Bagaimana Menceritakan Lelucon nan Baik?

Bagaimana Menceritakan Lelucon nan Baik?

Lelucon telah ada dan dimiliki oleh manusia. Tertawa melepaskan ketegangan dan membantu kelompok membentuk ikatan. Tidak disangsikan bahwa lelucon ini sangat berguna ketika manusia gua bersembunyi dalam kegelapan dari binatang hewan pemakan daging raksasa dan melawan kelaparan.

Komedi telah ada di dalam peradaban orang-orang Yunani, nan menciptakan kata-kata lawak melalui Days of Vaudeville , dan menuju era televisi kabel dan Youtube. Pada setiap zaman dan setiap situasi, kita akan selalu tertawa.



Bagaimana Menemukan Lelucon?

Salah satu metode nan paling banyak dicoba buat memecahkan kebekuan ialah dengan melakukan lelucon. Tidak semua orang memiliki selera humor nan sama, sebab itulah mengapa kita harus dapat memilih lelucon.

Bila Anda termasuk orang nan memiliki rasa humor nan bagus tentu tak akan terlalu bermasalah buat melakukan lelucon. Akan tetapi, bagi orang nan tak atau kurang memiliki rasa humor akan dirasakan sulit sekali buat melakukan lelucon. Untungnya, sekarang ini banyak sekali dapat ditemukan berbagai buku-buku lelucon atau situs-situs nan berisi lelucon.

  1. Putuskan jenis lelucon apa nan menarik bagi Anda buat diceritakan. Lelucon pada pesta ulang tahun dewasa tentu berbeda dengan jenis lelucon pada pesta ulang tahun anak-anak. Jika Anda telah menentukan jenis lelucon, Anda dapat dengan cepat menemukan berbagai jenis lelucon tersebut.
  2. Buka situs lelucon. Terdapat banyak situs nan mendaftar ribuan lelucon nan dapat Anda pilih dan disesuikan dengan tema lelucon.
  3. Klik lah kategori l lelucon elucon nan ingin Anda temukan. Bacalah lelucon pada halaman tersebut kemudian tuliskan lelucon nan ingin Anda ingat. Menuliskan informasi ini akan membantu Anda buat memilihnya.
  4. Kunjungi perpustakaan di daerah Anda. Perpustakaan ialah gudang buku lelucon, khususnya buku-buku buat lelucon anak-anak.
  5. Mintalah informasi pada pustakawan buat menemukan buku lelucon nan berhubungan dengan kategori nan Anda cari. Atau, gunakanlah pencarian pada sistem kartu katalog perpustakaan buat menemukan buku dengan cara sendiri.
  6. Pinjamlah buku dari perpustakaan daerah buat dibawa ke rumah atau dibaca atau mencatat lelucon langsung dari buku nan berada di perpustakaan.


Bagaimana Menceritakan Lelucon?

Untuk bercerita sebuah lelucon, bercerita lelucon nan sebenarnya, sangat sulit dilakukan. Menulis lelucon bahkan lebih sulit. Bercerita sebuah lelucon melibatkan humor, dedikasi, waktu, dan terakhir tetapi bukan nan terakhir, alur penyampaian.

  1. Punya sebuah lelucon nan akan diceritakan. Pikirkan mengenai topik luconan dan keadaannya. Apakah nan lucunya mengenai kelompok kata-kata nan diletakan bersamaan? Apakah ada bagian lucunya? Sementara lelucon dapat datang dalam berbagai bentuk, ada nan satu kalimat, ada nan berteriak, ada pula nan berbentuk cerita. Salah satu hal nan menjadi kecenderungan dari lelucon, atau harus memiliki kesamaan, ialah bagian lucu. Bagain lucu ialah hal nan memisahkan lelucon dari sebuah pernyataan.
  2. Pastikan bahwa lelucon Anda ialah lucu dan orang lain akan juga menilai lelucon tersebut lucu. Apabila lelucon Anda mengenai teman khayal Anda, itu mtetaplaherupakan kesempatan bagus sebab penonton tak akan menemukan lelucon sebab mereka tak tahu teman imajinasi Anda. Namun, mereka mungkin akan menemukan bahwa hal tersebut ialah lelucon apabila Anda mengolok-olok diri Anda sendiri buat memiliki seorang teman khayalan.
  3. Tuliskan elucon Anda atau rekan ke dalam pita kaset atau perekam digital. Pelajari waktu dan perhatian pada lelucon tersebut. Apakah Anda konfiden pada apa nan Anda ucapkan? Apakah Anda berkomunikasi dengan pendengar Anda? Apakah Anda memiliki ritme? Ingat, melakukan lelucon teralu cepat dapat menghilangkan pendengar Anda dan pendengar tak akan cukup waktu buat menyerap bagian lucunya. Lerlalu lambat juga akan mengakibatkan rasa ketertarikan penonton dan tak akan memperhatikan lelucon Anda.
  4. Tetaplah pada lelucon. Apakah lelucon Anda secara generik lucu? Jawaban Anda haruslah ya. jika Anda tak memiliki keyakinana pada lelucon Anda, pendengar tak akan menertawakannya. Anda harus percaya diri pada materi lelucon Anda dan menyadari bahwa Anda memiliki humor buat menyampaikannya ke orang lain.
  5. Mulailah menceritakan lelucon Anda di depan orang-orang. Apakah mereka tertawa? Jika ya, kelucuan apakah nan mereka temukan? Jika tidak, apa nan salah? Rekam kejadian ini dan kemudian kaji ulang kembali. Jika berhasil, Horeeeeee! Lanjutkan menceritakan lelucon, cobalah buat memperluas dan membuatnya lebih lucu. Jika gagal, cobalah buat menemukan apa nan salah dan kemudian coba kembali.


Bagaimana Menceritakan Lelucon nan Baik?

Entah itu mimpin seumur hayati ingin menjadi pelawak atau tidak, hampir semua orang ingin dianggap lucu. Pernahkah bertanya mengapa Anda mendengarkan lelucon nan lurus lurus saja, hanya mengulanginya dengan paras nan lurus? Hal ini dikarenakan semuanya berada dalam pengiriman lelucon. Praktekkan cara Anda menceritakan lelucon dan tertawa akan segera datang.

  1. Percaya dirilah. Percaya bahwa lelucon Anda itu lucu, dan nan lainnya akan mengikuti Anda. Jika Anda memberikan lelucon dengan percaya diri, maka orang lain akan menganggap lelucon tersebut lucu bahkan tanpa mempertimbangkan banyak tidaknya lelucon nan Anda bicarakan.
  2. Pertimbangkan penonton Anda. Jangan menceritakan humor jorok di sebuah pesta selamatan. Menceritakan lelucon nan menyinggung perasaan seseorang bukan hanya Anda tak akan mendapatkan tertawa audien tetapi juga akan menjauhkan penonton nan pernah tertawa bersama dengan Anda.
  3. Tetap pendek. Berpeganglah pada fakta-fakta nan dibutuhkan buat mencapai titik lelucon.
  4. Ingat dan ketahuilah leluconnya dengan baik. Memang terdengar lucu bila di tengah-tengah lawakan terdengar "Oh tunggu, saya lupa. Itu tak benar."
  5. Tahu kapan cukup ialah cukup. Apabila lelucon telah mendapatkan banyak tertawaan, mungkin hal tersebut akan berbeda buat kedua kalinya. Jangan ulangi lelucon nan sama pada penonton nan sama dengan asa buat mendapatkan reaksi nan sama. Juga, jangan ulangi bagian lucunya terlalu hiperbola sambil mencoba buat memancing lebih banyak tawa.
  6. Jangan tertawa di sepanjang lelucon. Jika Anda menertawakan lelucon Anda sendiri sebelum lelucon tersebut keluar, hal tersebut akan memunculkan asa nan terlalu tinggi, dan pendengar mungkin akan merasa dikecewakan.


Menulis Lelucon

Aturan buat menulis lelucon dapat sangat bervariasi bergantung pada apakah Anda menyusun humor buat pidato, film, situs, atau media lainnya. Panduan berikut ini memberikan Adna beberapa arahan terlepas dari konteks leluconnya.

  1. Pertimbangkan penonton Anda. Sebuah lelucon nan memenuhi sebuah ruangan dengan tertawaan pada kedap besar mungkin tak akan mendapatkan rekasi nan sama pada rendezvous dokter.
  2. Ketika ragu, tetaplah tenang. Tentu, banyak orang nan menikmati lelucon dengan banyak warna, tetapi kecuali Anda konfiden buat mengambil resiko nan tak perlu menyinggung perasaan seseorang.
  3. Cobalah buat menjaganya tetap pendek dan manis mungkin idealnya beberapa kalimat atau lebih. Tidak ada lelucon nan dijamin buat menerima tertawaan besar, tetapi tak ada nan lebih jelek dibandingkan dengan lelucon nan panjang tanpa ada perhatian dari pendengar.
  4. Sertakan sesuatu nan tak terduga, biasanya jantung dari akhir lelucon, atau "bagian lucu."
  5. Jangan takut buat mengambil kesempatan bersama dengan lelucon. Hal nan paling jelek nan dapat Anda lakukan ialah bom, tetapi terdapat kesempatan buat membuat seseorang tertawa lebar.
  6. Kuncinya ialah ikuti pernyataan nirmal dengan sesuatu nan komplit.
  7. Waktu ialah segalanya dalam komedi, bahkan dengan humor tulisan. Anda membutuhkan utnuk membangun bagian lucu nan cukup, tetapi tak terlalu panjang sehingga Anda kehilangan penonton Anda.

Bagaimana terlihat rumit bukan teorinya? Sebenarnya tidak, hanya beberapa tips di atas dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membuat sebuah lelucon. Bahkan para comedian prominen seklaipun harus merumuskan isi humornya sebelum "dinyanyikan" dan membuat orang tertawa terbaha-bahak mendengarnya.

Dengan lelucon, tentu lelucon nan baik, sudut pandang kehidupan akan sedikit mengalami perubahan dan dapat memandang sisi kehidupan dengan keceriaan. Dan tentu dengan tertawa.