Tanah-Tanah nan Masih Ditawarkan

Tanah-Tanah nan Masih Ditawarkan

Sejak Jogya dilanda berbagai cobaan hayati dari gempa hingga erupsi Gunung Merapi nan menjadi warta nasional maupun internasional ditambah kisah dramatis hayati juru kunci Merapi Mbah Marijan, masihkah mudah jual tanah Jogja ?



Tunggu Momen nan Tepat

Untuk saat ini mungkin orang akan berpikir dua tiga kali sebelum membeli tanah Jogya. Padahal sebelumnya bisnis jual beli tanah menjadi salah satu bisnis nan cukup menggiurkan. Setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Jogya pada 2006, ternyata harga tanah Jogya tetap tinggi.

Tapi, setelah erupsi Merapi sepertinya jual tanah Jogya mungkin mengalami masa-masa paceklik terutama daerah-daerah rawan bala erupsi Merapi hingga radius 30 km.

Maraknya bisnis perumahan mini dengan 4-6 buah rumah nan menyempal di antara rumah-rumah penduduk orisinil dengan bangunan berdesain tradisonal, sebenarnya membuat harga tanah Jogya cukup tinggi.

Di daerah Depok Sleman dekat rumah Pak Amin Rais, sebuah forum kursus bahasa Inggris nan cukup besar baru saja membeli tanah buat huma parkirnya seharga Rp1,1 juta per meter perseginya. Apalagi buat wilayah nan masuk Kodya Jogya, harga tanah dapat mencapai Rp2 juta per meter perseginya.

Keadaan Jogya nan belum stabil membuat jual tanah di daerah ini cukup sulit buat saat ini. Perlu menunggu momen nan tepat buat dapat berbisnis jual tanah lagi di daerah istimewa ini.



Tanah-Tanah nan Masih Ditawarkan

Masih di wilayah Sleman di Jalan Magelang Km 18,5 di dusun Pringapus ada tanah nan akan dijual seharga Rp300.000 per meter perseginya. Luas tanah 126 meter persegi, sudah bersertifikat hak milik. Di atas tanah ada kebun salak Jawa bukan pondoh dan sebuah pohon rambutan nan buahnya tak terlalu manis.

Harga tersebut masih dapat dinego, hingga saat ini belum juga terjual. Penawarannya sudah sejak bulan Agustus 2010. Wilayah ini masuk ke dalam 30 km radius rawan erupsi Merapi. Pada saat Merapi mengamuk wilayah ini terkena hujan abu, pasir, dan krikil sehingga membuat banyak penduduknya mengungsi.

Satu lagi masih di Jalan Magelang Km 16 di desa Sorowangsan, ada sebidang tanah dengan luas 602 meter persegi akan dijual seharga Rp400.000 per meter perseginya. Ada beberapa pohon jati, pohon sengon, dan beberapa tanaman jeruk dan tanaman produktif lainnya, hingga kini masih belum juga ada pembeli nan cocok.

Lingkungan loka tanah ini berada cukup bagus. Ke jalan primer (jalan Magelang) hanya kira-kira 1,5 km. Akses ke tanah tersebut mudah dengan jalan aspal dan conblock. Ada satu sungai kecil nan mengalir di belakang tanah itu.

Kiri-kanan, depan, belakang sudah ada rumah, ada masjid, dan ada sebuah restoran nan menawarkan makanan bakar-bakaran sekitar 500 meter ke arah barat dan sebuah pabrik tekstil sekitar 700 meter ke arah utara. Sumber air bagus dengan sebuah sumur nan sudah dibangun oleh pemiliknya.

Tanah sudah bersertifikat hak milik. Pemiliknya tertib membayar pajak sehingga proses balik nama tak akan menjadi hambatan lagi bagi pembeli tanah tersebut. Keadaan tanah cukup subur. Cocok buat mendirikan sebuah rumah bernuansa alami dengan kolam ikan kecil di samping rumah. Untuk tanah nan ini, harga tak dapat dinego lagi. Kestrategisan letak tanah sangat berpengaruh dengan harga tanah.