiga hingga lima hari.
  5. Dari primodial nan terus mengalami pertumbuhan inilah nan akhirnya membentuk tubuh buah nan berbentuk melebar dan ketika sudah tua akan bisa segera dipanen.


Jamur Kuping - Manfaat Jamur Ini

Jamur kuping nan pada zaman dahulu hanya dianggap sebagai parasit dan tanaman tak berguna ini ternyata memiliki kegunaan nan sangat kaya nan bisa mengobati berbagai penyakit. Berikut ini ialah kegunaan dari jamur ini nan biasanya dimanfaatkan oleh manusia, yaitu:

  1. Pada saat jamur dipanaskan, maka jamur ini akan mengeluarkan lendir nan berfungsi sebagai penangkar racun baik racun nan berasal dari nabati, racun peptisida nan ikut termasuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun racun nan berasal atau berbentuk logam berat. Karena itulah banyak kuliner Cina nan menggunakan jamur ini buat menangkar racun nan terbawa masuk ke tubuh melalui berbagai makanan nan dikonsumsi.
  2. Lendir nan dihasilkan dari jamur nan dipanaskan juga sangat bagus buat mencegah dan menghambat terjadinya penggumpalan darah di dalam tubuh.
  3. Kandungan senyawa pada jamur ini biasanya bisa mencegah berkembangnya pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.
  4. Penyakit darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah dampak terjadinya penggumpalan darah di dalam tubuh bisa diatasi dengan mengkonsumsi jamur kuping yang dimasak dan dikonsumsi secara rutin.
  5. Penyakit anemia pun bisa diobati dengan mengonsumsi secara rutin jenis jamur nan satu ini.
  6. Pada kasus buang air besar nan tak lancar bisa diatasi dengan konsumsi jamur ini sebab jamur ini kaya akan serat nan sangat bagus buat kesehatan pencernaan.
  7. Jika kita mengalami haid atau datang bulan nan tak teratur, maka pencampuran jamur ini pada makanan bisa membantu mengatasi gangguan dampak datang bulan nan tak lancar ini.


Jamur Kuping - Budidaya Jamur

Peluang budidaya jamur saat ini sangat terbuka lebar dan menjanjikan laba besar bagi para pelaku bisnis ini. Tidak hanya buat budidaya jamur kuping, namun budidaya jamur lainnya seperti jamur tiram. Jamur merang pun mengalami peningkatan sebab telah diketahuinya kegunaan nan sangat baik dari mengonsumsi jamur. Jamur ini menjadi favorit setelah pembudidayaan jamur merang sebab jamur ini dapat hayati dan tumbuh fertile baik pada musim hujan maupun musim panas. Atau dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jamur ini dapat hayati di segala musim.

Untuk bisa membudidayakan jamur ini, maka persiapan nan harus dilakukan ialah menyediakan media tanam nan tepat yaitu berupa serbuk kayu nan biasanya dapat kita dapatkan dengan mudah di tempat-tempat penggergajian kayu. Pemanfaatan media tanam nan berupa serbuk kayu ini sangat diminati sebab jamur nan di tanam di media kayu menghasilkan kualitas jamur nan lebih baik dibandingkan dengan jamur nan di tanam di media lainnya. Selain serbuk gergaji dari kayu itu, nan dibutuhkan buat pengembangan jamur ini ialah bekatul, kapur, dan air.



Jamur Kuping - Media Tanam Jamur

Masukkan serbuk kayu nan sudah melalui proses fermentasi ke dalam kantong plastik atau polybag nan sudah disediakan. Media tanam ini melalui proses fermentasi antara tiga hingga lima hari hingga media tanam itu mengalami peningkatan suhu hingga tujuh puluh derajat celcius.

Padatkan media tanam tersebut dengan alat pengepres atau pukul-pukullah polybag dengan menggunakan botol bekas hingga polybag tersebut membentuk baglog. Setelah proses pemadatan media selesai, maka pasanglah cincin atau ring di bagian atas plastik. Agar baglog ini tak kemasukkan air saat sterilisasi, maka tutuplah bagian atas plastik nan diberi ring td dengan kapas. Uapi baglog nan telah ditutupi kapas tersebut dalam suhu 95°C hingga 120°C selama enam sampai delapan jam.Setelah prses stereilisasi ini selesai, maka termin selanjutnya nan akan dilakukan ialah inokulasi atau penanaman.



Jamur Kuping - Bibit Jamur

Bibit nan hendak ditanam di media baglog nan sudah disiapkan haruslah bibit pilihan nan berkualitas. Biasanya bibit jamur kuping ini sudah ada nan siap beli. Namun, jika kita membiakkan bibit jamur ini sendiri, maka kita dapat menggunakan hasil biakkan tersebut.

Bibit jamur nan akan ditanam juga harus melalui proses sterilisasi agar terhindar dari berbagai organisme nan nantinya akan mengganggu pertumbuhan miselium. Setelah proses sterilisasi selesai, maka bibit jamur nan telah ditanam akan memasuki termin inkubasi nan memakan waktu empat hingga delapan minggu dengan suhu 28°C hingga 35°C. Tunggulah sampai lima minggu. Setelah lima minggu masa inkubasi dan tak ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka proses penanaman tersebut dianggap gagal sehingga kita harus mengulangi lagi proses penanamanya sejak awal.

Jika proses inkubasi berhasil, maka selanjutnya nan harus dilakukan ialah memindahkan baglog ke dalam ruang lumbung jamur nan telah disiapkan. Melakukan pelubangan baglog dan mulai melakukan penyiraman agar jamur ini bisa tumbuh dengan subuh. Penyiraman dapat dilakukan dua hingga empat kali sehari.

Jamur kuping nan siap dipanen ialah jamur nan tumbuh fertile dan terlihat mengalami perkembangan nan baik. Pemanenan ini sangat mudah dilakukan sebab tinggal mencabut jamur langsung dengan akarnya agar tak mengganggu pertumbuhan jamur generasi berikutnya. Oleh sebab satu kali pembuatan baglog dan penanaman bibit jamur ini berhasil, maka proses pertumbuhan jamur pada baglog itu akan terus terjadi selama spora biakkan bisa tumbuh fertile dan disertai dengan perawatan nan baik dalam mencegah agar tanaman jamur ini tak terkontaminasi dan mati.