Cerita Sunda Populer

Cerita Sunda Populer

Carita bodor Sunda merupakan salah satu hiburan nan banyak dicari orang. Tidak hanya kalangan komunitas Sunda, bodor Sunda juga banyak digemari oleh kalangan umum.

Bodor Sunda sendiri merupakan sebuah lelucon atau cerita lucu nan bisa membuat orang terhibur. Lelucon dalam bahasa Sunda ini memang menjadi penyegar di kala suasana hati atau pikiran sedang tegang atau stres .

Banyak orang nan mengoleksi cerita-cerita lucu Sunda nan memang dikenal dengan kekonyolannya. Saking konyolnya, cerita lucu dalam bahasa Sunda ini dapat mengocok perut semua orang.

Dalam perkembangannya, cerita-cerita lucu dalam bahasa Sunda ini banyak mendapatkan perhatian di kalangan masyarakat umum, khususnya di kalangan masyarakat Sunda. Cerita-cerita lucu ini banyak dipublikasikan di media massa. Baik itu koran, majalah, radio, atau media lainnya.

Beberapa lelucon dalam bahasa Sunda bahkan menjadi bahan lawakan para pelawak nasional dalam setiap aksi kocaknya. Hal ini membuktikan bahwa lelucon dalam bahasa Sunda sudah dapat diterima di kalangan masyarakat luas.

Meskipun lelucon dalam cerita lucu dikemukakan dalam bahasa Sunda. Namun, seluruh masyakat luas dapat memahaminya tanpa mengurangi selera humor nan ada di dalamnya.



Cerita Lucu Sunda di Radio

Seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya, carita bodor Sunda merupakan sebuah hiburan nan berupa cerita lucu. Jika diartikan, kata carita bodor bahasa Sunda berarti cerita humor Sunda. Artinya ialah humor nan diceritakan dalam bahasa Sunda.

Cerita humor dalam bahasa Sunda ini dalam perkembangannya memang banyak dipublikasikan dalam berbagai macam media, salah satunya ialah radio. Radio nan merupakan media hiburan nan banyak dimiliki oleh masyarakat banyak, radio juga banyak memperdengarkan cerita-cerita lucu dalam bahasa Sunda.

Dalam radio, cerita humor dalam bahasa Sunda ini menjadi salah satu hal nan banyak diminati oleh para pendengar. Selain sebab bisa menghibur, cerita bodor dalam bahasa Sunda juga bisa membantu buat mengurangi stres dalam kegiatan sehari-hari.

Ada banyak radio-radio nan memperdengarkan cerita-cerita humor bahasa Sunda. Radio-radio nan memperdengarkan cerita humor dalam bahasa Sunda ini banyak disukai oleh para pendengar.

Biasanya cerita humor Sunda nan diperdengarkan lewat radio ini mengangkat cerita kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Cerita-cerita nan diperdengarkan dalam radio ini mampu mengusir stres dan menghibur para pendengarnya.

Cerita nan paling disukai ialah cerita nan mengisahkan tentang kehidupan si Udin, bocah Sunda dengan segala kelucuannya. Udin memiliki kisah-kisah nan bisa mengocok perut pendengar.

Dengan kepolosan dan tingkah lakunya nan polos membuat cerita-cerita nan diperdengarkan tentang si Udin ini membuatnya sangat disukai oleh banyak orang.

Ada banyak kisah lucu si Udin nan diperdengarkan lewat radio-radio Bandung. Contohnya cerita lucu si Udin di lingkungan sekolah.

Cerita ini tentang si Udin nan masih duduk di kelas lima Sekolah Dasar. Udin nan merupakan anak dari juragan kambing sangat bahagia mengurus kambing peliharaan ayahnya. Saking senangnya, Udin sering terlambat datang ke sekolah.

Suatu ketika, lagi-lagi Udin terlambat datang ke sekolah. Hal itu membuat Ibu Guru Udin pun kesal dan bertanya, “Udin, seminggu ini ibu hitung-hitung kamu sudah datang terlambat ke sekolah empat hari. Dari mana sebenarnya kamu?”

Dengan polosnya Udin kemdian menjawab, “Sebenarnya Bu, aku ini sudah mengawinkan kambing-kambing Ayah saya!”

“Lho, ternyata kamu mengawinkan kmbing kamu? Memangnya kambing-kambing itu tak dapat dikawinkan oleh Ayah kamu?” Ibu Guru bertanya.

“Ya ampun Ibu, kambing ya harus dikawini oleh kambing lagi, ga dapat sama manusia apalagi menyuruh Bapa saya, Bu.” Jawab Udin santai.

Dijawab seperti itu oleh Udin, Ibu Guru hanya dapat diam dan kesal.

Pada siaran langsungnya, cerita si Udin ini sebenarnya diperdengarkan dalam Bahasa Sunda. Namun, sebab banyak disukai dan dipopulerkan.

Maka perkembangan cerita si Udin ini kemudian dibuat dalam berbagai bahasa, terutama Bahasa Indonesia. Masih banyak cerita-cerita tentang si Udin nan banyak disukai oleh banyak orang.



Cerita Sunda Populer

Selain cerita tentang si Udin, ada pula cerita lain nan memang banyak disukai oleh para pendengar. Tidak hanya orang Sunda nan menyukai cerita humor dalam bahasa Sunda, orang nan berasal dari suku lain pun banyak nan menyukai humor Sunda ini.

Salah satu humor nan disukai oleh banyak orang ialah cerita humor Bahasa Indonesia Aneh. Cerita nan berjudul Bahasa Indonesia “Aneh” ini mengisahkan tentang seseorang nan berdarah Sunda nan mengadu nasib di Jakarta.

Di ceritakan orang Sunda nan mengadu nasib di Jakarta itu bernama Aheng. Aheng merupakan orang Sunda asal Tasik nan baru pertama kalinya datang ke Jakarta.

Karena pertama kalinya ia datang ke Jakarta, penggunaan bahasa Indonesia pun masih sangat kurang. Bahkan, setiap Aheng berbicara dengan bahasa Indonesia, banyak kelucuan dan kekonyolan nan membuat siapa pun tertawa.

Di ceritakan bahwa suatu ketika Aheng menyaksikan secara langsung demonstrasi antara mahasiswa dan tentara. Demonstrasi antara mahasiswa dan tentara tersebut berlangsung cukup tegang.

Aheng nan pada saat itu berada di loka kejadian dimintai keterangan oleh pihak wartawan nan ingin mencari informasi lebih lengkap mengenai demonstrasi tersebut. Dengan semangat dan penuh ketegangan Aheng pun berusaha menceritakan kronologi kejadian demonstrasi tersebut.

“Saya mah takut sekali melihat mahasiswa pasurung-surung dengan tentara. Coba saja kalau itu bedilnya disadakeun, heug mengena pada saya, aduh . . . niscaya aku akan kaget setelah beristirahat. Untung sayanya keburu jicir!” cerita Aheng.

Bagi orang nan mengerti bahasa Sunda, mungkin cerita nan Aheng kisahkan akan membuatnya tertawa terbahak-bahak dan cukup mengerti. Akan tetapi, bagi orang nan tak mengerti bahasa Sunda, cerita nan Aheng kisahkan tersebut cukup membuat kening berkerut pertanda tak mengerti.

Ada satu hal nan tentunya membuat semua orang bingung dengan cerita Aheng tersebut. Kata Aheng nan bercerita “kaget setelah beristirahat” membuat siapa saja niscaya akan kebingungan.

Ternyata, nan dimaskud Aheng “kaget setelah beristirahat” itu ialah peribahasa Bahasa Sunda, yaitu reuwas kareureuhnakeun. Artinya, terbawa suasana hingga baru tersadar setelah kejadian selesai.

Lain cerita, suatu ketika Aheng mengalami perseturuan dengan orang Betawi asli. Perseteruan tersebut diakibatkan oleh dirinya nan dituduh menyembunyikan sandal milik orang Betawi tersebut.

Karena merasa disudutkan dan merasa terhina, Aheng pun kemudian berteriak dan balik memarahi orang Betawi orisinil tersebut;

“Lu jangan nuduh sembarangan. Emangna aku nan nyumputin sendal? Saya kan ‘tidak memepes tak membakar’ Mengapa lu sangka?”.

Mungkin nan dimaksud Aheng ‘tidak memepes tak membakar’ ialah peribahasa Sunda, yaitu teu mais teu meuleum, artinya tak membuat ulah atau tak membuat masalah.

Akan tetapi, meskipun Aheng telah menjelaskan kepada orang Betawi dengan susah payah, ia tetap konfiden bahwa Aheng lah nan menyembunyikan sendal miliknya.

Bahkan, orang Betawi tersebut mengajak Aheng buat berkelahi.

Dengan penuh emosi dan kemampuan berbahasa Indonesia nan pas-pasan, Aheng pun kemudian menjawab tantangan orang Betawi tersebut dengan bahasanya sendiri, “Emangnya aku berani, begini-begini juga aku teh jago penca. Kalau mau berkelahi, jangan tanggung-tanggung, silahkan kamu berdua maju, aku mah cukup . . bersatu!”

Dari semua nan menyimak apa nan terjadi antara Aheng dan orang Betawi tersebut, tak ada seorang pun nan tak tertawa. Maksud Aheng berkata ‘saya bersatu’ itu sendirian.

Nah, itulah beberapa carita bodor Sunda nan bisa disampaikan, semoga bermanfaat!