1. Taktik Wita Tour - Quality Assurance Menjadi Perhatian Utama

1. Taktik Wita Tour - Quality Assurance Menjadi Perhatian Utama

Apakah Anda sering berpergian atau wisata keluar negeri? Travel apa nan sering Anda gunakan? Atau pernahkah Anda menyaksikan logo travel Wita Tour di tiket penerbangan Anda? Ya, Wita Tour ialah travel terbesar agen perjalanan wisata terbesar di Indonesia. Ini sudah diakui perusahaan dan maskapai Garuda Airlines.



Sekilas Tentang Wita Tour

Wita Tour ialah singkatan dari Wisata Dewa Tour & Travel. Sasaran pasar kalangan nan diincar Wita Tour umumnya high end . Makanya pelayanan nan diberikannya termasuk klasifikasi first class . Tak sedikit perusahaan besar menjadi pelanggan tetapnya, sepert Astra, Honda Motor dan lain-lain. Tawaran wisata nan diberikan Wita Tour juga bervariatif. Diawali dari kisaran harga $ 200-7000/orang.

Harga nan ditawarkan Wita Tour selalu bergantung pada negara tujuan, strata hotel dan lamanya wisata nan dipilih. Tentu saja, harga nan ditawarkan juga diikuti dengan fasilitas nan tidak mengecewakan. Jadi, Wita Tour tak hanya melayani perjalanan buat perorangan, tapi juga buat perusahaan dengan memberangkatkan beberapa pegawainya.

Wita Tour didirikan sejak tahun 1981 oleh Stanley Soseno. Bisnis wisata nan digagasnya dibagi menjadi tiga divisi. Yaitu, domestik tour, outbond tour dan inbound tour. Ketiga divisi tersebut memiliki jumlah wisatawan nan cukup banyak. Outbond tour misalnya, setiap tahunnya jumlah wisatawannya berkisar 15-20 ribu.



Strategi Wita Tour

Keberhasilan Wita Tour dalam berbisnis perjalanan wisata, tentu saja, tidak lepas dari taktik nan dimiliki. Di dalam majalah SWA Sembada nan terbit pada tanggal 17 Juli 2008, dimuat taktik nan digunakan Wita Tour menjadi agen wisata nan kini telah menyentuh segmen premium.
Dalam kutipan wawancara nan dilakukan jurnalis majalah SWA Sembada, Rudian, Direktur Penjualan dan Pemasaran Wita Tour membeberkan tiga taktik nan digunakan Wita Tour.



1. Taktik Wita Tour - Quality Assurance Menjadi Perhatian Utama

Wita Tour memang benar-benar ingin memanjakan konsumennya. Tujuannya agar mereka dapat menjadi advertising (iklan) nan tidak mesti dibayar dari konsumen nan pernah wisata bersama Wita Tour. Karena kenyamanan nan mereka rasakan dan nikmati selama di perjalanan dengan Wita Tour akan diceritakannya kepada saudara-suadara, rekan-rekannya dan sebagainya. Ini iklan perdeo namanya, bukan?

Makanya, pelayanan hotel bintang lima, kuliner nan disiapkan, objek wisata nan dipilihkan benar-benar memiliki nilai wisata, dan kenyaman dalam penerbangan juga menjadi perhatian utama. Maka wajar, jika wisatawan nan pernah melakukan perjalanan dengan menggunakan Wita Tour, tidak akan berpaling hati dengan tetap melakukan perjalanan ke negara atau daerah lain menggunakan travel Wita Tour.



2. Taktik Wita Tour - Pemandu Wisata nan Berpendidikan

Wita Tour dengan keinginan tetap bertengger sebagai agen perjalanan buat kelas premium, menyadari bahwa mereka harus memiliki pemandu wisata (tour leader) nan berpendidikan. Artinya, Wita Tour mendidik pemandu wisata nan sengaja disiapkan buat mendampingi wisatawan. Pendidikan nan diterima tour leader tidak lepas dari hal nan membuktikan keterampilannya dan berpengetahuan luas.

Para tour leader Wita Tour dibekali pelatihan spesifik sebelum ia dipertemukan dengan wisatawan. Di antara materi pelatihan nan primer didapat para pemandu wisata adalah, mengenai publik speaking , kiat menangani komplain, dan pengetahuan tentang objek wisata nan dikunjungi, nan meliputi budaya nan terdapat di sekitar loka atau daerah wisata tersebut.



3. Taktik Wita Tour - Memanfaatkan Teknologi

Jauh sebelum para pelaku bisnis agen perjalanan wisata menggunakan teknologi, Wita Tour sudah menggunakannya. Bahkan sejak awal tahun 2000, Wita Tour sudah menggunakan teknologi. Di saat itu, belum begitu ramai khalayak Indonesia menggunakan internet, namun Wita Tour sudah menggunakannya.

Tujuannya, dapat menjadi informasi bagi rakyat Indonesia nan sudah menggunakan internet dan bagi wisatawan luar negeri nan ingin melakukan perjalanan wisata ke Indonesia. Makanya pada awal tahun 2000 tersebut, Wita Tour konsentrasinya dalam menggunakan IT tampak selalu updating . Selain itu, di awal tahun 2000, Wita Tour juga sudah membuka pemesanan tiket online atau nan disebut dengan e-booking.



Kajian Taktik Wita Tour

Adalah baik bila kita tak hanya melihat keberhasilan Wita Tour sebagai agen perjalalan wisata. Kita harus dapat melihat karakter Wita Tour, sehingga dapat menjadi pembelajaran, baik saat membangun usaha nan sama maupun dalam bidang bisnis nan lain. Ekonomis penulis, ada tiga kunci kesuksesan nan diperpegangi oleh Wita Tour.



1. Kajian Taktik Wita Tour - Mental Pemenang

Wita Tour sejak berdiri sudah mencanangkan dirinya harus jadi pemenang. Makanya Wita Tour tidak mau melakukan kesalahan. Wita Tour berani mengambil berbagai tindakan, kebijakan dan taktik nan niscaya mengarah kepada kesuksesan. Hal ini tampak dari keberanian Wita Tour memesan jam penerbangan dan kamar hotel buat satu tahun. Tindakan ini dilakukan buat memberikan kepuasan konsumen dan ketepatan waktu dalam perjalanan wisata nan dilakukan.

Tindakan nan dilakukan Wita Tour boleh dikatakan sebagai kemenangan terbesar. Pasalnya, Wita Tour bisa meraih kemenangan tanpa ada pesaing. Tindakan Wita Tour jelas sporadis dilakukan oleh para pemilik bisnis agen perjalanan wisata di saat Wita Tour baru berdiri. Meski kini, sudah banyak nan melakukan hal nan sama.

Namun, kepuasan dan kemampuannya mengelola waktu membuat pelanggan Wita Tour enggan beralih ke agen perjalanan wisata nan lain. Karena tidak ada waktu nan terbuang sia-sia, semua loka wisata nan dijanjikan bisa dikunjungi.



2. Kajian Taktik Wita Tour - Menerapkan Analisis SWOT

Dalam menjalankan bisnis perjalanan wisata nyaris mirip dengan konsep menajamen nan terdapat di dalam Kitab Perang Sun Zi. Sun Zi mencantumkan manajemen strategik dalam memenangkan peperangan. Sun zi mengatakan, “kemampuan buat mencegah kekalahan tergantung pada diri sendiri, sementara peluang buat menang bergantung pada musuh.”

Ini tampak ketika Wita Tour merasakan persaingan kian pesat. Terlebih lagi perusahaan penerbangan, hotel dan beberapa bank terkenal juga mulai ikut dalam memasarkan tiket wisata, tanpa mengguna agen lagi. Karena itu, Wita Tour mencoba diri buat mencegah kekalahan. Ia memanfaatkan teknologi informasi dan peningkatan kemampuan tour leader. Tindakan Wita Tour tersebut juga termasuk caranya menilai peluang. Wita Tour mampu melihat kekurangan musuhnya.

Bila dikaji, apa nan dilakukan Wita Tour selaras juga dengan teori manajemen kontemporer, yaitu analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity , dan Threat ). Di dalam analisis SWOT tersebut sudah ada mengenai versus dan diri sendiri. Untuk lawan, itulah Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman), sedangkan diri sendiri, strength (kekuatan) dan Weakness (kekurangan).

Tampaknya, Wita Tour selalu melakukan analisis SWOT dalam menjalankan roda agen perjalanan wisata. Makanya, ia tidak pernah kehilangan wisatawan. Malah hampir setiap tahun mengalami peningkatan. Bukan hanya wisatawan nan merasa diuntungkan, maskapai Garuda juga selalu diuntungkan Wita Tour. Karena Wita Tour dan Garuda airlines telah lebih dari 20 tahun menjadi kawan kerja.

Dalam catatan Dedy Irawan, Manajer Penjualan dan Pemasaran Penumpang, Wita Tour menjadi kontributor terbesar bagi Garuda. Untuk luar negeri, Wita Tour memberikan kontributor buat penerbangan keluar lebih dari 45 miliar, sedangkan buat penerbangan dalam negeri lebih dari 35 miliar.

Bila dikaji taktik berhasil nan dilakukan Wita Tour, tidak ayal lagi kesuksesan memang sudah menjadi takdirnya. Pasalnya, Wita Tour memiliki ‘jiwa’ pejuang. Yang krusial berusaha dan tidak boleh menyerah. Ia melihat di mana kelebihan nan dimiliki dan mesti ditingkatkan. Jangan sampai kelemahan nan dimiliki menjadi nilai lebih tinggi kelebihan.

Makanya, dalam melakukan bisnis kita mesti meniru langkah nan dilakukan Wita Tour, yaitu selalu melakukan analisis SWOT. Sehingga kesuksesan bisnis nan dilakukan tidak diragukan lagi. Tak ada istilah coba-coba, sebab nan dilakukan sudah dianalisis dengan benar.