Berbagai Variasi Daging Asap

Berbagai Variasi Daging Asap

Dari namanya saja sudah daging asap . Cara pengolahannya tentu dapat ditebak dengan mudah. Daging asap ialah irisan daging nan diawetkan. Pengawetan daging dilakukan dengan cara pengasapan. Asap nan digunakan buat mengawetkan berasal dari pembakaran kayu. Kayu memiliki tekstur keras nan tak cepat habis terbakar, serta memiliki aroma nan khas.

Daging Asap

Asap dari kayu menghasilkan senyawa bernama senyawa fenol dan formal dehida. Kedua senyawa tersebut mengandung zat nan bisa membunuh bakteri, atau bersifat bakterisida. Jika digabungkan, keduanya akan mematikan fungus atau jamur. Rona daging asap nan mengkilat juga merupakan reaksi dari kedua senyawa tersebut.

Daging nan sudah diasapkan memiliki kadar air nan sangat rendah. Makanan nan memiliki kadar air rendah akan lebih tahan terhadap mikroba. Mikroba ialah semacam bakteri nan bisa menyebabkan makanan busuk dalam waktu cepat.

Daging asap nan rendah air membuat salah satu olahan daging ini menjadi tak cepat busuk. Cara pengasapan merupakan salah satu cara dalam mengawetkan daging. Daging asap bukan hanya dihasilkan dari daging sapi. Daging ayam, bebek, dan ikan pun dapat diasapi.



Alat Pengasapan daging

Dalam proses pengasapan, selain kayu sebagai bahan bakar utama, lemari pengasapan juga sangat diperlukan. Lemari pengasapan berfungsi sebagai loka penyimpanan daging nan akan diasapi. Lemari pengasapan dibuat sedemikian rupa hingga asap nan dihasilkan oleh kayu bakar merata dan asap pun tak keluar dari lemari.

Daging asap nan memiliki nilai gizi nan baik ialah daging asap nan menggunakan asap dari kayu bakar nan alami. Penambahan berbagai bumbu penyedap seperti MSG juga sebaiknya dihindari, sebab MSG bisa merusak nilai kandungan gizi dan nutrisi dalam daging asap. Daging sendiri sudah mengandung glutamat, tanpa tambahan MSG pun daging sudah terasa gurih secara alami.

Daging asap dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan. Sifatnya nan awet dan tekstur nan lembut membuat daging asap banyak digemari. Daging asap termasuk salah satu bahan makanan nan sifatnya “fleksibel”. Biasanya daging asap menjadi salah satu bahan pelengkap pada masakan-masakan praktis siap saji.



Sejarah Pengawetan daging

Daging asap merupakan salah satu makanan purba nan dapat bertahan sampai sekarang. Dahulu orang zaman batu, sudah mulai mencoba mengawetkan daging buruannya. Tujuannya guna disimpan sebagai makanan cadangan ketika memasuki musim dingin.

Kebiasaan ini ditemukan pada orang Eskimo antik nan hayati di gurun salju kutub utara Orang-orang eskimo mengawetkan sebagian buruannya berupa daging anjing laut, ikan dan ikan paus. Kondisi geografisnya ekstrim, kerap terjadi badai salju, mengharus mereka banyak-banyak menyimpan cadangan makanan. Mereka meletakan daging-daging ikan, dan hewan buruan lainnya di atas bara api. Daging tersebut diasapi sampai mengering dan keras. Suhu nan membeku mampu membuat daging awet sampai berbulan-bulan.

Peradaban pangan di Nusantara lama juga ditemukan proses pengawetan serupa. Terutama pada masyarakat nan hayati di perairan dan pinggir laut. Ikan-ikan hasil tangkapan disungai, rawa maupun di bahari sebagian mereka asapi. Ikan asap ini selain dikonsumsi sendiri dikemudian hari, ada juga dipakai buat barter dengan barang lain.



Berbagai Variasi Daging Asap

Dahulu daging awetan disantap apa adanya, hanya diperlu direbus agar teksturnya kembali empuk. Atau bahkan dimakan apa adanya sebab memang daging asap dapat langsung di makan.

Namun seiring perkembangan zaman, perubahan terjadi dalam pola makan manusia modern. Daging asap pun mengalami modifikasi makanan. Tujuannya agar lebih menarik dan sensasi rasanya pun bertambah enak. Berikut ini merupakan sejumlah masakan berasal dari berbagai negara nan menggunakan bahan dasar smoked meat ;

  1. Smoked Bratwurst.

Daging asap kini bukan hanya hadir dalam bentuk lembaran, bentuk sosis pun sudah mulai banyak. Smoked Bratwurst ialah daging asap nan berbentuk sosis. Berasal dari bahasa Jerman nan artinya kurang lebih daging asap nan digoreng menggunakan sedikit minyak.

Smoked bratwurst dapat dicampur dalam makanan lain seperti sosis, pizza dan lain sebagainya. Sosis jenis ini juga dapat menjadi hidangan sarapan pagi.

  1. Smoked Chicken.

Daging asap jenis ini terbuat dari dada ayam utuh. Sebelum diasapi, dada ayam diberi campuran rempah-rempah, garam, dan gula. Smoked Chicken dapat digunakan buat campuran salad, nasi goreng, dan roti isi atau sandwich .

  1. Smoked Beef.

Smoked beef ialah daging asap nan seratus persen terbuat dari daging sapi. Pengasapannya memakan waktu hingga berhari-hari. Daging sapi nan akan diasapi sebelumnya diberi bumbu berupa rempah-rempah, garam, dan gula. Smoked beef dapat digunakan buat membuat beef burger, pizza, sandwich dan lain sebagainya.

  1. Salami.

Daging asap jenis ini memiliki bentuk nan tak beda jauh dengan sosis. Bulat memanjang dengan diameter sekitar 5 hingga 6 cm. Di luar Indonesia, salami dibuat dari daging babi. Namun spesifik di Indonesia, salami dibuat dari daging sapi. Salami sering digunakan buat topping piza bersama dengan jamur, jagung, paprika, dan keju.



Jenis daging nan dapat diawetkan

Hampir semua daging dapat diawetkan dengan cara pengasapan, baik daging ikan, hewan mamalia. Namun ada juga hewan nan tidak dapat diasapi antara lain kerang, kepiting dan gurita. Hewan tidak memiliki tulang belakang pun sulit buat diawetkan. Berikut ini merupakan jenis daging hewan nan kerap menjadi daging awetan.

  1. Ikan Tuna

Ikan tuna dan Cakalang merupakan salah satu ikan nan biasa diawetkan menggunakan asap. Nelayan memakai ikan tuna dan cakalang sebab memiliki karakter daging nan tebal, berlapis-lapis dan ketika diasapi dagingnya tidak rontok. Ketika bahari sedang musim cakalang, nelayan menyisihkan tangkapannya buat diawetkan. Sebelum diawetkan isi perut ikan dibersihkan, kemudian dibadan dibelah menjadi dua. Baru dipanggang di atas bara batok kelapa. Nelayan tradisional menggunakan batok kelapa sebagai kayu bakarnya. Batok kelapa ketika dibakar memiliki asap nan banyak dan baranya awet. Proses pengawetannya dapat berlangsung sampai berjam-jam hingga kadar air dalam daging hilang.

Sentra daging ikan asap banyak terdapat di Sulawesi, Sumatera dan Flores dan masyarakat nelayan di Riau kepulauan. Ikan tuna asap cocok dipakai sebagai teman makan bubur manado, cocolan sambal roa dan campuran rica-rica.

  1. Bandeng

Ikan bandeng atau milk fish, tidak hanya enak di masak presto. Bandeng pun dapat diasapi agar awet disimpan dalam waktu nan lama. Proses pengawetan bandeng hampir sama dengan ikan tuna. Sentra pengasil ikan bandeng asap, terdapat di Gresik, Tuban, Jawa Timur. Karakteristik khas ikan bandeng asap dapat dikenali dari aroma nan menguar seperti asap.

Bandeng asap ketika akan dikonsumsi harus dimasak lagi, misalnya dapat sebagai bahan campuran rica-rica, digoreng biasa dengan sambel bawang pun sudah cukup enak.

  1. Salmon

Ikan salmon merupakan ikan nan hayati di samudra Atlantik, ikan jenis ini dapat hayati air bahari dan air tawar. Induk ikan salmon ketika musim bertelur mereka berenang mendatangi hilir sungai dan terus berenang sampai jauh ke hulu nan berair tawar. Sedangkan anakan salmon kebalikan dari indukan, mereka berenang ke arah bahari buat proses pembesarannya dan kembali lagi ke loka di mana dia ditetaskan.

Ketika kawanan ikan masuk dalam sungai itulah musim panen bagi penduduk setempat buat menangkapnya. Bentuk ikan salmon dapat diawetkan dengan cara tradisional, yakni dipanggang diatas bara barah sedang. Suku Indian Amerika nan hayati di Amerika dan Kanada menerapkan cara demikian guna menimbun cadangan makanan.

  1. Daging sapi

Daging sapi merupakan salah satu daging mamalia nan paling sering digunakan sebagai daging asap / smoked beef. Jenis daging sapi nan paling baik awetkan pada bagian hash, dan sirloin dan sekel. Pada bagian tersebut memiliki daging nan tebal. Proses pengasapan daging sapi lebih lama dari pada ikan, sebab kandungan air sangat tinggi.

Kebiasaan mengawetkan daging sapi paling merupakan tradisi masyarakat Mongolia, Eropa Timur dan Amerika. Selain daging sapi ada dapat juga daging babi, kijang dan kerbau.

Demikianlah sedikit tentang seluk beluk daging asap nan merupakan proses pengawetan alami. Semoga bermanfaat.