Percaya Para Ramalan Seekor Binatang

Percaya Para Ramalan Seekor Binatang

Boleh saja meyakini bahwa manusia dengan akal dan pikirannya, tapi dalam situasi eksklusif berbalik menjadi kalah oleh binatang, seperti nan terjadi dengan kasus Paul gurita. Paul gurita jelas seekor binatang. Tapi pada perhelatan Sepak Bola Piala Global 2010, binatang ini menjadi perhatian global dan dipercaya kemampuannya sebab mampu meramalkan tim mana nan akan memenangkan pertandingan.

Paul gurita menjadi pusat perhatian bahkan nyaris mengalah popularitas bintang tenar sepakbola saat itu seperti Leonel Messi, David Beckham, Christiano Ronaldo bahkan tidak kalah tenar bila dibanding dengan pelantun lagu Piala Dunia, Shakira. Paul gurita menjadi pusat perhatian terutama oleh para penjudi bola, sehubungan dengan ramalannya nan sempurna.



Percaya Para Ramalan Seekor Binatang

Manusia memang makhluk nan sempurna. Ia dianugerahi insting, pemikiran, dan nafsu. Namun, tak demikian dengan hewan. Hewan hanya dibekali dengan naluri dan nafsu. Jika manusia dapat meramal menggunakan segala pemikiran dan insting, hewan juga dapat meramal. Perbedaannya, hewan meramal niscaya tak menggunakan pemikiran.

Dapat dipastikan, hewan meramal hanya dengan mengandalkan naluri atau naluri. Tapi anehnya ramalan hewan nan hanya menggunakan naluri itu justru sangat dipercaya kebenarannya oleh manusia nan memiliki akal pikiran. Ketidakselarasan dengan anggapan awal itu memang telah terbuktikan pada saat perhelatan Piala Global 2010. Paul gurita nan mampu meramal itu menjadi bagian krusial dari hingar bingar pesta akbar Sepak Bola Dunia.

Namun tetap saja sekalipun banyak nan percaya, Paul gurita mengundang kontroversial. Paul gurita kontroversial sebab kemampuannya meramal tim-tim dari negara mana saja nan akan sukses memenangi laga. Namun mengingat Paul gurita hanyalah seekor binatang, masak iya harus meninabobokan ratusan juta manusia.

Tapi boleh percaya boleh tidak, ramalan-ramalan nan dilakukan Paul gurita dengan cara melilitkan tubuh pada bola nan ada bendera negara nan bertanding itu, nyaris sempurna. Sebagai sebuah tontonan ramalan Paul gurita ini boleh-boleh saja.

Tapi bila merubah persepsi orang terhadap seekor binatang bahkan ada seratus prosen mempercayai segala kelebihan sehingga membuat dirinya sendiri lupa, ini nan harus dicegah agar jangan sampai terjadi. Hanya saja bagi para penggila judi bola, apapun syah-syah saja nan krusial dapat meraup untung dengan cara mudah.



Pengaruh Pola dan Bentuk Bendera

Menurut Matius Fuller, seorang aquarist senior mengatakan bahwa bentuk bendera juga berpengaruh pada naluri Paul. Menurutnya, gurita ialah invertebrata paling cerdas. Gurita dapat membedakan bentuk dan pola. Penelitian selanjutnya juga mengatakan bahwa gurita sangat peka dengan pola-pola horizontal.

Paul ialah gurita biasa. Ia ditetaskan dari telur pada 26 Januari 2008. Ia sebenarnya berasal dari Weymouth, Inggris. Namun, dipindahkan ke sebuah taman wisata air di Sea Life Centre di Oberhausen, Jerman.

Ia ditempatkan di sebuah tangki transparan penuh air. Pada 26 Oktober 2010, beberapa bulan setelah terkenal, Paul gurita mati. Paul gurita boleh mati, tapi hasil ramalannya nan mencengangkan itu tetap saja menjadi bahan perbincangan nan menarik. Dan rasanya tak sedap membicarakan perheletan akrab sepak bola global 2010 itu tanpa membicarakan tentang ramalan-ramalan Paul gurita nan memang yahut.

Masih ingat betul rasanya ketika tentakel-tentakelnya menyentuh dua kotak berisikan bendera nan akan diprediksi. Paul gurita memprediksi dengan cara seperti itu. Ia menyentuh kotak berisikan bendera nan menurut instingnya akan memenangi pertandingan. Kotak itu bukan hanya berisi bendera dari negara nan akan bertanding. Kotak transparan tersebut berisi pula kerang nan memang menjadi makanan kegemarannya.

Instingnya mulai bermain. Ia dihadapkan pada dua kotak nan sama-sama berisi kerang. Jika mau, ia dapat saja mengambil kerang nan terdapat pada dua kotak. Namun, entahlah. Paul gurita selalu mengambil kerang nan berasal dari satu kotak saja dan bendera nan tertempel pada kotak itulah nan diprediksi akan memenangi pertandingan. Tak ada bukti nan niscaya kenapa Paul gurita hanya memilih kerang nan terdapat di dalam kotak eksklusif dan bukan kota nan satunya lagi.

Paul sangat kontroversi. Ia, bahkan, dapat mempengaruhi semangat para pemain sepak bola nan akan bertanding. Bahkan, salah satu pemain sepak bola, dengan nada bercanda, mengancam akan membunuh Paul jika memang prediksi kekalahan timnya sahih terjadi. Betapa keajaiban Paul diakui oleh banyak orang, termasuk pemain sepak bola itu sendiri. Inilah perubaha konduite dan pikiran manusia nan jatuh sampai ke titik nadir, hanya gara-gara seekor gurita bernama Paul.



Paul Gurita dan Prediksinya

Sebelum memprediksi berbagai pertandingan di ajang Piala Dunia, Paul sudah lebih dulu eksis. Sebelumnya, Paul meramal di ajang Euro 2008. Saat itu, dari enam pertandingan, Paul meramal dengan tepat empat pertandingan. Sementara di Piala Dunia, Paul gurita sukses meramal dengan tepat delapan pertandingan. Berikut ialah delapan pertandingan nan sukses diramal Paul Gurita dengan benar.

  1. Jerman vs Australia di babak penyisihan grup nan dimenangi oleh Jerman dengan skor 4-0.
  2. Jerman vs Serbia di babak penyisihan grup nan dimenangi oleh Serbia dengan skor 0-1.
  3. Ghana vs Jerman di babak penyisihan grup nan dimenangi oleh Jerman dengan skor 0-1.
  4. Jerman vs Inggris di babak 16 besar nan dimenangi oleh Jerman dengan skor 4-1.
  5. Argentina vs Jerman di babak perempat final nan dimenangi oleh Jerman dengan skor 0-4.
  6. Jerman vs Spanyol di babak semifinal nan dimenangi oleh Spanyol dengan skor 0-1.
  7. Uruguay vs Jerman di babak perebutan posisi tiga nan dimenangi oleh Jerman dengan skor 2-3.
  8. Belanda vs Spanyol di babak final nan dimenangi oleh Spanyol dengan skor 0-1.

Saat meramal kekalahan Timnas Jerman oleh Spanyol di perempat final, para pendukung Timnas Jerman membuat spanduk dalam bahasa Jerman nan bertuliskan "Gurita Dapat Saja Salah". Namun, kenyataannya kekalahan Jerman oleh Spanyol sahih terjadi. Sundulan Puyol ke gawang Timnas Jerman di menit-menit terakhir membuktikan kebenaran ramalan Paul. Lalu sejarah pun kemudian mencatat bahwa Jerman memang gagal melaju ke final, dan semakin eksis pula ramalan dari Paul gurita ini.

Selain bahwa gurita itu seekor binatang nan cerdas, hewan vertebrata nan cerdas, tidak ada penelitian lain nan dapat membuktikan tentang instingnya dalam meramal tersebut.

Hanya saja Paul gurita itu menjadi terkenal sekalipun dia sendiri tidak berniat lahir sebagai gurita nan pandai meramal. Paul gurita kemudian menjelma menjadi hewan populer dan mengalahkan para peramal beneran nan terbiasa meramal, termasuk meramal skor akhir pertandingan sepak bola.

Untungnya Paul gurita tidak berumur panjang. Kalau saja diberi umur panjang, maka mungkin bukan cuma para pendukung timnas Jerman nan menggelar spanduk bertuliskan "Gurita Dapat Saja Salah", tapi juga para peramal beneran nan hidupnya dari meramal, akan melakukan hal nan sama.

Mereka secara berbondong-bondong akan menggelar demo sambil membawa spanduk bertuliskan "Gurita Tak Pantas Meramal" atau "Go Hell Gurita" dan spanduk lainnya nan bernada protes. Maklum bila Paul gurita berumur panjang, ladang loka mereka mencari makan akan tersaingi. Namanya juga kalau urusan sudah menyangkut perut dan duit, apapun dapat terjadi.