Personalia Jaringan Tune Hotel

Personalia Jaringan Tune Hotel

Tune Hotel ialah sebuah jaringan perhotelan nan menargetkan pada tahun 2015 akan memiliki ratusan jaringan hotel di dunia. Inilah salah satu portofolio dunia dari manajemen Tune Hotel.

Tune Hotel dikendalikan oleh manajemen Tune Hotels Sdn Bhd, sebuah kelompok usaha nan berada di bawah Grup Tune. Seperti dituturkan oleh CEO Grup Tune, Tan Sri Tony Fernandes, kelompok usahanya itu bergerak dalam jaringan jasa akomodasi dengan harga miring.

Selama ini maskapai penerbangan Air Asia nan berada di bawah kendali Grup Tune ini, telah pula sukses melayani penumpang transportasi udara dengan harga tiket murah. Tidak mengherankan bila pengalaman ini diterapkan pula di dalam Tune Hotel, nan menerapkan harga murah dengan konsep "memberi pengalaman kemewahan hotel bintang 5 dengan harga bintang 1".

Sebagai sebuah jaringan hotel internasional, Tune Hotel memang terintegrasi dengan maskapai penerbangan Air Asia. Tune Hotel menjadi loka menginap saat penumpang melakukan transit. Sekalipun Tune Hotel menerapkan harga sewa kamar nan murah, dalam operasionalnya tetap menerapkan baku industri perhotelan internasional secara ketat.

Boleh dikatakan Tune Hotel memang menerapkan harga murah tapi jelas bukan hotel murahan. Misalnya saja dalam fasilitas setiap kamar hotelnya nan terkoneksi dengan jaringan internet, pendingin ruang, kamar mandi baku hotel berbintang 5 dan ketersediaan loka tidur dari nan single bed sampai dengan nan twin, sebagaimana layaknya baku kamar hotel internasional.

Selain menyediakan kamar hotel, Tune Hotel juga menyediakan loka dan kerjasama dengan berbagai franchise buat memberi pelayanan nan prima dan menyediakan kebutuhan tamu hotel. Tenan atau franchise nan telah terikat kerjasama dengan Tune Hotel ini misalnya saja 7-Eleven, Kopi Gloria Jean dan Restoran Subway.

Tune Hotel menjadi brand nan mulai dikenal luas setelah terus melakukan invasi, memperluas jaringan hotel di kota-kota besar negara lain. Dengan semakin meluasnya jaringan Tune Hotel ini, telah menumbuhkan kepercayaan kepada produk jasa eksklusif buat secara bersama-sama menjadikan area Tune Hotel sebagai media buat promosi.

Hal ini dapat kita lihat mulai dari areal luar ruangan, dalam ruangan, dinding kamar, lorong, lobi bahkan pada gantungan kunci kamar. Beberapa produk nan telah bekerjasama menjadikan Tune Hotel sebagai media beriklan antara lain King Koil, CIMB Bank, Nestle, Nippon Paint dan Marigold. Tune Hotel dengan rona cat merah dan putih ini juga menjadi salah satu brand tersendiri di global bisnis perhotelan.



Jaringan Internasional Tune Hotel

Memasuki tahun 2013 Jaringan Tune Hotel 584 buah hotel di seluruh dunia, termasuk di negara-negara seperti Bangladesh, Australia, Vietnam dan India. Sejauh ini jaringan Tune Hotel telah tersedia di Malaysia sepuluh hotel, Indonesia 7 hotel, Thailand sebanyak 2 hotel dan pada 2012 disiapkan 2 bangunan hotel lagi, Inggris telah dibandung 4 buah hotel dan dalam planning akhir 2012 akan dibangun tambahan 2 hotel.

Di Philipina telah pula dibandung sebanyak 3 hotel dan pada tahun 2012 direncanakan dibangun tambahan 4 buah hotel. Dengan sebaran seperti ini, memang bukan imbasan jempol bila manajemen Tune Hotel merencanakan ratusan hotel dibangun di seluruh global terutama kota-kota besar di global nan gairah bisnis dan global pariwisata terus menggeliat.

Di Malaysia loka konsep jaringan Tune Hotel lahir, memang paling banyak tersedianya Tune Hotel ini. Sejauh ini misalnya saja Tune Hotel berada di Bintulu, Serawak, kemudian di wilayah Danga Bay, Johor, lalu di KLIA-LCCT Airport, Kualumpur. Tune Hotel Malaysia lainnya dibangun di Downtown Kualumpur, Kota Bharu City Centre, Kelantan. Lalu di Downtown Penang, Kota Damansara, Selangor, Kulim Landmark Central, Kedah, Waterfront Kuching, Sarawak, The Hos Ipon, Perak dan di Kota Kinabalu, Sabah.

Jaringan Tune Hotel telah pula merambah Indonesia. Sampai sejauh ini, Tune Hotel di Indonesia telah dibangun di Double Six, Legin dan Kuta, Bali. Lalu di Sumatera Tune Hotel dibangun di Pekanbaru dan Palembang. Tune Hotel juga telah dibangun di daerah Pasar Baru, Jakarta, Makasar dan Surabaya.

Sementara itu jaringan Tune Hotel di Philipina dibangun di daerah Angles City, Pampanga, Ermita, Manila dan Cebu City, Cebu. Sementara dalam termin pembangunan terletak di Makati City, Manila, Cagayan de Oro, Mindanao, Ortigas di Manila dan satu lagu dipersiapkan di kawasan Davao City, Mindanao.

Jaringan Tune Hotel di Thailand, telah dibangun di Hatyai, Songkhla dan Pattaya, Chonburi, sedangkan dua loka dalam proses pembangunan dan perencanaan nan ditargetkan 2012 ini selesai ialah berada di Asoke, Bangkok dan Patong, Phuket.

Jaringan Tune Hotel telah pula merambah Negara Inggris. Di negara ini, jaringan Tune Hotel berada di kawasan London nan terletak di Westminster, Liverpool Streets, King's Cross dan Paddington. Sementara di Australia pada 2012 ini diharapkan selesai pembangunannya yaitu di kawasan Carlton, Melbourne dengan 230 kamar.



Personalia Jaringan Tune Hotel

Siapa saja pebisnis dan profesional nan berada di belakang jaringan Tune Hotel ini ? Ini pertanyaan logis, mengingat sangat sedikit perusahaan regional nan berani melakukan invasinya ke seluruh dunia. Apalagi menanamkan saham buat perhotelan, nan di global industri perhotelan global telah dikuasai jaringan perhotelan berpengalaman dunia seperti Sheraton inn misalnya.

Salah seorang profesional nan berada di balik jaringan Tune Hotel ialah Mark Lankester nan sekarang memegang jabatan Chief Executive Officer . Dia ialah seorang profesional nan pengalamannya ditempa tidak kurang 15 tahun pada perusahaan Warner Music Group.

Keterlibatan di Warner Music buat kawasan Asia ini mulai dari perencanaan sejak awal sampai perusahaan itu bergulir. Selain itu pengalaman bersama para seniman global nan berada dalam manajemen Warner Music selama tinggal di hotel-hotel di seluruh dunia, memberi pengalaman tersendiri bagi Mark Lankester.

Sehingga ketika mengelola jaringan Tune Hotel ini, ia dapat menambahkan apa nan selama ini tak didapatkan oleh tamu hotel, salah satunya ialah harga miring dengan pelayanan nan prima sekelas hotel bintang 5.

Orang kedua nan berada di balik jaringan Tune Hotel ialah Anwar Jumabhoy. Dia memegang jabatan sebagai direktur pengembangan. Sebelum bergabung dengan jaringan Tune Hotel, Anwar Jumabhoy bekerja di industri penyediaan permodalan selama 6 tahun.

Sebagai seorang arsitek lulusan dari University of Newcastle, Inggris, taktik pembangunan perhotelan memang merupakan keahliannya. Lebih dari 30 tahun, Anwar Jumabhoy menghabiskan waktunya dalam pembangunan pusat bisnis dan industri terkemuka.

Selain Anwar Jumabhoy, profesional nan berada di balik jaringan Tune Hotel ini tentu saja GM Operational Hotel yaitu Kishore K. Suppiah. Latar belakang pendidikan Kishore ialah sarjana teknik mesin dari CSU Fresno, Amerika, sehingga sangat berpengalaman dengan industri IT.

Namun demikian pengalaman kerjanya ketika bergabung dengan perusahaan industri travel, memberi pengalaman berharga ketika ia harus mengelola hotel di jaringan Tune Hotel ini. Pengalamannya menginap di berbagai hotel di global bahkan di hotel-hotel nan menawarkan harga murah, menjadi tantangan tersendiri ketika diterapkan di jaringan Tune Hotel. Apalagi jaringan Tune Hotel ini merupakan satu kesatuan dengan maskapai penerbangan nan juga menerapkan konsep tiket murah.

Jaringan Tune Hotel nan terus mengembangkan jaringannya dengan membangun sejumlah hotel di kota-kota besar dunia, tentu tidak dapat dipisahkan dari profesionalisme seorang project director . Dan nan memegang jabatan tersebut ialah Sharon Ruba.

Sharon berlatar pendidikan insinyur sipil bergelar MBA, tidak kurang dari 11 tahun pengalamannya dalam industri konstruksi. Hal inilah nan membuat kecakapannya diserahkan penuh pada Sharon ketika bergabung dengan jaringan Tune Hotel.

Sekalipun perempuan, tapi pergaulannya dalam bidang pembangunan industri konstruksi dengan mayoritas pria, membuat langkahnya terlihat sigap dan cekatan.

Selain itu jaringan Tune Hotel juga diperkuat seorang pakar TI, Lee Soon Yean nan memegang jabatan sinkron dengan keahliannya yaitu sebagai Head of Businnes System & IT . Sebelumnya Lee telah 6 tahun bergabung dengan perusahaan maskapai penerbangan Air Asia.

Persinggungan dengan pelayanan publik, jaringan teknologi informatika dan tentu saja dengan manajemen perusahaan maskapai penerbangan nan menerapkan konsep tiket murah, menjadi pengalaman tersendiri ketika bergabung dengan jaringan Tune Hotel ini.